IRELAND
Di novel-novel hisrom beberapa kali dipinjami teman, saya mulai tertarik dengan Irlandia ini. Sampai salah satu penulis fav saya—Kristan Higgins— membuat tokohnya berdarah Irlandia. Sejak itu saya kepincut, suatu waktu sesuatu menyangkut Irlandia kudu nongol di novel saya. *Ahem
Bahasa Inggris merupakan bahasa Ibu di negara ini. Di beberapa artikel yang saya baca, bahasa Inggris orang sana agak aneh. Dimulai dari pelafalannya, penyebutan flood untuk banjir misalnya. Di sana malah kedengaran flud. Belum lagi kebiasaan menjawab dengan bahasa Slang, alih-alih menjawab very well or I’m good saat ditanya kabarnya, mereka justru menjawab dengan kata ‘grand’. Juga tak ketinggalan mengenai kata ganti kepemilikan, ‘my’ menjadi ‘me’. Belum lagi penggunaan kata ‘yoke’ yang sering kali terdengar, fungsinya untuk menggantikan benda yang tak diketahui namanya, seperti This yoke is not working (omong2, saya nggak tahu yoke di sini menggantikan apa, nggak ada penjelasan di artikelnya. Maaf). Selain ‘yoke’, ‘your man’ juga merupakan frasa andalan menggantikan nama orang yang tak ingin disebut. Mungkin kalau kamu ogah menyebut rival bahkan mantanmu?
Barangkali memang aneh atau lucu bagi yang terbiasa menggunakan bahasa Inggris Amrik atau British. Saya juga pernah mengalaminya waktu dikenalin sama kenalan India teman saya, di awalan obrolan kami sering saya sikut teman, ‘ngomong apa sih?’, atau mungkin telinga saya yang jelek saat itu.
Omong-omong, saya bukan mau bahas bahasanya, ya. Prolog saja tadi itu. Dari intip-intip status ‘teman’ di facebook yang sekarang bermukim di sana (beliau saya add karena suka sama posting-postingannya, dikonfirmasi berarti kami berteman sekarang, kan, ya?), katanya Irlandia bukan daerah yang cocok dikunjungi untuk cuci mata. Jalan-jalan dulu gih ke Eropa, kalau masih ada dana barulah ke Irlandia, tapi tempatnya menyejukkan, kok. Lihat gambarnya di google pun kayaknya adem gitu. Cuacanya hampir miriplah di Inggris sana. Namun, orang-orang Irlandia (Irish) ramah-ramah rupanya, jauh lebih ramah ketimbang masyarakat Eropa lainnya.
Sekarang kita masuk ke topik utama, yakni pendidikannya. Dari yang saya baca, Irlandia menempati urutan kesembilan sistem pendidikan terbaik di dunia. Cocok sama ungkapan kecil-kecil cabe rawit nggak ini?
Tingkatan pendidikan di Irlandia dibagi menjadi tiga yaitu pendidikan tingkat pertama/ dasar (Primary Education), Pendidikan Tingkat Kedua (Secondary Education), dan Pendidikan Tingkat Ketiga (Tertiary Education)
Meskipun biaya pendidikan di Irlandia terbilang murah dari Inggris, tetapi kualitasnya bukan rendahan, lho. Pada Tertiary Education atau di sini disebut perguruan tinggi, banyak jurusan yang ditawarkan, utamanya yang berhubungan dengan perekonomian negara ini, maka yang paling diunggulkan adalah Kedokteran, Sains, dan Informasi Teknologi (IT). Asal tahu saja, banyak perusahan besar dan ternama yang berlokasi di sini seperti Apple, E-bay, Google, dan Facebook. Nah, kalau kamu lulusan IT, besar peluang kamu bisa kerja di perusaan itu, lho. Satu lagi, pemerintah di sana nggak membeda-bedakan asal negaramu, jadi ketika kamu baru saja lulus maka kamu memiliki graduate visa selama setahun untuk mencari pekerjaan. Graduate visa selama dua tahun kalau kamu lulusan S2. Keren deh.
Sementara untuk Secondary Education— yang mana di Indonesia disebut sekolah menengah—lebih kompleks.
Sekolah kejuruan memiliki tujuan mengembangkan keterampilan dalam menyiapkan pelajar ke dunia kerja. Sekolah kejuruan ini juga menyediakan pendidikan bagi orang dewasa juga kursus pendidikan bagi masyarakat. Departemen Ilmu Pengetahuan yang menanggung kebijakan sekolah ini.
Ada lagi yang dinamakan Sekolah Kemprehensif, yang mana menggabungkan pendidikan akademis dan kejuruan dalam satu kurikulum.
Terakhir adalah sekolah komunitas. Lebih kompleks kalau yang ini, selain menyediakan kurikulum untuk praktek dan mata pelajaran akademis, juga memberikan pendidikan bagi orang dewasa serta proyek-proyek pengambangan masyarakat. Semua kegiatan di sini hebatnya ditanggung Negara.
Primary Education sengaja saya taruh belakangan. Sengaja karena ini yang pengin saya bahas lebih banyak dari sebelumnya. Pendidikan awal yang menjadi titik berat pada pendekatan anak yang memastikan pelajar memahami bahwa pendidikan kualitas tinggi akan membantu anak menemukan potensi dirinya. Pada proses pendidikan ini, anak-anak juga dibekali pembinaan karakter.
Ada delapan tingkatan dalam Primary Education, di kelas junior yakni junior infants dan Senior Infants (Paud dan TK), sedangkan kelas senior dimulai dari First Class (kelas satu)hingga sixth Class (kelas enam)
Umumnya sekolah umum di Irlandia kebanyakan sekolah Katolik. Meski demikian, pelajaran agama bersifat universal dan berfokus pada pendidikan moral. Saya ambil contoh salah satu sekolah di sana, St Mary Primary, anak teman saya sekolah di sini soalnya. Sekolah ini kebetulan merupakan sekolah besar di Athlone, jadi subsidi dari pemerintah besar. Akan tetapi, subsidi itu digunakan untuk hal bermanfaat lho, seperti pemberian makan gratis untuk anak. Tiap tahun, guru membolehkan setiap orang tua murid menyertakan surat pernyataan mengenai apa saja yang boleh dikonsumsi anak.
Apakah hanya sampai di situ? Rupanya tidak, dana juga dimanfaatkan untuk kegiatan kursus bahasa Inggris dan Irlandia untuk Ibu-ibu, merangkai bunga sampai pengolahan makanan bergizi. Sampai lupa, segala diadakan seminar parenting, kadang mengundang pakar segala. Total betul, ya.
Tidak semua sekolah seperti St. Primary School, sayangnya. Tergantung, kalau sekolah besar ya dana yang dialokasikan buat anak-anak juga banyak.
Di Irlandia, anak berumur empat tahun sudah bisa masuk sekolah, miriplah di UK. Jangan salah, di usia ini anak-anak mulai diajar calistung, lho, sebagai keterampilan dasar nantinya. Belum lagi mereka juga sudah diberikan PR. Nyaris setiap hari malah. Biasanya berupa PR membaca, yang keesokan harinya akan diminta oleh guru membaca mereka – yups, ada guru khusus membaca—untuk mengetes kemampuan baca setiap anak. Tenang, metode pengajarannya tetap mengasyikkan, kok. Tidak ada sistem perankingan jadi anak-anak belajar tidak dalam paksaan.
Setiap minggunya, akan dipilih line-leader, student of the week, cushion owner, yang semuanya akan mendapatkan giliran nanti. Selain itu, tiap minggu anak-anak digilir untuk pindah tempat. Minggu ini misalnya, mereka akan duduk di red table dengan teman berbeda, minggu depannya bersama teman lain di yellow table. Untuk kasus seperta tadi, bukan hal yang baru memang, tapi akan berbeda ketika anak akan berceloteh mengenai teman-temannya.
St Mary Primary School memiliki dua gedung saling berseberangan, untuk level junior infant, senior, infant, first class, dan sixth class, mereka berada di gedung yang sama. Sisanya berada di gedung seberang. Tujuannya untuk menghindari perundungan dan senioritas.
Hal menarik lainnya di sekolah ini yakni anak kelas enam dibimbing untuk kerap bersama adik-adiknya. Semisal ketika menunggu jemputan, tetap diawasi oleh guru, kok. Anak teman Mbak Je ini bahkan ngomong kadang-kadang saat olahraga juga ditemani si kakak kelas, diajak ngomong gitu. Aiii, manis banget nggak, sih, itu?
Kegiatan lainnya yakni nature-walk activity, mereka diajak berkeliling di sekitar pekarangan sekolah lalu ditunjukkan nama-nama pohon dan tumbuhan, atau diajak ke taman dengan bus.
Yang saya suka adalah hukuman bagi mereka yang bermasalah, si anak bercerita, “They will stay the big office for hours, even if you forget to stay thank you or sorry, teacher will be sad.”
Di lain tempat, SD Gaelschoil Mhicil justru mengganti PR dengan berbaik baik pada orang lain setiap hari, kemudian orang tua menandatangi tugas harian mereka. Misal, di hari pertama atau Senin, mereka akan berbuat baik pada orang tua. Entah dengan menelepon nenek, mengunjungi panti jompo, atau membantu menyeberang jalan. Di hari berikutnya, mereka membantu pekerjaan rumah orang tua. Lain lagi di hari Rabu, atau disebut hari berbuat baik, maka mereka boleh melakukan kebaikan apa pun. Di hari Jumat, kebaikan orang lain atau teman-temannya lah yang mereka catat. Dan ternyata, sekolah ini sudah memberlakukan bebas PR ini selama tiga tahun, lho!
Dari dua contoh kasus di atas, pendidikan pada Primary School berpusat pada pembentukan karakter. Patut ditiru, sih, ini.
NB: Kakak-kakak, tolong benerin kalau ada saltik atau informasi salah, ya. Makasih :)
Sumber:
Gambar: https://www.shalaazz.com/2018/02/salah-satu-negara-sistem-pendidikan.html
http://anugrahromadhon4b.blogspot.com/2015/06/negara-republik-irlandia.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/binibule.com/2016/02/22/bahasa-inggris-irlandia-dan-keanehannya/amp/
https://ehef.id/post/keistimewaan-belajar-di-irlandia
http://jihandavincka.com/2014/07/03/sekolah-anak-di-irlandia/?_gl=1*1gkob22*_ga*YW1wLUhEbE9TQ0F6YjdFSDhnQ2hOUlFGWVBOaUVnQ1VXMDRTUERkLU9XZmZFZVZlVHZ5UVYtYjRaS3c3X3B5eHhsNlI.
https://www.google.com/amp/jihandavincka.com/2015/07/01/kurikulum-sekolah-anak-di-irlandia/amp/
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro