Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

50 ߷ D'Day



Malam hari itu tidak seperti malam-malam biasanya. Jika sebelum-sebelumnya pada malam hari SMA Negeri Majalengka akan tutup dan sepi macam kuburan, malam ini sekolah tersebut tampak ramai. Event sekolah yang paling fenomenal itu telah dibuka malam ini.

Saat kamu tiba di gerbang sekolah, kamu akan disambut dengan dekorasi indah yang gemerlap, penuh bintang-bintang. Tulisan 'SMA Negeri Majalengka' masih berdiri kokoh di sana. Di kanan kiri ada petugas keamanan yang bertugas mengecek setiap kendaraan dan orang yang masuk. Tidak diperbolehkan membawa senjata api atau benda tajam lainnya.

Saat kamu sudah memasuki area sekolah, kamu akan disambut oleh para siswa yang akan memandumu ke tempat berlangsungnya acara, kostum yang mereka pakai pun layaknya bodyguard. Karena lapangan utama berada di dalam, sementara sekolah ini luasnya minta ampun. Jadi, harus ada pemandu bagi pendatang baru.

Untuk tempat parkir, mereka juga menggunakan halaman utama sekolah, karena tempat parkir yang sekarang tidak akan cukup jika menampung kendaraan sebanyak itu. Apalagi tamu yang datang banyak yang membawa mobil. Pakaian yang mereka pakai pun tidak bisa dianggap murahan, dress dan tuxedo mendominasi untuk para tamu. Terutama para orang tua yang ikut datang ke acara ini untuk melihat putra-putri mereka yang ikut kontes atau sekadar cuci mata.

Acara ini memang terbuka untuk umum, tapi yang diizinkan masuk hanya yang sudah memiliki tiket saja. Kamu bisa membelinya di loket depan gerbang sana.

Saat kamu memasuki area gedung, kamu akan disambut oleh stand-stand makanan yang berada di tiap kelas. Yang dipakai adalah area kelas 11 karena itu kelas yang paling dekat dengan lapangan utama. Jika kita bicara soal lapangan utama, tempat itu saat ini sudah di sulap menjadi tempat yang sesuai untuk kontes.

Panggung yang tingginya tidak sampai satu meter itu dibuat dengan konsep galaxy. Tema dekorasi panggung tersebut saran dari Maxime yang memang penyuka astronomi. Saran tersebut disetujui juga karena cocok dengan suasana malam hari yang diperkirakan akan banyak bintang yang muncul. Bukan sembarang perkiraan atau bermodal ramalan cuaca, tapi langit pun sepertinya juga merestui. Lihat saja bulan yang bersinar terang di atas sana. Menambah indah acara mewah dan berkelas di bawah sana.

Tempat duduk para juri pun disiapkan semewah mungkin, itu dikerjakan sendiri oleh Marcell selaku sang Ketua OSIS. Katanya sih, "Ini tuh tempat yang spesial, di mana lolos tidaknya kalian akan ditentukan oleh para orang yang akan duduk di sini, jadi harus gue yang nyiapin."

Di atas panggung sendiri sudah ada peralatan band, D'Most Saga akan membawakan sebuah lagu sebagai pembukaan acara. Mereka sudah latihan selama tiga hari untuk ini. Di bagian kanan panggung, terdapat beberapa kursi untuk tamu VVIP dan sebelah kiri panggung untuk tamu VIP. Khusus untuk perwakilan para sponsor berada di bagian VVIP.

"Selamat malam semuanyaaa!"

Ohh lihat, siapa yang menjadi MC di acara kali ini. Amanda Kesyara disusul Zhenira Silvanna Evans yang baru menaiki panggung, mereka berdua yang akan menjadi Master of Ceremony di acara ini. Tampaknya mereka berdua sudah dibooking oleh Marcell karena acara demo ekskul waktu itu.

Kesya tampak memukau dengan gaya rocknya dan Zhenira dengan gaya gothicnya. Keduanya memakai jaket kulit berwarna hitam dan celana jeans dengan warna senada untuk outfit mereka kali ini. Juga bibir dengan lipstick hitam menambah pesona kedua gadis tersebut. Kesya dengan rambut panjang digerai dan seperti biasanya, Zhenira dengan rambut panjang yang dikuncir ponytail. Mereka tampak manis dan savage di saat bersamaan.

"Pasti kalian udah nggak sabar dong buat lihat penampilan para siswa malam hari ini. Bener nggak, nih?" Kesya tersenyum saat mendengar sorakan antusias dari teman-temannya itu.

Zhenira pun ikut tersenyum dan menyahuti perkataan Keysa. "Pastinya dong, Kesya. Penampilan mereka pasti pada keren-keren. Namun sebelum itu, ada band yang mau bawain sebuah lagu nih."

"Mari kita sambut, band paling fenomenal di SMA Negeri Majalengka. D'MOST SAGA!" seru Kesya dan Zhenira secara bersamaan. Baru saja Trax dan kawan-kawan menaiki panggung, mereka sudah mendapatkan sambutan yang sangat meriah.

"Huaaa Maxime ganteng banget!"

"Shadow dingin, tapi aku suka!"

"Oscars semangat main gitarnya!"

"Trax, aku hamil anakmu Mas!"

Trax sontak bergidik geli saat teriakan terakhir itu sampai ke telinganya. Apalagi Maxime yang juga mendengarnya auto ngakak. "Kok lo udah hamilin anak orang aja, Trax?" tanyanya sembari memegangi perutnya yang terasa geli karena tertawa.

Trax siap melayangkan microphone yang dipegangnya jika saja Shadow tidak mengancamnya dengan tatapan tajam cowok dingin itu. Sementara Oscars sendiri sedari tadi berusaha menahan tawanya. Ia tidak ingin menghancurkan penampilan dan citranya dengan tertawa saat berada di atas panggung seperti ini. Sepupu Zhenira itu memang sangat menjaga imagenya.

Kemudian, Trax mengatur posisi microphonenya terlebih dahulu. "Selamat malam semua, saya Trax. Pasti udah pada tau, 'kan? Kami D'Most Saga akan membawakan sebuah lagu yang kami harap dapat kalian ingat dan kalian simpan dalam memori kalian." Suara bariton Trax terdengar begitu memabukkan bagi para kaum hawa. Tidak diragukan lagi, selain tampan, bakat suaranya juga merupakan kelebihannya.

Sengatan gitar listrik Oscars menjadi pembuka, disusul hentakan drum dari Maxime yang sontak ikut menggetarkan panggung. Shadow mengikuti alunan dengan gitarnya. Saat telah melewati bagian intro, Trax mulai menyanyikan bait pertama dari liriknya.

You can say what you want
It's right time for us if we're gonna choose
But I won't change my mind to cut the pain away
'Cause now I'm giving up

Maybe we're just not meant to get there
Maybe it's just the best that we can get
Oh maybe, now I'm sick to think about it on and on again
Hear what I want to say

Lagi dan lagi, mereka dibuat terkagum-kagum dengan suara emas Trax. Sesekali Oscars akan mengikuti sebagai backing vocal. Panggung SMA Negeri Majalengka benar-benar pecah karena penampilan mereka!

Enough is enough
I know it's the time for us to take the separate way
No, I don't want to be your enemy
I'm sorry (I'm sorry)

Take a look at me now
Now it's your time to get the hell away from here
But I don't want to be your enemy
I'm sorry

Bagian reff telah dinyanyikan dengan sempurna oleh Trax, tatapan mata mereka yang penuh semangat dan bersinar-sinar seolah menjadi lecutan melody yang merasuk sampai ke dalam jiwa. Begitu menyenangkan.

Bahkan di sudut kursi VVIP sana, Oscars bisa melihat papanya, Om Darren dan Tante Dhian menatap bangga padanya. Senyuman tipis terbentuk di bibir pemuda itu.

Remember when we used to call it home
It's sad to see 'cause now you're on your own

Maybe we're just not meant to get there
Maybe it's just the best that we can get
Maybe now I'm sick to think about it on and on again
Hear what I want to say

Di sisi lain panggung, Kesya dan Zhenira dibuat menjerit heboh karena tidak kuat melihat penampakan keren di depan sana. Sungguh, bayangkan saja deh kalau kalian berada di posisi mereka berdua. Pasti ikutan heboh juga.

Enough is enough
I know it's the time for us to take the separate way
No, I don't want to be your enemy
I'm sorry (I'm sorry)

Take a look at me now
Now it's your time to get the hell away from here
But I don't want to be your enemy
I'm sorry

Bait terakhir yang dinyanyikan Trax menjadi tanda selesainya penampilan mereka. Sorakan kagum dan tepuk tangan menjadi suatu kebanggaan untuk mereka berempat.

"Woahh, penampilan yang keren dari D'Most Saga! Bukan begitu, Kesya?"

"Benar sekali! Ayo mana tepuk tangannya dong!"

Prok, prok, prok!

Zhenira menampilkan senyuman lebarnya. Kesya sendiri ikut bertepuk tangan dengan heboh. Para anak D'Most Saga sudah turun dari panggung, jeda istirahat selama lima menit karena setelahnya kontes pencarian bakat akan langsung dimulai.

"Baiklah, kita akan break selama 5 menit ke depan. Untuk para juri dipersilakan untuk menduduki tempat yang telah dipersiapkan." Kesya berujar dengan sopan, masih dengan mata yang berbinar-binar. Semangat gadis itu seperti tidak akan luntur.

Zhenira menoleh ke arah Kesya. "Gue ambilin minum dulu ya Key," ujarnya dan lantas bergegas turun untuk mengambil minum yang memang disediakan untuk panitia. Kesya ikut turun dan mendudukkan dirinya di anak tangga samping panggung sembari mengipasi lehernya yang terasa gerah.

Setelah selesai mengambil minum dan hendak kembali menghampiri Kesya, Zhenira dibuat kaget dengan kemunculan Zero di depannya. "Zero? Ada apa?" beonya, ia sedikit salah fokus karena penampilan Zero yang tampak berbeda. Cowok itu menggunakan kaos oblong berwarna hitam yang hanya bertuliskan huruf Z di depannya, ditambah celana jeans dengan warna yang sama. Rambut Zero ditata rapi ke belakang dengan sejumput rambut yang tampak mencuat ke depan, wangi musk dapat Zhenira cium dari tubuh cowok itu.

Ya Tuhan, ganteng banget calon pacar gue.

"Gue abis ini mau tampil, doain gue ya," ujar Zero sembari menampilkan senyuman tipisnya.

"Lohh? Ikutan kontes ini juga? Ihh serius? Zero bakal nampilin apa?! Kok gue gatau kalo lo punya bakat terpendam?!" Zhenira jelas saja dibuat terkejut. Pasalnya yang dia tahu, bakat Zero hanya di bidang tulis-menulis. Tulisannya pun sangat bagus, Zhenira pernah beberapa kali membaca di majalah sekolahnya, dia menyukai setiap frasa yang ditulis dalam cerpen dan artikel yang dibuat Zero.

Zero terkekeh geli, tanpa sadar tangannya meraih kepala Zhenira dan mengusak rambutnya dengan gemas. Zero memajukan wajahnya dan berbisik di telinga Zhenira. "Lo cantik banget malam ini Zhe," ujarnya dan langsung membalikkan badan tanpa memedulikan Zhenira yang wajahnya sudah memerah, siap meledak lantaran merasa malu.



Zero bisa-bisanya bikin anak orang baper :(

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro