Kamar Tamu bag 2
Kamar Tamu ( bag 2)"Bukan sakit tapi speecless...sama sepertimu aku pun juga begitu" (Bayu Wiraguna)
Shila menerjab nerjabkan mata kala mendengar bunyi alarm ponselnya. Ia segera bergegas bangkit dan mengambil ponselnya di atas nakas. Namun ia merasa ada sesuatu yang berat menimpa perutnya. Pandangan Shila kini tengah tertuju pada sebuah lengan kekar yang melingkar diperutnya. Wajahnya bersemu merah melihat lengan Bayu yang setia memeluk erat dirinya.
"Oh ya ampun... please dewi waktu tolong hentikan detik ini sungguh aku ingin seperti ini" ucap Shila didalam hati.
Irama detak jantung Shila kian bertalu terdengar begitu riuh ramai seperti sebuah party. Shila tak lagi bisa menutupi perasaannya jikalau dirinya tengah bahagia saat ini. Sebuah senyuman paten menghiasai wajahnya pagi ini. Shila berpura tidur kembali ketika mendengar suara serak Bayu memanggilnya.
"Jangan pura pura tidur kamu Shil...kakak tau kamu sudah bangun..." ucap Bayu dengan suara serak khas bangun tidur.
"Cepat buka matamu dan segera mandi nanti kita telat..." ucap Bayu sembari bangkit dari tidurnya dan berlalu menuju kamarnya.
Shila berdecak kesal dengan perlakuan Bayu yang datar kepadanya. Mau tidak mau Shila segera bangun dan mandi karena hari ini ia harus pergi kesekolah. Tak Butuh waktu lama Shila kini sudah selesai keluar dari kamar mandi mengenakan baju seragam sekolahnya. ia bersiap dan mematut wajahnya didepan cermin tak banyak yang ia kenakan hanya memakai bedak bayi tipis dengan liptint ala korea dengan rambut yang ia kuncir kuda andalannya. Dari ambang pintu Bayu berkacak pinggang sembari menggeleng gelengkan kepala karena yang ditungguinya dari tadi ternyata masih asik bercermin.
"Shil...cepetan, ngapain aja sih lama banget..." ucap Bayu kesal.
"Udah persis kayak cewek lagi PMS deh kakak ini...iya bentar lagi ini Shila udah siap kok" ucapnya tanpa menoleh kearah Bayu.
Bayu yang tidak sabaran pun berjalan kearah Shila ingin menarik tangan Shila namun naasnya Ia tersandung tali sepatu yang ternyata lepas dan membuat ia limbung dan tertindih tubuh Shila diranjang saat ia menarik tangan Shila. Dan tanpa sengaja bibir mereka saling menempel satu sama lain catat ya....hanya menempel tidak lebih. Mata mereka pun beradu saling bertatapan... Satu detik dua detik tiga detik empat detik lima detik Bayu langsung tersadar dengan apa yang terjadi dan langsung mendorong tubuh Shila agar lekas menjauh dari atasnya. Shila yang menyadarinya pun dengan cepat kembali berdiri dan memalingkan wajahnya yang kini tengah merona.
"Ayook..." ucap Bayu menarik tangan Shila menuruni anak tangga.
Shila hanya diam dan menurut saja sembari menetralkan irama jantungnya yang sedari tadi berdegup kencang.
"Oh ya ampun....kak Bayu cium gue" pekiknya dalam hati.
"Eh....ralat ralat kita berciuman...ya walaupun gak sengaja sih" ucap lagi sembari tersenyum.
Shila berjalan sembari menunduk tak berani menatap kearah Bayu atau pun kearah lain karena masih malu dengan kejadian yang baru saja ia alami. sesekali Shila meremas remas ujung roknya saking salah tingkahnya.
"Shil...kamu sakit nak?" Tanya tante Lia khawatir.
"Bukan sakit tapi speecless...sama sepertimu aku pun juga begitu" batin Bayu.
"Nggg enggak tante..." ucap Lia gugup.
"Terus kenapa sedari tadi diam terus...? Kalian gak lagi berantem kan?" Ucap Tante Lia memicingkan mata.
"Enggak kok tante...tadi perut Shila sakit tapi udah baikan kok" ucapnya asal.
"Syukurlah....cepat sarapan dan lekas pergi kesekolah...." ucap Lia sembari menyodorkan piring yang telah di isi nasi goreng.
Berbeda dengan Shila, Bayu justru terlihat cuek dan biasa saja dengan kejadian pagi ini di kamar tamu. Ia hanya menganggap kecelakaan kecil yang tak disengaja itu saja jadi dia tidak seheboh Shila ya walaupun ia akui itu kali pertamanya bibirnya bersentuhan dengan bibir perempuan selain mamanya.
"Ma kita pamit dulu ya...assalamualaikum" pamit Bayu sembari mencium punggung tangan sang mama di ikuti Shila yang juga melakukan hal yang sama.
"Jaga Shila baik baik ya nak..." pinta sang mama yang dibalas anggukan oleh Bayu.
Kini mereka tengah berada diatas motor milik Bayu membelah jalanan menuju kesekolah. Tidak seperti biasanya yang cerewet kali ini Shila hanya diam karena masih speecless dengan kejadian tadi pagi. Ah.. katakanlah Shila lebay sungguh jika tadi ada kesempatan tentu saja Shila akan melompat lompat berjingkrakan diatas kasur saking senangnya.
Sesampainya digerbang sekolah Shila turun dari atas motor milik Bayu lalu berlalu begitu saja tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Shila melangkahkan kakinya ringan sembari bersenandung sungguh bahagia sekali hatinya pagi ini.
"Ya ampun....ya ampun....ya ampun... bibir gue....fist kiss gue" ucap Shila dalam hati sembari tersenyum memegangi bibirnya didepan cermin toilet.
Yap....sekarang Shila masih berada ditoilet bukannya ke kelas ia malah justru langsung berlari menuju toilet tadi. Shila terus saja bercermin sembari sesekali tersenyum tak peduli dengan siapa saja yang melihatnya hingga sebuah bel masuk membuatnya menghentikan khayalannya tentang Bayu. Shila mendengus kesal ketika harus menyudahi aktifitasnya itu.
"Ahhhh...mengapa cepat sekali sih belnya" umpatnya.
Seseorang gadis yang berdiri didepan pintu kelas terlihat clingak clinguk mencari sesuatu kemudian tersenyum ceria ketika melihat Shila datang dan kemudian memanggil Shila dengan tak sabaran.
"Shila...." panggilnya sembari melambaikan tangan.
"Shil...dari mana saja sih lo" tanya Dira seperti orang kebakaran jenggot.
"Biasa aja kali Dir gue dari toilet tadi kebelet" bohongnya.
"Gue kira lo gak masuk tadi makanya gue panik..." jawabnya sembari terkekeh.
"Aiiih... bilang aja lo takut gak dapet contekan karena gue gak masuk iya khan?" Ucap Shila dengan suara yang dibuat lebay.
"Nah itu tau....seratus buat lo..." ucapnya sembari terkikik geli.
"Huuuu....kalau ada maunya aja gitu" ucap Shila sembari meniru bibir bebek yang membuat Dira tertawa terbahak.
"ya elah Shil kan lo tau otak gue sepintar lho"
"ya...ya...apasih yang gak buat lo" ucap Shila terkekeh.
Ulangan pagi ini berjalan lancar seperti biasa Shila bisa dengan cepat mengerjakannya. maklum saja semenjak dulu berteman dengan Bayu Shila jadi termotivasi belajar dan itu berdampak baik untuk otak Shila yang menjadi pintar.
Sepulang sekolah Shila langsung menghempaskan tubuhnya dikasur lalu bayangan kejadian tadi pagi muncul kembali seulas senyum terbit diwajahya. Sepertinya kamar tamu ini akan menjadi tempat bersejarah untuk Shila. Shila yang hanyut dalam halusinasinya tak menyadari akan kedatangan seseorang yang sedari tadi mengamatinya diambang pintu.
"Ehemmm..." sebuah dehaman menyadarkan Shila buru buru Shila bangkit dari tidurnya.
"Om mario...ada apa?" tanya Shila heran.
"Tuh kamu ditungguin ayah bundamu" katanya sembari terkekeh menertawai tingkah Shila.
"Cepat sekali pulang...Shila kan masih betah disini..." ucap Shila dalam hati.
Dengan langkah malas Shila menyeret kopernya dan kembali tinggal dirumahnya sendiri bersama ayah dan bundanya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro