Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 71

Pagi ini Sakti menjemput Shafa dirumahnya, ia disambut hangat oleh Dafa dan juga Renata.

"Pagi bun yah..." Sapa Sakti ramah.

"oh hai... pagi boy... ayok sini ikut sarapan" jawab Renata.

"terimakasih bun..."

"kak... tolong dong ambilkan bunda piring buat Sakti ya..."

"iya bun..." Shafa mengambil sebuah piring lalu ia ulurkan kepada Sakti.

"Siapa dia bun...?" tanya Kafa penasaran.

"oh Dia... Sakti temen kak Shafa sayang... oh ya Sak kenalin ini Kafa adeknya Shafa..."

"Kafa"

"Sakti" ucap Sakti sembari menjabat tangan Kafa.

"bun yah kak Shafa kak Sakti Kafa berangkat sekolah dulu ya... daaah"

"hati hati sayang... pulangnya jangan sore sore ya..."

"siap bun" sahut Kafa sembari berlari menuju depan rumah.

Dafa Renata Shafa dan Sakti mereka sarapan berempat sembari mengobrol kecil masalah Shafa dan juga Sakti.

"Ngomong ngomong gimana kelanjutan cerita antara kalian?" tanya Renata yang membuat Shafa tersedak.

"uhuuuk" Shafa tersedak kala memdengar pertanyaan sang bunda wajahnya berubah jadi merah merona.

Sementara Sakti nampak lebih santai menanggapinya... "hmmm Shafa belum yakin dengan perasaannya bun... kami sepakat untuk mengenal satu sama lain dulu bun... Sampai Shafa yakin dengan perasaannya.. " ucap Sakti sembari tersenyum.

"oh gitu... itu ide yang bagus... jangan terlalu terburu buru jalani saja seperti air yang mengalir...perjalanan kalian masih panjang" Sahut Dafa.

"iya yah" jawab keduanya serempak.

Usai sarapan Sakti dan Shafa pamit berangkat ke sekolah, begitu pun dengan Dafa yang juga pamit pergi ke kantor menyisakan Renata seorang diri dirumah ditemanibseoranf asisten rumah tangga yang dikirimkan sang mertua untuknya.

Didalam mobil Sakti dan Shafa hanya diam menikmati alunan lagu yang berputar didalam mobil. Shafa tersenyum mendengar Sakti bersenandung ia tak menyangka jika cowok secuek Sakti suka bersenandung juga.

"kenapa senyam senyum?"

"ahh gak... aku gemes aja liat kakak bersenandung gitu... kaya bukan kak Sakti karena biasanya kan kak Sakti cuek dan pendiem"

"kalau sama orang asing aku memang cuek dan diem tapi kalau sama yang sudah aku kenal atau orang yang ku sayang aku akan jadi manis"

"hahaha masak"

"hemmm"

"kak berhenti sini saja ya..."

"oke... jangan deket deket cowok lain ingat ada aku" ucap Sakti yang membuat Shafa terkekeh.

"apa sih...."

Sakti menarik lengan Shafa "jawab dulu biar aku lega"

"harus ya kak?"

"iya... ayo dong jawab..."

"iya iya aku janji gak deket deket cowok lain... "

"makasih Shaf..." ucap Sakti sembari mengusap lembut lengan Shafa.

"aku jalan dulu kak keburu ada yang lihat..."

"hemmm... hati hati ya..."

"iya kak" Shafa berjalan pelan menyusuri jalan menuju kesekolahnya sementara Sakti lebih memilih menepikan mobilnya mengawasi sang pujaan hati dan memastikan sang pujaan hati sampai didepan sekolah dengan selamat baru ia menjalankan mobilnya menyusul masuk kesekolah.

♡♡♡♡♡

Jam istirahat kedua tiba Sakti memanggil Shafa untuk keruangannya.

"ada apa pak?"

"nanti pulang sekolah aku tunggu ditempat biasa ya..."

"iya pak"

"ya sudah kamu boleh kembali..."

Shafa pun pergi dari ruangan Sakti wmenuju kelas sementara Nadin teman sebangkunya penasaran mengapa Shafa dipanggil oleh Sakti.

"kenapa Shaf ? ada apa? lo kena omel atau gimana?" tanya Nadin penasaran.

"engg engga kok... dia eh maksud aku Beliau cuma pengen tau saja siapa ketua kelas dikelas kita kan beliau sekarang jadi wali kelas pengganti bu Bika" bohong Shila.

"oh gitu... syukurlah aku kira kamu kena marah atau apa gitu..."

"gak lah hehe"

Seperti intrupsi Sakti Shafa menunggu Sakti di ujung jalan tempat ia tadi pagi turun dari mobil Sakti. Tak lama kemudian sebuah mobil sport mewah milik Sakti berhenti tepat didekat Shafa dan Shafa pun langsung masuk mobil.

"oh ya kak... antar aku ketempat les saja ya... hari ini aku ada les...maaf tadi lupa bilang sama kakak kalau pulang sekolah aku ada les..."

"iya gapapa kok... tunjukin saja jalannya, habis ini aku juga mau langsung kekantor kerja..."

"kakak kerja dikantor juga...??"

"hemmm... aku udah setahun ini pegang perusahan papi... hitung hitung belajar sih"

"trus youtube kakak?"

"masih jalan kan itu hobbi aku ngegame... hehe"

"oh gitu... Kirain pensi"

"engga lah... itu aku rintis dari nol mana mungkin aku lepas begitu saja..."

"eh kak... berhenti disini saja ya... gak usah sampai dalam"

"oke... oh ya nanti pulang jam berapa? biar aku jemput... nanti sekalian aku mau ajak kamu mampir makan sebentar sih"

"hemmm iya gapapa... nanti aku ijin bunda kalau gitu... jemput jam empat kak.. aku selesai les jam segitu..."

"oke siap.... belajar yang benar ya... biar cepet lulus"

"siap bos.... aku masuk dulu kak dahhh" ucap Shafa sembari melambaikan tangannya.

Shafa melangkahkan kaki menuju ruang tempat lesnya yang nampak sudah ramai dipenuhi peserta les yang sudah mulai berdatangan. Seperti biasa ia mencari tempat duduk didepan agar bisa fokus dengan penjelasan gurunya.

Usai les Shafa dijemput oleh Sakti, ia mengajak Shafa untuk mampir sebentar dikedai steak and milk shake untuk mengobrol.

"Shafa gak bisa lama lama ya kak... nanti mau ada acara keluarga soalnya kak"

"iya gapapa kok aku ngerti..."

"jadi kakak mau ngomongin apa ngajak aku kemari.."

"yang pertama aku mau minta nomor ponsel kamu serta akun sosmed kamu... yang kedua aku mau menyampaikan salam dari mamiku... dia bilang kalau kamu punya waktu besuk mami mengundangmu main kerumahku...." ucap Sakti yang membuat Shafa gugup.

"Kak... aku takut... apa ini gak terlalu cepat kakak bawa aku kerumah kakak...?"

"hai... kamu gak perlu takut... mami cuma mau kenalan sama kamu saja kok mami tuh antusias banget penegn ketemu kamu karena selama ini tuh baik aku atau pun Tasya gak pernah punya pacar makanya dia penasaran pengen ketemu kamu pas mami tahu aku minta ijin pacaran sama kamu"

"tapi kak Shafa takut..."

"jangan takut mamiku sama seperti bundamu kok... percayalah..."

"beneran kak?"

"hemmm.... jadi bagaimana kamu bisa kan kerumahku besok pulang les?"

"iya kak..."

"nanti aku ijinin ke bunda dan ayah kalau aku mau ajak lamu maen kerumah"

"iya kak..."

"aku beneran sayang sama kamu Shaf... aku mau serius sama kamu... " ucap Sakti yang sukses membuat Shafa blushing.

Shafa hanya menunduk tak berani menatap Sakti kala mendengar perkataan Sakti.

"Hei... kenapa kamu menunduk terus hemm?" ucap Sakti sembari meraih dagu Shafa kemudian ia dongakkan.

"Shafa malu kak jawabnya" ucap Shafa polos yang membuat Sakti terkekeh.

"mau jawab apa sih memangnya kok malu?" goda Sakti.

"aku juga sayang sama kak sakti" ucapnya cepat dan tanpa jeda namun masih bisa Sakti dengar.

Sakti tersenyum puas mendengar jawaban Shafa kemudian meraih sebelah tangan Shafa dan ia bawa kedepan bibirnya lalu kemudian ia kecup berkali kali.

"terimakasih Shaf... jadi mulai hari ini hubungan kita sudah jelas ya... kamu adalah kekasihku" ucap Sakti percaya diri.

Sementara Shafa hanya mengangguk pelan sembari tersipu malu menanggapi ucapan Sakti. Puas berbincang Sakti mengajak Shafa untuk pulang karena tidak enak kepada kedua orang tua Shafa. Didalam perjalan Sakti menggenggam erat sebelah tangan Shafa sembari sesekali mengecupnya sedangkan sebelah tangannya memegang kendali setir mobil.

"terimakasih kak untuk hari ini... " ucap Shafa sembari mengecup pipi kiri Sakti kemudian berlari keluar mobil karena sudah jam enam sore.

Yang dicium tersenyum bahagia dan juga kaget karena ia tak menyangka jika Shafa akan seberani itu kepadanya. Sakti memegang pipinya sembari tersenyum bahagia.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro