Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

(4/10)

Ketika dia menunjukkan bakatnya ...

◆◆◆

Di siang hari yang indah, terlihat Kagami dan (Name) sedang berjalan bersama menuju Maji-Burger karena Kagami mengidam lima belas burger. Sebenarnya bukan ngidam, itu hanya alasan (Name) saja. Lebih tepatnya (Name) sendiri yang ingin ke sana karena ingin membeli minuman berupa vanilla milkshake. Tapi, tidak tahunya Kagami juga ikut dan awalnya pemuda berambut merah itu ingin membeli dua puluh burger tapi dilarang sama (Name).

"Nii-chan, lihat itu!"

(Name) berhenti berjalan sambil memegang ujung baju Kagami dengan sebelah tangannya yang bebas menunjuk sebuah lapangan basket. Terlihat di sana ada tiga orang pemain basket yang semula tampak senang berubah menjadi ketakutan. Alasannya karena ada lima orang pemuda dengan tampang preman mengganggu ketiga pemuda itu bermain.

"Sudah, sekarang gantian!" kata pemuda itu sambil mendorong salah satu pemuda itu cukup kuat. Mungkin karena perbedaan ukuran tubuh mereka.

"T-tapi kan kami duluan yang sampai di sini duluan," kata pemuda itu ketakutan.

"Tapi sekarang giliran kami, baka!"

Duk

Bola di lemparkan cukup kuat mengenai wajah salah satu dari ketiga pemuda itu hingga pemuda itu mimisan. (Name) melihat ke samping di mana wajah kakaknya – Kagami tampak mengeras menahan kekesalan. Kedua tangannya terkepal erat, niat untuk makan di Maji-Burger terpaksa dihentikan.

"Tunggulah di sini, (Name)."

Setelah mengatakan hal itu, Kagami langsung menghampiri kelima pemuda itu dan mulai menantangnya.

"Jadi kalian berdua ingin menantang kami berlima?" tanya pemuda itu dengan angkuh.

"Berdua?" ulang Kagami lalu melihat ke samping dan tampak ia sedikit terkejut karena (Name) sudah berada di sampingnya sambil menyeringai kecil. "Iya, kami berdua."

"Jangan bodoh, (Name)! Aku belum pernah melihatmu bermain basket sebelumnya," ucap Kagami kesal sedangkan (Name) hanya cemberut. "Salah siapa karena tidak memperhatikan adiknya sendiri," sindir (Name) balik.

"Baiklah, kami terima. Tapi jika kalian kalah ... maka, gadis itu menjadi milik kami," kata pemuda itu membuat Kagami semakin mengamuk.

"Aku tidak ...—"

"Aku setuju!"

"(Name)!"

"Nii-chan, sekarang bukan saatnya bertengkar. Kita harus menang dan aku akan membuat perhitungan pada mereka."

Bonus

"Akhirnya kita bisa mengalahkan mereka semua dengan telak."

"(Name), seharusnya kau bilang padaku kalau kau pandai main basket."

"Aku tidak mau memberitahu padamu, kau saja jarang memperhatikanku, padahal aku ini adikmu yang paling cantik."

"Haah ... baiklah, maafkan aku. Oh ya, apa Alex yang mengajarimu?"

"Yaps, dia yang mengajariku."

"Begitu ...."

"Kenapa?"

"Tidak ada."

Aku merasa menjadi orang terburuk karena tidak mengetahuinya dari awal.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro