Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 55

Seluruh rombongan keluarga Dafa tiba ditanah air dengan selamat mereka langsung pulang menuju rumah masing masing.

"ma pa... Ren sama Dafa duluan ya" pamit Renata kepada kedua orang tuanya dan orang tua sanh suami.

"iya sayang hati hati ya...." ucap Anna sembari mencium kedua pipi Renata.

Sementara sang mama yaitu Lin hanya mengangguk pelan dengan wajah lelahnya.

Renata menyusul Dafa dan kedua putranya yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam mobil. Renata melambaikan tangan kearah keluarganya sebelum mereka benar benar pergi.

"bun... Kafa lapar" keluh Kafa yang memang belum makan sejak berada didalam pesawat.

"Kafa pengen makan apa sayang nanti bunda belikan... maaf ya bunda gak bisa masakin Kafa karena bunda lelah sekali" ucap Renata yang dibalas anggukan Kafa.

"ayam goreng saja bun... "

"ayam goreng lagi ayam goreng lagi..." keluh Shafa sembari menghembuskan nafas kasar.

"biarin wlee" ucap Kafa sembari menjulurkan lidahnya.

"Kakak mau makan apa memangnya? biar bunda sekalian pesankan..."

"tidak usah bun... kakak nanti mau beli nasi padang saja didepan kompleks" tolak Shafa sopan.

"Ya sudah kalau begitu... nanti kita mampir saja didepan komplek buat beli nasi padang"

Renata melirik kearah depan memperhatikan sang suami yang sedari tadi tidak bersuara, Ia tersenyum kala melihat sang suami tertidur pulas dengan wajah lelahnya.

Renata membuka pintu kamar yang hampir dua minggu lamanya tak ia tempati, masih sama seperti sebelumnya hanya saja tak ada aroma lavender favoritnya. Renata bergerak membuka laci mengambil pengharum ruangan lavender lalu menancapkannya didalam alat pengharum ruangan elektrik. Hanya hitungan detik kamarnya kembali dipenuhi aroma lavender kesukaannya.

Renata membuka pintu kamar mandi mengisi bak mandi dengan air hangat lalu kemudian menenggelamkan tubuhnya kedalam bak mandi. Hanya lima belas menit saja Renata kini sudah berganti dengan gaun tidurnya. Ia bergerak perlahan menuruni anak tangga ingin mencari keberadaan anak dan suaminya. Dilihatnya televisi masih menyela dengan seorang Pria yang duduk santai diatas sofa memangku anak laki lakinya dan seorang gadis remaja yang bersandar disampingnya. Renata tersenyum kecil melihat pemandangan yang menghangatkan hatinya, ia kemudian berhambur disamping sang suami.

"Sayang kenapa tidak ganti baju dulu? kenapa gak lekas makan hemm? " tanya Renata kepada kedua anaknya.

"bentar bun nanggung lagi seru filmnya... lagian bentar lagi selesai kok... " sahut Shafa yang masih bersandar dibahu sang ayah.

"baiklah kalau begitu... habis kalian harus segera membersihkan diri dan juga makan... bunda siapain dulu air hangatnya ya"

Renata berjalan kekamar Shafa dan Juga Kafa mengisi bak mandi dikamar anak anaknya dengan air hangat lalu menyiapkan baju gantinya dan berlanjut menuju dapur menyiapkan makanan yang telah ia beli menatanya diatas meja.

"ayo sayang cepat... filmnya sudah selesaikan..." teriak Renata.

"Siap bun" sahutnya bersamaan.

"ayah tidak mandi?" tanya Renata kepada Dafa yang masih duduk disofa.

"ayah pengen dimandiin bunda... " bisik Dafa.

"ayah jangan macam macam ya... ini sudah malam loh kalau bunda mandiin ayah nanti jadi kemaleman... bunda janji besok bunda mandiin deh" ucap Renata membujuk Dafa.

"bener ya bun... janji..." tanya Dafa meyakinkan.

"iya bunda janji yah"

Seperti anak kecil Dafa langsung memekik kegirangan dan berlari menuju kamarnya untuk mandi.

♡♡♡♡♡

Keesokan harinya Dafa dan Renata sibuk mempersiapkan diri menuju hotel mewah milik keluarga Arga menghadiri acara pernikahan  yang ternyata telah dirancang jauh jauh hari sebagai kejutan untuk Difa oleh Arga dan keluarganya.

"yah ini seriusan ya kak Difa mau nikah" tanya Renata yang masih tidak percaya.

"entahlah kita lihat saja nanti bun..."

"astaga bunda gak nyangka yah liburan ke Jepang bisa mempertemukan kak Difa dengan jodohnya"

"semua sudah diatur sama yang diatas bun"

"sudah selesai... ago kita berangkat yah..."

Renata, Dafa dan kedua anaknya tampak terlihat cantik dan tampan mengenakan baju seragam rancangan disainer kondang yang telah Arga siapkan.

dikediaman Hutama

"Sayang... bangun cepat buka pintunya"  teriak Anna didepan kamar Difa.

"iya mom... " ucap Difa sembari membuka pintu.

"Mereka siapa mom?"

"mereka orang akan dandanin kamu jadi ratu hari ini"

"mom jangan berlebihan ini kan hanya pesta pertunangan..." protes Difa.

"kamu hanya perlu menurut saja dengan mama... ayo cepat mandi kita tidak punya banyak waktu Dif..."

Difa berjalan menuju kamar mandi dengan langkah malasnya membersihkan tubuhnya secepat kilat karena sedari tadi ibunya meneriaki untuk cepat keluar dari luar kamar mandi.

Cepat kemari mereka akan mendandanimu, Difa hanya diam menuruti penuturan sang ibu. Dilihatnya sang ibu membawa sebuah kebaya mewah berwarna silver yang membuat dirinya membelalakkan mata terkejut melihatnya. Pasalnya kebaya itu sama persis dengan desain kebaya yang ia buat dulu ketika ia ingin menikah dengan sang mantan kekasih Dave sebelum Dave pergi meninggalkannya untuk selama lamanya.

"mom... kenapa mom bisa tahu tentang kebaya ini?" tanya Difa penasaran.

"oh ini... ini Arga yang menyiapkan semuanya mama hanya terima beres saja"

"Arga?"

Difa tak percaya jika Arga sungguh sungguh dengan ucapannya akan mengabulkan seluruh keinginannya. Tapi tunggu dulu bukan kebaya itu terlalu mewah untuk dikenakan dalam acara lamarannya. Difa menggidikkan bahunya acuh dan memilih mengabaikan pemikirannya tersebut.

Difa berdiri dengan anggun didepan cermin menatap pantulan dirinya yang begitu cantik dengan balutan kebaya desainannya.

"ini benar benar aku?" tanya Difa kepada dirinya sendiri.

"benar benar memukau" ucapnya lirih.

Kini seluruh rombongan menuju hotel keluarga Arga yang ternyata telah dipenuhi banyak tamu undangan.

Sementara Difa ia digiring menuju kamar yang didekat ballroom untuk membenahi penampilannya dan mengganti sandalnya dengan sepatu hak tinggi.

Difa melihat wajah Arga yang begitu tampan dari layar televisi dikamar tersebut. Arga  sedang duduk berhadapan dengan papanya dan juga papa angkatnya dan seseorang yang memakai pakaian jas sederhana dengan peci dikepalanya. Difa membekap mulutnya kala ia mendengar Arga mengucapkan janji suci pernikahan dan dibalas kata sah oleh para tamu undangan. Sungguh ini sangat mengejutkan untuknya ia tak menyangka jika hari ini ia dan Arga sudah sah menjadi sepasang suami istri. Tak lama kemudian ibunya dan juga ibu angkatnya datang menjemputnya didalam kamar tersebut membuat Difa langsung berhambur memeluknya. Dengan perasaan bahagia yang meluap luap Difa memeluk ibu dan ibu angkata dengan erat serta menitikan air mata bahagianya.

"mom... apakah ini nyata... apakahDifa sedang berhalusinasi saja? " tanya Difa sembari memeluk tubuh ibunya.

"tentu saja ini nyata sayang... Arga sudah mempersiapkan ini semua dari jauh jauh hari" ucap Anna.

"jadi mama sudah tahu... tega sekali menyembunyikannya dari Difa" ucap Difa sembari mengerucutkan bibirnya.

"maafkan mama sayang... mama terpaksa menutup mulut dan menuruti permintaan suamimu"

Difa melepaskan pelukannya dan berganti memeluk ibu angkatnya yang jauh jauh datang dari Jerman.

"mom... Ich vermisse dich" bisik Difa kepada ibu angkatnya yang telah lama tidak ia jumpai.

"Ich vermiss Dich auch..." balas sang ibu angkat sembari mengecup sayang pucuk kepala Difa.

"ayo kita segera keluar... kamu sudah ditunggu sama Arga" ucap Anna sembari mengapit lengan Difa.

Difa berjalan dengan anggun ditengah apitan ibu angkat dan ibu kandungnya, dua wanita yang ia sayangi. Difa tersenyum menerima uluran tangan seorang Pria yang baru saja menjadi suaminya. Difa mencium tangan Arga dengan mesra usai sebuah cincin tersemat dijarinya. Arga meraih tangan Difa memeluknya dengan erat lalu mencium kening Difa mesra.

"Kau cantik sekali sayang.... aku sangat mencintaimu" bisik Arga yang membuat Difa merona.

"Aku juga sangat mencintaimu mas" ucap Difa malu malu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro