Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 11

Hari itu Lisa sudah diperbolehkan untuk pulang. Ia sangat senang, pasalnya ia sangat benci pada rumah sakit dan masih memiliki trauma tersendiri akan rumah sakit.

Lisa mengemasi semua barang barangnya, namun aktivitasnya terhenti oleh sebuah tangan lain.

"Biarkan Oppa saja yang mengemasi ini, kau duduklah diranjangmu" ucap Pria itu--Kwon Jiyong

"Aku bisa melakukannya s--"

"NO! Kau harus banyak istirahat kau baru sembuh" potong Jiyong

'Ishh menyebalkan dia seperti seorang ahjumma ahjumma saja, dan harus kah ia berkata NO dengan capslock + tanda seru?' Batin Lisa

Lisa memanyunkan bibirnya kesal, lalu beranjak pergi dari tempatnya menuju ranjang.

"Menyebalkan" cibir Lisa

Jiyong yg mendengar omelan omelan kecil dari mulut Lisa hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

Selesai dengan barang Lisa, Jiyong beranjak dari tempatnya lalu menghampiri Lisa.

"Kajjah" sambil menarik tangan Lisa.

Mereka berjalan melewati lorong rumah sakit itu. Lisa masih kesal pada Jiyong, ia hanya mengomel ngomel pelan dengan sesekali menjulurkan lidahnya pada Jiyong dari belakang.

Mereka menghampiri mobil lomborghini miliki Jiyong. Lalu memasuki barang barang Lisa kedalam mobil itu setelah itu duduk dikursi masing masing.

Jiyong menjalankan mobilnya meninggalkan area parkiran rumah sakit itu.

Hening!!

"Lice?"

"Hm?"

"Kau marah?"

"Hm"

Jiyong hanya menggeleng kan kepala menanggapi jawaban Lisa.

Jiyong memarkirkan mobilnya didepan rumah Lisa, lalu mengambil barang barang Lisa.

Lisa keluar dari mobil tanpa berkata apa apa, lalu masuk kedalam rumahnya menuju kamarnya.

"Ishh menyebalkan sekali" gerutunya.

Lisa membaringkan tubuhnya pada ranjang single bed miliknya.

Jiyong melangkah memasuki rumah itu, lalu berjalan menuju kamar Lisa. Ia melihat Lisa sudah membalut dirinya dalam selimut tebal miliknya.

Jiyong tau kalau Lisa sudah membalut atau menyembunyikan dirinya didalam selimut pasti ia dalam keadaan marah atau kurang baik lebih tepatnya.

Jiyong meletakkan barang barang Lisa didepan lemari pakaian Lisa, lalu berjalan menghampiri Lisa.

"Lice?"

Tidak ada jawaban

"Lice, Oppa harus segera pergi ada sedikit urusan yg tidak bisa Oppa tinggal"

Lisa mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut lalu menatap Jiyong dengan tatapan bertanya.

"Hanya sebentar sayang" ucap Jiyong yg mengerti arti tatapan Lisa

Lisa hanya menganggukkan kepalanya malas.

"Baiklah, Oppa akan segera kembali. Jangan melakukan banyak hal hm? Beristirahatlah"

Jiyong berjalan menjauh dari kamar itu lalu menghilang dibalik pintu.

"Huftt memang selalu saja menyebalkan" omel Lisa

Lisa menatap jam yg ada di atas meja disamping ranjangnya yg baru menunjukkan pukul 1 siang.

Lisa yg memang sedang dalam mood yg buruk, hanya memilih untuk tidur sambil menunggu Jiyong kembali.

-surprise-

Jiyong berjalan memasuki butik langganannya, berjalan mencari pakaian yg kira kira cocok untuk Lisa.

Ya! Malam ini Jiyong akan membuat sebuah kejutan untuk Lisa, hitung hitung merayakan pesta atas berhasilnya mereka berkencan.

Jiyong memilih milih dress yg ada disana, lalu mata Jiyong menangkap sebuah baju lengan panjang berwarna merah dengan bawahan rok berwarna hitam dengan panjang diatas lutut.

Pakaian itu terkesan begitu elegant, namun tidak begitu mencolok. Sangat pas untuk Lisa yg memang tidak begitu feminim itu.

Jiyong mengambil pakaian itu, lalu menuju kasir untuk membayarnya.

Setelah selesai dengan pakaian Lisa, ia menuju sebuah taman yg akan menjadi tempat kejutan itu.

Sebenarnya ia sudah merencanakan ini sebelum ia menyatakan perasaannya pada Lisa.

Jiyong berkeliling dipantai itu untuk memastikan semuanya sesuai dengan keinginannya.

Setelah selesai mengamati sekeliling pantai itu, Jiyong kembali menghampiri mobilnya menuju apartementnya.

Sesampainya Jiyong diapartementnya, ia menghubungi seseorang untuk mengantarkan pakaian yg sudah ia beli tadi kerumah Lisa.

Setelah menyerahkan pakaian Lisa pada orang suruhannya, ia berjalan menuju kamarnya untuk bersiap siap. Jiyong mencari pakaian yg akan dikenakan nanti malam yg kira kira cocok dengan pakaian Lisa.

Jiyong memilih milih pakaiannya hingga kahirnya ia memilih sebuah koas hitam dengan tuxedo hitam dan celana jeans berwarna hitam. Terlihat sederhana namun berkelas dan sangat berkesan.

Jiyong membersihkan dirinya setelah itu berpakaian dengan pakaian yg sudah ia siapkan tadi.

Oh demi apapun, Jiyong terlihat sangat menawan.

Jiyong melirik jam tangan yg ada dipergelangannya sudah menunjukkan pukul 5 sore.

Dengan segera Jiyong menuju trmpat yg sudah ia siapkan, berniat untuk menunggu Lisa disana.

-surprise-

Sementara dikamar itu, Lisa masih tertidur pulas. Hingga ia terbangun oleh bel rumahnya.

Lisa mengusap matanya, lalu menguap. Lisa masih mengantuk namun tidak tenang dengan suara bel yg terus saja berbunyi.

Lisa berjalan malas keluar dari kamarnya. Lisa berfikir bahwa itu adalah Jiyong, jika memang benar Jiyong ia akan memarahinya habis habisan karena sudah mengganggu tidurnya.

"Tsk Tumben sekali Ji Oppa menekan bel bukankah ia punya kunci cadangan? Awas saja dia" omel Lisa

Lisa membuka pintu rumahnya, sudah siap untuk meluncurkan amarahnya.

"Ya--"

"Maaf Nona saya hanya ingin mengantar kiriman ini"

"Apa ini? Siapa yg mengirimnya?"

"Saya permisi Nona"

Lisa hanya melongo melihat orang itu yg kini sudah menjauh lalu pergi dengan sebuah mobik hitam.

"Tsk aku bertanya kenapa dia malah pergi? Dasar aneh" gerutu Lisa sambil kembali menutup pintu.

Lisa berjalan menuju kamarnya lalu membuka paper bag yg diberikan oleh orang tadi.

Lisa menautkan kedua alisnya 'pakaian? Siapa yg mengirim ini?' Batinya.

Lalu ia menemukan sebuah kertas kecil didalam paper bag itu lalu membacanya.

"Pakai pakaian itu lalu datanglah kealamat ini jam 7 malam nanti. Jika kau terlambat kau akan tau akibatnya."

Lisa mengangkat sebelah alisnya, penasaran dengan siapa pengirim pakaian ini.

Namun Lisa tetap mengikuti perintah surat itu.

Lisa menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah itu mengenakan pakaian tersebut.

Lisa duduk didepan meja riasnya lalu memakai sedikit makeup, sederhana namun terlihat natural dan berkesan tentunya.

Lisa sudah siap, lalu berjalan keluar dari rumahnya menuju alamat yg sudah ditunjukkan oleh surat tadi.

-surprise-

Lisa berjalan menuju sebuah pantai dengan pencahayaan beberapa lampu kecil terkesan sedikit gelap.

Tidak ada orang disana hanya sebuah meja kayu bundar seukuran sedang dengan lilin dan beberapa minuman dan makanan diatasnya.

Lisa mengamati tempat itu, 'apa benar ini tempatnya?' Batinya.

Namun tiba tiba dari belakang ada sebuah tangan yg memeluk erat pinggangnya.

Lisa sontak terkejut, namun setelah itu ia mulai mengenali siapa pemilik tangan itu, dari aroma tubuhnya Lisa bisa menebak siapa orang itu.

Siapa lagi kalau bukan Tuan Kwon Jiyong.

"Oppa?"

"Surprise" bisik Jiyong

Seketika tempat itu menjadi terang, dengan lampu lampu kecil dan beberapa lampion. Sangat romantis.

Lisa terdiam melihat semua itu, ia tidak bisa berfikir lagi. Semuanya terlihat begitu mengagum.

"Kau suka?" Tanya Jiyong sambil melepaskan pelukannya.

Lisa mengangguk lalu memeluk Jiyong.

"Gomawo"

"Apapun untukmu My Lalisa" ucap Jiyong lalu mengecup hangat kening Lisa.

Lisa melepaskan pelukannya, lalu menatap Jiyong.

"Jadi ini urasan Oppa itu?"

"Hm"

Lisa menatap Jiyong lekat.

"Jangan marah lagi hm?"

Lisa mengangguk tersenyum.

Jiyong membawa Lisa kemeja yg ada didepan mereka. Ia menarik kursi yg ada disana lalu mempersilahkan Lisa untuk duduk.

Lisa hanya terkekeh melihat perlakuan Jiyong.

Setelah Lisa duduk, Jiyong berjalan kekursinya lalu duduk disana.

Sesuai perkiraan Jiyong pakaian pilihannya benar benar cocok untuk Lisa.

"Kau sangat cantik dengan pakaian itu"

"Jadi Oppa yg mengirimkan pakaian ini?

"Menurutmu?"

"Hehe Gomawo"

Jiyong hanya tersenyum melihat Lisa.

"Oppa?"

"Hmm?"

"Saranghae hehe"

"Nado Saranghae"

Jiyong berdiri dari tempat duduknya lalu berjongkok disamping Lisa.

Lisa mengerinyitkan keningnya

"Apa yg Oppa lakukan disitu? Berdirilah" ucap Lisa

Namun Jiyong hanya menatap Lisa dengan pandangan yg sulit diartikan.

"Oppa jangan memandangku seperti itu. Menyeramkan" risih Lisa "Op--"

Tiba tiba Jiyong memeluknya, menyembunyikan wajahnya diperut datar Lisa.

"Oppa? Ada apa hum?" Ucap Lisa yg tidak jadi marah.

Jujur Lisa tidak pernah tahan melihat Jiyong seperti ini.

"Biarkan seperti ini sebentar saja"

"Oppa ceritakan apa yg terjadi?"

Jiyong mengangkat wajahnya menatap wajah kekasihnya.

"Lisa~ya Gomawo. Gomawo karena kau sudah membawaku kembali kepermukaan setelah aku terjatuh jauh sampai titik terdalamku. Gomawo sudah memberiku ruang dihatimu, kau hanya kau yg mampu membuatku merasa hidup sekarang. Dulu sebelum kau datang, aku merasa seperti mayat hidup, iya aku hidup tapi tidak dengan hatiku yg mati setelah kehilangan Eommaku. Tapi kau datang dan membuatku merasa seperti bersama dengan Eomma. Gomawo Lisa Gomawo" ucap Jiyong yg kini menangis.

Percayalah Lisa adalah wanita kedua sesudah Eommanya yg melihat ia menangis bahkan tampatnya berani menangis.

"Oppa, kau juga mengubahku. Aku yg selalu berfikiran bahwa tidak ada lelaki baik selain Appaku menjadi tahu bahwa tidak semua lelaki itu seperti apa yg aku fikirkan. Kau bahkan membawaku kedunia baru, dunia dimana aku belum pernah merasakannya. Kau membuatku merasa seperti bersama Appa. Gomawo" ucap Lisa yg juga ikut menangis

Jiyong kembali memeluk perut Lisa, kembali membenamkan wajahnya disana.

Lisa mengusap sayang kepala Jiyong.

"Kita sama sama membutuhkan Oppa"

Jiyong mengangguk lalu berdiri memandang Lisa

Jiyong memegang pipi Lisa, mengusap airmatanya. Lalu mendekati wajahnya pada Lisa

"Gomawo"

Jiyong mencium bibir Lisa dengan lembut menyalurkan seluruh perasaannya pada Lisa, tanpa perintah Lisapun membalas ciuman Jiyong.

Mereka saling menyalurkan perasaan masing masing, dengan airmata yg dengan setianya menemani ciuman mereka.

Jiyong pun mengakhiri ciuman mereka, lalu mengecup lembut kening Lisa setelah itu membawa Lisa kedalam dekapannya

"Gomawo Lisa~ya"

"Terimakasih kembali Oppa"

"Saranghae, Jeongmal Saranghae"

"Hmm Nado"

"Kau alasanku untuk tetap bertahan dibalik topeng ini sekarang Lisa, Gomawo.
SARANGHAE" -Jiyong

"Selama ini bukan hal yg mudah untuk ku lalui, tapi kau mengubahnya menjadi lebih mudah Oppa. Kau salah satu alasan untukku bisa tersenyum dan menangis sekarang. SARANGHAE" -Lisa












Yeheee up.
Gomawo loh buat yg setia baca cerita ini. Mianhae author selalu lama update tapi diusahain deh buat seminggu 4 kali. Hehe

Jan lupa Vote+Comment yak😙😙








⭐⭐⭐
💙

@KwonLalice

TBC➡➡➡

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro