Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 6

.
.
.
.
.

Setelah membaca halaman itu, Emma mengalihkan halaman diary nya.

14 Agustus 2018.

Hari pertandingan final antara tim basket asrama singa dan tim basket asrama ular.

Secara mengejutkan Draka Winston ikut dalam pertandingan.

Tapi tidak membuat asrama singa kalah.

....................

14 Agustus 2018

Emma duduk di sebelah Padima diikuti Lucy, Reno dan Novan yang duduk di samping Emma.

"Berapa lama lagi perlombaannya di mulai?" tanya Reno bersemangat. Ya dia sangat bersemangat melihat pertandingan temannya terutama asrama kebanggaannya. Gak tanggung-tanggug Reno bahkan Padima dan Novan membeli banyak pernak-pernik untuk mendukung aksi heboh mereka nanti. Emma dan Lucy merasa ketiga sahabatnya sudah gila dan sangat berlebihan. Hanya mereka berdua yang menolak untuk berpakaian aneh dengan alasan tidak punya uang walaupun dengan ikhlas Padima bahkan Novan dan Reno yang kurang uang jajannya untuk meneraktir tapi tetap saja mereka tolak.

"Dasar bodoh!" umpat Lucy dan Emma secara bersamaan dalam hati melihat pakaian aneh dan teriakan aneh teman-teman mereka yang seperti orang kurang waras.

MALU.

Catat perasaan terdalam Lucy dan Emma. Dicatat!

'Lebih baik aku membaca peraturan pertandingan saja.' gumamnya daripada melihat kelakuan teman-temannya.

Beberapa menit kemudian....

Setelah membaca itu, secara kebetulan pertandingan telah dimulai. Emma dengan senang hati menutup bukunya dan fokus pada pertandingan.

Tapi setelah ku tolehkan kepalaku ke depan, seketika kedua mataku terbelalak melihat laki-laki yang berdiri berhadapan dengan Jasper.

"Bukannya itu Draka!" seru Padima yang sangat kencang tapi terendam oleh teriakan siswa lain.

"Bloody Hell!" teriak Reno sama seperti Padima tadi.

"Astaga," kini Novan ikutan teriak.

"Kenapa dia bisa ada disini?" tanya Lucy dengan suara normal dari yang lain. Dapat Emma lihat dari banyak orang kaget menatap Draka yang ikut bertanding bersama asramanya.

Emma melihat Jasper terkejut menatap Draka yang berdiri di depannya. Pertandingan akan segera di mulai, Oliver menepuk bahu Jasper pelan untuk menyadarkannya.

Kini, masing-masing ketua tim sudah maju ke depan. Oliver dari asrama singa dan Markus dari asrama ular.

Bola di lemparkan wasit ke atas dan di tangkap oleh Oliver yang lebih dulu melompat. Emma melihat Oliver mendribble bola dengan keren membuatnya bertepuk tangan heboh.

Oliver mendribble ke depan tetapi Draka berhasil menghalanginya. Walaupun badan Draka pendek dari Oliver tapi itu dapat mencegahnya untuk membawa bola ke depan. Oliver berhenti sembari mendribble bola dengan teknik crossover yaitu mendribble bola dengan tangan bergantian, kanan atau kiri.

Emma dapat melihat Oliver tengah berfikir bagaimana lewat dari Draka yang berada di depannya. Dia melihat Jasper yang berdiri di belakang Draka yang terdiam. Hanya Jasper, karena teman-temannya yang lain telah dihalangi lawan di belakangnya. Dengan cepat dia mengoper bola menggunakan teknik chest pass kepada Jasper. Teknik operan bola dari dada.

Jasper menerimanya lalu mendribble bola ke depan. Draka dengan cepat berbalik dan berlari mengejar Jasper, namun terlambat karena Jasper sudah menembakkan bola ke depan. Markus yang berada di dekat ring asrama ular berusaha melompat  untuk menggapai bola.

Dan....

Dapat. Dia berhasil menggapai bola dan mendribblenya. Seluruh siswa-siswi asrama singa kecewa. Si kapten asrama ular mendribble bola ke depan membuat timnya semangat. Sedangkan Oliver dan teman-temannya bersiap.

Sebagian pemain mulai menghalangi pemain lawan mereka. Dengan keadaan seperti itu, Jasper merebut bola dari Markus membuat semua orang terkejut termasuk teman-temannya. Dia mengover bola ke arah Oliver yang cepat menuju ring asrama ular dan melakukan teknik slam dunk. Teknik memasukkan bola ke ring secara langsung dengan menghempaskan tangan ke ring.

Dan masuk. Seluruh siswa-siswi asrama singa bersorak mendapat kemenangan satu angka dari asrama ular.

Draka berdecih sedangkan teman-temannya memandang kesal ke arah ring basket mereka.

Mereka mulai bermain lagi. Kali ini tim asrama ular sangat agresif dan terlalu cepat bertindak. Kali ini Markus berhasil mencetak angka dan membuat asrama ular dan singat seimbang.

Bola di masukkan oleh Draka dengan teknik shooting dua tangan.

Kebanyakan dari mereka menyeringai membuat yang melihat muak.

Babak selanjutnya, Jasper dan Draka berhadapan dengan Jasper yang mendribble bola. Bisa di lihat kalau tinggi badan mereka sama, mereka lebih rendah dari tinggi anggota tim lainnya karena mereka anak kelas 10 pertama yang ikut tim basket asrama.

"Aku yakin kalian akan kalah singa pengecut," ejek Draka sembari mengeluarkan seringai menyebalkannya. Jasper yang tidak memakai kacamata menatap tajam Draka.

"Kami terkenal pemberani bukan seperti kalian yang hanya mengandalkan kelicikkan seperti kalian para ular," Draka memandang Jasper dengan amarah. Dia sudah tidak tahan lagi dengan laki-laki di depannya. Draka sangat membenci dia.

Dari jauh Emma baru menyadari bahwa bahwa Jasper tidak menggunakan kacamata. Dia bertanya pada Padima yang duduk disampingnya.

"Pad!" panggil Emma membuat Padima yang sedang berpakaian aneh menoleh.

"Iya?" jawab Padima.

"Kenapa Jasper tidak memakai kacamata? Memangnya tanpa kacamata dia bisa melihat dengan jelas?" tanya Emma dua kali, Padima menggeleng pertanda tidak tahu. Tapi justru Reno yang menjawab.

"Sebelum pertandingan kapten Oliver memberikan lensa kontak pada Jasper dan dia memakainya, oleh karena itu Jasper tidak memakai kacamata," jawab Reno. Teman-temannya beroh ria lalu lanjut menonton pertandingan.

Setelah beberapa jam kemudian, seluruh keringat membasahi seluruh tubuh pemain membuat suasana semakin tegang terutama untuk penonton-penonton pertandingan.

Sisa waktu hanya tinggal 30 detik lagi.

Suara itu mungkin sebagai pengingat bahwa waktu sudah hampir habis, Jasper mendribble bola lalu mengoper nya pada Oliver karena dia dihadang oleh Draka. Oliver dengan segera mendribble bola menuju ring asrama ular. Banyak lawan dia lewati karena di hadang oleh teman-temannya. Markus melihat itu dan langsung berlari mendekati Oliver karena hanya dia yang tidak di hadang.

Kita hitung bersama di mulai dari 3.

Oliver dengan cepat melempar bola langsung ke ring dengan teknik jump shoot.

2.

Kali ini penonton ikutan tegang dengan ikutan menghitung mundur.

Bola yang di lemparkan Oliver berhasil masuk ke ring.

1.

Dan seluruh asrama singa bersorak kemenangan.

Dan asrama singa memenangkan pertandingan ini.

Selamat untuk asrama singa.

Oliver bersorak untuk kemenangan asramanya, bukan hanya Oliver tapi juga Jasper dan anggota timnya. Seluruh penonton yang berasal dari asrama singa turun untuk menyoraki Oliver serta memberi selamat kemenangan asrama singa.

Emma tersenyum melihat kemenangan asrama mereka. Tanpa diduga ia menyodorkan sebotol mineral kepada Oliver tanpa dilihat siapa pun.

Oliver menerima sodoran botol itu, tapi saat ingin berterima kasih orang itu pergi dengan memberikan punggungnya serta rambut cokelat keriting yang terus berjalan keluar pintu ruangan.

Oliver bingung menatap gadis itu, dari jubahnya dia dari asrama singa. Untuk pertama kalinya ia tersenyum sembari meminum botol itu.

Bersambung
.
.
.
.
.

Hai hai readers.

Untuk part kali ini khusus bagi author agak berat karena harus benar-benar fokus terutama harus ingat teknik-teknik permainan bola basket.

Terimakasih buat yang vote dan komen.

Tag : CreaWiLi
Admin :
hermonietha/MaaLjs Tangan_Kiri noviap26_ Tiuplylyn RGNyamm NyaiLepetj AudyaAprilia Quinhiems

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro