Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Fist Time We Meet

Story Original Created by : Risicy💕 and Widee

No edit just write and post ✌️

--


Cheque Pov

Saat ini aku adalah seorang mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis International di Univeritas Bangkok. Aku sekarang baru duduk di semester 4 dan hari ini aku harus menghadiri seminar tentang

‘Membangun Jiwa Entrepreneur yang Kreatif &Inovatif pada Era Digitalisasi

Seminar itu diadakan di Auditorium Universitasku. Pembicaranya adalah alumni dari Bangkok Universitas.

Sebenarnya.. aku cukup malas untuk menghadiri seminar ini karena menurutku tidak terlalu penting tetapi.. kalau dipikir-pikir aku bisa mendapatkan sertifikat untuk persyaratan kelulusanku nanti.

Jadi saat Mint sahabatku mengajak aku ikut serta di dalam seminar itu, mau tidak mau aku menyetujuinya dengan terpaksa demi bisa lulus dari University ini. 😔

---

Bangkok Universitas

Hari Seminar

Cheque Pov

“Che.. ayo cepat jalannya.. Jangan lambat-lambat seperti itu..”

Mint mengatakan itu dan menarik tanganku.

“Aiz.. sabar lah Mint.. Seminar itu juga masih lama mulainya sekarang masih jam 10..”

Aku sedikit merasa kesal dan mengibaskan tangan Mint yang menarik tanganku. Tetapi tidak bisa karena dia mencengkramnya dengan sangat kencang.

“Meskipun masih 1 jam lagi kita perlu registrasi ulang dulu dan mencari tempat duduk yang strategis. Aku tidak mau mendapatkan tempat duduk yang tidak enak..”

Mint mengatakan itu dan terus menarik tanganku.

“Iya.. Iya..”

Aku hanya bisa mengatakan itu dan mengikutinya. Sekarang kami berdua sedang berjalan menuju auditorium Univeritasku.

---

Auditorium Universitas Bangkok

Cheque Pov

Tidak membutuhkan waktu lama kami berdua sudah berada di dalam auditorium dan melakukan registrasi ulang agar nama kami mendapatkan sertifikat.

Setelah kami melakukan registrasi, kami di beri goodie bag yang berisikan buku panduan, roti, kotak makan siang dan sebotol air karena seminar ini diadakan jam 11.00 – selesai. 

Aku tidak tahu akan selesai kapan mungkin bisa jam 14.00 atau lebih karena pembicaranya banyak.

Setelah itu kami segera masuk ke dalam ruang auditorium itu dan Mint memutuskan untuk duduk di baris tengah-tengah sedikit di atas. Jadi ruang auditorium kami seperti ruang bioskop.

Setelah kami berdua duduk, sambil menunggu.. aku mengeluarkan ponselku dan memainkannya.

Akhinya jam 11.00 Seminar ini dimulai.
Dimulai dengan kata sambutan yang super lama karena memakan waktu hampir 1 jam. Hal itu membuat aku hampir saja tertidur. 

Lalu, satu persatu pembicara mulai menyampaikan seminarnya. Pembicara seminar ini ada 4 orang yang merupakan lulusan dari BU yang sudah sukses.

Setelah hampir 3 jam aku duduk disini akhirnya sampai juga ke pembicara ke 4. 😔

Akhirnya ini adalah pembicara terakhir dan habis itu aku bisa segera kembali ke apartmentku karena sangat lelah mendengarkan ceramah yang super booring.

Aku mengatakan itu di dalam hatiku. Aku merasa sudah super bosan dan ingin segera pulang, tetapi…

Aku mendengar suara yang sangat enak di dengar dan terkesan ramah tidak seperti pembicara yang lain yang terkesan monoton sehingga membuat seminar ini terlihat super booring.

Pembicara itu mulai mengenalkan dirinya kepada kami dan aku segera mendongakkan kepalaku untuk memperhatikannya.

“Hello.. Nong-Nong semua.. Apa kabar kalian? Semoga kalian dalam keadaan yang baik-baik saja ya.. Perkenalan nama Phi adalah Tod Pranapong Khaisang. Kalian bisa memangil aku Phi Tod..”

Pembicara itu memperkenalkan dirinya dengan suara yang menyenangkan sehingga aku tanpa sadar tersenyum saat melihatnya. ☺️

Hmm.. Sepertinya aku pernah melihatnya.. Tetapi dimana? 🤔

Aku bergumam kecil sambil terus memperhatikannya. 

P’Tod mulai membicarakan tentang menjadi pembisnis yang baik dan kreatif dimasa saat ini. Aku memperhatikan gerak gerik tubuhnya yang menurutku cukup berpengalaman dan tidak membuat bosan sehingga aku memperhatikan apa yang dia katakan sambil menopang daguku.

Aku juga mencoba mengingat dimana aku pernah bertemu atau mungkin berpapasan dengannya, tetapi.. aku tidak ingat sama sekali.🙄

Suaranya terdengar sangat lembut dan halus di telingaku sehingga lama-lama seperti lagu pengantar tidur dan membuat aku mengantuk.

“Hoamm..”

Aku mulai menguap dan kembali bersandar di kursi ini untuk mencari posisi yang nyaman. Aku menyampirkan jaketku di depan dadaku.

Aku mulai mengerjap-ngerjapkan mataku sambil memandanginya dan senyuman kecil muncul di bibirku dengan kepala yang aku sandarkan di kepala kursi. Lalu lama-lama aku merasakan mataku mulai berat dan.. 😴

---

Cheque Dream

“Aizz.. Che ayo kembalikan kepadaku!! Jangan lari kamu…”

Mint terdengar berteriak dan berlari mengejarku di lorong Fakultas kami.

“Tidak mau!! Ayo kejar aku kalau kamu mau mengambilnya hahaha..”

Aku mengatakan itu sambil berlari dengan kencang di lorong Fakultas kami dan mengacung-acungkan sebuah foto di tanganku. Foto itu adalah pria yang disukai oleh Mint sahabatku. 😄

Aku sangat suka menggoda sahabatku karena dia mudah memerah sangat imut dan lucu. Aku melihat dia terlihat sangat jauh berlari di belakangku untuk mengejarku tetapi karena dia bertubuh lebih pendek dariku maka langkah kakinya kalah panjang denganku. 🤣

Aku terus berlari sambil melihat ke arah Mint tanpa memperhatikan orang yang berjalan di depanku. Tiba-tiba..

Bruk!

Aku menabrak seseorang yang berjalan di depanku dan segera terhuyung ke belakang, bahkan kacamata yang aku pakai hampir saja terlepas. Aku segera menahan kacamataku dan memejamkan mataku. Aku bersiap-siap untuk jatuh dan merasakan sakit. 😣

Tetapi.. Aku merasakan tiba-tiba.. ada lengan kuat dan kokoh yang segera menahan pinggangku sehingga tubuhku tidak terjatuh.

Aku segera mencium aroma parfum yang maskulin dari tubuh orang yang menahan tubuhku dan aku mulai membuka mataku perlahan-lahan untuk melihat orang itu. Saat ini berada di pelukkannya.. 😣

Kami lalu saling bertatapan beberapa saat..

Omo.. Mengapa pria di depanku sangat tampan dan matanya berwarna coklat terang. Tubuhnya juga terasa tegap dan hangat.. sangat nyaman berada di pelukkannya saat ini. ☺️

Aku memikirkan hal itu sambil memperhatikan wajahnya sampai aku mendengarkan suaranya yang lembut.

“Kamu tidak apa-apa Nong? Nong.. Hello Nong..”

“…”

Aku masih memperhatikan wajahnya dan masih belum sepenuhnya sadar karena merasa terpesona padanya.

“Nong.. Hello.. Apakah kamu mendengarkan perkataanku? Kamu baik-baik saja?”

Orang itu mulai menjauhkan tubuhku dan mengibaskan tangannya yang lain di depan wajahku sehingga aku tersadar dan mulai tergagap.

“Ahh.. Maafkan aku Phi.. Aku tadi menabrakmu karena tidak memperhatikan jalan..”

Aku segera menjauhkan tubuhku dari tubuhnya, mebentulkan letak kacamataku dan mengatupkan kedua tanganku di depan wajahku untuk meminta maaf kepadanya. 🙏

“Yeah.. Tidak masalah.. Tadi Phi mengira kamu sengaja menabrak tubuh Phi dan ingin berada di pelukkan Phi..”

Phi yang ada di depanku mengatakan hal itu dengan penuh percaya diri sambil menyiungkan senyuman di sudut bibirnya dan lalu memengangi bahunya. 😏

“…”

Aku hanya bisa menatapnya dengan malas. 🙄

Dia memang tampan mengapa narsis sekali. 😒

Aku rasanya ingin segera berlalu dari hadapannya karena mendengar langkah kaki Mint yang semakin mendekat, tetapi..

“Ouch.. Kenapa pundak Phi sakit sekali..”

Phi itu segera meringis dan memegangi pundaknya.

Apakah dia hanya berpura-pura? Rasanya tadi aku tidak terlalu membentur bahunya dengan keras.. 😒

Aku memikirkan hal itu dan sedikit merasa tidak enak juga karena aku berpikir bahwa aku yang salah sudah menabraknya. Sehingga dengan enggan aku segera bertanya kepadanya.

“Apakah Phi baik-baik saja? Apakah kita perlu pergi ke klink Fakultasku?”

Aku merasa sedikit khawatir dan memperhatikan rawut wajahnya. Tetapi..

“Hahaha.. Phi baik-baik saja Nong. Phi hanya bercanda karena wajahmu terlihat  sangat lucu..”

Phi itu segera berkata lagi lalu tertawa kecil lalu mengusap kepalaku dengan lembut.

Dasar orang aneh.. 😑 Kenapa aku bisa bertemu dengan orang ini? Tadi terlihat kesakitan dan sekarang malah tertawa lebar. Dengan tidak sopan mengelus kepalaku lagi..

“🙂”

Aku hanya bisa tersenyum kepaksa menatapnya dan merapihkan rambutku lagi karena dia sedikit mengacaknya.

“Baiklah.. Phi pergi dulu dan hati-hati jika sedang berlari jangan melihat ke belakang karena akan membahayakan dirimu dan orang lain. Apakah kamu mengerti?”

“Hm.. Terima kasih Phi..”

Aku mengatakan itu dan menganggukkan kepalaku. Lalu setelah itu dia berjalan melewati tubuhku. Aku hanya bisa menatap belakang tubuhnya dan punggungnya yang lebar, dia mulai berjalan menjahuiku.

Huf.. Dia memang tampan, memiliki senyuman yang manis dan merupakan pria idamanku.. Tetapi.. kenapa sedikit aneh.. Apakah aku suka orang yang aneh? 🤔

Saat aku sedang memikirkan itu..

Puk!

Aku merasakan pundakku segera dipukul dengan keras dan saat aku melihatnya dia adalah Mint.

“😒”

“Siapa pria itu Che? Apakah kamu mengenalnya?”

“Aku tidak tahu dan tidak mengenalnya..”

“Tetapi.. dia cukup tampan. Apakah dia senior kita? Aku belum pernah melihatnya..”

“Iya cukup tampan.. Entahlah aku juga baru melihatnya. Ini aku kembalikan fotomu..”

Aku lalu segera menyerahkan foto yang tadi aku ambil ke tangan Mint. Lalu setelah aku menyerahkan photo itu.. aku segera berbalik ke belakang untuk memperhatikan pria itu sampai tidak terlihat.

“Huf..”

“Kamu kenapa Che? Apakah kamu tahu nama pria tadi?”

Aku menghela napas pelan dan saat mendengar perkataan Mint aku segera menggelengkan kepalaku kemudian menjawabnya.

“Tidak apa-apa. Tidak tahu karena tadi aku lupa bertanya kepadanya heheh..”

“Kenapa kamu lupa? Apakah kamu merasa terpesona kepadanya? Bukankah dia seperti tipe idamanmu?”

“Hm.. Iya.. Tetapi.. apakah dia menyukaiku? Dia tidak mungkin seorang gay sepertiku, dia pastinya menyukai seorang wanita.. dia tampan..”

“Hei!! Mengapa kamu berkata seperti itu? Kamu tidak mengenal dia.. Siapa tahu dia juga menyukaimu..”

“Hhah.. Jika dia juga seorang gay.. Apakah dia akan melihat orang yang kutu buku seperti aku? Aku sama sekali tidak terlihat menarik..”

“Semua orang pasti memiliki sisi yang menarik dan jangan minder.. Ayo kita masuk ke dalam kelas sudah waktunya belajar lagi..”

“Hm.. ayo..”

Lalu aku dan Mint segera berjalan ke arah kelas kami.

End Dream

---

Back To Realty

Cheque Pov

“Che.. Che.. Ayo bangun.. Che..”

Aku mendengar ada suara Mint yang memanggilku dan menggoyangkan lenganku. Aku lalu mulai membuka mataku perlahan-lahan dan mengerjapkannya beberapa kali.

Aku melihat kesekelingku dan melihat orang-orang di dalam auditorium ini mulai berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar.

Oh.. Apakah aku tertidur sangat lama? Sampai seminar ini sudah selesai.. 🙄

“Ayo kita pergi dari sini.. Kenapa kamu bisa tertidur? Apa yang kamu impikan saat kamu tidur sampai senyum-senyum seperti itu?”

Aku lalu mulai menegakkan badanku, mengucek mataku dan meregangkan tubuhku.

“Apakah seminarnya sudah berakhir?”

“Menurutmu sudah selesai belum? Ayo bereskan barang-barangmu. Kita harus bersalaman dengan para narasumber di depan pintu. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan kepada P’Tod..”

“Hm.. Iya.. Kamu mau bertanya apa kepadanya?”

Aku bertanya sambil membereskan barang-barangku.

“Nanti kamu juga tahu. Ayo cepat atau dia keburu pergi..”

Setelah aku selesai membereskan barang-barangku, aku mengikuti Mint berbaris untuk bersalaman dengan nara sumber dan kami berbaris paling belakang. Aku melihat P’Tod berdiri di paling ujung di dekat pintu keluar.

Saat tiba giliran kami bersalaman dan aku melihat setelah kami masih ada beberapa orang lagi. Jadi setelah kami bersalaman, kami berdiri di belakang sedikit untuk memberikan ruang bagi yang ingin bersalaman. Kami menunggu sampai semua orang selesai. Lalu setelah semua selesai, Mint segera memanggil P’Tod yang ingin masuk ke dalam ruangan lagi.

“Phi Tod..”

“Iya..”

Aku melihat P’Tod segera berbalik saat mendengar namanya disebut dan menjawab sambil tersenyum. ☺️

Ouih.. Mengapa senyumannya masih tetap manis dan tidak berubah dari beberapa tahun yang lalu? Dia semakin tampan saja..

Aku memikirkan itu dan mulai mendengar Mint berbicara kepada P’Tod.

“Phi.. perkenalan namaku Mint dan dia sahabatku Cheque. Kami ingin bertanya beberapa pertanyaan tentang seminar yang Phi berikan tadi. Apakah Phi mempunyai waktu?”

Saat mendengar Mint mengatakan itu, aku segera tersenyum dan mengatupkan kedua tanganku sebagai rasa hormat. 🙏

Aku memperhatikan saat mendengar perkataan Mint, P’Tod melihat ke arah jamnya dan segera tersenyum serta melirikku sebelum menjawab.

“Yeah.. Phi masih mempunyai waktu setengah jam. Kamu mau bertanya disini atau di kafe di bawah gedung ini? Phi akan mentraktir kalian.. tetapi izinkan Phi mengambil barang-barang Phi sebentar..”

“Terserah Phi saja enaknya dimana..”

“Baiklah.. Tunggu ya.. Phi ambil barang-barang Phi dulu dan berpamitan sama yang lain..”

“Ok..”

Setelah itu, aku melihat P’Tod segera masuk kembali ke dalam ruang auditorium dan kami menunggu di depan pintu.

“Apa yang ingin kamu tanyakan kepadanya?”

Aku bertanya kepada Mint karena penasaran.

“Oh.. Aku merasa tertarik dengan apa yang dia katakan tadi..”

“Memang dia mengatakan apa?”

“Kamu tidak tahu karena kamu asyik tidur sambil senyum-senyum. Kamu harus menceritakannya nanti. Ssstt.. Phi Tod datang..”

Saat aku ingin berbicara lagi, Mint segera menghentikannya..

“Maaf.. Apakah kalian menunggu lama?”

“Ah.. Tidak Phi.. santai saja.. Kita juga sedang tidak ada kuliah benar kan Che?”

“Hm.. Iya..”

Aku menjawabnya dengan singat dan tersenyum. 🙂

“Baiklah kalau begitu ayo kita pergi ke kafe..”

“Iya Phi.. Silakan jalan duluan..”

Lalu setelah itu, P’Tod jalan di depan kami dan kami mengikutinya dari belakang.

---

Kafe Xxx

Tod Pov

Aku membawa dua Nong itu ke kafe yang terletak di bawah gedung auditorium ini karena mereka ingin bertanya kepadaku tentang materi yang aku sampaikan tadi di dalam seminar. Aku merasa senang karena ada yang merasa tertarik dengan materi yang aku sampaikan tadi. ☺️

Grek!

Aku membuka pintu kafe itu dan mempersilakkan kedua Nong itu untuk masuk duluan. Kami lalu segera berjalan ke konter kafe ini untuk memesan.

“Kalian ingin memesan apa N’Mint dan N’Cheque? Tidak perlu merasa sungkan. Phi akan mentraktir kalian..”

“Hm.. Iya makasih Phi, Mint ingin pesan Green Tea saja. Kamu bagaimana Che?”

“Aku.. Hm.. DarkChoco Cookies saja..”

“Apakah kalian tidak ingin memesan dessert juga?”

“Tidak perlu Phi minuman saja sudah cukup. Benarkan Che?”

“Hm.. Iya.. Minuman saja cukup Phi. Terima kasih..”

“Baiklah.. Phi akan pesankan untuk kalian. Kalian cari tempat duduk saja..”

“Ok..”

Lalu setelah itu, aku melihat N’Mint segera menarik tangan N’Cheque. Mereka couple yang sangat lucu. ☺️

Aku lalu segera memesan dan aku menambahkan dua stoberi short cake untuk mereka berdua. Selama menunggu pesananku, aku mengedarkan pandanganku dan melihat mereka memilih duduk di sofa yang ada di pojok kafe ini.

Aku memperhatikan N’Cheque terlihat sangat imut dan sepertinya aku pernah melihatnya. Tetapi dimana? 🤔

Kenapa aku tidak bisa mengingatnya? Wajahnya terlihat familiar untukku..
Aku mencoba untuk mengingat-ingatnya.. Tetapi aku merasakan kepalaku sedikit sakit sehingga aku segera menggelengkan kepalaku dan kembali menatapnya sambil tersenyum.☺️

Jika saja dia belum punya pacar.. Bolehkah aku mendekatinya? Apakah dia menyukai orang yang lebih tua darinya?

Aku tiba-tiba memikirkan hal itu dan merasa ragu karena aku tahu umurku sangat jauh berbeda darinya. Lagi pula.. dia juga belum tentu gay sama denganku. Saat memikirkan itu, aku merasa sedikit sedih. 😔

Huf..

Tidak lama pesanan kami jadi dan aku segera membawa pesanan kami ke arah meja yang sudah di tempati oleh N’Mint serta N’Cheque.

---

Meja Kafe Xxx

Cheque Pov

Saat aku dan Mint duduk di dalam kafe ini sambil menunggu P’Tod memesan minuman kami, aku mendengar suara Mint bertanya padaku.

“Jadi bisakah kamu menceritakan kepadaku apa yang kamu impikan tadi sampai kamu tidur sambil tersenyum kepadaku sekarang?”

“Hm.. Lebih baik nanti saja setelah kamu menyelesaikan urusanmu dengan P’Tod. Sekarang bisakah kamu memberitahukan apa yang ingin kamu tanyakan kepadanya?”

“Tidak mau! Kamu cukup duduk diam dan mendengarkan aku berbicara saja. Siapa suruh tadi kamu tidur dan membuat aku merasa bosan setengah mati meskipun aku sudah mencoba untuk membangunkanmu, kamu tetap tidak mau bangun. Menyebalkan!”

Aku melihat Mint mengatakan itu sambil mempoutkan bibirnya dan dia terlihat sangat lucu sehingga aku segera tertawa lalu menoel dagunya.

“Hahah.. Maafkan aku na Mint.. Jangan marah kepadaku ok? Nanti aku traktir kamu makan bagaimana?”

“Aku tidak akan luluh kamu sogok dengan makanan Che!! Kamu sangat suka melakukan hal itu kepadaku!!”

Mint mengatakan itu lalu berbalik untuk memukul-mukul lenganku dengan pelan.

Buk! Buk!

Aku segera menahan tangannya dan mengusap rambutnya.

Srek! Srek!

“Jangan marah kepadaku atau nanti manismu hilang ok..”

“Aizz.. kamu ini..”

Kami memang sangat suka saling menggoda dan mungkin orang-orang yang melihat tingkah kami berdua berpikir bahwa kami berpacaran. 😅

Meskipun sebenarnya kami hanya bersahabat dan aku sangat menyayangi Mint seperti Nongku. ☺️

Lalu setelah bercakap-cakap beberapa saat Mint akhirnya tertawa.

“Hahaha.. Jangan lupa janji kamu dan kamu harus cerita padaku nanti..”

“Iya.. Iya.. My baby..”

“Aizz.. jangan membuat aku merinding Che!! Tidak lucu!!”

“Hahahah…”

Srek! Srek!

Aku kembali menggusak rambutnya karena aku suka dengan rambutnya yang terasa halus di bawah tanganku. 😄

---

Tod Pov

Aku yang sedang membawa pesanan kami dan berjalan ke arah mereka, sempat terdiam beberapa saat karena melihat tingkah dua Nong yang sangat manis itu.

Entah mengapa.. saat melihat N’Cheque bersikap manis kepada N’Mint aku merasa kesal. 😒

Padahal ini hari kami pertama bertemu bukan? Apakah aku langsung menyukai N’Cheque? Tidak mungkin..

Aku memikirkan itu dan kembali menggelengkan kepalaku, lalu berjalan lagi ke arah mereka. Mereka berdua sepertinya tidak menyadari kehadiranku sehingga aku segera..

“Ehhhmmm..”

“Ah.. P’Tod..”

Mint segera berseru dan Cheque segera menurunkan tangannya dari rambut Mint, lalu menundukkan kepalanya.

“Ini pesanan N’Mint dan N’Cheque. Phi juga membelikan kalian berdua stoberi shoot cake. Semoga kalian menyukainya..”

“Ah.. Terima kasih Phi. Che sangat suka cake di kafe ini, benarkan Che?”

“Hm.. Iya..”

Aku melihat Cheque menganggukkan kepalanya dan wajahnya terlihat memerah sedikit mungkin dia merasa malu. Tetapi sangat imut dan lucu. ☺️

“Baguslah kalau kalian menyukainya. Phi tadi takut kalian tidak suka heheh..”

Setelah itu, aku segera duduk di depan mereka karena mereka berdua duduk berdampingan.

“Baiklah.. Apa yang ingin kalian tanyakan kepada Phi? Santai saja jangan terlalu tegang..”

Aku mengatakan itu agar mereka berdua tidak merasa tegang dan sungkan kepadaku.

Aku lalu segera mendengar Mint mengajukan pertanyaan kepadaku, sedangkan Cheque hanya mendengarkan dan mulai memakan cakenya. Aku memperhatikan wajahnya yang sangat menikmati cake itu. Wajahnya terlihat berseri-seri dan sangat menggemaskan sehingga aku sangat ingin mencubit pipinya. 🤣

Aku menjawab pertanyaan N’Mint sambil memperhatikan Cheque. Dia sama sekali tidak berbicara dan hanya menikmati cake serta meminum minumannya.

Setelah cukup lama aku dan Mint berbicara, aku melihat jam tanganku. Aku harus segera pergi dari sini karena aku masih memiliki pekerjaan lain.

Jadi sebelum aku mengakhirinya, aku segera bertanya kepada Cheque.

“N’Cheque.. Apakah ada yang kamu ingin tanyakan kepada Phi?”

Saat aku bertanya seperti itu, Cheque terlihat sedikit terkejut karena dari tadi dia hanya makan sambil memandangiku dan tersenyum manis. ☺️

“Ah.. Ehm.. Tidak ada Phi.. Semua sudah jelas..”

Dia sedikit tergagap dan menundukkan kepalanya karena wajahnya terlihat memerah.

“Baiklah kalau semua sudah jelas dan kalian mengerti. Phi rasa sudah cukup sampai disini dulu karena Phi harus pergi ke tempat lain. Sangat senang berbicara dengan kalian berdua Nong..”

Aku mengatakan itu dan sambil tersenyum melihat mereka berdua. ☺️

Tetapi.. saat aku menatap Cheque dan dia menatap mataku, aku melihat dia seperti merasa sedih dan menatapku dengan tatapan berkaca-kaca. 🥺

Tidak mungkin bukan dia sedih berpisah denganku? Memang siapa aku? Tetapi.. bolehkah aku berharap?

Aku memikirkan hal itu dan secara tidak sadar aku mengangkat tanganku lalu..

Srek! Srek!

Aku mengusap kepala Cheque agar dia tidak merasa sedih, lalu tersenyum manis. ☺️

---

Cheque Pov

Saat aku mendengar kami akan berpisah, aku segera menatap P’Tod dengan tatapan memohon agar dia tidak segera pergi karena aku masih ingin mendengar suaranya.

“🥺”

Saat aku sedang menatapnya sambil memohon, tiba-tiba..

Srek! Srek!

Aku merasakan tangan P’Tod mengusap kepalaku dan dia tersenyum dengan manis. ☺️

Hal ini mengingatkan aku saat pertama kali bertemu dengannya dan aku segera menundukkan kepalaku karena merasa malu.

“Kamu sangat imut N’Cheque..”

Aku sekilas mendengar P’Tod mengatakan itu dengan pelan dan ketika aku mendongakkan kepalaku, dia hanya tersenyum.

“☺️”

Kami saling bertatapan selama beberapa saat sebelum dia berkata lagi.

“Baiklah.. Kalian sudah selesai makan bukan? Ayo kita pergi ke luar sama-sama..”

Aku dan Mint segera menganggukkan kepala kami dan mulai berdiri mengikuti P’Tod untuk keluar dari kafe ini.

---

Di depan Kafe Xxx

Cheque Pov

Saat ini kami sudah berada di luar kafe dan aku serta Mint berdiri berhadapan dengan P’Tod.

“P’Tod.. Terima kasih atas waktu yang Phi berikan kepada kami berdua dan maaf jika Mint dan Che menyita waktu Phi..”

“Heheh.. Tidak masalah N’Mint santai saja. Phi juga senang berbicara dengan kalian. Jika ada waktu lagi kita akan berbicara lagi ok?”

“Siap Phi..”

Aku yang mendengar semua itu hanya mendudukan kepalaku. Tetapi..

Aku tiba-tiba mencium aroma parfum P’Tod di dekatku, sehingga aku segera mendongakkan kepalaku.

“😳”

Aku merasa terkejut karena wajah P’Tod berada di samping wajahku dan sangat dekat. Aku lalu mendengar P’Tod berbisik pelan.

“Jangan bersedih Cheque.. Kita pasti akan bisa bertemu lagi nanti..”

Kiss 😘

Setelah mengatakan itu, P’Tod segera mencium pipiku seklias dan aku hanya bisa terdiam serta merasakan wajahku panas.

Srek! Srek!

Lagi-lagi P’Tod mengusap kepalaku dan sedikit mengacak rambutku.

“Hahah.. Sampai jumpa lagi Nong..”

Setelah itu dia segera berbalik dan berjalan pergi menjahui kami berdua.

“Kyaaa.. Che.. aku tidak salah lihat bukan? P’Tod mencium pipimu?”

Aku yang mendengar suara teriakan Mint segera tersadar dan mengusap pipiku pelan lalu tersenyum. ☺️

“Cie.. Cie.. kamu juga suka sama P’Tod ya Che? Ayo kita ke Kafetaria dan kamu harus bercerita padaku..”

Mint segera menarik tanganku dan tidak membiarkan aku menjawabnya. Aku hanya pasrah di tarik olehnya karena cepat atau lambat aku pasti harus bercerita kepadanya.

---

Tod Pov

Saat aku sedang mengucapkan salam perpisahan dengan Mint dan Cheque, aku memperhatikan Cheque hanya menundukkan kepalanya dan terlihat ingin menangis.

Jadi.. Aku memberanikan diri untuk mendekatkan wajahku ke wajahnya dan berbisik kepadanya. Pada awalnya dia terlihat terkejut saat dia mendonggakan wajahnya dan melihat wajah kami begitu dekat.

“😳”

Wajahnya  benar-benar terlihat sangat mulus, bibirnya berwarna cherry dan rasanya aku sangat ingin mencicipinya. 😅

Tetapi.. kalau tiba-tiba aku mencium bibirnya mungkin dia akan meninju wajahku atau marah kepadaku.

Jadi.. aku hanya sedikit membungkukkan badanku dan berbisik di telinganya.

“Jangan bersedih Cheque.. Kita pasti akan bisa bertemu lagi nanti..”

Kiss 😘

Aku lalu segera memberikan ciuman di pipinya yang putih dan terasa kenyal itu serta harum. Aku suka dengan pipinya. ☺️

“😳”

Setelah aku cium, aku menjauhkan wajahku dan aku melihat wajahnya memerah seperti buah tomat sangat lucu. 🤣

Srek! Srek!

Aku kembali mengusap rambutnya yang lembut lalu berkata lagi.

“Hahah.. Sampai jumpa lagi Nong..”

Setelah mengatakan itu, aku segera berbalik dan berjalan pergi.

Aku tidak tahu apakah aku dan Cheque bisa bertemu lagi atau tidak.. Tetapi.. perasaanku mengatakan bahwa kami akan bertemu lagi entah kapan.. Aku juga tidak tahu. 😅

Tetapi.. yang pastinya aku tahu.. Cheque sudah mencuri hatiku sejak aku menatapnya. 🥰

Sampai Jumpa lagi Cheque.. My SunShine.. 💛

---

Kafetaria BU

Cheque Pov

Aku dan Mint sudah membawa makan siang kami sambil mencari tempat duduk di Kafetaria University kami ini.

Lalu saat kami sudah duduk, aku segera mendengar Mint mulai bertanya kepadaku.

“Baiklah.. Pertama-tama kamu harus menceritakan apa mimpimu tadi sampai kamu tidak ingin bangun saat kita di auditorium..”

Aku yang mulai memakan makananku, melirik Mint sedikit dan mengunyah dengan pelan.

Bagaimana aku harus memulai menceritakan mimpiku itu? 🤔

Aku lalu menelan makananku dan mulai mengambil jus stoberi yang aku pesan. Aku mulai mengesapnya perlahan-lahan.

“Hm.. Aku memimpikan P’Tod..”

Aku mengatakan dengan pelan.

“Hah?! P’Tod?? Kok bisa??”

Mint terlihat terkejut dan merasa heran.

“Yeah.. Apakah kamu masih ingat saat dulu aku menggodamu dengan mengambil foto orang yang kamu suka dan kita berlari-lari di koridor Fakultas lalu aku menabrak seorang Phi?”

Saat aku mengatakan itu, aku menatap Mint dan dia terlihat terdiam beberapa saat sebelum menganggukkan kepalanya.

“Hm.. Ingat.. Yang aku katakan bahwa dia tampan bukan? Apakah dia adalah P’Tod? Kamu tahu darimana itu dia?”

“Ya.. Dia memang tampan sejak dulu. Hm.. Aku sangat yakin karena aroma parfumnya tidak pernah berubah dan wajahnya juga tetap sama meskipun dulu dia memakai kaca mata..”

“Kamu tidak hanya mengarang bukan? Jadi ini adalah pertemuanmu dengan P’Tod yang kedua? Lalu kenapa P’Tod tidak mengingatmu?”

“Entahlah.. Aku juga tidak tahu. Tetapi aku merasa yakin bahwa itu adalah P’Tod dengan cara dia mengelus rambut dan tatapan matanya yang lembut serta senyumannya yang manis..”

Aku mengatakan itu sambil menopang daguku lalu tersenyum.

“Ayo.. Jujur padaku.. Apakah kamu menyukai P’Tod, Che?”

Aku menatap Mint yang saat ini sedang menatapku dengan tatapan menyelidiki.

“…”

Cukup lama aku terdiam dan memikirkan perkataannya sebelum aku akhirnya menjawab.

“Yeah.. aku menyukainya sejak pertama kita bertemu, tetapi.. apakah dia menyukaiku? Kamu bisa lihat bukan bahwa kacamataku sangat tebal dan gigiku juga berbehel.. Sedangkan dia terlihat sangat sempurna..”

Aku mengatakan itu sambil menghela napas dan sedikit mengaduk-aduk nasi yang ada di piringku. 😔

“Jangan berkecil hati Che.. Kalau soal penampilan, kita masih bisa merubahnya. Tetapi.. kalau soal hati kita tidak akan bisa merubahnya bukan? Kalau kamu suka ya suka, benarkan?”

“Hm.. Kamu benar.. Yeah.. aku suka kepadanya.. Tetapi apakah aku masih bisa bertemu dengannya lagi?”

“Pasti bisa.. Kamu masih bisa mengikuti dia di media sosial. Apa susahnya dan jika dia jodohmu.  Pasti kalian akan bertemu lagi. Percayalah akan takdir, Che..”

“Hm.. Tetapi.. apakah menurutmu dia juga menyukaiku?”

“Menurutku.. Dia mungkin juga menyukaimu, kalau tidak mana mungkin dia mencium pipimu seperti tadi. Aku saja sangat terkejut..”

Saat mendengar perkataan Mint, aku kembali mengusap pipiku dan wajahku memerah.

“Hahah.. Kamu sangat imut kalau sedang malu-malu seperti ini, Che hahaha..”

Setelah itu kami lalu segera melanjutkan makan.

---

7 Tahun Kemudian..

Hari Casting

Cheque Pov

Sudah 7 tahun berlalu sejak terakhir kali aku bertemu dengan P’Tod dan sejak itu juga aku tidak pernah bertemu lagi dengannya. 😔

Yeah.. meskipun aku masih bisa melihat dia di sosial medianya, tetapi.. aku sangat merindukannya.

Sekarang aku sudah banyak berubah sejak 7 tahun yang lalu, sekarang aku sudah menggunakan contact lens dan sudah melepas behelku, aku juga sudah melakukan perawatan wajah sehingga sekarang aku bisa dibilang tampan dan cantik sekaligus. ☺️

Hari ini aku datang ke salah satu café dimana ada sebuah production house sedang membuka lamaran untuk casting sebuah series. Aku ingin mencoba peruntunganku dan siapa tahu aku bisa menjadi lebih dekat atau mungkin bisa beradu akting dengannya.

Tetapi.. sepertinya keinganku di kabulkan lebih cepat dari yang aku harapakan. 😳

Saat tiba giliranku dan aku masuk ke dalam ruang casting.. Aku benar-benar merasa terkejut sekaligus senang.
Lawan mainku di casting ini adalah P’Tod. 🥰

Tetapi.. lagi-lagi sepertinya dia melupakan aku. 😔

Meskipun aku merasa sedikit kecewa tetapi.. mudah-mudahan ini adalah peluang untuk aku mendapatkan dia. Hal ini karena aku hanya ingin dia di dalam kehidupanku bukan orang lain.. ☺️🙏

Aku berharap bahwa P’Tod menjadi milikku selamanya.

The End

Vote and comment please ☺️🙏

Ini cuman cerita iseng-iseng saja semoga kalian suka. 

Imajinasiku dan Wideee semata ✌️

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro