Taste her
WARNING!!!
TERDAPAT ADEGAN DEWASA (R18) DI CHAPTER INI!! BAGI PEMBACA DIBAWAH 18 TAHUN DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBACA CHAPTER INI!
MOHON KEBIJAKANNYA DALAM MEMBACA
___
"Hampir saja ketinggalan shinkansen." Gumam Atsumu.
"Gomen, Atsumu-kun." Kaede menunduk.
"Kenapa Kaede-chan minta maaf?"
"Karena aku terlalu lama jadi kita hampir ketinggalan shinkansen."
"Sudah tidak apa-apa." Atsumu tersenyum sambil mengusap kepala Kaede.
Kaede lalu menyenderkan kepalanya ke pundak Atsumu. Atsumu merangkul Kaede dan mengecup puncak kepalanya. Kaede yang merasa nyaman dengan posisinya pun tertidur.
___
"Tidak mau masuk dulu?"
"Aku sebenarnya ingin tapi setelah ini aku dan Osamu ada urusan lain."
Mereka sudah sampai di apartemen Kaede. Atsumu mengantar Kaede sampai ke apartemennya.
"Souka."
"Kau masih lelah kan? Istirahatlah." Atsumu mengusap kepala Kaede.
"Um."
"Aku pulang ya sayang." Atsumu mencium bibir Kaede singkat. "Sampai jumpa." Atsumu melangkah menuju lift.
"Um. Hati-hati di jalan." Kaede melambaikan tangannya, membuat Atsumu melakukam hal yang sama.
Setelah melihat Atsumu hilang dibalik pintu lift, Kaede masuk ke dalam rumahnya. Dia menaruh kopernya sembarangan lalu masuk ke kamarnya. Senyum merekah di wajahnya.
'Aku pacar Atsumu-kun.'
Wajahnya lalu memerah. Dia sangat senang akhirnya bisa menjadi pacar pria tampan dan baik yang sangat dia sukai itu.
'Besok aku akan ke gym tempat latihannya.'
___
Keesokan harinya.
Kaede sudah ada di kantor agency. Hari ini dia tanda tangan kontrak dan mengikuti meeting bersama 2 model lain yang juga merupakan model untuk Kanzaki Brand.
Meeting dimulai siang hari setelah makan siang. Setelah meeting model akan mencoba pakaian yang akan dipakai untuk pemotretan besok.
Setelah meeting dan semua urusan di agency selesai, Kaede bergegas meninggalkan agency karena ini sudah gelap dan dia ingin menemui Atsumu di gym.
Setelah terburu-buru, akhirnya dia sampai. Dia disambut oleh Sakusa yang sedang membuang bungkus masker di luar gym.
"Ushijima Kaede." Panggilnya.
"Sakusa-kun? Latihannya sudah selesai?"
"Ya."
"Atsumu-kun ada di dalam?"
"Ada."
Kaede lalu menghela nafas lega.
"Mau masuk tidak?"
"Eh?"
"Ayo masuk."
"U-um." Kaede mengekor Sakusa masuk ke dalam gym.
"Ushijima Kaede."
"Panggil saja Kaede."
"Baiklah Kaede. Bagaimana kabar Wakatoshi-kun?"
"Baik-baik saja."
"Apakah dia masih pacaran dengan loli half itu?"
"Maksudmu Aika?"
"Ya."
"Masih."
"Sou." Sakusa lalu meninggalkan Kaede
'Sakusa-kun aneh.'
"Sayang!" Atsumu berlari menghampiri Kaede. Kaede melambaikan tangannya dengan senyuman tipis.
"Pacar baru lagi? Dasar Atsumu." Sang kapten Black Jackal, Meian Shugo menggelengkan kepalanya.
"Dan dia adik Ushiwaka!" Sambung Bokuto.
"Serius kau? Ushiwaka Adlers?!" Meian tidak percaya.
"Iya Ushiwaka Adlers!"
"Gila! Berani sekali Atsumu!"
Sedangkan kedua anak manusia yang sedang dibicarakan itu...
"Kenapa tida bilang kalau mau datang?" Tanya Atsumu.
"A-aku hanya..." Kaede memalingkan wajahnya yang memerah.
"Hanya apa?" Atsumu mendekatkan wajahnya ke wajah Kaede. "Kaede-chan kangen ya?" Goda Atsumu.
"T-tidak!" Wajah Kaede semakin merah.
"Kaede-chan tsundere." Goda Atsumu lagi.
"A-aku tidak tsundere!"
"OI Tsumu!" Panggil Bokuto. "Kami sudah mau pulang!"
"Ah baiklah. Kalian duluan saja."
"Cepat ganti baju! Kasian pacarmu jika kau bau keringat!" Tegur Bokuto.
"Iya iya~" Atsumu lalu menepuk kepala Kaede. "Tunggu sebentar ya Kaede-chan."
"Um." Kaede mengangguk.
Atsumu meninggalkan Kaede dan beranjak menuju ruang locker, sedangkan pemain lainnya sudah selesai ganti baju dan sedang bersiap pulang.
"Kami duluan ya adiknya Ushiwaka!" Ucap Bokuto.
"Hai'." Kaede membungkuk saat para pemain Black Jackal itu meninggalkan gym.
Kaede menunggu cukup lama. Dia mengeluarkan smartphone miliknya lau mulai menjelajahi dunia maya.
"Kaede." Sakusa tiba-tiba muncul.
"Nani?"
"Aku duluan."
"U-um." Kaede mengangguk.
Sakusa langsung pergi meninggalkan tempat itu. Kaede sweatdrop dengan tingkah Sakusa.
'Atsumu-kun lama sekali. Padahal sudah tidak ada orang.'
Kaede pun melangkahkan kakinya menuju ruang locker
"Atsumu-kun?" Panggil Kaede.
Tidak ada jawaban.
Kaede lalu membuka pintu ruang locker. Di dalam Atsumu sedang duduk sambil menundukkan kepalanya. Dia bertelanjang dada dan kaos yang dia pakai untuk latihan tergeletak di lantai.
"Atsumu-kun?!" Kaede menghampiri Atsumu. "Ada apa?"
"Kaede-chan..." Atsumu menatap Kaede. Dia lalu memeluk Kaede dengan erat.
Atsumu mencium bibir Kaede, membuat Kaede sedikit tersentak. Dia lalu memperdalam ciumannya. Lidahnya bermain dengan ganas di dalam mulut Kaede. Tangan kirinya meraih oppai Kaede dan memainkannya.
Kaede berusaha mendorong Atsumu tapi dia tidak berhasil. Atsumu yang merasa Kaede memberontak pun melepaskan ciuman panasnya.
"Kenapa tiba-tiba?"
"Kaede-chan pacarku kan? Ayo kita lakukan."
"Eh? D-disini?"
"Kenapa? Kaede-chan tidak mau?"
"Bu-bukan begitu tapi ka-hmpphh..."
Atsumu menyegel mulut Kaede. Kaede pun akhirnya pasrah dan mengikuti permainan Atsumu. Tangan Atsumu memainkan oppai Kaede dari dalam pakaian yang dia kenakan.
Tangan Kaede meraba dada bidang Atsumu, membuat Atsumu semakin memperdalam ciumannya. Atsumu mendorong tubuh Kaede hingga dia terbaring. Dia lalu menyibak rok mini yang dikenakan Kaede dan meraba bagian bawah Kaede yang masih tertutupi oleh celana dalamnya.
"A-Atsumu-kun..."
"Kau sangat menggoda ya Kaede-chan. Aku jadi ingin cepat-cepat memasukimu." Bisik Atsumu di telinga Kanan Kaede, membuat Kaede sedikit tersentak dan merinding. "Ah! Telinga kananmu lemah ya. Kebetulan sekali aku ingin mendengar desahan dari suara datarmu itu. Jika aku melumatnya jangan tahan suaramu ya."
"Bagaimana jika ada yang dengar?"
"Mereka semua sudah pergi. Hanya ada kita di sini."
Atsumu mulai melancarkan serangannya. Dia menjilati telinga kanan Kaede, salah satu bagian tubuh Kaede yang lemah dengan rangsangan.
"Mmhh..." Kaede masih berusaha menahan suaranya.
Atsumu lalu memasukkan tangannya ke celana dalam Kaede dan mulai meraba-raba lubang Kaede.
'KLEK'
Tiba-tiba pintu terbuka.
"Ah!" Orang yang membuka pintu terkejut.
"Eh?!" Atsumu langsung melepaskan tangannya dari Kaede dan Kaede langsung menutup roknya.
"O-Omi-kun?!" Atsumu sedikit panik sedangkan Kaede menyembunyikan wajahnya di pundak Atsumu.
"Aku ingin mengambil smartphone milikku." Sakusa melangkah menuju lockernya dan mengambil smartphone miliknya yang tertinggal. "Maaf sudah menggangguu waktu kalian." Dia lalu keluar dan menutup pintu ruang locker.
'Sial! Apa-apaan mereka? Apa tidak ada tempat lain yang lebih tepat untuk melakukannya?! Bikin malu saja!'
Sakusa mengumpat dalam hati dengan wajah memerah.
Sedangkan Atsumu dan Kaede...
"Atsumu-kun..." Muncul aura kelam di sekitar Kaede meski wajahnya datar.
"A-aku bisa jelaskan! Ja-jangan marah ya sayang." Atsumu panik.
"Pakai bajumu!" Perintah Kaede membuat Atsumu merinding.
"H-hai'!" Atsumu langsung memakai bajunya dengan cepat.
"Jika sudah selesai ayo cepat pergi dari sini!" Kaede melangkah menuju pintu ruang locker
"Hai' Kaede-sama!" Atsumu mengekor Kaede.
Kaede berjalan di depan Atsumu lalu menghela nafas. Atsumu yang melihat Kaede menghela nafas pun mempercepat langkahnya dan menyusul Kaede.
"Mau ke tempatku, Kaede-chan?"
"Hah?!" Kaede memasang wajah kesal dengan aura yang lebih menyeramkan.
'Ga-gawat! Kaede-chan kelihatan sangat marah! Aku harus melakukan sesuatu agar moodnya kembali.'
"Ji-jika kau memaksa aku tidak keberatan." Kaede memalingkam wajahnya.
"Eh?" Atsumu malah memasang wajah cengoh. Sedetik kemudian dia tersadar lalu menyeringai tipis. "Baiklah ayo ke rumahku."
'Dan kita akan lanjutkan permainan kita yang tertunda."
___
Mereka sampai di sebuah apartemen yang tidak kalah besar dengan apartemen Kaede.
"Jadi Atsumu-kun tinggal di sini..." Gumam Kaede.
"Duduklah, Kaede-chan. Aku punya green tea dari Osamu, mau aku buatkan?"
"U-um." Kaede mengangguk. "Atsumu-kun tinggal sendiri? Tidak bersama Osamu-kun?"
"Ah... Ini apartemen kami berdua kok. Tapi Osamu itu jarang pulang ke sini."
"Eh?"
"Dia kesini hanya saat ada urusan denganku."
"Souka."
"Dia itu sok sibuk." Atsumu menghampiri Kaede setelah selesai membuat green tea. "Ini Kaede-chan."
"Arigatou." Kaede menyeruput green tea pemberian Atsumu. "Oishii..." Gumamnya.
"Kaede-chan... mau mandi bersama?" Atsumu merangkul Kaede.
"H-hah?!" Kaede terkejut dan wajahnya memerah seketika.
"Kita lanjutkan permainan kita tadi."
"A-aku..." Kaede menunduk.
"Yosh." Atsumu lalu menggendong Kaede ala karung beras.
"Eh? Chotto! Atsumu-kun!" Kaede berusaha menolak tapi percuma karena tenaga Atsumu berkali-kali lipat lebih besar darinya.
Atsumu menggendong Kaede menuju kamar mandi. Dia lalu menurunkan Kaede dan mulai melepaskan pakaiannya.
"A-Atsumu-kun..." Kaede berusaha menahan tangan Atsumu.
"Kaede-chan tidak mau?"
"Bu-bukan begitu..."
"Kalau begitu tidak masalah kan?" Atsumu lalu mendekatkan wajahnya ke telinga kanan Kaede. "Kita hanya mandi kok. Acara utama akan kita lakukan di kamar." Bisiknya, membuat Kaede merinding.
Setelah melepas semua pakaian Kaede, Atsumu terdiam menatap Kaede. Lalu darah keluar dari hidungnya.
"Eh?! Atsumu-kun kau mimisan!" Kaede menutupi hidung Atsumu dengan tangannya.
"Tidak apa-apa. Tidak apa-apa..." Atsumu menyingkirkan tangan Kaede dan mengusap hidungnya.
'Sial! Apa ini?! Padahal aku tidak pernah sekali pun mimisan saat melihat tubuh mantan-mantanku! Kaede-chan benar-benar memiliki aura yang berbeda! Gawat! Aku jadi kehilangan ketenganku! Aku harus menahannya sedikit lagi!'
"Kaede-chan basuh badanmu dulu ya."
"U-um." Kaede menghidupkan shower dan mulai membasuh badannya.
Atsumu melepaskan pakaiannya dan mencoba mengontrol dirinya. Setelah selesai melepas pakaian dan merasa tenang, Atsumu menghampiri Kaede. Dia menuang sabun di tangannya lalu menggosok punggung Kaede.
"Aku akan menggosoknya sampai bersih." Atsumu mengusap-usap punggung Kaede. "Yosh selesai. Bilas punggungmu, Kaede-chan."
"U-um." Kaede membilas punggungnya.
"Hadap sini." Atsumu meraih pundak Kaede dan Kaede menuruti perkataan Atsumu. "Mau bantu aku mebersihkan badanku?" Pertanyaan Atsumu dijawab anggukan oleh Kaede.
Kaede menuang sabun di tangannya. "Aku akan gosokkan punggungmu, berbaliklah."
"Baiklah."
Setelah selesai mandi, Atsumu mengambil handuk dari lemari di dekat wastafel. "Ini." Atsumu memberikan handuk untuk Kaede.
Mereka mengeringkan diri lalu keluar dari kamar mandi. Kaede menutupi badannya dengan handuk, begitu juga Atsumu yang menutupi bagian bawahnya dengan handuk.
"Kemari, Kaede-chan." Atsumu menggendong Kaede ala bridal style dan membawanya ke kamar. Dia lalu membaringkan Kaede di kasurnya.
"A-ano..." Wajah Kaede memerah.
"Hm? Ada apa?" Atsumu menyingkirkan handuk yang menutupi tubuh Kaede. "Kaede-chan kau benar-benar beda dari yang lain."
"Atsumu-kun..." Kaede mengusap pipi Atsumu. "Apakah kau akan senang jika melakukannya denganku?"
"Tentu saja. Yang aku sukai hanya Kaede-chan dan aku hanya ingin melakukannya denganmu." Tanpa basa basi jari tangan kiri Atsumu langsung bermain di lubang Kaede.
"Ngghh..." Desahan kecil keluar dari mulut Kaede saat Atsumu menyentuh titik nikmatnya. Tangan Kaede lalu melepaskan handuk yang menutupi bagian bawah tubuh Atsumu.
"Oi... ada apa? Sudah menginginkan milikku?" Atsumu lalu mencium Kaede dengan panasnya.
"Mmhh..." Suara Kaede membuat Atsumu semakin gencar melakukan serangan. Dia lalu berpindah ke leher dan meninggalkan beberapa kiss mark.
"Ah sial! baru kali ini aku kehilangan ketenangan saat bermain dengan perempuan!" Gumam Atsumu. Jarinya masih bermain-main di lubang Kaede, mempersiapkan lubang itu untuk dimasuki. Dia memberikan beberapa kiss mark di oppai Kaede.
"Besok aku ada pemotretan... Jangan tinggalkan kiss mark terlalu banyak..."
"Ah gomen. Oppai Kaede-chan sangat menggoda."
"Cepat..." Tangan Kaede meraih milik Atsumu.
"Oi Kaede-chan!" Atsumu sedikit tersentak saat merasakan miliknya tersentuh.
"Sudah setegang ini." Kaede mulai menggerakan tangannya.
"Ahh cho-Kaede!" Atsumu lalu menyingkirkan tangan Kaede dan menahan kedua tangan Kaede di atas kepalanya. "Apa yang kau lakukan?"
"Membuat Atsumu-kun merasa nikmat. Kau tidak suka?" Kaede memasang ekspresi seperti ingin menangis.
Ekspresi Kaede membuat Atsumu menelan ludah. "Tunggu sebentar." Atsumu beranjak dari tempat tidur untuk mengambil pengaman.
"Pengaman? Nande?" Tanya Kaede.
"Aku tidak mau menghamilimu, Kaede-chan." Atsumu kembali ke tempat tidur setelah selesai memakai pengaman.
Kaede mengangkat kepalanya dan mencium Atsumu. Kali ini Kaede yang mendominasi ciuman itu. Atsumu menikmati permainan Kaede sambil melanjutkan permainan jarinya di lubang Kaede.
"Aangghhh..." Kaede sudah hampir berada di puncak kenikmatannya.
"Sugoi! Aku bisa mendengar desahan dari suaramu yang selalu datar..." Atsumu mempercepat gerakan jarinya.
"Ahhh Atsu...muu... Akuuhh aakkkhhh..."
"Wajahmu saat keluar, suaramu, ah sial aku sudah tidak bisa menahannya lagi!"
"Hah...hah... masuklah Atsumu-kun."
"Jika sakit katakan ya Kaede-chan."
"Um." Kaede mengangguk.
Atsumu pun memasukkan miliknya ke lubang Kaede perlahan.
"Nggaahh..." Kaede terlihat menikmatinya.
"Sedikit sempit."
"Ahh... masukkan... semuanyaahhh..."
"Ahh!" Atsumu memasukkan miliknya dengan kasar.
"Itai!" Keluh Kaede.
"Masuk semua. Daijoubu Kaede-chan?"
"U-um." Kaede mengangguk lalu tersenyum. "Aku bisa merasakan milik Atsumu-kun."
"Aku masuk ke dalam Kaede-chan." Atsumu menyambar bibir Kaede dan mulai bergerak.
"Mmhhh... mmmaaahh..."
"Kau nikmat Kaede-chan!" Ucapnya setelah melepaskan ciumannya.
"Aahhh milik Atsumu-kun... besar dan kuat... aaakkhhh...kimochi ii..."
"Aahh kau yang terbaik!"
Suasana pun semakin panas. Kaede sangat menikmati permainan Atsumu, dan Atsumu sangat menikmati tubuh Kaede.
"Aaahhh... lebih cepaaatt" Kaede melingkarkan tangannya di leher Atsumu.
"Ryoukai!" Atsumu mengangkat paha kiri Kaede.
Atsumu bergerak lebih cepat dan permainan mereka lebih intens.
"O-oppaikuuhhh..." Kaede menyentuh oppainya.
"Haahhh... milikku!" Atsumu menyambar Oppai Kaede.
"Aahhh... dameehhh..."
"Mmmhhh..." Atsumu menyesap puting Kaede.
"Nggaahhh... Kimochi ii..."
"Kaede-chan..."
"Aahhh Atsumu-kuunn... akuhh mau keluar..."
"Aku juga." Atsumu lalu menyentakkan pinggulnya.
"Aaakkhhh...." Mereka berdua mecampai klimaks bersama.
"Hah...hah...hah..." Mereka berusaha mengatur nafas mereka. Atsumu pun menarik keluar miliknya dari lubang Kaede.
"Atsumu-kun... sugoi..." Kaede tersenyum puas.
"Kaede-chan juga."
'Dia yang paling nikmat dari perempuan yang pernah bermain denganku.'
"Ne Atsumu-kun..."
"Hm? Nani?"
"Mau lagi?" Kaede meraih tangan Atsumu dan mengarahkannya ke oppainya.
Atsumu menyeringai.
'Dan hanya Kaede-chan yang berani mengajakku melakukan ronde kedua.'
"Kau masih kuat?"
"Tentu saja."
"Jangan pingsan di tengah jalan ya."
"Tidak akan." Kaede mendudukkan dirinya. "Atsumu-kun mau di atas atau di bawah?"
"Aku lebih suka di atas." Atsumu mendorong Kaede hingga terbaring. "Kau benar-benar yang terbaik, Kaede-chan. Sayang sekali lawanmu saat pertama kali melakukannya bukan aku."
"Tapi Atsumu-kun yang paling nikmat." Kaede mencium leher Atsumu dan memberikan kiss mark di situ. "Berikan milikmu." Kaede meraih milik Atsumu, melepaskan pengaman yang penuh dengan cairan Atsumu lalu melemparnya sembarangan.
"Oi Kaede-chan!"
"Mau pakai tangan atau mulut?" Kaede tersenyum menggoda. "Di posisi ini sepertinya lebih mudah pakai tangan ya."
"Hentikan Kaede-chan!"
"Nande?"
"Lepaskan dulu."
"Baiklah."
"Tunggu." Atsumu mengambil pengaman baru dan memakainya. "Omatase." Atsumu menghampiri Kaede.
"Tidak mau aku mainkan?" Tanya Kaede.
"Aku lebih suka langsung memasukkannya di sini." Atsumu memasukkan miliknya ke lubang Kaede.
"Nggaaahhh... kau curaangghh..."
"Set kedua dimulai!"
Mereka memulai ronde kedua yang lebih panas dan intens.
___
"Hah...hah...hah..."
"Sepertinya sampai sini dulu, Kaede-chan."
"Um..."
"Aku harus menyimpan tenagaku untuk latihan besok."
"Um..."
"Kau hebat Kaede-chan. Bisa menemaniku sampai tiga kali."
"Benarkah?"
"Ya." Atsumu menarik Kaede dalam pelukannya. "Kau mau makan?"
"Hm... tidak... aku..." Kaede lalu tertidur di pelukan Atsumu.
"Ah dia sudah kehabisan tenaga." Atsumu melepaskan Kaede dan menyelimuti Kaede dengan selimut tipis.
'Aku berhasil menaklukan adik Ushiwaka! Dan dia sangat hebat di atas ranjang.'
Atsumu bangkit. Dia mengambil baju di lemari dan memakainya. Dia lalu keluar dari kamarnya dan melangkah menuju dapur.
"Oh sudah selesai kau?"
"Samu?! Sejak kapan?!"
"Sejak kau bilang 'set kedua dimulai!'"
Osamu ternyata pulang ke apartemen hari ini.
"Sial! Kau mendengarnya?!"
"Tentu saja. Tadinya aku mau masuk ke kamarmu dan bergabung dengan kalian."
"HAH?! JANGAN MACAM-MACAM KAU!" Atsumu memukul kepala Osamu.
"Ite yo! Kuso!"
"Jika ingin melakukannya cari pacar sana!"
"Uruse! Kau jangan permainkan Kaede! Dia itu Ojou-sama keluarga Ushijima!"
"Uruse!" Atsumu meminum segelas air. "Aku tidak pernah mempermainkan perempuan. Aku hanya mencari perempuan yang cocok untukku. Itu saja."
"Jangan banyak alasan! Apanya yang tidak cocok? Siapa yang berfikir 'aku akan menaklukkan adik Ushiwaka dan merasakan tubuhnya'?! Kau itu si bejat yang gonta-ganti pacar tiap bulan!"
"Kau tidak punya kaca HAH?! Kau juga sering putus dengan pacarmu setelah berhubungan sex!"
"Mereka tidak cocok untukku yang tidak cukup hanya dengan satu set."
"Banyak alasan!"
"Ah sudahlah aku lelah." Osamu melangkah menuju kamarnya. "Tsumu. Jika kau tidak mempermainkan Kaede, aku akan membelamu saat keluarga Ushijima berusaha memisahkan kalian. Tapi jika kau mempermainkan Kaede aku akan menghajarmu." Dia lalu melangkah pergi setelah mengatakan hal itu.
"Uruse!"
'Keluarga Ushijima apanya? Jika Kaede-chan ternyata bukan perempuan yang cocok untukku ya kita harus berpisah. Lagi pula aku tidak pernah benar-benar mencintai perempuan. Perasaanku pada Kaede-chan juga sama seperti perasaanku pada mantanku yang lain.'
___
Pagi datang.
Kaede membuka matanya dan melihat ruangan yang asing.
'Dimana ini?'
Dia mencoba bergerak tapi tidak bisa karena tangan yang besar dan kuat berada di atas tubuhnya. Dia lalu merasakan nafas seseorang yang ada di sampingnya. Dia menoleh dan tersenyum.
'Benar juga. Aku ada di rumah Atsumu-kun.'
Dia mengulurkan tangannya dan mengusap lembut kepala Atsumu. Dia memajukan kepalanya dan mengecup kening Atsumu.
"Aku mencintaimu, Atsumu-kun." Bisiknya.
"Mmhh..." Lenguhan Atsumu terdengar dan matanya terbuka. Dia lalu tersenyum saat melihat wajah Kaede. "Ohayou Kaede-chan."
"Ohayou."
Atsumu mendudukkan dirinya. Dia melihat Kaede yang masih berbadan polos. "Kaede-chan pakai bajuku ya." Dia bangkin dan mengambil baju di lemarinya.
"U-um." Kaede mengangguk.
"Ini." Atsumu memberikan kaosnya yang cukup besar.
"Arigatou." Kaede memakai kaos itu lalu bangkit.
"Kaede-chan mandi duluan saja. Aku akan buatkan sarapan."
"Um." Kaede keluar dari kamar Atsumu.
"Oh Ushijima."
"Miya-kun?!" Kaede sedikit terkejut saat melihat Osamu ada di living room.
"Bagaimana semalam? Puas dengan Tsumu?"
"E-eh?!" Wajah Kaede memerah.
"Jangan goda pacarku!" Atsumu menghampiri Osamu dan memukul kepalanya.
Kaede lalu masuk ke kamar mandi, meninggalkan si kembar yang sedang adu mulut.
___
Hari ini Kaede akan mulai pemotretannya.
Setelah sarapan pagi ini, Atsumu memulangkan Kaede ke apartemennya dengan mobilnya. Setelah selesai bersiap, Kaede berangkat ke agency untuk mulai pemotretan.
"Hasil foto kalian masing-masing akan terpampang di salah satu papan reklame di Bunkyo hari ini juga. Jadi ayo kita hasilkan foto yang memuaskan."
"Hai'."
Pemotretan pun dimulai. Kaede sudah menutup kiss mark di tubuhnya menggunakan concealer dan foundation miliknya.
Pemotretan tidak butuh waktu lama dan selesai pada siang hari. Kaede juga tidak merasa lelah.
Setelah pemotretan selesai, Kaede memutuskan untuk makan siang di sebuah restoran cepat saji di dekat agency. Dia memesan oyakodon dan cola karena dia sangat lapar.
Setelah selesai makan dia memutuskan untuk pulang karena besok dia berniat untuk datang ke rumah sahabatnya yang pulang dari liburannya di Rio.
___
'Kaede-chan tidak mengirim pesan sama sekali hari ini. Apa aku datang ke apartemennya saja ya?'
Atsumu dan timnya sudah selesai latihan. Hari sudah gelap dan mereka memutuskan untuk segera pulang.
"Ayo cepat Tsumu!"
"Iya iya! Kau ini tidak sabaran sekali ya Bokuto-san!"
Mereka lalu keluar dari gym bersama dan berjalan bersama. Atsumu fokus ke smartphone miliknya karena dia sedang mengirim pesan untuk Kaede.
"Oi Atsumu! Itu Kaede." Ucap Sakusa yang juga berjalan bersama mereka.
"Ah benar benar! Itu adik Ushiwaka!"
"Eh? Mana?"
"Itu." Sakusa menunjuk sebuah papan reklame.
Mata Atsumu membulat dan wajahnya sedikit memerah.
'DEG DEG DEG'
Entah kenapa jantungnya berdegup kencang saat melihatnya.
"Kaede-chan... hebat ya."
"Yah hebat sih." Wajah Sakusa juga memerah saat melihat foto Kaede terpampang di papan reklame itu.
'Gawat!'
Sakusa menaikkan maskernya.
___________
Saya kembali
Maafkan saya yang sudah menistakan Atsumu #digampar
Terima kasih sudah membaca
Maaf kalau banyak typo
Jangan lupa vote dan komen yaa
See youuu
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro