Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Teman Keponakanku


Anggap saja ini ya 😊

Rakai Pov


Aku benar benar tidak konsentrasi hari ini karena masih kepikiran tentang gadis kecil yang tak sengaja menubruk mobilku tadi pagi. 


"Mengapa aku bisa seaneh ini hanya karena masalah sekecil ini?" Gumamku.


"Siapa dia? Mengapa bayangan wajah yang sempat ku lihat dari kaca sepion itu selalu muncul dikepalaku?"Batinku heran.


Aku mengacak rambutku kasar mencoba menepis bayangan gadis tadi.


"Ckk gadis SMA!"


"Astaga ... apa apaan aku ini!"


Flashback on


"Cepatlah sedikit za! Kita harus sampai kantor lebih awal untuk mempersiapkan meeting pagi ini," ucapku kepada Reza asisten pribadiku.


"Siap bos!" ucap Reza menambah kecepatan.


Selang beberapa waktu Reza menginjak pedal rem mendadak karena melihat lampu Rambu lalu lintas berwarna merah hal itu menyebabkan seseorang pengendara motor di belakang kami menubruk mobilku dan terjatuh. Tanpa berpikir panjang aku meminta Reza untuk menepikan mobil lalu mengecek keadaan pengendara motor dibelakangku yang ku ketahui adalah seorang gadis kecil berseragam SMA sama seperti seragam sekolah milik keponakanku Narita.


"Za buruan turun ... cek bagaimana keadaannya kasih dia uang kalau memang meminta ganti rugi dan cepat lah kembali waktu kita tak banyak."


"Siap bos," ucap Reza sembari melangkah keluar mobil.


Aku tak tahu apa yang dibicarakan Reza lepada gadis itu, yang ku tahu gadis itu tersenyum kepada Reza dengan manis. Tak lama kemudian ku lihat Reza kembali masuk mobil melajukan mobil sembari tersenyum sontak membuatku heran dan bertanya tanya apa yang sedang ia pikirkan hingga ia terus saja tersenyum.


"Kenapa lo senyam senyum? Lo gak lagi kesambetkan," ucapku menatap kearah Reza.


"Bos ... lo tau gak kita abis ditabrak sama bidadari, sumpah cantik banget bos senyumnya itu lo bos," ucap Reza berdecak kagum.


"Gue juga lihat kali Za!" batinku.


"Alah lo tu ya kalau liat yang bening dikit aja langsung alay lo kumat inget dia masih bocah jangan lo kadalin," ucapku dengan nada mengejek.


"Lo kenal gue udah lama man, kali ini gue gak ngasal do'i beneran cantik banget man lo pasti naksir kalau ketemu dia tadi," ucap Reza serius.


"Ngaco lo! Dia seumuran Narita keponakan gue," ucapku mengelak.


"Dan kayaknya dia satu sekolah deh sama Tita soalnya seragamnya ada logo sekolahan yang sama kaya punya Tita," sahut Reza yang ku jawab dengan anggukan yang berarti membenarkan.


"Eh ngomong ngomong tadi do'i luka di bagian siku sama lututnya kasian sih tapi mau gimana lagi kita lagi buru buru jadi yaudah tadi aku kasih kartu nama lo saja kali kali dia kenapa napa," jawab Reza dengan sebuah kekehan.


Flashback off


Aku dan Reza memang sangat lah dekat meski dia adalah asistenku tapi aku menganggap dia seperti sahabat dan saudaraku sendiri jadi jangan heran jika aku dan Reza bisa mengobrol akrab.


Ku tatap layar ponselku mengecek setiap notifikasi pesan yang masuk berharap gadis itu akan menghubungiku agar aku bisa tenang. Entah mengapa aku menjadi dibuat penasaran oleh gadis kecil yang kuketahui dari Reza namanya Angel.


"Astaga apa aku ini sudah gila?" gumamku pelan.


"Rakai came on dia masih bocah! Lupain dia ... ayolah kamu pasti hanya khawatir karena merasa bersalah sama dia," ucapku pelan yang tidak sengaja didengar oleh Reza.


Dari balik pintu Reza terkekeh menertawai ku lalu ia memberiku sebuah ide untuk menemui gadis itu dan meminta maaf secara langsung. Reza menyodorkan sebuah map berisi tentang biodata dan data lengkap tentang Angel yang entah sejak kapan ia kumpulkan. Yap... Aku akui Reza adalah sahabat sekaligus asiaten pribadi yang sangat lah peka terhadapku jadi tak heran jika tanpa ku suruh Reza sudah bergerak terlebih dahulu dengan hanya mengamati gerak gerik ku saja.


"Kerja yang bagus bro," ucap Rakai sembari membaca isi map.


"Gue tau lo tertarik sama dia ... gue lihat dari tingkah lo yang aneh tadi pagi pas lihat dia dari kaca sepion," ucap Reza seolah tau semua isi hatiku


"Sampai segitunya lo tau tentang gue za," ucap Rakai tersenyum dalam hati.


"Kalau gue gak tau tentang lo gak mingkin gue di sini dan jadi kepercayaan lo sekarang," imbuh Reza yang membuat ku tak percaya seolah Reza mengetahui apa yang sedang aku pikirkan.


"Temui dia besuk pulang sekolah man! Bukan sekarang! Sekarang dia gak masuk sekolah," ucap Reza menghentikan langkah ku.


"Kenapa lo gak bilang dari tadi sih?" ucapku sesikit kesal.


"Nah ketahuan kan kalau lo beneran naksir dia," ucap Reza sembari menaik turunkan alisnya.


"Sialan lo za!" umpat ku kesal.


Rasanya Aku tak sabar menunggu hari esok itu tiba dan memikirkan bagaimana cara untuk menemui gadis itu. Namun niat ku untuk menemui gadis kecil itu besuk gagal karena besuk aku harus meeting dengan klien penting.


"Ahaaa!" aku mempunyai ide, aku pun menghubungi keponakanku dan memanfaatkan kedekatan keponakanku dengan Angel dengan cara mengajak Tita ketemuan dan memintanya mengajak teman cewek yang langsung mendapat jawaban ya dari Tita, hal itu membuatku tersenyum girang. Tinggal menentukan kapan dan dimana aku bisa langsung bertemu dengan Angel tanpa harus susah susah mencari alasan yang membuat malu diriku sendiriSembari mengecek sosmed aku mencoba mencari tahu instagram milik Angel yang ternyata tak diprivasi aku mensecroll foto foto koleksi Angel yang tampak cantik, imut dan menggemaskan.


"Ehhh ... tunggu mengapa aku jadi aneh begini ya? Mengapa aku jadi merasa ingin selalu mengetahui semua hal tentang dia, apa benar aku tertarik pada gadis kecil sahabat keponakanku itu. Ahhh tidak tidak itu tidak mungkin! Mungkin aku hanya penasaran saja dengannya," elakku menepis semua pikiranku.


Aku menelpon Reza tidak sabaran, hendak bercerita jika aku akan bertemu dengan Angel sebentar lagi. Layaknya seorang ABG Aku merasa jika diriki ku sangat berlebihan saat ini.


"Za ... lo dimana?" 


"Lagi di club, kenapa Bro?"


"Pantas saja berisik, ah ya gue ngajak Tita ketemuan tolong reservasi restoran untuk makan siang ya?"


"Oh oke untuk berapa orang?"


"Empat." jawabku singkat.


"Empat? Siapa saja? katanya sama keponakan lo?"


"Tita, Angel, gue sama lo."


"Waow ... berhasil juga lo ngajakin dia ketemuan ternyata!"


"Iya dong gue gitu loh."


"Alah palingan lo juga bujuk bujuk si Tita, ya kan?" cibir Reza yang mebuatku sedikit kesal.


"Ihh engga ya si Tita sendiri yang ajak Angel untuk menemani dia wlee ...."

"Ya ... baiklah apa pun itu congrats, semoga pertemuan pertama kalian berjalan dengan baik." 


"Hemm semoga."


Aku mematikan sambungan telepon kemudian meletakkan ponselku di atas nakas dan bergerak menuju ranjang merebahkan sejenak tubuhnya yang sangat terasa lelah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro