MFB 4 - Antara Alan dan Xander
HAPPY READING!
Volna pulang dengan perasaan bahagia dengan senyum yang mengembang, berhasil mencurahkan isi hatinya. Volna membeli ayam di pinggir jalan untuk Alan dan dirinya, makan siang bahkan sudah terlewat beberapa jam, Volna terlalu lama bercerita dengan ayahnya.
"Kakak, Alan lupa bawa kunci." Suara kecil itu memenuhi jalanan yang sepi dan langsung memeluk Volna lalu menangis di pelukan Volna.
"Aduh, kok lupa bawa kunci. Kamu dari jam berapa di sini?" Perempuan itu panik, untungnya Alan tidak diculik ataupun terluka.
"Dari pulang sekolah."
"Jam sepuluh?" Alan mengangguk sambil terus memeluk Volna.
"Ini, udah jam tiga sore Alan, Lama banget. Kalau telat gini kamu main di rumah Kak Cila aja ya lain kali," kata Volna dengan khawatir, Cila adalah tetangganya sejak dulu ayah ibu Cila selalu perhatian dengan Volna bahkan sebelum Alan ada.
"Nanti ngerepotin Kak Cila," ujar Alan pelan sementara Volna hanya mengusap lembut puncak kepala Alan.
"Ya udah, ayo masuk. Kakak beli ayam buat kamu. Lain kali, jangan teledor ya." Volna mengayunkan kantung plastik yang berisi ayam lalu membuka pagar dengan kunci miliknya sementara Alan tersenyum lucu.
Hei, kamu di mana?
Aku sebagai bos cafe nih. Masa karyawannya di chat sama bos enggak respon
Hei
Hei
Volna sayang
jijik
akhirnya jawab
tapi jawabannya kok gituu
Bodo
Habis bilang sayang terus maluu ya?
Oh ya, paruh waktu besok ya Na. mulai dari pulang sekolah enggak apa-apa. Nanti dibayar pake cintanya Xander
maunya dibayar uang. Cinta ga bisa dimakan.
Btw, kalau full bisa?
Siapa suruh cinta dimakan? Cinta juga siapa si? Cewek aku kan Volna
Oh, full waktu hari sabtu minggu? Bisa dong. Nanti sekalian ngedate di cafe.
Apa si gajelas. Ngedate, ngedate kerja!
Hari biasa, senin - jumat Xan
Bisa sih. emang kamu enggak sekolah?
Udah enggak mau sekolah, mau cari uang aja
Mending nyewa FWB aja Na, aku misalnya
Mulutnya minta di gores
Tetep sekolah, paruh waktu gaji utuh. Deal? Kalo ketahuan bolos sekolah aku bilangin ke mama
Dih, anak mama
Enak banget enggak kerja full dapet gaji full, enggak mau
Ya udah... Hari sabtunya penuh hari minggunya ngedate
Sabtu sama minggu di cafe enggak ngedate, apaan ngedate buang-buang uang aja
Volna mah gitu:(
Volna tersenyum memandangi chatnya bersama Xander sampai tidak sadar Alan memandanginya dengan heran.
"Kak, kata temen aku kalau ngobrol sama lawan jenis harus nikah loh kak." pernyataan absurd muncul lagi dari mulut Alan membuat Volna ingin mendatangi teman yang di maksud Alan dan menendangnya, entah kenapa Alan terkena pengaruh aneh-aneh di sekolahnya.
"Alan, jangan percaya temen kamu deh. Buktinya kita ngobrol nih, enggak nikah kan?" Alan mengangguk dengan polos membuat Volna tersenyum sambil mengusap kepalanya pelan.
Volnaa kok chat terakhir di read doang
Oh iya Na, nanti keluar ya ambil paket
Ha? sbb
Paket apaan?
Ada deh, tunggu aja
Enggak mau nerima ntar isinya granat
Granat apaan?
Yang bisa ledakin rumah itu
Aduh, isinya lebih parah dari granat berarti.
Bom?
Xander, soalnya Xander bisa ledakin hati Volna.
Volna terhenti membaca chat lalu tertawa lepas sambil membuat seluruh tubuhnya bergetar.
"Kakak kenapa?" Alan berhenti mengunyah ayamnya dan menatap kakaknya dengan kebingungan, Alan bahkan menjadi khawatir ketika melihat wajah kakaknya memerah, seperti demam.
"Ini ada yang lucu dik jadi kakak ketawa," ucap Volna sambil menahan senyumnya lalu kembali tersenyum sambil mengetikan balasan.
alay
Serius ih, emang enggak ya?
Enggak.
Tadi Xander gombalin Volna loh.
Volna enggak baper? Xander lagi nyari cara biar Volna kepincut sama Xander nih.
Oh gombal? b aja tuh.
Ya udah deh, besok coba lagi biar Volna kepincut sama Xander.
btw, Volna curang... Masa Xander yang harus usaha bikin Volna kepincut sementara kamu cuma diem aja Xander udah fall in love.
Salah sendiri, siapa suruh suka gue.
Hati yang memilih, habis Volna gemesin banget di mata Xander.
Ini gombal?
Enggak, tulus ini dari hati terdalam.
fix, gombal
Dibilangin bukan
Volna akhirnya hanya meninggalkan pesannya dengan pesan Xander sebagai pesan terakhir sambil terus mengipaskan tangannya ke arah wajahnya yang mulai memerah lagi, lalu makan dan melakukan ritual mandi dan kebiasaannya yang lainnya seperti belajar contohnya. Sementara Alan memang sudah paham apa yang akan dia lakukan tanpa butuh bantuan dari Volna, Alan termasuk anak yang penurut dan tidak aneh-aneh.
ting tong...
Terdengar bunyi bel saat Volna bersiap untuk mengerjakan tugasnya membuat dia beranjak dari kamarnya dan keluar menuju pintu, mengintip ke luar dengan lubang yang memang tersedia di pintu dan membukanya setelah memastikan bahwa itu adalah kurir.
"Atas nama Volna pacar Xander?" Volna meringis mendengar namanya sementara kurir itu tersenyum, menahan tawanya.
"Iya kayaknya. Terima kasih." Volna segera menyambar paket itu dan menutup pintu dengan perlahan, kalau terlalu keras takut kurirnya merasa tersinggung, masalahnya Volna sudah sangat malu.
Tolong ya jangan bikin gue malu
Masa namanya Volna pacar Xander?
Udah di terima nih?
Kan memang Volna pacar Xander
Ngaku-ngaku terus perasaan
Kan kita pacaran :(
Seragam cafe ngapain sampai di paketin?
Emang hari sabtu kamu mau sekolah Na?
Siapa yang tadi langsung ngacir waktu bilang sayang? bukannya ambil seragam dulu
Siapa ya....
Ga tau siapa si aneh
Pacar aku sih Na yang aneh, emang agak bikin bingung
La siapa suruh lo pacaran sama dia
Suka-suka aku dong, kok kamu yang ngatur
Emang kamu mau jadi pacar aku?
Enggak minat
Ya udah eh iya nama kamu siapa?
Kalau pacar aku namanya Volna
Oh
Namanya? Volna juga ya?
Wah namanya sama kayak pacar aku
atau jangan-jangan kamu pacar aku?
agak waras dikit ya gue yang chatan agak frustasi
Ya udah kita tatap muka aja daripada di chat
Ogah, gue mau ngerjain tugas bye
Oke lah, semangat Volna kesayangannya Xander
Volna mengulum bibirnya lalu beranjak masuk ke dalam kamarnya, beberapa waktu kemudian pintu kamarnya di ketuk membuat Volna mengalihkan pandangan dari buku paket yang sedang dia baca dan pergi menghampiri pintu.
"Kakak, Alan mau tanya tugas," kata Alan sambil masuk ke dalam kamar dan duduk ke kasur milik Volna dan menunggunya dengan wajah polos.
"Tugas apa? Itu juga kenapa bawa bantal?"
"Mau tidur sini Kak Na. Alan kalau ngerjain tugas biasanya langsung nguap gitu jadi daripada Alan di sini enggak punya bantal, mending sekalian bawa aja." Volna akhirnya hanya menghela nafas pelan lalu bertanya tentang tugas apa yang Alan tidak ketahui.
"Ini kak, aku belum diajari sama guru Alan." Alan menunjuk materi yang dia ingin tanyakan dan melihat ke arah Volna.
"Oh, ini sini kakak ajarin." Volna mengambil alih buku tersebut dan mengambil kertas untuk menerangkan hingga Alan paham. Setelah paham Alan langsung mencoba mengerjakannya dan Volna ikut mengerjakan tugasnya. Belum sampai beberapa jam Alan sudah menutup matanya dan berjalan ke alam mimpi membuat Volna akhirnya menggendongnya lalu menidurkannya di kasur dan menarik selimut perlahan agar Alan tidak kedinginan.
"Kenapa Xander kalau ngomong kayak Alan ya? Gue berasa punya adik dua."
***
Lanjut? Yes or No?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro