Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🍁Chapter15🍁

Yaya memeluk bantal gulingnya dengan gemas kemudian tertidur pulas.

Skiptime_

Pagi hari-

"Anak-anak, kenalkan,ini adalah guru privat Yaya,namanya bu Rossy"

Ucap seorang perempuan paruh baya yang saat itu sedang hendak sarapan.Dan disana terdapat beberapa anak-anak yang merupakan anaknya.

"Bu Rossy?"

Tanya seorang gadis kecil yang imut dengan menatap sang empu dengan polos.

"Dia adalah guru privatmu Yaya"

Ulangnya yang membuat Yaya ber-oh ria.

"Baiklah... Pelajaran akan dimulai setelah sarapan, dimohon untuk kerja samanya anak manis,kau tidak boleh terlambat untuk memasuki  kelas pertama"

Ucapnya yang membuat Yaya bingung.

"Bu,bukanya Yaya sekolah?"

"Dikarenakan situasi tidak mendukung,kami memutuskan untuk menyekolahkanmu secara privat saja"

Ucap sang ayah angkatnya.

"Begitu ya"

Yaya tertunduk lesu.

"Apa Yaya tidak senang?!"

Tanya sang ibu hawatir.

"Tidak kok bu,Yaya senang ibu hawatirin Yaya!Hiiii"

Yaya pun tersenyum lebar padanya.

'Lagi-lagi senyum itu!Cih menyebalkan!'

Batin anak laki-laki yang berada didepannya.Ia menatap Yaya dengan kesal.

"Ibu dengar kamu dengan Thorn bertengkar ya?Terus kamu tenggelam sendiri karena kau merasa bosan?"

Ujar Rossy yang tentu saja membuat kedua orang tua angkat Yaya sontak menatapnya canggung.

"Maaf,bisakah kita jangan membahas masalah pribadi disaat sarapan?"

Ucap sang ibu.Yaya hanya menundukan kepalanya diam.Ia pun menatap kursi Thorn Yang kosong.Biasanya Thorn akan mengisi kursi kosong itu dan makan dengan baik.Yaya sedikit merasa tidak enak dengan keadaan Thorn yang dihukum itu.

'Sebenarnya kan kak Thorn yang selamatin yaya'

Ujarnya dalam hati dengan sendu.

'Lagi-lagi senyum itu berakhir dengan lamunan'

Batin Halilintar yang diam-diam memperhatikan Yaya yang sedang terunduk kebawah.

"Solar,Hali, sebaiknya kalian cepat berangkat"

"Baik ayah...Ayok Solar!"

Halilintar beranjak dan mengambil tasnya.Solar mengangguk lalu mengikuti Halilintar.

"Bagaimana dengan Thorn?"

Tanya Rossy dengan wajah datar.

"Tentu saja ia akan mendapatkan tugas"

Jawab ibu Thorn dengan tenang.

"Bolehkah aku menemuinya?"

Tanya Rossy seakan merencanakan sesuatu.

"Tidak untuk seminggu ini,biarkan dia mengintrospeksikan dirinya sendiri dikamar,ia tidak boleh diganggu oleh siapapun"

Ujar ibu Thorn dengan menekan seolah tidak ingin urusan keluarga diikut campur.Yaya yang mendengar penuturan itu semakin merasa bersalah.

'Pokoknya Yaya harus bicara sama kak Thorn!'

Batinya dengan bertekad kuat.

"Yaya,apakah sarapanmu telah selesai?"

Tanya Rossy dengan tatapan yang tidak enak dipandang.

"Haik!Sudah!"

Yaya mengangguk semangat.

"Mari ikut aku untuk pelajaran pertama"

Rossy pun membawa Yaya kesebuah ruangan yang dimana disana ada mereka berdua.

"Duduklah..."

Titahnya.Entah sejak kapan Rossy tiba-tiba memegang sebuah rotan.Ia menatap Yaya dengan wajah yang penuh kebencian.

"Dengar anak pungut,kau itu hanya sampah dikeluarga ini, lakukanlah apa yang aku suruh padamu!Jika tidak,rotan ini akan mendarat dikaki kecilmu"

Ancamnya dengan mata yang menyulut api kebencian yang mendalam.

'Salah Yaya apa ya?'

Batinya dengan wajah yang agak ketakutan.

"Pelajaran pertama,kau coba berjalan!Ayok cepat!"

Teriaknya yang membuat Yaya shok.Yaya pun menurutinya.Ia berjalan didepan Rossy dengan gemetaran.

"Berhenti!Kemari!Cepat!!"

Plak!!!

Sebuah tamparan keras itu mendarat sempurna dibagian atas lutut Yaya.Namun ia hanya meringis kesakitan.Bahkan Yaya menahan air matanya agar tidak keluar.

"Tidak beretika sekali cara berjalan kamu! Berjalanlah dengan tenang dan elegan!Bukan seperti tukang maling!Cepat lakukan lagi!"

Dengan penuh ketakutan Yaya mencobanya lagi.Trauma masa lalunya kini mulai tergambar lagi.Dimana ia begitu takut melihat orang yang suka berbicara keras padanya,juga tak segan menyakiti.

"Dasar sampah!Anak siapa kamu ini?!Tunjukanlah jika kamu benar-benar anak dari presiden perusahaan besar!Sungguh sangat memalukan!"

Plak!!

"Bu!Yaya ga belajar kayak gini saat disekolahan"

Rengek Yaya yang mulai berkaca-kaca.

"Mau ngebantah kamu hah?!!!Dasar anak nakal!"

'Kenapa bu gurunya seperti ini yah hiks hiks'

Batin Yaya yang langsung saja menangis keras.

"Cengeng!Diam disini sebelum jam pelajaranya usai!Jangan sampai membuatku harus menghukummu lagi!"

Ancamnya lalu Rossy pun keluar.Setelah ia keluar, Yaya pun berhenti menangis.Ia berjalan mendekat kejendala dan melihat Rossy tengah berbicara dengan sopan pada satpam disana.

"Bu gurunya galak banget"

Ngeri Yaya yang tidak mau belajar lagi padanya.

"Eh kok kak Thorn ada diluar?!"

Kagetnya saat mendapati Thorn sudah berada didalam mobil Rossy.

#Tempat Thorn

"Aku sudah tau maksud dari kedatanganmu.-"

Ucap Thorn Pada Rossy dengan dingin dan tenang.Rossy pun tersenyum sinis.

"Anak pintar!Kau bodoh sekali karena membiarkan anak pungut itu tetap dirumahmu"

Ujarnya mengejek.

"Apa maumu darinya_-?"

Tanya Thorn dengan menekan.

"Aku hanya membutuhkan nyawanya untuk putriku,ayah ibumu benar-benar mudah tertipu"

"Jangan sangka mereka tak tau dirimu yang sebenarnya,karena sebentar lagi nyawa dirimulah yang sedang dalam bahaya!"

"Dasar anak kecil so' tau!Diam!Jangan sesekali berteriak!Atau adik pungutmu itu akan menghilang dari dunia ini!"

Ancamnya pada Thorn.Rossy pun mulai menutup pintu mobil belakangnya yang ditempati Thorn.Kemudian dia masuk kedepan mobil untuk menyetir.

"Kau salah karena telah main-main denganku,dan ingat ini,jangan menyebut Yaya sebagai adik pungutku,karena dia adalah adik kandungku! "

Ujar Thorn dengan menahan emosi.

"Hahahhaha sejak kapan kau peduli dengannya hah?!Aku setiap hari memantau kalian!Dan terlebih lagi ibu bresengsekmu itu yang telah merebut ayahmu dariku!Akan kubuat menderita hidupnya dengan membunuhmu hahahaha!!"

Rossy tertawa sambil menyetir.Thorn dari belakang hanya menatapnya tajam.

"Baiklah... Sepertinya nyawamu lebih dulu hilang sebelum kau membunuhku"

Ucap Thorn Pada Rossy yang telah menodongkan pistol kepadanya.

"Hey!!Turunkan senjatmu anak manis,aku takan menyakitimu sekarang,aku hanya memerlukan jantungmu itu"

Ucapnya yang membuat Thorn terdiam.

"Turunkan aku"

Titah Thorn dingin tanpa takut.

"Kau hanya anak tengil!Aku tak takut dengan ancamanmu itu!Kau pikir aku tidak punya senjata?"

Rossy pun mengambil pistol dibalik bajunya dan menodongkannya pada Thorn.

"Turunkan pistolmu!"

Titah Rossy dengan dingin.

"Kaulah yang harus menurunkan pistol"

Jawab Thorn Yang tidak mau kalah.

"Baiklah,ku lepaskan dirimu...Tapi aku akan membawa adik pungutmu itu pergi"

"Jangan berani melakukan itu!"

Dor!!

Thorn menembakan satu peluru keatas sebagai peringatan pertama.

"Kau lancang sekali telah mengancamku anak tengil,mari kita lihat siapa yang kalah!"

Dengan cepat Rossy mengambil suntikan bius dan dengan cepat menancapkanya pada lengan Thorn.

"Sialan!"

Desis Thorn Yang mulai merasa lemas dan tidak sadarkan diri.

"Aku tidak membutuhkanmu!"

Rossy pun membawa keluar Thorn dari mobilnya dan menyimpannya ditempat terpencil dekat hutan.

"Hah sepertinya tempat ini sangat cocok untukmu anak manis hahahaha!!!Aku akan segera membawa adikmu itu untuk pergi!"

Rossy pun segera menjalankan mobilnya dan memutar balik arah.

"Dasar sialan!Sepertinya anak-anak mereka cerdas sekali,humm....sungguh menarik"

Rossy pun menyiapkan semuanya lagi dengan matang.

Bersambung...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro