Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

(3/10)

Ketika aku mendengarnya ....

◆◆◆

Di tengah jam istirahat, (Name) memanfaatkan waktunya untuk menemui Midorima atau mungkin ia akan berbelok untuk menemui Takao.

"Takao-senpai!"

"Woaah (Name)-chan. Ada apa? Jika kau mencari Shin-chan, dia lagi keluar."

Takao menjelaskan keberadaan Midorima dan (Name) hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Aku tahu, karena itulah aku menemuimu, Senpai."

"Aku?"

(Name) mengangguk lalu gadis itu mulai mengajak Takao untuk pergi ke tempat yang lebih tenang dan juga sepi. Tanpa mereka sadari akan ada sebuah gosip yang akan beredar dalam waktu dekat ini.

Di belakang sekolah, (Name) mulai mencari tempat yang nyaman untuk duduk diikuti Takao.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan, (Name)-chan?" tanya Takao.

Sebenarnya Takao sendiri sudah deg-degan lantaran hanya mereka berdua di sini. Belum lagi (Name) sendiri yang mengajaknya ke tempat ini, mungkinkah (Name) ingin mengatakan 'Aku menyukaimu, Takao-senpai. Kumohon, jadilah pacarku, senpai!'. Mungkinkah (Name) ingin mengatakan hal itu?

"Um .. apa ya? Aku ingin tahu bagaimana pendapat senpai tentang Shin-nii."

Krak

Dan seketika, suara hati retak berbunyi cukup jelas di indera pendengaran Takao. Menghela napas pelan, Takao mulai memandang ke depan – memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan untuk (Name).

"Haha ... bagaimana, ya? Shin-chan itu orang yang pekerja keras, meski dia sangat menyebalkan di bagian tentang lucky item dan juga adu suit. Meski begitu dia adalah pemain andalan kami."

"Selain itu, dia juga tsundere dan paling enak untuk dikerjai. Dia juga susah untuk berbicara jujur tentang perasaannya untuk Kuroko-kun dan Kagami-kun."

"Eh? Jadi, Shin-nii menyukai Kuroko-senpai dan Kagami-senpai?" (Name) tampak shock mendengar ucapan Takao sehingga ia mulai berpikir kalau Midorima itu menyukai sesama jenis.

"B-bukan begitu, maksudku ia sulit untuk mengungkapkan rasa kagum akan permainan basket mereka." Takao tampak kerepotan menjelaskan hal itu pada (Name).

"Ooh ... begitu."

"Kalau (Name)-chan sendiri bagaimana? Apa pendapatmu tentang Shin-chan?" Takao bertanya balik dan dibalas dengan senyuman (Name).

"Shin-nii itu ... buatku dia adalah seorang pekerja keras, selalu berlatih setiap hari. Untuk masalah tsundere dan lucky item itu aku tidak bisa mengelaknya karena itu memang benar, ditambah dia selalu saja melarangku berpacaran padahal kan aku bukan anak kecil lagi."

"Meski begitu aku sangat menghormati sekaligus menyayangi Shin-nii. Aku juga tahu kalau dia sangat menyayangiku dan berkata seperti itu hanya untuk melindungiku. Aku sangat ingin menjadi seperti dirinya, kecuali tsundere-nya."

(Name) mengatakan hal itu dengan senyuman menandakan perasaannya yang sebenarnya. Takao kembali tersenyum lalu memandang ke arah tempat dimana mereka lalui sebelumnya.

"Apa kau mendengarnya, Shin-chan?"

Bonus

"Eeeeh?! S-sejak kapan Shin-nii ada di sini?"

"Sejak tadi-nanodayo."

"Hahaha ... apa kau tidak menyadarinya (Name)-chan? Shin-chan mengikuti kita sedari awal karena dia takut aku melakukan hal aneh pada adiknya."

"Aku tidak mengikuti kalian-nanodayo. Ini hanya kebetulan saja-nanodayo."

"Tapi Shin-chan, kau saat ini sedang senang kan karena mendengar pengakuan (Name)-chan?"

"T-tidak juga ...."

"Woaah wajahmu merah Shin-chan. Bwahahah ..."

"Shin-nii kawaii~"

"....."

Aku merasa terharu meski sebelumnya aku kesal-nanodayo.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro