Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Basket

Selama perjalanan menuju ke kelas baru, Kuroko melihat seluk beluk sekolah yang baru di masukinya. Suka mengobservasi apa yang ada di sekitarnya jika itu menarik perhatian untuknya.

Ya, Kuroko adalah siswa baru SMA Teiko bersama Ogiwara, sahabat baiknya.

"Ogiwara-kun," panggil Kuroko.

"Ya, Kuroko?" sahut Ogiwara menoleh ke arah Kuroko yang ada di sampingnya.

"Kita di kelas berapa?" tanya Kuroko menatap balik Ogiwara dengan ekspresi datar.

"Kelas 1-D," jawab Ogiwara mengangkat bahu tidak peduli.

Kuroko melihat ada keganjilan melihat ekspresi dan bahasa tubuh pada Ogiwara. Kuroko tahu ada yang tidak beres.

"Ada apa Ogiwara-kun?" tanya Kuroko singkat. Ogiwara tahu makna dari pertanyaan itu.

Merutuki dalam hati yang tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari Kuroko. Kuroko selalu bisa mendeteksi ada yang tidak beres.

Tapi ada sisi lain yang senang atas kepedulian Kuroko walau mengucapkan dengan datar tidak berekpresi. Andai banyak yang tahu sifat unik Kuroko, pasti tahu besarnya kesetiaan Kuroko menjalin persahabatan.

Ogiwara berharap di sekolah ini Kuroko mendapatkan teman baru dan selalu bersama Kuroko.
"Tidak ada apa-apa, Kuroko. Hanya masalah hobiku. Tahu kan?" kata Ogiwara menggaruk kepala belakang tidak gatal.

"Basket?" tebak Kuroko tepat sasaran.

"Hehehe, ya kamu benar Kuroko," Ogiwara senyum lebar.

"Jadi Ogiwara-kun mau bergabung?" tanya Kuroko serius. Sudah tahu jawaban yang akan di keluarkan. Namun hanya memastikan saja.

"Yup. Kamu benar. Mau ikut bersamaku?" Ajak Ogiwara semangat.

Kuroko mendengar itu terdiam. Bingung mau menjawab apa. Ingin ikut namun kemampuannya masih terbatas bahkan di bawah standar orang pemula.

"Ogiwara-kun, apa ini kelas kita?" Kuroko menunjuk papan di atas bertuliskan '1-D'. Ini sebagai pengalihan untuk menunda menjawab pertanyaan itu.

'Maaf Ogiwara-kun,' batin Kuroko.

"Ya. Ini kelasnya. Ayo masuk," Ogiwara menggeser membuka pintu. Ogiwara tahu Kuroko belum mau menjawab. Harus bersabar dan mendukung keputusan Kuroko tanpa memaksakannya.

Kuroko dan Ogiwara masuk kelas baru. Kuroko mengedarkan mata melihat keseluruhan isi kelas. Tidak ada bedanya saat di SMP. Mungkin dari ukuran yang di sini cukup luas.

Siswa-siswa berhamburan membentuk kelompok. Kebanyakan mengobrol satu sama lain. Memang belum bel di bunyikan.

Kuroko melihat ada bangku dan meja kosong sebelah kiri ujung kelas. Bertepatan dengan jendela terbuka.

Kuroko menuju bangku itu dan menempatinya. Menggantungkan tas sebelah meja. Sebelum itu Kuroko mengeluarkan kembali novel yang belum selesai di baca.

Sesaat mau membaca, terdengar renggutan tidak senang di sebelah kanan Kuroko.
Melihat siapa yang di sampingnya, Kuroko hanya datar menatap Ogiwara.

"Kamu tega Kuroko. Masa kamu tinggalkan aku sendiri di depan pintu. Di kira tidak ada kerjaan," Ogiwara cemberut.

"Maaf Ogiwara-kun. Tadi aku hanya fokus isi kelas ini. Harusnya Ogiwara-kun bisa langsung membaur dengan siswa di sini atau duluan duduk," kata Kuroko datar. Tidak ada penyesalan dalam ekspresi yang minim.

"Baiklah, baiklah. Aku kalah," kata Ogiwara terkunglai lesu di meja.

"Kalah apa, Ogiwara-kun?" kata Kuroko datar namun tersirat dalam binar matanya. Walau Kuroko minim ekspresi, terkadang mengambil kesempatan menggoda sahabatnya.

"Berdebat tentunya. Belum melangkah jauh, kamu sudah skak mate duluan," Ogiwara menoleh ke arah Kuroko malas.

"Kita tidak berdebat. Hanya mendengarkan keluhanmu, Ogiwara-kun." Kuroko melanjutkan membaca novel yang tertunda.

"Ya, aku tahu." jawab Ogiwara singkat sambil mencari teman mengobrol lain.

Bukannya bosan dengan Kuroko, tetapi kalau Kuroko sudah mode membaca Kuroko tidak bisa di ganggu kalau tidak ada hal penting.

Ogiwara melihat di depan Kuroko ada pemuda terlihat bosan. Memiliki rambut gradasi merah-hitam dan kelihatan menyeramkan.

Mengabaikan itu, Ogiwara menyampari pemuda tadi.

"Hai," salam Ogiwara sambil duduk di depan pemuda tadi. Kursi yang di dudukinya kebetulan kosong dan belum ada siswa duduk di sini.

"Hai juga," balas pemuda tadi sedikit heran.

"Perkenalkan namaku Ogiwara Shigehirou. Bisa panggil aku Ogiwara," kata Ogiwara memperkenalkan diri.

"Namaku Kagami Taiga. Salam kenal," kata Kagami sopan.

"Salam kenal juga, Kagami." kata Ogiwara tersenyum polos. Kagami membalas senyum juga.

"Oh iya, kenalkan sahabatku di belakangmu. Namanya Kuroko Tetsuya," Ogiwara memperkenalkan Kuroko. Ogiwara tahu kalau Kuroko memdengar pembicaraan antara dirinya dan Kagami.

Kagami menaikkan alis heran pernyataan Ogiwara. Penasaran, Kagami menoleh ke belakang.

"Kuroko Tetsuya desu. Salam kenal Kagami-kun," kata Kuroko datar melihat Kagami yang sudah pucat.

"Kau! Dari kapan kapan di sini?!" kata Kagami menunjuk tidak sopan ke arah Kuroko.

"Aku baru sampai di sini, Kagami-kun." ucap Kuroko

"Tidak mungkin! Aku tidak merasakan hawa keberadaanmu selain Ogiwara," Kagami melotot tidak percaya.

"Terserah. Aku sudah di sini," Kuroko menatap Kagami datar.

Ogiwara sweatdrop melihat pemandangan di depannya. Sudah sering Ogiwara melihat banyak orang kaget dengan keberadaan Kuroko tiba-tiba. Hawa keberadaan Kuroko memang tipis bagaikan tidak ada. Itu banyak membuat orang merinding.

Sebelum mereka berdebat lebih jauh Ogiwara berkata, "Kagami, dia tadi masuk ke kelas bareng denganku."

Kagami merenggut heran dan bingung bersamaan. Mengabaikan tadi, Kagami mengatur napas.

"Maaf Kuroko. Salam kenal juga," ucap Kagami tersenyum lebar.

"Tidak apa, Kagami-kun. Ini sudah terbiasa," jawab Kuroko memaklumi sikap Kagami.

Kagami mengangguk diam dan kembali ke depan saat Kuroko membaca novel lagi.

"Unik bukan?" cengiran tidak berdosa dari Ogiwara.

"Humm ya. Baru kali ini bertemu seperti dirinya," kata Kagami dengan ekspresi berpikir.

"Kalau begitu berteman dengan Kuroko ya. Dia baik," kata Ogiwara yakin.

"Baiklah," Tentu saja Kagami menganggap Kuroko adalah teman. Karena sudah saling memperkenalkan diri. Pemikiran sederhana.

Setelah itu Ogiwara dan Kagami saling mengobrol. Juga mereka memiliki hobi yang sama yaitu basket. Kebetulan kah?

Tak lama kemudian bel masuk pelajaran sudah di mulai. Guru masuk ke kelas di tempati Kuroko dan sahabatnya. Kuroko memperkenalkan diri singkat dan memulai pelajaran. Ogiwara sudah kembali ke tempat duduknya di samping Kuroko dan fokus dengan pelajaran.

(***___***)

Bel akhir pelajaran telah tiba. Pelajaran yang di terangkan mau tidak mau harus di lanjutkan besok hari. Memberi salam kepada guru, siswa-siswa berhamburan keluar kelas.

Masih ada Kuroko, Ogiwara, dan Kagami yang ada di kelas. Selesai menyimpan buku di tas, Kuroko beranjak berdiri.

"Kuroko, mau ikut denganku dan Kagami?" tanya Ogiwara berbinar.

"Mau ikut apa, Ogiwara-kun?" Kuroko menatap Ogiwara bingung.

"Tentu saja basket, Kuroko. Memang apa lagi?" jawab Kagami membantu Ogiwara.

"Kalian sudah mendaftar hari pertama kemarin?" tanya Kuroko sebelum menjawab pertanyaan mereka. Mereka menganggu sebagai jawaban.

"Maaf, aku tidak bisa ikut." Kuroko membungkuk tanda minta maaf. Mereka langsung salah tingkah melihat kesopanan Kuroko.

"Sudah kuduga itu jawabanmu. Ya sudah, kami duluan ke gym untuk latihan. Aku berharap kamu bisa ikut dengan kami, Kuroko." kata Kagami membuang muka. Ada rona tipis di pipi Kagami.

"Yup. Kalau berubah pikiran langsung daftar ya. Kami tunggu," sambung Ogiwara tersenyum ceria.

"Tentu Kagami-kun, Ogiwara-kun," Kuroko mengangguk pelan. Senang rasanya mempunyai sahabat yang pengertian. Kuroko juga menganggap teman baru baginya karena ia memberi kepercayaan kepada Kagami.

"Kalau begitu, kami duluan. Maaf aku tidak bisa pulang bareng," kata Ogiwara sedih.

"Tidak apa, Ogiwara-kun." Kuroko memaklumi.

"Jaa~ Kuroko," kata Kagami meninggalkan kelas bersama Ogiwara. Kuroko hanya diam dan keluar kelas setelahnya.

Berjalan melewati kelas-kelas dan ruangan samping kanan-kiri Kuroko. Belum benar-benar sepi karena masih ada beberapa siswa di sekolah.

Keluar dari gerbang sekolah, Kuroko pulang jalan kaki. Melihat keadaan sekitar, suasana siang tidak panas. Seimbang. Masih ada orang berlalu-lalang melakukan aktivitas masing-masing.

Baru setengah jalan, Kuroko melihat ada lapangan basket cukup terawat dan belum ada yang memakai. Ada rumput kecil di tepi lapangan. Ring basket kelihatan sudah lama tetapi kuat. Ada bola basket di bawah ring.

Kuroko menaruh tas di tepi di lapangan dan mengambil bola basket terabaikan. Mendribble pelan menjaga keseimbangan.

Duk
Duk
Duk
Duk
Duk

Suara pantulan bola terdengar seru bagi Kuroko. Mencoba berjalan menuju ring sambil dribble bola.

Berhenti beberapa meter dari jarak antara ia dan ring. Di rasa cukup, Kuroko melempar bola ke ring dengan kedua tangan.

Drek

Kuroko faceplam. Bola yang di masukkan tidak masuk. Bukan masuk tetapi terkena ring dan terlempar ke arah sebaliknya.

Menyemangati diri untuk tidak pantang menyerah, Kuroko mengambil bola yang masih terpantul-pantul menjauh.

Ada sepasang kaki menyundul bola pelan supaya berhenti. Kuroko melihat siapa di depannya.

"Kamu suka main basket?"


Doumo minna-san. Bagaimana dengan chapter dua ini? Ada peningkatan? Atau penurunan? Maaf, kalau banyak typo (s) menyelip. Di tunggu review nya ^_^

Saya terima semua review baik itu masukan, saran, kritikan maupun flame :)

Sampai di chapter selanjutnya ^_^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro