Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Teman lama

Rakai dan Adnan berpelukan kemudian mengobrol kecil tentang kehidupan mereka masing masing. Ia tak menyangka jika kakak Angel ternyata adalah teman lamanya ketika masih duduk di bangku SMA"Jadi gimana bro kehidupan lo sekarang? masih sama Lisa?" tanya Adnan kepada Rakai.Mendengar nama sang mantan di sebut membuat Rakai sedikit kesal namun buru buru dia menepisnya."Ya seperti yang lo lihat sekarang ini man... gue kerja di anak cabang perusahaan bokap dan masih seperti dulu juga gue tetap sama Reza kerjanya.. and than gue udah punya pacar baru, um calon istri yang pasti jauh lebih segalanya dari Lisa" ucap Rakai dengan tenang."Oh ya... jadi lo bossnya Reza? ah pantas Reza bilang bosnya masih seumuran... woaw selamat kalau gitu kalau naik kepelaminan jangan lupa undangannya bro...""Gue pastikan lo orang yang pertama kali tahu bro...""hahaha lo mah dari dulu gak berubah ya... eh gue pamit dulu ya, kasian nyokap bokap gue nungguin adek gue di rumah" ucap Adnan sembari menepuk nepuk bahu Rakai."Oke... salam ya buat nyokap bokap lo..."Rakai berjalan mengantar kepergian Angel dan kakak kakaknya. Ia sengaja berjalan mendekati Angel dan berbisik tepat di belakang Angel."hati hati di jalan sayang... i love you" bisik Rakai yang membuat Angel tersenyum kecil."hemm" deham Angel sembari mengangguk pelan lantas berjalan masuk ke dalam mobil.Angel melambaikan tangan ke arah Rakai, Reka dan Tita yang berdiri di depan rumah lantas kembali menutup kaca jendela mobil kala sang kakak mulai melajukan mobilnya keluar dari area rumah Tita."Semua serba kebetulan ya..." celetuk Adnan sembari fokus menyetir mobil."Aku gak nyangka kalau omnya Reka itu masih muda ternyata" sahut Agil sembari melirik sang kakak."Ya di usianya yang masih muda tapi sudah mapan... nah cari cowok yang kayak gitu tuh dek biar hidupmu enak" ucap Adnan membuat Angel terkejut.Angel menetralkan irama jantungnya yang hampir saja meloncat, kemudian menjawab ucapan sang kakak dengan tenang."Nanti juga Angel dapat kok yang modelan kayak gitu...""Hahaha pasti cowolnya lagi ngimpi makanya pilih kamu dek" ledek Agil sembari terkekeh."ish... ledek aja terus sampai puas" ucap Angel sembari mengerucutkan bibirnya."bercanda dek..." ucap Agil takut sang adik marah.Sementara Rakai yang saat ini masih di rumah sang kakak segera pamit kepada kedua keponakannya karena ia harus segera menemui kedua orang tuanya sesuai saran dari sang kekasih semalam."Om pamit dulu ya sayang... salam buat papamu jika pulang nanti""iya om hati hati..." ucap Tita sembari memeluk Rakai."Ka... om balik dulu ya, jaga adikmu baik baik""siap om.." ucap Reka sembari mengacungkan jempol.Rakai mengendarai mobil sportnya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan menuju area komplek perumahan elit kedua orang tuanya. Ia memarkirkan mobilnya dengan manis di depan kediaman orang tuanya.Sebuah perumah megah bak istana bergaya klasik dengan beberapa pohon palm yang berada di pekarangan rumah, membuat suasa tumah tampak asri dan teduh. Seorang pelayan membukakan pintu utama sementara yang lainnya berjejer di samping kanan dan kiri lorong memberi hormat kepada sang tuan muda."Selamat pagi tuan muda....""selamat pagi... bibi Tan suruh mereka kembbali bekerja jangan lagi menyambutku seperti ini... ini sangat lebay bi" protes Rakai kepada kepala pelayan di kediamannya."Mereka hanya menjalankan tugas yang diberikan tuan besar kepada mereka tuan muda, saya mohon biarkan mereka mematuhi peraturan yang ada" ucap Kepala pelayan bernama Tan itu."ckk papa benar benar... ya baiklah terserah kau saja, sekarang cepat katakan dimana papa dan mama berada?""Tuan besar dan nyonya sedang menik mati sarapan pagi mereka di ruang makan khusus keluarga" ucap Pelayan Tan dengan ramah."Baik lah aku akan sekana sendiri bibi Tan jangan memgikutiku" ucap Rakai sembari berjalan menuju ruang makan khusus keluarga yang berada di lantai dua.Dengan langkah malas Rakai memasuki ruang makan khusus keluar milik kedua orangtuanya. Ia memasang sebuah senyuman lantas menyapa kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang makan."Pagi ma... pa""Pagi sayang... ayo kita sarapan""Tadi aku udah sarapan kok ma di apartemen" jawab Rakai jujur."Tumben... ada temen yang nginep di sana ya makanya sarapan disana?""iya ma biasalah aku sama Reza""oh... tunggu sebentar mama buatkan kopi untukmu""hemmm"Linda berjalan di dapur kecil yang berada tidak jauh dari meja makan, ia lantas membuatkan kopi spesial untuk sang putra dan membawanya ke meja makan."ini kopi spesial untukmu sayang" ucap Vina sembari mengangsurkan secangkir kopi buatannya kepada Rakai."Trimakasih ma..." ucap Rakai sembari meniup kopi yang masih mengepulkan asap.Rakai menunggu momen yang tepat, Ia menunggu kedua orang tuanya selesai makan terlebih dahulu. Ia memberitahu jika ia setuju untuk dikenalkan dengan anak teman ayahnya yang membuat sang ibu bahagia bukan kepalang."Ma... atur saja jadwal makan malam untuk bertemu dengan anak teman papa itu" ucap Rakai datar sembari menyeruput kopi yang di buatkan oleh asisten rumah tangganya.Sang mama yang kaget dengan keputusan Rakai yang tiba tiba mau dijodohkan pun dengan antusias mengangguk serta mengucapkan syukur. Terlihat jelas binar kebahagiaan dari wajah kedua orang tuanya. Ya kedua orang tua Rakai sangat ingin melihat Rakai menikah dan memiliki pendamping hidup yang tepat seperti kakak kakaknya."Oke... kalau begitu nanti papa sampaikan kepada teman papa jika kamu bersedia untuk berkenalan dengan putrinya" tutur sang ayah tersenyum bahagia."Pah bagaimana kalau malam ini saja... kan ini malam minggu... sekalian saja agar mereka bisa punya waktu mengobrol lama kan besok libur" sahut sang mama memberi ide.Rakai memutar bola matanya malas mendengar ide sang mama. Namun meski begitu ia tetap berusaha memasang senyuman agar tak melukai hati orangtuanya."Rakai nanti malam kosongkan jadwalmu... kita akan makan malam bersama calon istrimu" ucap sang ayah mengingatkan."Hemm" deham Rakai kemudian berlalu meninggalkan meja makan."Semoga saja Rakai mau menerima Angel ya pah" ucap sang mama setelah kepergian Rakai."iya ma..." ucap Irfan sembari mengusap lembut punggung tangan sang istri.Rakai kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju apartemen, entah lah hari ini ia malas sekali dan ingin berdiam diri di apartemennya saja. Biasanya di hari sabtu ia akan pergi menuju area pacuan kuda atau bermain golf bersama teman temannya namun kali ini ia lebih memilih tinggal di apartemen bersama Reza untuk bermalas malasan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro