Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 3: keadilan harus ditegakkan

Henia begitu terkegut dengan perkataan dari chakiya bahwa dia ingin kembali ke jepan.

"Chakiya kitakan masih ada jadwal yang harus di penuhi" ucap henia

"Henia soal itu bisa aku lakukan kapan saja tapi kalau soal harga diri itu gak bisa di ganti" ucap chakiya

"Hm..aku tahu tapikan produkser pasti tidak akan memberikan izin semudah itu" ucap henia

"Henia kamu ingat waktu itu kamu pernah bilang bahwa kita akan konser di jepan bukan?" ucap chakiya

"Iya" ucap henia

"Nah..itukan tempat negara kelahiranku jadi aku bisa saja pergi terlebih dahulu ke jepan" ucap chakiya

"Lalu apa produkser akan memberikan izin padamu?" ucap henia

"Pasti akan memberikan izin itu padaku, apapun yang terjadi aku akan tetap melakukan yang benar" ucap chakiya

"Chakiya...." ucap henia

Tiba-tiba...

Pintu terbuka dan orang yang datang adalah juna dan serta produkser mereka.

"Produkser?!" ucap henia

"Maaf menggangu kalian berbicara" ucap produkser

"Tidak apa-apa bukan begitu chakiya" ucap henia

"Ng...ya benar" ucap chakiya

"Chakiya" ucap produkser

"Ya?" ucap chakiya

"Saya sudah dengar dengan masalahmu dan kamu ingin segera ke jepan untuk membela adik perempuanmu bukan?" ucap produkser

"I-iya" ucap chakiya

"Saya izinkan kamu untuk pergi ke jepan terlebih dahulu dan saya yakin apa yang harus lakukan untuk adikmu" ucap produkser

"Apa ini serius anda mengizinkan saya pergi ke jepan?" ucap chakiya

"Ya kenapa tidak, kamu melakukan hal itu ada benarnya bahwa harga diri gak bisa di mainkan" ucap produkser

"Kalau begitu saya termisi dan terima kasih telah mengizinkan saya pergi" ucap chakiya

"Iya" ucap produkser

"Chakiya lakukanlah demi harga dirimu serta adikmu" ucap produkser

"Terima kasih, sekarang aku akab segera pergi ke jepan secepat mungkin" ucap chakiya

"Ya lakukanlah tugasmu" ucap produkser

"Chakiya!" ucap juna

"Hm apa?" ucap chakiya

"Semangatlah chakiya" ucap juna

"Iya aku yakin kalau kamu adalah seorang kakak yang baik" ucap henia

"Terima kasih, aku pergi" ucap chakiya

"Hati-hati chakiya" ucap henia

"Ya!" ucap chakiya

Chakiya langsung pergi ke rumah apartemennya dan bersiap-siap untuk pergi ke jepan juga ia telah memesan tiket secara online untuk mempersingkat waktu.

.
.
.
.

Di rumah sakit...

Haruka menunggu produkser dan Chihaya yang sedang mengantar yang sedang memeriksa keadaan chihaya.

Chihaya di periksa dokter dan setelah itu ia langsung berbicara dengan produkser.

"Dokter bagaimana keadaannya?" ucap produkser

"Sepertinya ada gangguan di pita suaranya dan ada kemungkinan dimana ia menerima tekanan pada dirinya" ucap dokter

"Maksud dokter apa?" ucap produkser

"Dia mungkin terkena trauma dimana dia melihat isiden atau melihat berita yang membuatnya seperti itu" ucap dokter

"Begitu ya" ucap produkser

"Baiklah saya akan berikan obar resepnya dan di usahakan dia di istirahatkan" ucap dokter

"Terima kasih atas sarannya" ucap produkser

"Dengan senang hati" ucap dokter

Dokter memberikan resep pada chihaya dan mereka bisa kembali dari rumah sakit.

.
.
.
.

Setelah itu....

Mereka duduk di sebuah taman bermain dan mereka saling bicara soal apa yang terjadi pada chihaya.

"Chihaya kamu kenapa bisa seperti ini?" ucap haruka

"Aku sendiri juga tidak tahu apall yang terjadi pada saat aku gak bisa bernyanyi seperti biasanya" ucap chihaya

"Apa akhir-akhir ini kamu memikirkan apa chihaya" ucap produkser

"Hm...aku sepertinya banyak tekanan akhir-akhir ini" ucap chihaya

"Chihaya?" ucap haruka

"Hm?" ucap chihaya

"Apa kamu memikirkan yang selain itu?" ucap haruka

"Tidak" ucap chihaya

"Apa kamu memikirkan soal berita majalah itu?" ucap haruka

"Hm tidak" ucap chihaya yang sembunyikan

"Lalu apa kamu--

"Aku pulang dulu" ucap chihaya

"Chihaya tu-

Sebelum menselesaikan kata-katanya chihaya langsung pergi meninggalkan mereka.

" kenapa.. "Ucap haruka

" sudah biarkan chihaya istirahat mungkin dia lelah tadi"ucap produkser

"Baiklah" ucap haruka

.

.

Di rumah...

Chihaya langsung mandi dan segera berbaring di kasur, dia begitu lelah terhadap masalah yang dia hadapi.

Chihaya merenung soal masalah yang dia hadapi seolah dia begitu berharap ada keajaiban yang dimana bisa menyelesaikan masalah yang dia hadapi.

"Seandainya ada jalan untukku" ucap chihaya

.
.
.
.
.

BERSAMBUNG.....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro