What Club?
(Name) merapikan kertas yang berserakan di mejanya. Akhir - akhir ini, (Name) jadi sedikit sibuk akan statusnya menjadi produser. Tapi, dia sangat menikmati pekerjaannya. (Name) bisa dibilang adalah seorang workaholic. "Hmm... udara disini memang sejuk." Gumam gadis itu.
Gadis itu berjalan sekitar sekolah, dia cukup terpesona akan sekitarnya. Sudah jam pulang, tapi gadis itu tetap keluyuran di sekitar sekolah. "Apa aku harus mengikuti kegiatan klub?" Tanya gadis itu pada dirinya sendiri.
"Tapi, tidak ada satupun klub yang tertarik. Satu - satunya klub yang aku tertarik adalah Paduan Suara atau band.. Hmm, tapi aku harus mempertimbangkan dengan tugas produserku." Gumam gadis itu sambil bersandar di salah satu pohon yang rindang.
"Apa aku harus melihat aktivitas klub? Nah, nanti aku dikira akan bergabung." Lanjutnya sambil mengacak rambutnya dengan frustasi.
"Berisik... kau menganggu tidurku!" Kata pemuda bersurai hitam.
"Maaf mengganggu waktu tidurmu. Kenapa kau masih disini? Seharusnya semua murid sudah pulang, bukan?" Pemuda itu kembali menidurkan badannya.
"Orang itu ada dirumah. Jadi, aku akan tidur disini." Jelasnya.
"Baiklah, hati - hati." Kata gadis itu dan berlari meninggalkan Ritsu yang tidur di tempat.
---keesokan harinya...
Gadis itu berdiri di depan kelas 1-A. "Permisi..." sapanya sambil mengetuk pintu kelas.
"(Name)-san mencari siapa?" Tanya Hajime yang melihat (Name) mengintip dari ambang pintu.
"Err..um.. aku mau berbicara dengan Mashiro-kun. Apakah dia ada?"
"Oh! Dia baru saja keluar, katanya dia takut di cari oleh Hibiki-senpai." Kata Hajime.
"Begitu, ya. Baiklah, terima kasih Shino-kun."
(Name) berlari kecil di koridor untuk mencari Tomoya. Dia benar - benar memerlukan pemuda tersebut untuk sebuah pendapat.
Kakinya mulai melangkah ke tangga yang menuju atap sekolah. Dia punya perasaan kalau Tomoya ada disitu.
Instingnya benar, pemuda tersebut duduk di salah satu kursi di atap tersebut. Dia terlihat lelah, sepertinya dia habis berlari. Gadis itu duduk di sebelahnya Tomoya.
"Senpai, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Tomoya sambil mengusap dahinya yang bercucuran keringat.
"Mencarimu, Mashiro-kun. Kau anggota klub drama, bukan?" Tanya (Name) langsung ke intinya.
"I-iya, aku berpikir untuk keluar dari klub itu."
"Eh? Kenapa?"
"Topeng mesum itu akan selalu menyuruhku memakai pakaian yang aneh atau menyuruhku memakai rok dan meng-upload nya ke internet. Untung saja ada Hokuto-senpai disitu, dia bisa melindungiku. Maaf aku tiba -tiba cerita ke senpai.." Jawab Tomoya.
"Gak papa, kok. Rasanya aku ingin bergabung ke drama klub." Gumam gadis itu.
"Jangan bergabung! Aku takut Senpai akan di apa -apain orang mesum itu." Kata Tomoya yang terlihat khawatir.
"Santai aku gak akan bergabung, mendengarnya darimu.. drama klub terdengar seru.." Kata (Name) diakhiri dengan senyuman manis miliknya.
---
(Name) berjalan sambil jingkrak- jingkrak menuju ke kelas. Saat Tomoya bilang, Hibiki selalu menyuruh pemuda tersebut memakai rok. (Name) tak bisa tahan untuk tersenyum sambil membayangkan Tomoya memakai rok. Hajime tidak bisa, Tomoya pun jadi.
"(Name) fokus!" Kata (Name) sambil menepuk kedua pipinya sangat keras sampai memerah.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro