bab 3
*
*
Sasuke barusaja keluar dari pintu rumah saat gadis berkacamata lagi-lagi menyetop langkahnya.
" apa ?!"
Ia menatap malas gadis itu. Dibelang gadis itu terlihat kaa-san nya berjalan mendekat dengan Menma di gendongannya.
" sasuke-kun aku - "
Belum juga Karin menyelesaikan perkataannya sudah di polong oleh Mikoto yang memanggilnya.
" sasuke! "
" yaa ?"
Sasuke menatap ibunya yang sekarang berdiri di sampingnya dengan sang putra di gendongannya. Putranya itu tertawa senang melihatnya. Sasuke mendekatkan tangannya pada tangan mungil putranya yang telulur padanya, dan dengan senang hati Menma menggenggam telunjuk sang ayah.
" hari ini jadwal rutin Menma imunisasi, jadi ibu akan menjemputnya di sekolah jam 9 nanti "
" ibu saja yang menjaganya "
Jawabnya tanpa menoleh pada sang ibu, karna ia tengah serius melihat putranya yang sedang tertawa memainkan jarinya yang di genggam Menma.
" kau yakin?..... Ya tuhan Sasuke, apa ku mendengarkan ibu !"
" hn "
Jawaban singkat itu keluar dari bibir Sasuke. Terkadang Mikoto dibuat kesal karena tingkah laku putra keduanya itu.
Dia itu suka tak mendengarkan siapapun karna sibuk membuat dunia sendiri dengan balita di gendongannya itu.
Seperti saat ini, putranya itu tengah menciumi seluruh wajah sang cucu hingga memerah karna kesal. Karna bulu-bulu halus yang tumbuh diwajah Sasuke mengenai kulit wajah Menma.
Sebenarnya Sasuke lupa bercukur karna tadi dia bangun kesiangan. Biasanya ada Menma yang selalu membangunkannya setiap pukul 6 pagi. Walau cara membangunkannya dengan memukul-mukul wajah atau dadanya dengan tangan mungil itu. Sayangnya tadi malam putranya tidur bersama kedua orang tuanya sehingga ia telat bangun hingga hampir jam 7.
" aku tak ingin ibu bolak-balik nanti "
" baiklah jika itu mau mu.... Dan hentikan itu Sasuke, kau akan membuatnya menangis "
" ini yang terakhir "
Sasuke mencium pipi Menma lama untuk mengakhiri ciumannya. Ia melihat wajah putranya yang sudah mewek dengan mata berkaca-kaca.
" aku berangkat "
Karin menatap nanar pemandangan didekatnya. Pria yang ia cintai tengan bersenda gurau dengan putra kecilnya.
" Sasuke-kun "
Baru juga berbalik tapi karin kembali memanggilnya.
" ah... Ibu lupa, Sasuke bawa Karin bersama mu. Kau menyuruhnya ke sekolah kan ?"
" dia punya kendaraan sendiri "
" dia naik taxi "
" lalu "
Sasuke memandang heran ibunya. Setaunya ibunya adalah orang pertama yang menentang perjodohannya dengan gadis berkaca mata di depannya.
" kau tak inin dia kabur dari tanggung jawabnya kan "
Ah .... Sasuke tau apa yang di maksud ibunya. Baiklah dia akan menurut dan lihatlah apa yang akan ia lakukan nanti.
Karin tersenyum senang, ternyata rencananya untuk pendekatan dengan Sasuke pagi ini sukses. Walau dia sedikit kesal dengan ucapan Mikoto yang terakhir dengan nada sinis, kentara sekali jika wanita paruhbaya itu tak menyukainya.
*
*
Sasuke barusaja memarkir mobil BMW itam itu di parkiran khusus guru. Ia langsung saja keluar dari mobilnya tanpa menunggu gadis yang masih sibuk membuka sabuk pengaman.
Tatapan kagum para siswa/i atau para guru wanita menatapnya kagum, yang sekarang mengenakan kemeja hitam dengan celana bahan hitam yang kontras dengan kulit putihnya.
Pintu penumpang terbuka, keluarlah seorang gadis berambut merah panjang dengan kaca mata membingkai wajahnya. Gadis itu berjalan terburu untuk menyamai langkah Sasuke.
Bisik-bisik tak luput dari para siswa/i menatap bingung gadis yang keluar dari mobil sang kouchou.
Semburat merah menghiasi wajah Karin saat telinyanya tak sengaja mendengar selentingan kalimat pertanyaan yang membuatnya tersipu.
' apa dia istri kouchou ? "
Tapi wajah Karin kembali datar saat sebuah kalimat menghantam tepat di ulu hatinya.
' mata Menma berwarna biru, bukan merah. sedangkan mata kouchou hitam, tak mungkin dia ibu Menma-chan '
' sepupu jauh mungkin '
' kau pikun yaa... Seluruh keluarga Uchiha berambut hitam '
Karin mengepalkan tangannya. Apa mereka tak tau jika dia calon nyonya Uchiha? Pertunangannya berlangkung tak lama lagi walau mempelain pria terus menolak.
Sasuke menghela nafas berat, biasanya sebelum bel masuk jam 8 nanti ia dan putranya habiskan dengan bermain dengan Naruto. Sepertinya ini hari sialnya.
" selamat pagi sensei "
" hn, pagi "
Ia terus melangkah tanpa tau siapa yang menyapanya.
" oh... Selamat pagi em- "
" Karin "
" ah ya karin-san "
" ya, pagi "
" kalau begitu saya pergi dulu "
Karin ber syukur ternyata masih ada seorang siswa yang menyapanya. Tapi sepertinya dia familiar dengan rambut pirang itu.
" sapai jumpa na-ru-to "
Telinga Sasuke yang tajam mendengar ejaan Karin hingga ia membalikkan badannya. Di sana Karin tengah bercakap dengan Naruto.
" Naruto "
Tanpa sadar bibirnya memangil nama itu.
" ya sensei "
Sasuke mendekat kepada mereka berdua. Ia menoleh ke kanan kiri seperti mencari seseorang.
" anda mencari saya "
Sasuke mendengus menatap Shikamaru yang barusaja datang dari arah kanan. Pandangannya jatuh pada Karin.
" berhubung kita berpapasan disini, Karin "
" ya "
" kau tak lupa dengan tujuanmu datang kesini bukan "
Matanya menatap datar gadis berkaca mata itu, yang dijawab dengan anggukan lemah gadis itu.
" bagus. Naruto, kau masih ingat siapa dia ?"
Naruto yang dipanggil mendongak menatap Sasuke. Kemudian tatapannya beralih pada gadis di depannya. Ia menggeleng.
" ha'ah "
Dua pria menghela nafas malas, Naruto benar-benar memiliki ingatan yang buru. Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh mereka.
" kenapa ?"
" dia adalah wanita yang mendorongmu hingga kau masuk rumah sakit "
Ah..akhirnya Karin ingat, remaja di depannya adalah orang yang telah ia lukai waktu.
" ah... Masalah itu, tak apa aku sudah melupakannya "
Sasuke tersenyum ponggah, ternyata ia tak salah memilih pendamping. Ngomong-ngomong tentang pendamping, ia masih memiliki banyak urusan setelah ini. Dari peresmian statusnya dengan Naruto dan tentang perjodohannya dengan Karin.
" yah, enak saja. Dia harus tetap minta ma'af naru, dia yang salah "
Ujar Shikamaru sewot.
" apa yang dikatakan Nara-san benar Naruto. Dia tak bisa dengan begitusaja lari dari tanggung jawab. Karin ! "
" b-baik, m-ma'afkan aku Naruto-san atas apa yang aku perbuat padamu "
Kalu bukan dia sangat takut dengan tatapan tajam Sasuke dia tak kan pernah mau minta ma'af pada pemuda itu. Jarna menurutnya apa yang dilakukannya itu benar dengan menjauhkan orang asing dari keluarga Uchiha.
Hanya saja dia mendorong pemuda itu terlalu keras, ah ... Sudahlah.
" bagus..... Dan kalian cepat masuk, kelas akan segera di mulai "
Sasuke berlalu pergi begitu saja, membuat Karin kebingungan. Gadis itu memilih mengikuti langkah Sasuke.
" aneh.... Akh, yah apa masalahmu !"
Shikamaru mengusap kepalanya yang barusaja di geplak Naruto.
" tak baik mengatai orang itu "
" cih "
Naruto berbalik pergi, mata safirenya menyendu menatap Sasuke yang pergi dengan Karin.
*
*
Mito yang sekarang menjabat sebagai istri sah Madara adalah mantan istri dari Hashirama Senju, sahabatnya.
Dulu Hashirama dijodohkan dengan Mito tapi sayangnya Hashirama menolak karna dia memiliki pilihan sendiri.
Karna keluarganya yang memaksa, maka Hashirama memberi syarat. Dia akan menikahi Mito jika dia diperbolehkan menikahi kekasihnya Yui (oc).
Di pernikahan tersebut Hashirama mendapatkan 2 orang putri dari Yui yaitu Stunade Senju dan Kushina Senju. Sedangkan dari Mito ia mendapat seorang putri bernama Sara.
Selama di perikahannya Hashirama tau bahwa Mito sangat membenci Yui. Dan saat Stunade dan Kushina berumur 18 dan 15 tahun Yui meninggal pada sebuah kecelakaan.
Hashirama tentu saja menyelidiki kecelakaan ganjil itu dan menemukan seauatu yang mengejutkan. Ia murka, ditambah lagi dengan acara perjodohan anaknya Sara dan Minato yang notaben adalah kekasih putrinya yang lain, yaitu Kushina.
( disini minato yatim piyatu yaa.. Dia punya usaha yang menjanjikan hingga kel Senju setuju menjodohkan mereka )
Jelas ia menentang, ia tak mau apa yang ia rasakan dulu di rasakan anaknya nanti. Tapi dengan licik Sara mengelabui Minato dengan menambahkan obat perangsang di minumannya.
Sebenarnya sebelum dia menjebak Minato, dia sudah terlebih dahulu hamil oleh orang lain. Seluruh keluarga Senju tentu saja mempercayai kebohongan Sara, karna kebohongan itu di perkuat dengan bukti foto.
Kushina yang syok memutuskan mengakhiri hubungannya dengan Minato, yang dengan jelas ditolak oleh Minato. Minato sudah menjelaskannya tapi Kushina tetap tak percaya. Hingga dia memberikan sebuah bukti berupa cctv di sebuah bar dan keterangan dari kekasih Sara, baru Kushina percaya.
Sarapun tak hilang akal, dia mencoba merecok Kushina dengan menuduh Kushina mendorongnya dari tangga hingga pendarahan dan memutar balik fakta jika Kushina menggoda Minato hingga tak mau bertanggung jawab atas anak yang dikandungnya.
Akhirnya kakek dan neneknya memutuskan mengusir Kushina dari keluarga Senju. Minato yang tau Kushina diusir membawa Kushina kabur dengan bantuan ayah Kushina.
Tak lama kemudian Hashirama mendapatkan beberapa bukti yang membuatnya bisa dengan leluasa menyingkirkan Mito.
Ya, Mito adalah dalang dari semua kelicikan Sara selama ini. Setelah Mito bercerai dengannya, fokusnya hanya pada pasangan MinaKushi.
Kushina sekarang tak memakai lagi marga Senju tapi Uzumaki, mengikuti marga mendiang ibunya.
*
*
Setelah bercerai dengan minato dia di runting oleh Madara. Saat itu istri Madara sidah meninggal selama 2 tahun, madara juga sudah memiliki 2 orang cucu yang sudah besar.
Karna Madara yang terlalu mencintainya hingga Madara mengesampingkan semua kesalahan Mito selama ini. Bahkan Hashirama juga telah memperingatkannya, tapi Madara tetap kekeh memwgang keputusannya. Hingga Hashirama hanya bisa mendukung.
Dan itulah cerita singkat dari masalau kel Senju-Uchiha. Disini Karin adalah anak angkat Sara, karna setelah Sara keguguran dilu ia dinyatakan mandul. Dan dia juga tak menikah lagi.
*
*
" ma'af jika aku mengganggu "
Anko yang sedang mengajar di kelas Shikamaru memandang kearah pintu masuk. Di sana berdiri sang kouchou mereka dengan wajah datar. Dibelakan Sasuke terdapat Karin yang menunduk.
" selahkan masuk Uchiha-sama "
Sasuke melangkahkan kaki jenjangnya dan berhenti di depan kelas, tepar menghadap seluruh murit.
" ada sesuatu yang akan nona Karin katakan pada kalian "
Karin mendongakkan kepalanya menatap para siswa/i di depannya. Sial, dia benar-benar malu. Semua ini membuatnya terhina.
" bukankah dia yang mengacaukan stan kita dan membuat naru-chan terluka "
Ujar Ino memandang tak suka wanita berambut merah yang berdiri didepan sana. Sasuke hanya diam, ia menunggu apa yang akan di katakan Karin. Tapi matanya menatap satu bangku yang kosong.
" dimana Uzumaki-san ?!"
" i-itu.... Ehem, Uzumaki-san tidak enak badan tadi dia meminta iIn ke UKS "
Setitik rasa khawatir mendera hati Sasuke. Sedangkan guru Anko sudah sangat takut jika kepala sekolahnya itu meledak. Karna akhir-akhir ini ada beberapa anak yang menggunakan UKS dengan alasan untuk membolos.
" baiklah, aku harus pergi ada beberapa urusan yang harus ku selesaikan dan anda nona -"
Karin menatap Sasuke.
" selesaikan urusanmu di sini Anko-sensei akan menemanimu "
" tapi-"
" selamat siang "
*
*
Ceklek
Pintu UKS terbuka dan masuklah Sasuke, tak lupa dia mengunci pintu agar ia tak diganggu oleh siapapun.
Ia berjalan menuju ranjang dekan jendela dimana pemuda pirang tengah duduk menggeruti diatas kasur. Tangan tan itu tak berhenti mengelus dada sintal miliknya.
Sasuke menyeringai, ia mendekati Naruto yang bahkan tak sadar akan kedatangannya.
Chup
" hay lov "
Naruto mendongak menatap orang yang barusaja mencium pelipisnya.
" nii-san ? Kenapa nii-san ada di sini ?"
Sasuke duduk di tepi ranjang dengan tubuh menghadap pada Naruto.
" Anko bilang kau sakit, jadi aku memutuskan kesini "
Ia menatap khawatir Naruto yang malah tersenyum malu dengan memandangnya.
" emm, sebenarnya aku lupa bawa baju ganti "
Sasuke menaikkan alisnya bingung, sebelum Naruto menunjuk seragam bagian dadana yang basah.
" sebenarnya aku ingin ganti baju, tapi aku lupa membawanya. Jadi aku memutuskan menunggu jam istirahat agar bisa beetemu Menma untuk menyusuinya di sini "
" ....... "
" tak mungkin kan aku belajar dengan kondisi sepert ini. Ini menyakitkan "
Naruto kembali mengelus dadanya yang terasa nyeri dan ketat.
" tapi ma'af sayang, putra kita hari ini tak ikut karna harus menjalani imunisasi rutin "
" yaaaaah, padahal aku rindu padanya "
" hey, kau tak merindukanku "
Hihihi, Naruto terkikik melihat tatapan memelas Sasuke padanya. Dengan bibir mencebik persis seperti Menma saat merajuk. Ah, ayah dan anak memang sama saja.
" kita kan sering ketemu "
Naruto beranjak dari duduknya, tapi tangan Sasuke lebih dulu mencekalnya.
" kau mau kemana ?"
" kamara mandi "
" untuk apa?"
" menuntaskan ini "
Naruto menunjuk dadanya. Sasuke yang otaknya dasar jenius menjurus mesum. Tentusaja memanfaatkan kesempatan dengan baik.
" kenapa harus kesana jika ada aku di sini "
Dasar Narutonya yang polos dia lambat mengerti apa yang bi maksud Sasuke. Sasuke dengan perlahan membuat punggung Naruto bersandar pada kepala ranjang, tangannya dengan serius bekerja melepas kancing seragam Naruto.
" aku juga ingin tau rasanya "
Naruto menelan saliva gugup meraskan tangan dingin sasuke yang membelai dada kanannya yang sudah tak tartutupi apa-apa.
Seragamnya sudah merosot hingga siku, memperlihatkan pundak mulus miliknya.
Wajah Sasuke semakin mendekat pada dada kirinya.
" a-aahh n-nii-san engh "
Sensasi geli ia rasakan karena bulu-bulu halus yang ada di wajah Sasuke yang menggesek dadanya.
" engh....akh "
Sasuke menyedot dengan keras dada kiri Naruto hingga cairan putih itu masuk ke mulutnya.
" hmm manis "
" hah itu geli nii-san "
" hm "
Sasuke tengah khusuk meresapi kegiatan yang ia lakukan dan kedua tangan Naruto yang meremas rambutnya membuat libidonya naik.
" k-kau lupa engh... Bercukur "
" hm "
" nii-san "
Naruto berhasil menjauhkan wajah Sasuke dati dadanya. Ia merengut menatap wajah Sasuke yang tak kalah kesal karna kegiatannya terganggu.
" rambut di wajahmu menggelitik dadaku, dan itu tak nyaman "
Sasuke terkekeh, memajukan wajahnya dan mengecup sekilas bibir merah menggoda di depannya.
" aku lupa sayang, aku bangun kesiangan tadi "
" hn "
" bagaimana jika kau saja yang mencukurnya ?"
" memang disini ada pisau cukur "
" tentu, ah... Jangan lupa rambut yang dibawah juga "
Binar jahil terlihat di mata Sasuke. Naruto yang mendapat godaan seperti itu menunduk malu.
" dasar mesum "
" padamu sayang. Jadi, bisa kita lanjutkan. Aku tak ingin dia terbuang sia-sia "
" alasa- ahnh ngh Sasu-nii "
" ya sayang, panggil namaku "
Mereka meneruskan kegiatan mereka yang tertunda tanpa menyadari tatapan marah dari seseorang yang berdiri kaku di depan UKS.
Tapi tanpa orang itu sadari Sasuke melayangkan seringaiyannya pada orang di luar sana
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
Hallo...
Di tunggu like coment nya... Bay bay... Bow
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro