Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 5

Pagi itu Lisa masih asyik dengan tidurnya, ia terlalu malas untuk bangun. setelah semalaman menangis, jelas saja matanya kini sembab.

Asyik dengan mimpinya, tanpa Lisa sadari handphonenya sudah berdering sejak tadi menandakan ada seseorang yang menghubunginya. Ia meriuk riuk dalam selimutnya, hingga iapun sadar sedari handphonenya terus berdering. Dengan malas ia mencari letak handphonenya dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya.

"Yeob--"

"Ya!! Lalisa dimana kau?" Teriak Rose dari seberang telfon

"Aku baru bangun, wae?"

"Pabbo!! Kau fikir ini sudah jam berapa" omel Rose

"Jam--" sambil melihat jam dihandphonenya "Omoo!!" Ia terkejut ketika melihat jam sudah pukul 09.00 pagi

"Cepatlah mandi, sebentar lagi mata kuliah akan dimulai" suruh Rose

Tanpa pikir panjang ia segera bangun dari ranjangnya berlari menuju kamar mandi dengan buru buru.

"Huuaa, aku sudah sangat terlambat" rengeknya pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju halte bus.

Karena kesal bus yang ia tunggu sangat lama datang, iapun memilih berlari. Jarak universitas dengan rumahnya cukup jauh namun apa boleh buat ia sudah sangat panik.

Dengan tegesa gesa ia berlari menyusuri jalan Seoul hingga sebuah mobil berhenti tepat disampingnya.

"Ya! Kau mau kemana" tanya pemilik mobil itu

"Isshh tentu saja ke universitas" sambil terus berlari

"Ya!! Pabbo jarak universitas dari sini masih sangat jauh" omel pemilik mobil itu "Ayo masuk"

"Tidak terimakasih"

"Hisshh keras kepala sekali" sembari keluar dari mobil lalu menarik Lisa masuk kedalam mobil. "Diam!" Perintahnya

"Ck pemaksa sekali" gerutu Lisa

Heningg

"Sampai kapan kau akan terus diam" ucap Jiyong memecah keheningan

Lisa hanya menggedikkan bahunya sambil tetap menatap keluar jendela, ia terlalu malas untuk berbicara.

"Ya!! Mengapa kau mengabaikanku" kesal Jiyong

"Issh mengapa kau berisik sekali? Mana jiwa dingin mu itu, jangan jangan kau hanya ingin menarik perhatian orang orang saja dengan berpura pura dingin" ucap Lisa yang sudah sangat kesal

Jiyong terdiam mendengar perkataan Lisa, benar apa yang dikatakan Lisa mengapa ia menjadi cerewet seperti ini. Dulu ia bahkan tak perduli dengan orang orang disekitarnya, tapi mengapa ia merasa sanggat khawatir melihat Lisa dalam masalah atau ia akan sangat bahagia melihat Lisa tertawa. "Aahh ada apa dengan ku?" Batinnya.

semenjak kejadian Lisa menasehatinya saat masa Ospek waktu lalu ia menjadi lebih sering memikirkan Lisa, awalnya ia hanya sekedar rasa kesal karena Lisa adalah gadis pertama yang berani menegurnya, namun ntah belakangan ini ia ingin selalu melakukan hal yang bersangkutan dengan Lisa.

"Kenapa melamun" suara Lisa membuyarkan lamunan Jiyong "Kita bisa mati jika kau mengemudi sambil melamun"

"Ahh mianhe"

Hening

Merekapun sampai disebuah parkiran disebuah gedung yang sangat tinggi dan besar.

"Kita sampai" ucap jiyong sembari keluar dari mobil diikuti oleh Lisa.

"Gomawo, maaf merepotkanmu lagi" ucap Lisa sambil membungkuk.

"Pergilah kekelasmu, kau sudah sangat terlambat" suruh Jiyong

"Hemm" sambil mengangguk lalu berjalan memasuki gedung tinggi itu.

****

Lisa sedang asyik dengan sebuah buku ditangannya, sambil sesekali ia menyedap minuman yang ia pesan bersama ketiga temannya tadi.

"Lice" panggil Jisoo

"Hemm kenapa eonn?" Lisa menoleh

"Apa kau sibuk minggu depan?" Tanyanya

"Anni, wae?"

"Kalau begitu apa kau bisa datang keparty ulang tahun adik sepupuku?"

"Hemm tentu saja eonn" angguk Lisa sambil tersenyum. *maniss

"Baiklah, karena semuanya sudah mengiyakan kalian harus benar benar datang arra?" Ucap Jisoo senang dan diikuti oleh anggukan oleh ketiga temannya itu.

****

"Ishh aku harus pakai apa nanti?" Gerutu gadis itu didalam mobil Jennie, ia baru saja mengantar Jennie untuk bersiap siap untuk kepesta ulang tahun adik sepupu Jisoo

"Memang kemana semua bajumu yang kau pakai selama ini?" balas Jennie

"Maksudku pakaian pesta eonnie" kesalnya "Masa iya aku pakai baju kaos dan celana jeans"

"Ck, sudahlah tenang saja" Jennie memarkirkan mobilnya tepat didepan sebuah Toko pakaian "Ikut aku" Jennie menarik tangan Lisa memasuki toko tersebut.

"Ini coba itu" Jennie memberikan sebuah dress diatas lutut berwarna hitam putih dengan corak bintang.

"Apa cocok?" Tanya Lisa setelah selesai mengganti bajunya

"Hemm perfect Lice" Jennie mengacungkan kedua jempolnya.
"Ayo, aku akan membayarnya"

"Tapi eonn--"

"Sekarang tinggal merias wajahmu" potong Jennie

💋💋💋

"Aah kau datang Jenn" sapa Jisoo bersama Rose yg sudah sejak tadi disana sambil memeluk Jennie.

"Mana Lisa?" Tanya Rose "apa dia tidak datang?"

"Itu dia" tunjuk Jennie pada seorang gadis yg berjalan menghampiri mereka.

"Kyaaa, cantik sekali kau Lice" pekik Rose

"Ahh aku tidak nyaman" jawab Lisa

"Tsk kau ini, ayo masuk" Rose menarik tangan Lisa.

Banyak orang yang kagum akan kecantikan Lisa, bahkan banyak tamu yang datang menghampiri Lisa untuk berkenalan atau hanya untuk berfoto.

"Saengil chukkae hamnida jaewon~ah" ucap Jisoo pada adiknya yg baru saja menginjak umur 9 tahun itu"Cepatlah besar hem?" Sambil mengelus rambut hitam adiknya.

"Chukkae Jaewon~ah" ucap Lisa, Jennie dan juga Rose.

"Gomawo noona" sambil menunjuk kan gummy smilenya

"Aigoo cute sekali kau ini" gemas Jennie sambil menarik pipi Jaewon.

"Eonnie gomawo untuk pestanya" seru Lisa

"Ahh tidak apa apa, gomawo juga karena kalian sudah mau datang" balas Jisoo

"Baiklah kami pulang dulu, sampai jumpa besok pagi eonn" ucap Rose berpamitan dan diikuti oleh Lisa dan Jennie.

****

Sementara ditempat ini, dibalkon kamarnya seorang pria sedang merenungi perasaannya akhir akhir ini yang sedikit aneh.

"Ahh ada apa dengan ku" ucap Jiyong sambil mengacak rambutnya. "Tidak mungkin aku menyukainya bukan?"

Jiyong sendiri bingung dengan perasaannya akhir akhir ini yang selalu memikirkan Lisa, bahkan tak segan untuk mencoba mendekati Lisa.

"Argghh" ucapnya frustasi

****

Derap kaki seorang gadis terdengar menggema dilorong koridor universitas itu, dengan earphone ditelinganya dan sebuah buku ditangannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi, namun keadaan kelas itu masih sangat sepi. Hanya ada Lisa seorang diri disana yang masih setia dengan buku bacaannya.

"Lisa!" Panggil seseorang yang membuatnya menoleh mencari asal suara itu.

Dan hebatnya orang itu adalah orang yang selalu membuatnya kesal akhir akhir ini. Tanpa menjawab Lisa kembali mengarahkan pandangan buku bacaannya.

"Ya!! Mengapa kau tidak menjawab ku? Tsk tidak sopan sekali" omel orang itu

"Ishh berisik sekali" memutar bola matanya malas "apa yang kau lakukan dikelasku?"

"Aku hanya tidak sengaja lewat lalu melihatmu disini sendiri"

Lisa hanya ber-oh-ria mendengar jawaban orang itu.

"Kau berangkat pagi sekarang? Tidak ingin terlambat seperti waktu lalu lagi?" Tanya orang itu sambil tersenyum jahil

"Ya! Kemarin itu aku kesiangan, lagipula aku memang selalu datang pagi" protes Lisa

"Ahh jinjaa?" Dengan wajah menggodanya

"Ya! KWON JIYONG!!" teriak Lisa

Sementara Jiyong hanya tertawa bahagia melihat wajah kesal Lisa.

"Kau!" Lisa siap mendaratkan sebuah jitakan pada kepala Jiyong dan

Pletakk

Jitakan itu berhasil mendarat tepat dikening Jiyong.

"Ouchh Ya!! Appo" sambil mengelus elus keningnya

"Rasakan itu" ucap Lisa lalu beranjak dari duduknya.

"Ya!! Tunggu kau mau kemana? Setelah kau menjitakku kau tidak berniat untuk minta maaf begitu?" Kesal Jiyong

"Tidak!! Karena kau sudah merusak moodku pagi ini" ketus Lisa

"Aku kan hanya bertanya"

"Tapi kelakuanmu itu yang membuat moodku rusak"

Lisapun meninggalkan Jiyong yang masih berada didalam kelasnya itu namun langkahnya terhenti lalu berbalik sebentar "Mianhae" lalu kembali berjalan.

"Isshh menyebalkan" gerutu Lisa sambil berjalan menuju kantin yang masih sepi.

Sementara Jiyong hanya heran dengan sikap Lisa tidak terduga sama sekali olehnya.

Lalu pada sikapnya yg kini berani menghampiri Lisa hingga kekelasnya. Untunglah saat itu masih sepi jadi ia tidak akan menjadi pusat perhatian mahasiswa disana.

💕💕💕

Lisa kembali mendengarkan lagu melalui earphonenya sambil melamun, ahh anni ia tidak benar benar mendengar lagu pikirannya sekarang hanya terfokus pada seseorang.

"Sejak kapan kami sedekat ini?" Batin Lisa, "bahkan pertama bertemu ia sangat dingin, tapi mengapa tiba tiba berubah menjadi sangat cerewet seperti ini?"

Lisa seperti tidak bisa menjawab pertanyaan pertanyaan yg timbul dalam hatinya.

Tapi yang perlu kalian tahu ada sebuah rasa senang tersendiri yang tidak bisa Lisa artikan sendiri ketika ia mengingat tingkah laku Jiyong padanya akhir akhir ini.

"Ahh ada apa ini" sambil memegang dadanya.


Tidak mungkin kan aku mulai tertarik untuk menyukai gadis aneh itu -Jiyong

Aaaaa eomma bantu anakmu ini, sepertinya aku harus kedokter untuk memeriksa jantungku ini -Lisa







Hikss hikss mian baru bisa update, soalnya lagi dalam masa midsemester. Hehe
Tapi sebisa mungkin gua usahain buat up terus okey👌👌

Jan lupa saran guyss😙😙



⭐⭐⭐

@KwonLalice

TBC➡➡➡

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro