Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

O3. Menghindar

___________________________________

Padahal waktu itu imut, kok sekarang kek kucing garong ya?
–[Name]–
________________________________

Hampa.

Sejak kejadian waktu itu, aku tidak melihat si Pikachu; Halilintar itu selama seminggu. Sepertinya dia menghindariku, atau mungkin malu? Entahlah, aku tidak mengerti.

Bukannya aku suka, tapi itukan tidak sengaja, kenapa pula harus menghindar? Aku memang malu sih, tapi menghindariku selama seminggu itu bukannya keterlaluan?! Bayangkan saja, saat kami berpapasan di sekolah, dia malah kabur kayak dikejar setan. Saat kami rapat OSIS, dia malah kabur dengan alasan "sibuk ngurus club silat." . Saat aku mengunjungi rumahnya, dia malah pergi entah kemana. Kan nyebelin.

Bahkan gara-gara kepikiran terus masalah itu, aku jadi sering melamun, dan sedikit bertanya-tanya, "apakah Halilintar menyukaiku?" Kalau jawabannya enggak, oke kita jadi teman aja. Tapi kalau jawabannya iya, mungkin masih bisa dipertimbangkan?

Masalahnya, aku ini tidak punya pengalaman cinta, gak pernah punya pacar, dan gak pernah nge- crush in orang. Bukannya aku ini belok, tapi memang lagi gak tertarik aja, lebih tertarik sama actor cina sih.g

Tapi kalau dipikir-pikir ada plus dan minus juga kalau aku jadi pacarnya Hali. Plusnya bisa nge-hindarin aku dijodohin sama orang tua dan bisa nikmatin wajah ganteng nya, minusnya takut di teror sama fansnya, walaupun itu agak alay sih.

Ya, mungkin lebih baik nanya langsung ke orangnya.

Duar!

'BANGKE!' Latahku dalam hati. Gini-gini kita juga harus jaga image di depan orang lain.

Sontak aku menatap orang yang mengagetkanku, Taufan.

"Hello bestie, jangan melamun dong, kasian itu mie ayamnya di anggurin, mending buat Taufan yang ganteng ini." Ucapannya buat aku muntah, terlalu alay adalah kata yang cocok buat ni ulat bulu biru.

"Alay lo, pan." Ucapku sambil memberi tatapan tajam. Taufan mendengar itu hanya bisa terkekeh kecil sambil menatapku. "Lo kenapa melamun mulu? Ada masalah?" Dia mulai duduk di bangku yang ada di depanku, btw ini di kantin.

Sudah kuduga, Taufan yang paling peka kalau aku begini.

Aku tersenyum, "biasalah, masalah hati." Perlahan aku mulai memakan mie ayam yang dari tadi aku pesan.

Taufan menatapku bingung, "Lo pacaran?" Aku menggeleng.

"Terus?"

"Nanti gue bilang. By the way, sendiri aja kesini?" Tanyaku sambil mengalihkan topik.

"Enggak, gue sama Hali." Aku mengangguk.

Tunggu, Halilintar?

Sontak mataku membulat sedikit terkejut dan Taufan menyadari itu. "Kenapa? Lo ada masalah sama dia?" Tanya Taufan penasaran.

"Eng––"

"Taufan." Panggil seseorang dari belakangku. Sontak aku membalikkan tubuhku ke belakang, sudah kuduga, dia Halilintar.

"Kak Hali! Kita makan disini aja yok!" Ajak Taufan di meja yang sedang kami duduki.

Aku sedikit terkejut dengan penawaran Taufan kepada sang kakak, tapi feeling ku sepertinya dia akan kabur lagi karena ada aku disini.

"Baiklah."

Hah?! Tunggu, aku gak salah dengar kan? Itu betulan Hali? Wah, sepertinya dia capek menghindar dariku.

Aku menatapnya yang sudah duduk disamping Taufan, tapi sepertinya dia tidak mau menatapku. Buktinya saja dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Aku menghela nafas berat, ini tidak akan mudah untuk berbicara dengannya. Aku mulai melanjutkan aktivitas makan mie ayamku yang sudah dingin karena aku anggurin dari tadi.

"Jangan makan sambalnya. Nanti sakit perut." Ujar Halilintar sambil menatap mangkok mie ayamku.

Reflek aku menghentikan aktivitas makanku dan menatapnya, "lo khawatir?" Sedikit menyeringai untuk menggodanya.

Kulihat telinganya memerah, imut. "Enggak! Siapa juga yang khawatir sama cewek kayak lo!" Wah, gengsi amat. Tapi, kok aku kesel ya.

"Padahal waktu itu imut, kok sekarang kek kucing garong ya?" Tanyaku kesal.

"Waktu itu?" Taufan menatapku dan Halilintar secara bergantian dengan bingung. Sedangkan Halilintar,

Blush!

Wajahnya memerah merona. Aku yang melihat itu menyeringai kecil.

"Aku menyukaimu, Halilintar."

Dan pernyataan itu membuat seisi kantin menatapku.

.

.

.

.

.

.

________________________________

Btw, kalian tau kan book Solar di akun Nyya? Yang judulnya My fans? Sekedar memberi tau, book itu bakal direvisi, jadi Bakan Nyya unpublish dulu, oke?

Dan makasih ya, buat yang udah vote terus book Nyya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

To be continued ~

_______________________________

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro