Visiting
Saat (Name) datang ke kelas 3-A untuk memberi laporan kepada Hasumi, pemuda itu mengundangnya ke aktivitas klub panahan setelah jam sekolah. Tidak biasanya Hasumi mengundang seseorang untuk melihat aktivitas klub panahan, selain kalau termasuk anggota klub tersebut. Tapi, bagi (Name) ini kesempatan yang langka. Saat dia berencana untuk melihat kegiatan klub tersebut, dia langsung mengurungkan niatnya saat melihat tatapan tajam dari Hasumi.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, (Name) langsung berjalan menuju ruag klub panahan. Dia juga sudah minta izin kepada Hasumi untuk menggunakan salah satu busur di situ. Gadis itu mengikat rambutnya dengan pita berwarna putih yang selalu dia kenakan di pergelangan tangan kanannya.
Saat dia memasuki ruangan tersebut, ada beberapa murid yang dia tak kenali di ruangan tersebut berkumpul.
"Mereka siapa? Apakah mereka murid dari kelas reguler? Apa yang mereka lakukan..-- tunggu itu seperti suara kucing!" Pikir (Name).
Dia mengambil busur dan anak panah dari sudut ruangan. Iris biru langit itu menatap tajam kearah sekumpulan pemuda tersebut. "Mengganggu makhluk yang lebih lemah daripada mereka... dasar manusia menjijikkan." Pikir (Name).
Anak panah meluncur dan mendarat di tengah - tengah pemuda tersebut. Untung saja tidak mengenai kucingnya.
"Apa - apaan kau!? Apa kau ingin membunuh kita!?" Tanya salah satu dari mereka.
"Ah? Gomen~ aku mau latihan dan meleset. Apa yang kalian lakukan?" Tanya (Name) dengan nada polos.
"Oh~! kalian bukan anggota klub ini, 'kan? Apa yang kalian lakukan disini? Menganggu kucing itu? Psshh... balik. Jangan sampai ku tusuk kepala kalian satu persatu." Kata (Name) sambil menunjukan kepala mereka dengan ujung anak panah.
Mereka semua keluar dari ruangan tersebut dengan ekspresi ketakutan. (Name) langsung menghampiri kucing berbulu abu - abu yang sedang tiduran.
"Huwaah~! Neko-chan, daijobu? Hmm.. Tsukinaga-senpai pernah menceritakan seekor kucing bernama 'Little John', apa kau kucing itu?" Kucing itu berjalan mendekati (Name) dan tidur di pangkuannya.
"Little John adalah kucing yang beruntung~ Selalu ada orang yang siap melindungimu. Little John imut~!" (Name) menjatuhkan badannya ke lantai kayu tersebut dengan Little John yang masih ada di pelukannya.
"Sumimasen-- Onee-sama! Apa yang kau lakukan disini?" (Name) melihat ke belakang dan melambaikan tangannya.
"Hasumi-senpai mengundangku kesini." Jawab (Name).
"Ano.. Onee-sama, apa kau yang melakukan itu?" (Name) mengikuti arah tunjuk Tsukasa. Gadis itu hanya tertawa kecil.
"Iya, ada sedikit masalah. Tapi, aku tak apa kok sama dengan Little John!" Jawab (Name) sambil mengangkat kucing itu ke udara.
setengah jam kemudian...
"Lepaskan! Aku bisa jalan sendiri! Aku gak akan bisa kabur, lagipula kita udah sampai disini!"
"Ganti bajumu dan latihan."
(Name) tidak memedulikan suara yang ada di belakangnya. Gadis itu hanya melanjutkan tidurnya dengan kucing yang ada di pelukannya.
"(Name)!" Gadis itu langsung bangun dari tidurnya dan menatap datar kepada pemuda yang ada di depannya.
"Hm?"
"Jangan "hm" kan aku! Apa kau yang melakukan ini?! Jangan merusak fasilitas sekolah! Kau tahu--"
"Gomen gomen... daripada ada yang kehilangannya nyawa disini. Kenapa kau memanggilku kesini, Hasumi-senpai?"
"Bukan aku yang memintamu kesini. Tapi, bocah yang ada disampingmu menintamu kesini." (Name) menoleh ke sampingnya dengan malas.
"Kau beneran datang! (Nickname)! Aishiteru yo!" Seru Leo sambil mengacak rambut karamel tersebut.
"Hmmm... jangan panggil aku seperti itu dan.. terima kasih sudah mengundangku." Kata (Name) dengan wajah datar.
"Emang kenapa? Kau bisa menanggilku "Onii-chan" seperti dulu." Bisik Leo, suaranya terdengar menakutkan dan menggairahkan di waktu yang sama di telinganya (Name).
"Gak mau! Enggak!" Elak (Name), dengan cepat dia menyembunyikan wajahnya yang merah padam.
"Mereka berdua terlihat dekat." Kata Yuzuru kepada kedua remaja yang sedang bicara iseng.
"Mereka selalu seperti itu, kadang aku meragukan hubungan mereka berdua." Balas Tsukasa sambil melipat tangannya di depan dada. "Apa mereka ada hubungan spesial?"
"Sepertinya tidak, mereka teman masa kecil lagipula."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro