Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Boredom Attack

2nd person

Kamu membuka matamu perlahan - lahan, menunjukkan iris biru langit yang terlihat sayu.  Ada suara seseorang sedang menyandungkan sebuah lagu favoritmu. Kamu menoleh ke sumber suara dan mendapatkan seorang pemuda bermahkota jingga sedang menyandungkan sebuah lagu sambil mengetuk jemarinya ke rak yang ada di samping kasur. 

Ah, kamu ingat.

Beberapa waktu yang lalu, kamu mengalami migrain yang cukup parah. Saat itu, kamu tengah berdiskusi dengan Tsukasa tentang pekerjaan Knights selanjutnya, di saat itu sebuah batu menghantam kepalamu.

Pandanganmu jadi buram, kamu tidak dapat melihat sekitar dengan jelas. Seolah bumi tengah berputar. Dan kamu jatuh pingsan.

"Leo-nii...?" Tanyamu sambil mengucek salah satu matamu.

"Oh! (Name) akhirnya kau bangun! Apa kau memaksakan dirimu lagi atau hanya ingin merasakan namanya pingsan?" Kamu hanya tertawa gugup dan bangkit dari posisi tidurmu.

Kamu melihat ke jam tanganmu yang melingkar di pergelangan tanganmu. Tiba - tiba, Leo langsung memeluk tubuhmu dengan erat. Kamu bisa merasakan kalau wajahmu sudah merona dan kehangatan dari pelukan tersebut. Pelukan yang tidak pernah gagal membuatmu merasa nyaman.

"Berhentilah buat orang khawatir... semua orang di Knights khawatir dan, aku yang paling khawatir kepadamu." Bisik Leo. Kamu tersenyum manis dan mengelus rambut jingga-nya.

"Gomen... kalau aku terlalu memaksakan diri." Katamu sambil memejamkan matamu yang masih lelah. "Besok Leo-nii akan ada photoshoot, kan? Semoga semuanya berjalan denga lancar." Lanjutmu sambil melepaskan pelukan tersebut.

"Kau tidak ikut?" Tanya Leo.

Kamu tertawa gugup dan menggeleng kecil. Kamu bisa merasakan ada aura kecewa di sekitar Leo. "Aku benar - benar sibuk hari itu, walaupun aku produser kalian.. ada unit lain yang memerlukan bantuanku." Jawabmu dengan nada kecewa.

Tentu saja kamu ingin melihat photoshoot mereka. Bagaimana sikap Leo sebagai model dan bergaya bagaikan seorang raja. Kamu ingin melihatnya. Tapi, kamu harus mencatat materi yang dikirimkan Hokuto dan mendesain pakain, poster, dan mengerjakan kerja paruh waktu. Tidak ada hari libur untukmu--terutama kamu seorang produser.

"Tapi, akan kusempatkan aku berkunjung ke rumahmu." Leo kembali menatap berbinar - binar.

"Benarkah?!" Kamu mengangguk kecil sambil menunjukkan senyuman khasmu.

---

Hari ini adalah hari photoshoot Knights dan dimana kamu merasakan kebosanan yang besar. Semua penghuni dirumahmu tidak mempedulikanmu dan melakukan kerjaan mereka masing - masing.

Disinilah kamu sekarang, di kamarmu melakukan kerjaanmu sebagai produser dan beberapa makanan ringan disampingmu.

"Sedikit lagi..." gumammu sambil menggambar poster untuk unit Ra*bits.

Walaupun kamu berstatus sebagai Produser Knights, tapi ada beberapa unit meminta pertolonganmu.

"Selesai!" Serumu sambil mengangkat poster itu ke udara.

Kamu mengecek handphone yang berdering karena pesan yang masuk. Dari teman masa kecilmu yang memperlukan bantuanmu.

Dengan cepat kamu mengganti pakaianmu dan beranjak keluar kamarmu. Kamu merapikan rambutmu sebelum keluar rumah.

---3rd Person

"Onee-chan! Terima kasih sudah mau datang dan... maaf menganggu waktumu." Kata Ruka diakhir kalimatnya ada sedikit nada menyesal.

"Daijobu, aku baru saja menyelesaikan tugasku." Balas (Name) sambil mengelus rambut gadis kecil itu.

Kalian berdua berajalan menuju kamar Ruka dan menulis lirik lagu. Kakak dan adik sama saja, mereka sama - sama fokus saat menulis maha karya mereka. (Name) hanya diam sambil menulis puisinya, kalau Ruka memperlukan bantuan untuk mencari kata - kata yang bagus untuk lirik lagunya.

"Ano... Onee-chan?"

"Hm?"

"Bagaimana Onii-chan di sekolah?" Tanya Ruka tiba - tiba. Wajahnya berseri ingin tahu. Dia terlihat seperti seorang ibu yang khawatir pada anaknya.

(Name) hanya tertawa kecil saat mengingat tingkah laku Leo di sekolah dan di depan adiknya, sangat beda jauh. "Dia baik - baik saja, menjadi murid yang baik dan mengikuti pelajaran. Seperti Onii-chan yang keren." Jawab (Name) dengan senyuman bangga.

Tentu ada saatnya pemuda tersebut menjadi sosok raja yang bisa diandalkan.

"Syukurlah, aku benar - benar khawatir saat dia mulai masuk. Saat itu dia berdiri di depan pintu, belum bisa menghadapi keadaan di luar." Kata Ruka dengan senyuman lega. "Bagaimana kabar Onee-chan?" Tanya Ruka membuat (Name) mengangkat salah satu alisnya.

"Maksudmu?"

"Onee-chan dengan Onii-chan. Bagaimana kabar hubungan kalian?"

Seketika wajah (Name) langsung memerah. "Ba-bagaimana dengan hubunganmu bersama cowok itu?!" Tanya (Name) yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ka-kami hanya teman, tidak lebih. Lagipula, Onii-chan tidak memperbolehkan aku pacaran dan aku tidak tertarik sama sekali dengan cowok itu..." jawab Ruka.

"Benarkah~? Jadi, kenapa kalian pulang bareng?" Tanya (Name) lagi.

"Dia yang mengajakku dan bilang kalau gadis kecil sepertiku pulang sendirian akan sangat berbahaya... dan aku sudah menolaknya..." kata Ruka sambil menundukkan wajahnya. "Tunggu kenapa aku yang bercerita?! Seharusnya Onee-chan menceritakan hubunganmu denga Onii-chan!"

"Ahahaha.." tawa (Name) dengan gugup. "Hanya bertambah dekat itu saja," jawabnya sambil nenuliskan puisi keduanya.

"Beberapa minggu yang lalu aku lihat Onii-chan memeluk pinggangmu dan tiduran di pangkuanmu." Kata Ruka dengan wajah cemberut. "Itu dekat saja~?" Tanya Ruka dengan senyuman usilnya.

Wajah (Name) tambah memerah dari sebelumnya. (Name) langsung mentidurkan kepalanya di meja tersebut dengan lengan tangannya yang digunakan sebagai alasnya. "Ka-kau benar - benar melihatnya..? Urgh.. kenapa kau harus melihatnya??"

"Sebelum aku ke kamarku, aku mendengar pembicaraan kalian berdua. Maaf kalau aku menguping," (Name) mengangkat kepalanya dan menghela napas agak dalam.

"Kalau kau segitunya ingin tahu, kenapa tidak tanya Leo-nii sendiri?"

"Onii-chan tidak ingin memberitahunya." Jawab Ruka kecewa.

(Name) beranjak dari posisi duduknya dan merapikan rambutnya yang panjang. "Apakah Ruka-chan sudah tahu mau ke SMA mana tahun depan?" Tanya (Name) membuat pembicaraan yang baru.

"Un, ke sekolah Kimisaki. Sekolah Onee-chan yang lama, soalnya aku masih malu dengan cowok lain." (Name) terdiam mendengar jawabannya Ruka.

"Semoga mereka gak nyuruhmu melakukan aneh - aneh." Pikir (Name).

"Ada apa Onee-chan? Apa aku mengatakan hal yang salah?" Tanya Ruka yang mulai panik.

"Enggak, kau tidak mengatakan hal yang salah. Aku hanya memikirkan sesuatu (tentang nasibmu)..." Jawab (Name) dan melihat ke jam tangannya. "Sepertinya dia akan pulang cukup larut."





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro