Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 81

Hadiah untuk Kafa dan Shafa

Usai penerimaan rapor kenaikan kelas Dafa dan Renata berencana memberikan hadiah kepada anak anaknya pergi berlibur bersama ke Paris seperti yang mereka impi impikan selama ini. Tentu saja hadiah tersebut membiut Shafa dan Kafa kegirangan meski hanya delapan hari disana tapi itu cukup membuat Kafa dan Shafa bahagia. Selain itu Dafa juga memberikan hadiah berupa laptop baru untuk Shafa dan Kafa.

"Apa ini yah?" tanya Kafa penasaran.

"buka dong sayang" Pinta Renata.

Kafa dan Shafa langsung membuka kado yang mereka berdua terima. Kafa dan Shafa langsung memeluk Dafa dan juga Renata kegirangan mendapat hadiah dari kedua orang tuanya barang yang sangat mereka butuhkan.

"terimakasih ayah bunda" ucap Shafa dan Kafa sembari memeluk kedua orang tuanya bergantian.

"sama sama sayang" ucap Renata lembut sembari mengusap pucuk kepala kedua anaknya.

"gunakan laptop itu sebaik mungkin untuk belajar... jangan terlalu sering membuat vlog... kalau sampai nilai kalian jelek dan sekolah kalian terganggu karena vlog fasilitas kalian akan ayah cabut dan kalian akan mendapatkan hukuman..."

"iya ayah... kita mengerti..."

"ya sudah kalian boleh istirahat..."

"oke yah..."

***

Ponsel Shafa terus berbunyi membuat sang empunya bergegas menyambar ponsel. Dilihatnya sebuah panggilan video dari sang kekasih yang langsung Shafa terima.

"Hai sayang.... kamu lagi apa?"

"Hai kak... aku habis mandi nih... kakak lagi apa?"

"baru pulang kantor... selamat ya buat rankingmu..."

"ahh iya terimakasih kak..."

"Kamu mau minta hadiah apa?"

"emmm... engga usah kak... gak perlu repot repot"

"engga kok... sebutin saja mau apa"

"Shafa lagi gak pengen apa apa kak... beneran deh... tapi kalau kakak maksa buat kasih ya terserah kakak saja mau kasih kado Shafa apa saja juga bakal Shafa terima..." ucap Shafa sembari menyengir kuda.

"oke baiklah kalau begitu... ya sudah kakak matiin dulu ya video callnya... kakak mau keluar sebentar..."

"ihh baru juga sebentar ngobrolnya.." ucap Shafa cemberut.

"memang mau kemana sih... baru juga pulang kantor kan... gak capek emang?" tanya Shafa lagi.

"sebentar saja sayang... ada urusan sama temen..."

"oke... hati hati dijalan ya..."

"iya sayang... love you..."

"love you too"

Shafa mengeringkan rambutnya merapikan penampilannya bersiap turun kebawah untuk menyiapkan makan malam.

"Kok kayak suara kak Sakti sih" gumam Shafa sembari menyiapkan menu makanan yang telah ARTnya masak.

"bi tolong lanjutin ya... aku mau kedepan dulu"

"baik non..."

Shafa membelalakkan matanya melihat sosok Sakti yang sedang asik mengobrol dengan ayah dan bundanya diruang tamu.

"Kak Sakti..."

"oh hai... kemarilah sayang"

"ihh katanya mau keluar ketemu temen kok kesini sih... kak sakti bohongin aku ya..."

"engga... tadi aku emang keluar temuin temen aku tapi gak jadi karena dia cancel ya sudah aku mampir saja kesini..."

"oh gitu... kok seri banget sih emang lagi pada ngomongin apa sih" tanya Shafa penasaran.

"nah mumpung ada orangnya nih Sak kamu coba ngomong saja langsung" ucap Dafa memberi intrupsi.

"kenapa kak?" Shafa menatap wajah sang kekasih yang terlihat bahagia.

"engg... kalau aku... eh maksudnya kita besuk tunangan gitu gimana Shaf? apa kamu setuju?" tanya Sakti sedikit gugup.

"Be besok kak?" ucap Shafa terkejut.

"hemmm"

"Gimana bun yah? "

"kalau bunda sama ayah sih setuju setuju saja..."

"ya sudah aku juga setuju kalau binda sama ayah sudah setuju..." ucap Shafa malu malu.

"oke aku sudah bilang sama mami sama papi sih tadi mereka juga setuju... tapi acaranya cuma kecil kecilan saja ya... cuma makan malam bersama keluarga besar kita terus tukar cincin gitu saja sih rencananya bagaimana menurutmu Shaf?"

"iya gapapa kok kak... lagian Shafa masih sekolah kalau acaranya digedein trus ngundang banyak orang yang ada Shafa malah malu kak karena takut banyak yang tahu...."

"nah kamu sudah denger langsungkan dari orangnya Sak... jadi bagaimana baiknya nanti kalian atur saja sendiri... dan satu lagi om sekeluarga mau pergi ke Paris lusa apa kamu mau ikut... "

"ahh iya Shafa sudah cerita masalah itu om... tapi maaf om sepertinya saya tidak bisa ikut karena banyak sekali pekerjaan yang harus saya kerjain..."

"ya sudah kalau begitu... ayo kita makan dulu sudah waktunya makan malam"

Dafa menggiring anank istrinya menuju ruang makan untuk makan malam bersama.

****

Selesai makan malam Dafa dan keluarga berkumpul diruang tengah mengobrol sembari menikmati cookuis buatan sang bunda.

"Oh ya besuk berarti kita harus belanja keperluan untuk ke Paris ya yah?" ucap Renata memastikan.

"iya siang saja bun ayah usahakan jam makan siang sudah ada dirumah... "

"iya yah kalau kesorean takut gak keburu kan musti siap siap buat acara makan malam juga"

"iya bun... oh ya besuk kita pake dress code atau gak enaknya sekalian kita omongin mumpung ada Sakti disini..."

"Dress code lah yah biar keliatan kompakan gitu.... "

"ya sudah warna apa? jangan yang susah susah bun waktunya mepet..."

"navy saja ya... bagaimana Sak?" tanya Renata kepada Sakti.

"Setuju bun... nanti biar Sakti sampaikan ke orang rumah..."

"semua pake navy gitu bun? " tanya Shafa penasaran.

"ya keluarga inti saja kaya ayah bunda kamu Kafa dan juga Rafa serta keluarga Sakti gitu... kalau sanak saudara bebas saja kasian kan kalau dikasih dress code kalau acara dadakan gini"

"nah iya tuh ayah setuju... tar saja pas acara akhad atau resepsi dibikin seragam gitu" icap Dafa membenarkan.

"oke setuju yah bun... "

"untuk tempat gimana Sak?"

"tempat direstoran papi saja bun.... Sakti sudah pernah ngobrolin masalah ini kok sama papi"

"oke berarti sudah beres ya..."

"ehh tunggu dulu cincinnya gimana?" tanya Dafa kembali memastikan.

"sudah siap kok yah... tenang saja...." ucap Sakti mantap.

"bagus kalau gitu... pokoknya acaranya dibikin simple saja Sak... toh ini baru tunangan kan..."

"beres yah.... semuanya sudah Sakti siapin jauh jauh hari kok..."

"wihhh... niat banget kamu Sak" goda Dafa yang membuat wajah Sakti memerah.

"Iya dong yah.... habis Sakti takut keduluan orang sih" jawabnya yang membuat Dafa dan Renata tertawa.

"hahaha ada ada saja kamu Sak... mana mau Shafa sama yang lain selain kamu... orang udah cinta banget gitu" ucap Dafa membuat Shafa kesal.

"ishhh ayah... apa sih godain kakak terus..."

"tuh lihat wajahnya saja sampai memerah gitu..."

"ayaaah" seru Shafa sembari memanyunkan bibirnya.

"Maaf sayang... ayah cuma berjanda habisnya kalian itu bikin ayah gemes sih..." ucap Dafa sembari terkikik geli.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam Sakti pun segera pamit pulang dan mengakhiri obrolannya dengan kedua orang tua Shafa.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro