Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

In This Season

Apa yang terjadi tadi pagi? Adegan itu terus berputar di dalam kepalaku. Aku bisa merasakan jantungku berdebar dan wajahku memerah hanya karena mengingatnya. Sangat memalukan.

Aku mengganti baju PE-ku dengan seragam sekolah. Aku hampir pingsan saat berlari beberapa lap.

"Daijobudesuka, (Name)-chan?" Tanya Anzu yang terdengar khawatir.

"Ah--! Iya... hanya ada yang mengganggu pikiranku." Jawabku dengan lesu.

Sudah lama aku tidak berbicara dengan Anzu, karena kesibukan kami sebagai seorang produser.

Anzu terus melihat kearahku, ini benar - benar membuatku tidak nyaman. Apa ada sesuatu di wajahku? Atau dia ingin menanyakan sesuatu?

"Ada apa, Anzu-chan..? Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Tanyaku sambil memiringkan kepalaku.

"O-Oh...! Um..ano.. Lehermu kenapa?"

Eh?! Leherku? Anzu menunjuk sesuatu di leherku. Sayangnya aku tidak bisa melihatnya.

"Itu... er.. Bagaimana menjelaskannya? Apa itu di gigit serangga?"

Sekarang aku tahu maksud pertanyaannya. Leo-nii no baka!!

"Sepertinya..., lagipula ini musim panas. Jadi banyak serangga." Balasku yang diakhiri dengan tawa yang terdengar memaksa.

Anzu menatapku curiga dan mengangguk mengerti. "Baiklah, mau ke kelas bareng?"

Aku menolak ajakan Anzu dengan halus. Anzu pergi ke kelas, meninggalkan aku sendiri di ruang ganti. Cepat - cepat aku membuka lokerku dan mengecek leherku.

Sial! Ada cupang, berarti ini bekasnya. Bagaimana kalau orang lain melihatnya? Mereka akan mencurigaiku. Padahal aku dan Leo-nii mencoba merahasiakan ini dari publik. Ini sangat berbahaya. Seharusnya tadi aku mendorongnya, tetapi manik hijau miliknya terus menatapku dengan tajam seakan aku terhipnotis. Aku juga mengeluarkan suara yang sangat memalukan. Argh..! Mengingatnya saja mau teriak sendiri.

Tapi... tadi... dia terlihat sangat... menikmatinya dan... 

Apa yang aku pikirkan?!!!

Binasalah pikiranku! Aku masih polos! HUWAAA..!

Aku memijit keningku yang berkerut. Aku kembali menutup lokerku dan lekas pergi dari ruangan sebelum guru datang.

-

Ini kejutan yang tidak biasa. Sebelum pergi ke studio untuk berkumpul bersama anggota Knights, Anzu memberikannya hadiah ulang tahun.

Aku sangat bahagia sampai memeluk Anzu dengan erat.

Tapi saat melihat isinya... ini bukan kado yang biasa.

"Kau membuatnya sendiri..., Anzu-chan?"

"Onee-chan dan Kiryuu-senpai juga membantuku." Ujar Anzu. "Coba pakai, (Name)-chan! Aku ingin tahu apakah ukurannya pas di tubuhmu."

Dengan Onee-chan maksudnya Naru-nee bukan? Aku mengerti Anzu meminta bantuan Arashi akan pakaian ini, tapi Kiryuu-senpai juga?! Kenapa mereka membuat ini dan memberikannya kepadaku sebagai hadiah. Bukannya aku membencinya, hanya saja... kapan aku akan memakainya?

Aku berjalan menuju ruang ganti dengan malas. Tidak Wataru-san, tidak Anzu.... mereka sama - sama kejam pada diriku yang rapuh ini.

Pakaian unit Knights versi perempuan buatan Anzu. Roknya berwarna biru gelap dengan empat kancing berwarna emas diatasnya. Dan dibawahnya ada ruffles berwarna putih seperti pakaian unitku. Ukurannya sangat pas di tubuhku.

Aku keluar dari ruang ganti dan kembali menemui Anzu.

"Seperti yang kuduga, kau memang Ratu kami. (Name)-chan." Keberadaan Arashi benar - benar membuatku terkejut.

Aku teriak saking malunya. Kukira hanya ada aku dan Anzu-chan yang ada di dalam ruangan. Ini benar - benar memalukan.

HUWAAAAh!! Aku ingin mengubur diriku di dalam lubang yang sangat dalam.

"N-Nee-chan... aku tidak tahu kau ada disini..." ucapku dengan terbata - bata. Aku menutup wajahku yang sudah memerah karena rasa malu dengan kedua tanganku.

Aku tidak bisa menahan rasa malu ku lagi. Aku ingin cepat - cepat pergi dari sini.

"Daritadi aku ada disini, kau saja yang tidak menyadarinya. Aku hanya tenggelam melihat persahabatan kalian berdua, begitu menyentuhku."

Perasaan biasa aja deh..

"Bagaimana kita abadikan momen ini?" Tanya Arashi yang sudah mempersiapkan handphone-nya.

Aku menunggu respon dari Anzu. Mata gadis itu berbinar - binar. Aku benar - benar tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya.

"Boleh! Jarang kita mengambil foto bersama - sama."

Aku langsung menutup wajahku dengan jubah pendek sebagai hiasan di seragamnya.

-

Knights baru saja selesai latihan tanpa bantuan sang Ratu yang lari dari kewajibannya. Izumi juga terlihat kesal dan akan mem-bully (Name) besok untuk meredakan kekesalannya, sebelum Leo menceritakan kenapa (Name) tidak datang hari ini.

"Hmm... apakah (Name) ada di rumah bersama Ruka-tan?" Tanya Leo di perjalanan pulangnya.

Langit yang melukis warna jingga penuh kehangatn ditambah awan putih berarak - arak. Hal itu membuat Leo mendapat inspirasi untuk membuat sebuah lagu baru.

"Wahahaha ! Inspirasi sudah datang kepadaku! Aku harus menulisnya sebelum mereka semua hilang!" Leo langsung merogoh tasnya untuk mencari pulpen dan kertas not.

Leo mulai mencorat - coret di kertasnya tanpa memedulikan sekitarnya. Seakan dunia berputar di sekitarnya.

"Sebaiknya kau tidak menyusun lagu disini."

Seseorang menepuk pundak Leo sampai membuat pemuda tersebut terkejut. Dia menatap orang itu dengan tatapan kesal. Tapi wajahnya kembali ceria saat melihat siapa yang sudah menganggu dirinya.

"(Name)!! Kebetulan yang hebat kita bisa bertemu disini!" Ucap Leo sambil menunjuk (Name) dengan pulpennya.

"Bukan bodoh, ini memang arahku pulang." Balas (Name). 

(Name) mengulurkan tangannya ke Leo. Pemuda itu tersenyum lebar sampai menunjukkan deretan giginya yang putih. Mereka bergandengan tangan sampai ke rumah masing - masing.

-

Hari yang sudah dinanti - nanti oleh (Name) dan anggota ERrOR lainnya. Summer Live di salah satu festival yang tidak jauh dari Yumenosaki Akademi. Entah kenapa, Hayato menerima pekerjaan itu di sekitar daerah situ.

Pakaian mereka kenakan juga sedikit sederhana. (Name) memakai kimono berwarna putih dengan biru langit yang memudar. Dia memakai kaos kaki panjang putih. Rambutnya diikat dua dengan hiasan pita bunga cosmos, terima kasih kepada Ruka yang sudah membuatnya.

Sedangkan Hayato dan Yosuke memakai yukata berwarna hitam dengan warna hijau/kuning memudar. 

"(Name), kami punya kejutan untukmu." Ucap Hayato yang sukses menarik perhatian (Name) dari tenda - tenda makanan.

"Err... asal kau tahu ulang tahunku sudah lewat." Balas (Name) dengan wajah datarnya.

"Aku tahu itu... Kejutan itu ada di belakang panggung." Hayato menunjuk panggung yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Tidak mengambil rasa ketertarikan sama sekali, (Name) langsung berdiri ke salah satu tenda makanan. Malam ini, dia merasa kesepian. Entah kenapa, dia merasa kurang kalau Cerisi tidak bersamanya dan ERrOR.

"(Name)~, cepetan! Ini sudah jam delapan." Ajak Yosuke sambil menarik tangan (Name).

Mata (Name) ditutup dengan sebuah kain merah oleh Hayato. Dan gadis itu hanya pasrah - pasrah saja. Kalau Hayato dan Yosuke mulai melakukan sesuatu yang aneh, (Name) tidak akan segan- segan menendang kedua biji mereka.

"Kau bisa membukanya sekarang."

Gadis itu berdecak kesal, tapi dia membuka kain itu perlahan - lahan. Iris biru langitnya melebar saat melihat siapa yang ada di depannya.

"Happy birthday, (Name)~chan. Maaf kalau aku terlambat." Ucap Cerise. Dia memakai pakaian yang sama dengan (Name) tapi dia memakai versi merahnya.

Air mata (Name) mengalir dengan deras. Dia menghapusnya dengan cepat dan langsung melompat kearah Cerise dengan sukacita.

-2nd Person 

Kamu berdiri diatas panggung dengan bangga bersama teman - temanmu. Kamu melihat kearah Cerise yang mengancungkan jempolnya, setelah itu beralih ke Hayato yang memberi anggukan yang yakin. Air matamu tidak bisa berhenti mengalir. Sakata memberikan dorongan ke depan panggung.

"Minna-san! Terima kasih sudah mau menantikan kami hari ini." Serumu dengan sukaria.

-

Setelah kalian tampil, kalian turun dari panggung untuk keliling festival. Kamu pergi bersama Hayato, sedangkan Cerise dengan Yosuke. Kalian sengaja berpencar berdua - dua.

"Kau mau kemana, Hayato-kyun?" Tanyamu, sengaja menggunakan nada yang imut.

"Berhenti menggunakan nama panggilan itu. Jijik." Balas Hayato dengan tatapan yang jijik.

"Gitu ya!"

Kamu memberikan pukulan kecil di punggung Hayato dengan jelas sedangkan Hayato terkekeh kecil.

Tiba - tiba, anak kecil dengan yukata merah berlari kearahmu. Kamu langsung melihat kebawah, matamu melebar saat melihat siapa tamu kecil itu.

"Hitoya-kun... Apa kau pergi bersama Obaa-san dan lainnya?" Tanyamu sambil menggendong Hitoya.

"Un! Ada Chika-chan juga!" Balas Hitoya dengan gembira.

Aku pergi dari rumah ini! Tinggal bersamamu membuatku kesal setiap hari. Selamat tinggal, 'Onee-san'

Tiba - tiba kepalamu menjadi pening. Kamu menurunkan Hitoya dan memegang kepalamu yang pusing. Kamu mendengar suara yang familiar memanggil nama Hitoya.

"(Name), apa kau baik - baik saja?"

Kamu hanya memberikan tersenyum kecil kearah Hayato.

"Hitoya-kun, itu Obaa-san. Sepertinya dia mencarimu." Ujarmu sambil menunjuk seorang wanita memakai kimono biru tua.

"Enggak mau! Aku ingin bermain bersama (Name)-nee-chan!" Rengek Hitoya sambil memeluk kakimu.

Kamu menjongkok di depan Hitoya, memberikan anak kecil itu sebuah usapan di rambut coklatnya. Kamu tidak dapat menahan air matamu cukup lama.

"Pulanglah... kapan - kapan kita akan bermain bersama, seperti dulu lagi."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro