Interesting
Setelah mereka selesai pun, penonton tetap bersorak. Hayato memberi tatapan kepada (Name) yang artinya seperti tatapan terima kasih. (Name) tersenyum dan menepuk pungggung Hayato dengan kuat.
"Kebiasaanmu memukul orang belum hilang, ya?" Tanya Hayato dengan nada kesal.
"Duh~ kalau sama Hayato-kun mah beda!" Jawab gadis itu sambil mengacak rambut temannya.
Ada beberapa penggemar mereka juga mendatangi mereka untuk minta foto atau hal lainnya. Mereka menolaknya dengan halus. Lagipula, mereka bukan seorang idol lagi, kesempatan mereka untuk bernyanyi diatas panggung diberikan oleh Kunugi.
"Arigatou ni, minna-san. Kapan - kapan kita membuat video bersama lagi, ya?!" Teman - temannya (Name) pamit dan meninggalkan sekolah.
Gadis itu langsung berlari menuju pemuda bermahkota jingga yang sedang berbicara dengan salah satu kouhai-nya. (Name) langsung berlari kearah pemuda tersebut dan memeluknya.
"UWAAAH?!.. (Name)--"
"Arigatou Tsukinaga-senpai!" Seru (Name), dia membuat pelukannya lebih erat.
Air mata (Name) lolos keluar dari kelopak matanya. Leo langsung melihat ke belakang saat mendengar suara isakan dari (Name).
"E-eh?! (Name) jangan nangis!" Leo mengelus kepala (Name) dengan lembut.
"Ureshii... ureshii desu...!" Kata (Name) di tengah isakannya.
"Onee-sama tadi-- Onee-sama jangan nangis! Leader, kau apakan Onee-sama?" Tanya Tsukasa dengan menatap tajam kearah Leo.
"Hey! Aku tidak apa - apain dia, dia saja yang langsung nangis." (Name) menepuk pundaknya Tsukasa.
"Aku gak papa. Aku hanya merasa senang saja." Kata (Name). Gadis itu menghapus air matanya.
Gadis itu menatapa iris mata berwarna hijau terang yang ada di sampingnya. Senyuman khas miliknya menghiasi wajah gadis itu.
"(Name)! Sudah lama aku tidak melihatmu bernyanyi diatas panggung." Puji Leo.
"Bukannya, dua hari yang lalu kau mendegarku nyanyi?" Tanya (Name).
"Tapi, kau menari dan nyanyi di waktu yang sama bagaikan seorang idol! Kau makin menarik. Aku suka orang yang menarik! Aishiteru yo." Wajah (Name) langsung memerah.
"Leader! Jangan katakan hal seperti itu entah dari mana."
---
Gadis itu berjalan di pesisir pantai dengan tenang. Semua murid di sekolah sudah pada pulang, hampir semua murid. Masih ada beberapa murid dari OSIS mengerjakan tugas mereka. Langit sudah juga sudah berwarna jingga, kehangatannya menyapa (Name) sampai menusuk tulang rusuknya.
Rasanya dia melihat Leo menatap kepada Hayato dengan tatapan tidak suka, walaupun hanya sekilas dia bisa melihatnya dengan jelas. (Name) melepaskan sepatunya dan membiarkan kakinya menyapa air laut yang dingin.
"Menarik... " gumam (Name). Sudut bibirnya ditarik keatas, menciptakan senyuman kecil yang manis.
"Tidak ada yang pernah memanggilku seperti itu... paling mereka memanggilku 'aneh' atau 'gila'..." (Name) tertawa kecil dan mengikat rambutnya.
"Rasanya senang sekali di panggil menarik~!" Seru (Name) sambil memercikkan air di sekitar dengan kakinya.
"Yosh! Waktunya pulang!"
Di saat dia membaca surat yang ada di pintu rumahnya, rasanya dia ingin menendang pintu itu sampai roboh. Kenapa dia kesal? Dia dikunci dari luar. Ayahnya kerja lembur hari ini, adiknya menginap di rumah keponakannya dan kakaknya berencana untuk menginap di rumah temannya karena tugas.
"Apa aku tidur di luar aja kayak Ritsu? Enggak, aku gak tahan dengan hawa dingin malam dan suara lainnya." Rengek (Name).
Mata (Name) melebar saat melihat sesuatu di depan matanya. Ruka berjalan dengan seorang laki - laki, sepertinya dia habis mengantar Ruka pulang. Setelah, pemuda itu jalan menjauh (Name) langsung menghampiri Ruka.
"Ruka-chan, apa yang akan terjadi kalau Leo-nii melihat adegan tersebut?" Tanya (Name) dengan tatapan tajam.
"Onee-chan...! Kau tidak akan memberitahu Onii-chan, kan?" Mohon Ruka.
"Santai~ aku tidak akan memberitahu dia. Lagipula, ini rahasia antara kita~" Kata (Name) sambil mengancungkan jari kelikingnya.
"Iya!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro