Chapter 3
.
.
.
.
.
Masih dengan tanggal yang sama, Emma membalikkan lembaran dan mulai mengingat kenangan dari balik huruf-huruf yang tertulis di Diary nya.
Jasper menceritakan bahwa dia beruntung tidak di hukum.
Tapi, secara mengejutkan dia langsung diterima masuk tim basket asrama singa dan dilatih khusus oleh OLIVER JACKSON.
Ralat.
OLIVER JACKSON.
Oh demi tuhan!
Aku sangat iri padanya, ya walaupun hanya dilatih saja.
Tapi menurutku, berdekatan dengan Oliver saja sungguh sangat beruntung.
Ehem, aku tidak bilang bahwa Jasper temanku gay, tapi sebagai seorang gadis yang menyukai Oliver. Wajar dong aku begini kan.
.
.
.
.
.
Di kantin, Jasper duduk duduk di hadapan Emma dan di kelilingi oleh teman-temannya. Jasper bercerita tentang dia yang tidak dihukum oleh kepala sekolah dan malah masuk tim basket asrama singa. Bahkan, dia akan dilatih khusus oleh sang kapten tim basket asrama singa yaitu Oliver Jackson. Emma daritadi hanya mendengarkan sembari menyantap makan siang nya. Tapi dalam hati dia merutuki betapa beruntungnya Jasper dapat berdekatakan dengan Oliver.
"Huh, beruntung sekali dapat dekat dengan Oliver," gumamnya dengan suara kecil takut terdengar teman-temannya.
Sementara Emma diam, Reno dan yang lainnya antusias dengan cerita Jasper.
"Wah selamat ya Jasper!" ucap Ron.
"Kamu juga bakalan dilatih oleh Oliver Jackson!" sambut Padima dengan binar-binar di matanya seperti seorang fansgirl korea.
"selamat Jasper!" ucap Novan dengan gugup.
"Btw kapan latihannya?" tanya Lily dengan nada penasaran.
"Kata Oliver nanti sore," jawab Jasper.
Begitu nama Oliver disebut, Emma dengan cepat menoleh ke arah Jasper tidak perduli pergerakan cepatnya membuat lehernya sakit.
"Kalau begitu bagaimana kalau kita lihat kamu latihan Jas?" usul Reno.
"Benar tuh kata Reno," setuju Lily dan Padima hanya menganggukkan kepala saja sementara Emma dan Novan diam.
"Aduh gimana ya, aku takutnya Oliver takut terganggu pas ngelatih aku," jawab Jasper tidak enak sembari menatap teman-temannya, wajah Emma yang terlihat paling kecewa. Itu berarti Emma tidak dapat melihat Oliver latihan.
"Gimana kalau kita melihat mereka latihan diam-diam dan sembunyi?" tanpa diduga, Novan memberikan ide yang cerdik tidak seperti biasanya karena Novan adalah orang yang pendiam dan takut melakukan kesalahan sama seperti Emma. Tapi kali ini dia memberikan saran agar dapat melihat Jasper latihan.
"Itu benar Jas, kami akan sembunyi waktu lihat kalian berdua latihan," ucap Emma yang lebih dulu sadar dari teman-temannya yang lain yang masih melongo menatap Novan.
"Baiklah." jika Emma sudah setuju, Jasper bisa apa selain menerima keputusan teman-temannya.
Pada sore hari, Oliver mengajak Jasper keluar asrama. Ternyata, mereka berjalan menuju sebuah arena latihan basket yang tidak terpakai. Tapi tampaknya, itu yang digunakan Oliver dan teman-temannya latihan selain ruangan basket di asrama. Mereka latihan di sini karena asrama elang telah memakai ruang latihan basket lebih dulu.
"Untuk sementara kita menggunakan lapangan ini sebagai tempat berlatih," ucap Oliver memberi penjelasan pada Jasper yang mengangguk mengerti.
Tanpa disadari Oliver, Reno dan yang lain bersembunyi di balik tong sampah,bangku taman atau semak-semak di sekitar lapangan untuk melihat latihan Jasper dan Oliver. Tapi bukan hanya Oliver, tapi juga Jasper yang tampaknya tidak menyadari keberadaan mereka. Emma tahu itu karena Jasper termasuk orang yang pelupa di usia muda.
"Baiklah aku akan jelaskan apa itu permainan sepak bola..." ucapan Oliver terpotong dengan pertanyaan Jasper.
"Kenapa gak langsung teknik nya aja kak?" tanyanya membuat Oliver memansangnya tajam. Jasper hanya terdiam.
"Bola basket itu sangat penting, sejarah pembentukkannya, ukuran bola dan lapangan, peraturan dan tekniknya," jelas Oliver sembari menatap tajam Jasper yang mukanya pucat ketakutan. Tak jauh dari mereka, terlihat Emma dan teman-temannya tertawa melihat Jasper pucat pasi dipandang begitu oleh Oliver.
"Ternyata bener ya, kalau kapten tim basket Oliver itu sangat kejam mendidik anggotanya," komentar Lily sembari melihat Oliver dari jauh.
"Kau benar Ly, dan kita mendapatkan kesempatan untuk melihatnya secara L-I-V-E!" sahut Padima sembari mengeja huruf live nya.
"Bola basket (bahasa Inggris: basketball) adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, permainan bola basket juga lebih kompetitif karena tempo permainan cenderung lebih cepat jika dibandingkan dengan olahraga bola yang lain, seperti voli dan sepak bola. Ada 3 posisi utama dalam bermain basket, yaitu: 1) Forward, pemain yang tugas utamanya adalah mencetak poin dengan memasukkan bola ke keranjang lawan, 2) Defense, pemain yang tugas utamanya adalah menjaga pemain lawan agar pemain lawan kesulitan memasukkan bola, dan 3) Playmaker, pemain yang menjadi tokoh kunci permainan dengan mengatur alur bola dan strategi yang dimainkan oleh rekan-rekan setimnya." jelas Oliver panjangxlebar.
"Ada pertanyaan?" tanya Oliver. Jasper menggeleng.
"Ok, akan aku lanjutkan,"
"Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, EropaSelatan, Lithuania, dan juga di Indonesia. Banyak kompetisi bola basket yang diselenggarakan setiap tahun, seperti British Basketball League (BBL) di Inggris, National Basketball Association (NBA) di Amerika, dan Indonesia Basketball League (IBL) di Indonesia."
"Dia menjelaskan layaknya guru sejarah pff," Padiman menahan tawa mengingat guru sejarah yang menjelaskan seperti mendongeng menyebabkan satu kelas dihukum karena tertidur bahkan Jasper Reno mendekur keras.
"Ya aku ingat, bahkan Jasper dan Reno mendekur keras," mereka tertawa cukup keras.
"Syuutttttt. Jangan keras-keras nanti kita ketawan," desis Emma membuat mereka semua terdiam
"Ok mam." jawab mereka serentak.
Mereka terus bertengkar dan melewatkan penjelasan Oliver mengenai sejarah bola basket.
"Kalian terus bertengkar sehingga kita melewatkan penjelasan Oliver mengenai sejarah basket!" marah Emma membuat mereka bingung sekaligus heran.
"Apa kau sakit Emma?" tanya Lily sembari meletakkan satu tangannya ke dahi.
"Apa yang kau lakukan Ly?" Emma menepis tangan Lily yang berada di dahinya.
"Baru kali aku dengar seorang Emma si kutu buku tertarik sama olahraga terutama bola basket?" mata Padima menyimpit menatap Emma.
"Ada yang gak beres nih," lanjutnya. Emma terdiam.
"Gak ada apa-apa kok," jawab Emma.
"Eh lihat tuh kayaknya latihan mereka udah selesai!" Reno menunjuk Oliver dan Jasper meninggalkan area lapangan.
"Ya udah kita ke asrama yuk,"
"Gak ah, aku mau keperpus aja." sahut Emma.
Dasar kutubuku!" Ejek Reno yang dihadihi tatapan tajam Emma. Tapi kepala Reno dijitak oleh Lily.
"Lupakan ucapan si bodoh ini." Lily tertawa lalu melambaikan tangan dan mereka berpisah.
Bersambung
.
.
.
.
.
Haiiii ketemu lagi.
Maaf kalau part kali ini agak garing dan gak jelas.
Terus vote dan komen ya
Tag : CreaWiLi
Admin :
hermonietha/MaaLjs Tangan_Kiri noviap26_ Tiuplylyn RGNyamm NyaiLepetj AudyaAprilia Quinhiems
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro