Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🍁Chapter4🍁

#Skiptime_Sore

"Hmmmm...hm....hm...hm..."Terlihat seorang gadis kecil tengah bernyanyi di ruang tengah dan ia duduk diatas karpet bulu.Didepanya terdapat sebuah album foto.Dengan semangatnya ia melihat lembaran demi lembaran album tersebut.Namun semangatnya itu melambangkan kesedihan.

'Betapa beruntungnya ketiga anak ini,mereka bisa berkumpul bersama keluarganya,tapi aku juga senang,semoga anak yang seperti ini lebih banyak daripada yang sepertiku, terpisah dengan keluarga'Batin gadis itu sembari mengusap foto-fotonya.

"Hihihihi..kak Hali lucu banget fttt"Gadis kecil itu menahan tawanya ketika melihat sebuah foto yang membuatnya merasa lucu.


"Mungkin...Ini saat kak Hali kecil ya?bonekanya juga lucu banget>~<"Gadis itu berbinar-binar ketika melihat boneka Pikachu yang dipegang Halilintar.

"Ngapain kamu liat-liat album keluargaku?!"Tiba-tiba datanglah seorang anak laki-laki dengan wajah datar.

"Kak Solar udah pulang?"Tanya gadis itu polos.

"Kalo belum ngga bakalan ada disini!"Jawabnya ketus.

"Um.."Gadis itu terus menatap sang empu yang menghampirinya lalu duduk didepannya.

"Kamu ngga boleh liat album ini!Karena kamu bukan anggota dari keluarga ini!"Ucapnya dengan dingin lalu mengambil kasar album itu.

"Kamu juga ngga berhak ada dialbum ini,dan jangan pernah minta kamu ingin berada dialbum ini bersama kami!"Ucapnya lalu pergi membawa album itu.

"Tapi ibu yang memberikannya padaku!Dia juga bilang...Besok akan ada tamu pemotret!"Teriak gadis itu pada solar.Solar pun menoleh kebelakang.

"Itu bukan urusanku"Ujarnya dingin lalu pergi.Tak lama dari kepergian Solar, tiba-tiba sebuah benda melayang kearah kepala gadis itu.

Plung!!

Pletak!

"Awh!!"

"Hahaha!!Hahahaha!!"

"Huweeeeeeee "

"Ya ampun,ini ada apa?"Tanya seorang perempuan paruh baya yang langsung menghampiri keributan itu.

"Yaya? kamu kenapa nangis sayang?"Tanya perempuan itu dengan lembut lalu mengusap kepalanya.

"Hiks hiks...Kepala Yaya hiks...kena bola itu!"Tunjuknya sembari terisak-isak.

"Ya ampun Thorn!Kamu kenapa main bola dirumah?!Kan ibu udah nyiapin lapangan kecil buat kamu main bola,itu bolanya kan keras kalo kena kepala bakalan sakit"Nasihat ibunya mencoba tenang.

"Lagian Yaya nya aja tuh yang cengeng!Kena dikit juga nangis"Ketus Thorn.

"Ini kamu bilang dikit?!Kepala Yaya benjol Thorn!Itu bola basket keras!"Ucap ibunya dengan nada agak membentak.

"Ibu jahat!Marahin Thorn!Ibu lebih sayang dia kebanding Thorn!Ibu pilih kasih!"Teriaknya lalu pergi menuju kamarnya.

"Yaya ..Yaya ngga papa kan?Maafin Thorn yah nak,dia memang agak bandel dikit"Ucap ibu angkatnya menenangkan.

"Yaya baik-baik aja kok bu,meningan ibu samperin aja Thorn,dia lebih butuh ibu daripada Yaya"Ujar Yaya yang membuat ibu angkatnya tersenyum lalu memeluknya erat.

'karena Yaya sadar akan posisi Yaya yang sebagai anak adopsi'Batinya menambahkan.

"Ya ampun nak,kamu kok baik banget sayang"Ujar ibunya dengan wajah sendu.Namun Yaya hanya terus tersenyum.

'Jutru ibu yang baik banget,udah mau ngadopsi Yaya dari panti asuhan'Batin Yaya sendu.

"Kalo gituh ibu mau nyamperin dulu Thorn yah"Ucapnya dengan hangat.

"Iya Bu"Yaya tersenyum lebar.

'Yaya tau,yaya ngga terlalu pantas untuk dicintai...'Batin Yaya yang melihat kepergian ibunya menuju kamar Thorn.

Yaya pov

Saat aku hidup dipanti,aku tidak tau bagaimana rasanya punya orang tua.Aku hanya tau dari melihat orang lain yang bersama orang tuanya.Terlihat begitu menyenangkan.

"Ibu!!Ayah!!Lihat balon itu!!Mereka terbang!!"

"Wahhh cantik sekali bukan?"

"Ayok kita beli balon gas!"

Saat itu aku hanya tersenyum melihat kebersamaan mereka.Terlihat menyenangkan bukan?Walau hanya menyaksikan...

Hingga suatu hari,ada sepasang suami istri yang datang kepanti asuhan tempat tinggalku.Mereka berdua berkunjung karena ingin memberikan donasi pada tempat ini.Memang selalu banyak orang yang datang kemari untuk tujuan itu,namun entah mengapa,rasanya anak panti disini tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan.Aku pernah mendengar jika panti ini didirikan dengan ilegal,atau lebih tepatnya tanpa persetujuan dari pemerintah.Mereka yang membangun panti ini sengaja karena untuk memanfaatkan hal seperti tadi.Mereka semua merampas apa yang telah menjadi hak anak panti.Aku tidak berani bicara,dan selama ini aku hanya diam.Namun untuk kedepannya,aku tidak akan membiarkan itu semua terus terjadi.Aku harus melakukan sesuatu pada panti asuhan itu.

Saat ada orang berkunjung,aku selalu mengucilkan diri.Berdiam dan memperhatikan pembicaraan mereka dalam diam.Dan entah kenapa, pertemuan pertamaku bersama wanita paruh baya itu menjadi terasa nyaman.Senyumanya yang tulus,hatinya yang terasa hangat begitu nyaman dirasakan.Sejenak aku merasakan kasih sayang.

"Kenapa kamu tidak ikut bermain bersama mereka?"

"He?"

Saat itu aku hanya menatapnya penuh tanya.Dan itu adalah pertanyaan pertama saat kami bertemu.Aku hanya terdiam dengan terus menatapnya.Wajahnya begitu hangat.Aku suka tatapannya.Matanya yang selalu memancarkan kasih sayang.Apa dia menghampiriku karena aku terlihat menyedihkan?Tidak.Kuharap bukan.Dengan refleks aku pun tersenyum kecil padanya.Dan tiba-tiba ia tertegun melihatku.

"Kamu!Kamu,kamu mirip sekali dengan putriku!"

Ucapnya dengan sedih dan tanganya menutupi mulutnya.Wajahnya berubah menjadi sendu.Entah kenapa aku merasakan kesedihan dari raut wajahnya.

'Apa aku salah bicara?'Batinku.

Dan mulai sejak itu,kami menjadi dekat.

"Haii Yaya!!Ayok kita main bersama !"

"Iya!"

Jawabku senang menerima ajakanya untuk bermain.Kami kadang menghabiskan waktu seharian layaknya seorang anak bersama ibunya.

Makan ice cream

Naik sepeda

Bermain ayunan

Lari-larian

Hingga suatu hari mereka memutuskan untuk mengangkatku menjadi putri mereka.Dan itu adalah hal yang paling tidak bisa aku tolak.Dengan senangnya aku menyetujinya.

'Apa sekarang aku harus menyesalinya?'Batinku sembari mengusap kening.Aku menatap sekitar rumah yang saat ini adalah rumah dari orang tua angkatku.Terlihat besar dan mewah,tapi suasananya sepi.padahal dirumah ini banyak orang yang hidup.

"Heh! Ngapain bengong?!"

"Kak Solar!"Aku terkejut karena sesuatu melesat pada pipiku.lalu aku mendapati kakak angkat keduaku itu ternyata sedang duduk disofa dengan cemilannya.Sejak kapan dia disana?

"Apa?"

Tatapan dan cara bicaranya kelewat datar dan dingin.Aku tau dia tidak menerimaku dirumah ini.

"Tidak"Jawabku singkat.

"Hoy!Apa kau bisa main game?"Tanyanya dengan ekspresi yang menyebalkan.

"Tidak"Jawabku lagi.

"Payah!"

Apa?!!Dia mengataiku payah?!Heiii aku ini seorang gadis kecil yang imut!Mana mungkin suka main game cowok tengil kayak dia!

"Sudahlah ...Akui saja dirimu memang payah dan lemah!"

Ucapnya dengan angkuh.Aku tidak suka wajah sombongnya itu.

"Hihihi"Aku membalas perkataannya dengan tersenyum.Lalu dia menatapku dengan wajah yang terkejut.Ekpresi yang sangat aku sukai.

"Jangan tersenyum!Aku tidak suka melihatnya!"

Ketusnya sembari memasukan cemilan kedalam mulutnya dengan cepat.Namun aku semakin tersenyum padanya.Kulihat dia terlihat kesal namun dengan pipi yang merah.Sepertinya dia sedang menahan amarahnya.

"Tapi Yaya syukaaa hiii(≧▽≦)"Aku semakin tersenyum lebar padanya.

"Hentikan!Aku benci senyumamu!"Bentak Solar dengan mata membelalak.Aku pun terdiam.

"Kau membuat mood makanku hilang!Kalo gitu kau harus menghabiskan cemilanku itu!Kalo tidak habis,aku akan membuatmu menyesal!"Ancamnya dengan kekanan.Dia pun pergi dengan wajah kesal namun datar.

'Hihihihi ternyata kak solar lucu'Batinku menertawakan dirinya.

Yaya pov and_

Bersambungg...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro