
(6/10)
Ketika aku mengetahui bakatnya yang sesungguhnya ...
◆◆◆
Di pagi hari yang cerah, Midorima tampak tidak percaya melihat (Name) yang sudah rapi dengan seragam Shuutoku kini tengah menonton Oha-Asa. Biasanya (Name) akan menyindirnya tapi kini dia justru nonton sendiri.
"Yosh! Hari ini keberuntunganku! Teddy bear, kau harus menemaniku! (Name) berbicara kepada boneka beruang coklat kecilnya dan saat ia sudah mematikan televisi, (Name) terkejut melihat kakaknya sudah ada di sana, menatapnya dengan pandangan menyelidik.
"(Name)... tumben kau..-"
"Shin-nii, nanti nonton pertandingan tenisk, ya!" (Name) memotong ucapan Midorima lalu mengecup sebelah pipi kanan Midorima sekilas. "Aku akan menunggumu, Shin-nii! Kau harus datang!"
Dan setelah itu, (Name) pergi lebih dulu ke sekolah, meninggalkan Midorima yang masih terdiam di tempatnya sambil menyentuh pipi kanannya yang habis di kecup (Name).
"Sejak kapan (Name) ikut tenis-nanodayo?"
◆◆◆
Midorima akhirnya datang juga ke tempat pertandingan tenis. Sebenarnya ia tidak ingin datang ke sini melainkan ia ingin melihat pertandingan Seirin melawan Kaijo, tapi ... Ia juga ingin melihat pertandingan adiknya.
"Shin-chan, tumben kau pergi melihat pertandingan tenis putri? Oh! Atau jangan-jangan ada orang yang kau suka, ya~ Oh atau ... fufufu ... ternyata Shin-chan mesum juga," goda Takao dengan tatapan menggoda yang di balas dengan delikan tajam Midorima.
"Baka. Aku ingin melihat adikku-nanodayo."
Setelah mengucapkan itu, pertandingan tenis putri pun di mulai dan Midorima melihat dari sisi yang menurutnya menguntungkan dan saat itu juga iris hijau Midorima bertubrukan dengan (e/c) (Name). (Name) yang melihatnya tersenyum semangat lalu mulai fokus saat permainan tenis itu di mulai.
(Name) memulai servis dengan memukul bola cukup kuat dan berhasil masuk ke daerah lawan. (Name) bersama partnernya terus berusaha memukul bola yang di kembali kan lawan. Bergerak dengan lincah dan berusaha mencari cara agar bisa mengalahkan lawannya.
Meski lawannya sangat kuat apalagi yang dilawan (Name) adalah anak kelas tiga pemain reguler tapi entah kenapa (Name) bersama partnernya berhasil memenangkan pertandingan itu.
Midorima yang melihat kemenangan (Name) tampak tersenyum senang. Sepertinya menonton sekaligus memberikan semangat pada (Name) ― secara diam-diam ― bukanlah ide yang buruk juga.
◆Bonus◆
"(Name), kau lumayan juga. Pertahankan, dan aku yakin kau pasti bisa-nanodayo."
"Tentu, Shin-nii!"
"(Name), kau tahu? Tadi saat Shin-chan kau berhasil mengalahkan pemain reguler tadi Shin-chan tersenyum senang lho~"
"Benarkah?!"
"Memangnya salah-nanodayo?"
"Eh?! Shin-nii/Shin-chan tidak tsundere lagi?!"
"(¯―¯٥)"
Aku jadi kagum padanya-nanodayo. Meski aku juga kesal karena mereka-nanodayo.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro