Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mine?

By: AoyamaRiku

***

KELURAHAN RSJ PROJECT
PAIR: MASATO X RIKU
PROMPT: HATSUNE MIKU - WORLD IS MINE

***

Masato sedang duduk dengan tenang di sofa ruang tamu. Dengan secangkir kopi dan koran pagi, dia siap memulai pagi yang indah. Atau begitulah yang diharapkannya.

"Masaaaaaa!!" Teriak Riku dari dalam kamar mereka.

Masato tersenyum mendengarnya, tapi berpura-pura tidak dengar dan fokus pada koran yang dibacanya.

"Suami bu lurah ketauan maling celana dalam."

'BERITA MACAM APA INI?! '.

Masato memijat kepalanya. Ingin membakar siapa saja yang membuat koran pagi ini.

"Masaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!" Teriak Riku lagi, kali ini berada tak jauh darinya.

Tanpa aba-aba, Riku langsung mendekati Masato dan memeluknya erat.

"Ada apa, sayang?"

Riku berdiri dan menghadap Masato dengan senyuman manis merekah di bibirnya. Melihat itu, Masato juga ikut tersenyum, namun senyuman itu hilang ketika dia menengar pertanyaan Riku.

"Masaa, apa ada yang berbeda dariku?"

'EMAAAAAAAK. COBAAN MACAM APA INI?'

Masato menatap Riku dari atas ke bawah untuk melihat apa yang berbeda dari istrinya itu. Berpikir keras. Dan Masato mulai berkeringat dingin.

'Kalo aku salah, mungkin aku akan mati.'

"Umm... uh... r-rambutmu?" Tebak Masato.
Riku menatap Masato dengan tatapan penuh binar miliknya. "Yeaay. Masato pekaa. Makin sayang deh." Riku kembali memeluk Masato yang tersenyum tipis.

'Fyuh. Aman.'

Setelah cukup lama berpelukan, Riku melepaskan pelukannya. "Masa, kau gak ngucapin sesuatu buatku?"

"Hm?"

"Sesuatu... kau lupa?"

'APA LAGI INI?!"

"Kamu kurusan?"

"Kau menghina?"

"E-enggak. Dadamu gedean?"

Wajah Riku memerah. "Be-begitukah? Ka-kau memperhatikanku sampai sedetail itu?" Dan Riku membuat ekpresi aneh.

'ADA APA DENGAN EKSPRESI ITU? TA-TAPI BENER, DADANYA GEDEAN. ARGHHHHHHH.'

Tanpa berkata lagi, Masato langsung memeluk Riku erat dan membenamkan kepalanya di leher Riku.

"Diamlah. Jangan kau ungkit lagi," bisik Masato.

***
"Masaaa. Aku ingin kau mengajakku ke taman bermain."

Masato menatap Riku yang terlihat gembira. "Yasudah, ayo."

"Tapi. Tapi. Kau harus pakai kuda putih," ucap Riku dengan seringaian jahil, "Atau kau harus jadi kuda putihnya."

"Harus?"

"Harus. Pokoknya mau kuda putih. Pinjam sama Myu sana."

Dengan terpaksa, Masato meminjam kuda putih dari Camus dan kembali lagi ke Riku untuk membawanya ke taman bermain. Setelah sampai di taman bermain, Masato memarkirkan kuda putih itu di tempat yang menurutnya aman, dan mengancam tukang parkirnya biar dijaga dengan benar.

"Masaaa. Ayo main."

Masato hanya mengangguk dengan wajah kesal. Melihat itu, Riku hanya tersenyum dan menggenggam tangan besar Masato dan Masato juga balik menggenggam tangan Riku.

'Hangat.'

Senyum Riku tambah lebar ketika mereka melewati kafe. "Masaaaa. Aku lapaar."

"Hm? Kalau begitu ayo makan dulu." Masato menarik Riku masuk ke dalam kafe. "Kau mau makan apa Riku?"

"Aku mau... Ramen, puding dengan telur terbaik, dan es krim coklat. Pasti enaaaak." Masato tersenyum dan mengangguk.

"Kau tunggu saja di meja. Aku akan memesn makanan kita."

"Yeaaay. Aku sayaaang Masaaa."

Masato hanya tersenyum mendengarnya.

***

Cukup.

Masato sudah cukup kesal dengan segala rengekan Riku. Dan sekarang wanita bertubuh kecil itu sedang merengek minta dibelikan boneka. Masato hanya menggeleng dan menarik Riku menjauh. Setelah cukup jauh, dia melepaskan genggaman tangannya dan Riku berlari dengan wajah cemberut.

Masato menghela napas kesal. "Aku akan memarahinya nanti dirumah."

Dan Masato pun mengejar Riku untuk mengajaknya pulang.

"Jinguji..."

Ren sedang menghibur Riku dengan memenangkan sebuah boneka yang besar, dan Riku tentu saja membalas siapa saja yang berbuat baik padanya dengan pelukan.
Ren tersenyum. Dan satu pukulan mendarat di pipi Ren. Pelakunya adalah Masato yang sangat marah dan cemburu.

"Pergi kau, Jinguji. PERGI."

Tanpa disuruh untuk yang kedua kalinya, Ren langsung kabur. Terlalu takut untuk menghadapi Masato yang marah.

"Masa?" Ucap Riku pelan, ketika Masato tiba-tiba memeluknya erat.

"Dia itu berbahaya. Aku tak mau dia mendekatimu lagi." Masato mengeratkan pelukannya.

"Berbahaya? Masa cemburu yaa?" Goda Riku.
"Tidak. Kau saja yang terlalu banyak merengek. Jadinya beginilah."

Riku tertawa. "Kau sangat imut."

"Kau milikku, Riku. Tidak ada yang boleh menyentuhmu." Masato mengecup kepala Riku pelan.

"Baiklah, pangeranku. Aku milikmu."

END?

***
Oq gaje
/plak

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro