bab 4
*
*
Ini hari minggu, waktunya bermalas-malasan atau pergi keluar untuk menghabiskan waktu liburan. Seperti halnya Naruto yang pagi tadi mendapat tamu dadakan yaitu keluarga Uchiha, yakni FugaMiko dan ItaSasu + buntalan mungil bersurai hitam.
Entah bagaimana awalnya mereka a.k.a Naruto menyuruh Sasuke memonpakan kolam karet yang ia miliki sewaktu kecil. Berawal dengan membahas udara panas yang membuatnya mencetuskan ide untuk berenang.
Sedangkan Naruto tengah menggendong Menma yang menatap penuh minat ayahnya. Ia berjalan mengambil selang air untuk mengisi kolam karet.
" sudah?"
" sedikit lagi lov..... Nah selesai "
Naruto memasukkan Menma pada kolam karet yang tak terlalu besar itu, yang dibalas tatapan bingung sang putra.
Sasuke menyalakan keran air dan mulai mengisi kolam karet itu. Kaki kecil Menma yang merasakan dinginnnya air menjengit kaget. Naruto terkikik geli melihat Menma yang wajahnya mewek kearahnya.
Ia mengangkat tubuh gembul putranya. Ia menunjukkan pada putranya bahwa itu tadi hanya air. Ia mendekatkan dirinya pada Sasuke, memperlihatkan bahwa itu tadi tak berbahanya.
Sasuke menangkup air di tangannya dan menumpahkannya di kaki sang putra yang langsung menjerit.
Jeritan itu mengundang Itachi yang sejak tadi di dalam rumah menuju samping rumah, dimana ada taman kecil disana.
" wah wah wah, sepertinya aku ketinggalan banyak "
Itachi menatap Sasuke yang memakai kaos abu-abu panjang dengan celana kain hitam yang tengah berjongkok dengan selang air di tangannya. Disamping adiknya ada naruto yang memakai kaos orange pendek dengan celana pendek hitam tengah menenangkan Menma di gendongannya.
Naruto melangkah memasuki kolam karet dengan Memna yang masih di gendongannya. Ia mendudukkan tubuhnya, sesekali berucap menenangkan sang putra hingga Menma mau ia dudukkan di depannya dengan punggung yang bersandar di dadanya.
Ia memainkan air, mencipratkannya kedepan hingga mengenai Sasuke yang masih berjongkok mengisi air di depannya. Suara tawa Menma menggema menatap wajah masam sang ayah yang basah karena cipratan air.
Menma kelakukan hal yang sama sepenti sang ibu, dengan menghentakkan kedua tangannya dengan brutal pada air yang sudah terisi setinggi 5 centi. Hingga tubuh mereka bertiga basah.
Tangan Naruto tak lepas memegang tubuh depan sang anak yang terlihat sangat exited, membuat basah sang ayah. Suara jeritan dan tawa keluar dari bibir Menma, membuat Itachi mengeluarkan ponselnya.
Dia menbuka aplikasi kamera dan memotret momen bahagia di depannya.
Karena kesal Sasuke mengarahkan selang air pada Naruto, hingga tubuh mungil itu basah kuyup. Senyum tak lepas dari bibir tipis itu, melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah kekasih dan putra mereka.
Semua kejadian itu tak luput dari bidikan kamera Itachi. Dia senang melihat adiknya bisa kenbali seperti dulu.
" baik ini sudah siang, tak baik bermain air terus "
Ujar Sasuke, ia mematikan keran air dan mengambil Menma dari Naruto. Ia menggendong putranya yang tak kalah basah seperti Naruto, dan tangan sebelajnya menggenggam tangan kekasihnya.
Mereka berjalan kedalam di ikuti Itachi yang tengah tersenyum-senyum tak jelas di belakangnya.
" dasar aneh "
Walau telinganya mendengar olokan tajam sang adik, tapi dia tak ambil pusing. Dia tengah sibuk memilah-milah foto mana yang akan ia cetak nanti. Dia berbelok kekiri menuju ruang tamu dimana Nagato dan orang tuanya berada. Sedangkan padangan SasuNaru berbelok ke kanan menuju pintu bercat putih simana kamar Naruto berada.
Itachi berhenti berjalan dan menengik kebelakang dimana Naruto barusaja membuka pintu kamarnya.
" jangan buat adih dulu untuk Menma, ini masih siang !!"
" diam kau!!"
Jawab Sasuke tak kalah keras di ikuti debaman pintu yang tertutup. Sasuke kesal, ia masih bisa mendengar tawa nista kakaknya dari dalam kamar. Walau dalam hati ia juga ingin melakukan sesuatu pada kekasihnya.
Tangannya gatal ingin megelus seluruh bagian tubuh sang terkasih. Tapi sialnya harus berakhir di tahap grepe-grepe saja, tak lebih.
*
*
" berhentilah menggoda adikmu itachi "
Itachi mendudukkan dirinya di samping sang ibu, dan menunjukkan ponselnya pada kedua orang tuanya.
" lihatlah kaa-san , kawaii ne "
Mikoto berjingkrak-jingkrak senang, ia menarik tangan suaminya untuk mendekat kearahnya dan menyodorkan ponsel Itachi di depan wajah suaminya.
" ini terlalu dekat koi aku takbisa melihatnya dengan jelas "
Sang suami menggerutu melihat kelakuan istrinya yang menempelkan ponsel itu tepat di depan hidungnya, hingga matanya hampir juling melihatnya.
" ma'af anata.... Itachi kerim ke ponsel ibu "
" aku juga, kirim ke ponselku juga "
Nagato menimpali, dia menatap berbinar pada ponsel Itachi tanpa sadar tubuhnya menghimpit tubuh Itachi yang sudah panas dingin.
Dan sekarang posisi Itachi terhimpit oleh ibu dan paman Naruto. Jika boleh Itachi ingin pria bersurai merah itu duduk di pangkuannya saja, agar bisa merasakan benda sintal nan kenyal itu menduduki asetnya.
Sial, membayangkannya saja membuatnya hart. Ia menatap wajah putih mulus di depannya. Ah... Bibir merah itu seperti apel, mengkilat. Ia benar-benar ingin melumatnya.
Nyutt~
" Aaaa!! kaa-san itu sakit "
Itachi mengelus pinggangnya yang berdenyut sakit karna cubitan sang ibu.
" yah... Wajahmu itu seperti pedofil kau tau, dasar mesum "
" memang turunan dari siapa juga hingga aku mesum "
Bugg ~
" TOU-SAN !"
" tutup mulut mu "
Itachi menggerutu, wajahnya sakit karna timpukan bantal sofa oleh ayahnya. Ia melirik tajam pada pria yang duduk di sampingnya, yang tengah menahan tawa.
" apa !"
" tidak ada "
*
*
Setelah menggantikan baju putranya, Naruto kembali berbalik ke lemari untuk mengambil baju ganti. Ia mengambil baju lengan panjang berwarna biru dan celana bahan hitam milik mendiang ayahnya untuk ia pinjamkan pada Sasuke.
Ia menatap Menma yang tengah tengkurap di tengah ranjang, dengan boneka rubah pemberiannya di tangan mungil Menma.
Pintu kamar mandi terbuka. Terlihat Sasuke yang keluar dengan handuk yang hanya menutupi bagian privat nya.
Chup
" mana bajunya lov "
Sasuke mengecup pipi Naruto yang tengah sibuk mengobrak abrik lemari.
" sebentar "
" apa yang kau cari sayang ?"
" dalaman "
" dimana kau menaruhnya "
" di rak paling pojok di atas, itu milik ayah. Beberapa ada yang masih baru, tapi sayang aku tak sampai "
Sasuke menunduk, dia angkat tubuh sang kekasih deng posisi masih berdiri #ngerti nggak.
" Yak "
" cepat ambil lov, tubuhmu berat "
Bibir Naruto mencebil. Dengan kesal ia ambil celana dalam hitam milik ayahnya.
" sudah ?"
Tak menjawab, ia hanya mengangguk. masih kesal karna dibilang gendut, walau tak langsung. Sasuke menurunkan tubuh Naruto. Ia ambil dalaman yang barusaja dilempar oleh Naruto pada dadanya.
Naruto sendiri langsung berbalik, tapi sayang tangan kirinya yang bebas lebih dahulu di tarik oleh Sasuke. Punggungnya terhempas menabrak pintu lemari, membuat baju yang ada di tangan kanannya jatuh.
Ia meringis tapi itu hanya sebentar, karna setelahnya tubuhnya menegang karna terhimpit tubuh polos Sasuke.
" suka dengan apa yang kau lihat "
Sasuke menyeringai menatap semburat merah yang berada di wajah Naruto. Sedangkan Naruto sendiri dengan susah payah menelan ludah gugup.
Ia mengambil sebelah tangan Naruto dan menempatkannya di dada bidang miliknya yang masih licin karna barusaja mandi. Tangannya membimbing telapak tangan itu untuk mengelus dada dan perut berototnya.
Lama kelamaan ia melepas tangan tan itu agar melakukannya sendiri. Naruto tanpa sadar terus mengelus tubuh atletia didepannya sehingga menghasilkan geraman rendah dari bibir Sasuke.
Mendengar geraman itu Naruto mendongak. Mata sayunya bertemu pandang dengan mata hitam penuh gairah milik Sasuke.
Bibir keduanya bertemu, menyalurkan perasaan cinta yang mereka miliki. Tapi lama lelamaan ciuman itu berganti dengan intensiyas yang lebih kuat, penung gairah.
Mata Naruto terbelalak, ia mendorong dada Sasuke hingga ciuman mereka terlepas. Sasuke sendiri menggerang kesal.
Ia menatap Naruto yang tak bergerak di depannya. Kepalanya menunduk menatap gundukan yang menggembung, yang dihasilkan oleh sesuatu yang ada di balik handuk yang ia pakai. Gundukan itu dengan jelas menekan perut Naruto dan itu membuat Seringaiannya melebar.
Chup
" sepertinya ada yang harus di tuntaskan "
" nii-san~"
Rengek Naruto, ia memandang Sasuke dengan wajah melas. Yang mana malah di salah artikan dengan wajah menggoda oleh Sasuke.
" aku tak butuh protersan mu sayang "
" ...... "
" aku hanya butuh ini- "
Jarinya menyentuh bibir sang Uzumaki.
" ini - "
Merambat kebawah mengelus lengan tan itu dwngan sensual hingga sampai di telapak tangan Naruto.
" -atau ini "
Tangannya merambat lebelakang menuju bokong sintal sang Uzumaki dan meremasnya lembut, menghasilkan lenguhan dari bibir Naruto. Yang dengan cepat langsung di tutup oleh kedua tangan sang Uzumaki.
Sasuke memutar kepalanya kesamping, menatap sang puyra tang tengah terlelap memeluk boneka rubah miliknya.
Chup
" baik, aku pilih yang ini "
" nii-san"
Sasuke mengecup tangan Naruto yang menutup bibirnya sendiri. Tanpa mendengar peoter apapun dari Naruto, ia membopong tubuh ringan itu kedalam kamar mandi.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
Ok ini ngebut, gug jadi besok / 2hari lg up, karna besok di desa kaka ada pemadaman... Jd harua hemat batre..
Hay hay... Di tunggu like,comen dan kritik,sarannya yaa.... See yaa....
Untuk yang ' red hooded girl' di tunggu yaa, masih dalam proses....
Bay bay..... Bow \(^°^)/
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro