Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 15: kisah chakiya

Chihaya merasa tidak bisa melakukan itu karena dia merasa ada kebencian pada ibunya.

"Chihaya?" ucap haruka

"Ng?" ucap chihaya

"Apa yang kamu tunggu ayo hubungi ibumu" ucap haruka

"Hm...baiklah" ucap chihaya

Chihaya mencoba menelpon ibunya dan sebenarnya ia begitu tidak senang untuk melakukan hal ini karena batinnya masih membenci ibunya maupun sang ayah, entah ia benar-benar harua melakukannya demi kakak perempuannya yang sedang membutuhkan donor darah.

Dan beberapa saat kemudian....

"..hallo?"

"Hemmm...ibu.."

"Chihaya, kamu kah ini nak?"

"Ya ini aku"

"Ada apa nak, ibu kangen sekali denganmu"

"Ibu bisa kah datang ke rumah sakit"

"Huh...siapa yang sakit?"

"...one-chan.." ucap chihaya

"..a-apa katamu, chakiya?"

"....ya sekarang ini one-chan membutuhkan donor darah secepatnya" ucap chihaya

"Baiklah ibu akan pergi ke sana ya"

"Hm"

Akhirnya percakapan mereka berakhir...

.
.
.
.
.
.

Beberapa saat kemudian....

Akhirnya datang dan segera melakukan donor darah, chakiya akhirnya bisa di Tolong dengan tepat dimana mendapatkan dua kantong darah yang sesuai rencana.

Dalam hal itu chihaya menatap sosok ibunya kembali dan kali ini ia tidak angkat bicara terlalu banyak dan lebih memilih diam dibanding saat mereka bertemu sebelumnya.

Semua tampak menunggu chakiya sadar namun itu butuh waktu.

Sementara itu...

Mereka melihat sosok ibunda dari chakiya dan chihaya yang begitu bisa bertemu dengan beliau.

"Salam bibi" ucap semua

"Salam buat kalian" ucap chigusa

"Aku senang bisa bertemu dengan anda" ucap juna

"Benar senang bisa bertemu langsung dengan ibu dari chakiya dan chihaya" ucap henia

"Iya, kalian berdua apa teman chakiya?" ucap chigusa

"Benar" ucap henia

"Bukan sekedar teman tapi sesama personil idol" ucap juna

"Iya saya senang bisa bertemu dengan kalian berdua" ucap chigusa

"Bibi apa Benar anda adalah ibunya Chakiya-neesan dan chihaya?" ucap ami

"Benar" ucap chigusa

"Bibi aku ingin bertanya padamu, boleh" ucap lori

"Ya boleh" ucap chigusa

"Apakah aku boleh tahu tentang chakiya kisaragi di masa saat masih kecil hingga sampai menjadi idol" ucap lori

"Huh?" ucap chigusa

"Iya aku pengin tahu" ucap mami

"Aku juga" ucap ami

"Kalian ingin tahu tenang chakiya?" ucap chigusa

"Benar..."

"Baiklah, tapi sebenarnya kalian minta izin padanya" ucap chigusa yang ke pada chihaya

"Chihaya boleh yah.." ucap haruka

"Iya kami ingin tahu" ucap mami

"Benar" ucap ami

"Huh..ya" ucap chihaya

"Asyik.."

"Husss...ini di rumah sakit" ucap ritsuko

"Maaf"

"Baiklah saya akan menceritakan  kisah chakiya sampai dirinya menjadi yang sekarang" ucap chigusa

"Hm" mereka setuju

.....
.
.
.

"Dulu chakiya itu...

.
.
.

Dia anak yang sangat pintar dan kreatif, chakiya sedikit berbeda dari anak yang lainnya karena memiliki sisi kecerdasan yang sangat istimewah.

Dia sangat menyukai yang namanya permainan teka-teki dan ia suka bermain rubik saat ia masih berumur 5 tahun.

Seiring waktu berjalan.....

Chakiya Tidak sengaja waktu itu dia pernah melakukan permainan yang berhubungan berhitung dan begitu cepat dia menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh teman-teman sebayanya sehingga kejadian itu gurunya melihat kecerdasan yang dimiliki oleh chakiya.

Dan pada saat itu dia di coba melakukan tes oleh orang yang bisa mengetahui kecerdasan chakiya yang dia miliki, pada akhirnya ternyata putriku memiliki IQ yang sangat tinggi sehingga chakiya termasuk anak yang sangat langka di usianya tersebut.

Dan saat chakiya masih sekolah dasar dia begitu suka membaca dan bermain piano terkadang ia bernyanyi saat chihaya masih kecil.

Chakiya begitu menghibur chihaya di saat Sedang menangis dengan mencoba mencari solusi dia langsung bernyanyi untuk menghibur chihaya yang menangis saat saya dan suami tidak di rumah.

.
.
.

"Sungguh Kakak yang baik sekali" ucap miki

"Ternyata di balik sikapnya yang diam, ternyata masih ada sisi baik yang bersembunyi di dalam dirinya" ucap hibiki

"Ternyata chakiya-neesan orang yang penyayang sekali" ucap mami

"Iya" ucap ami

"Lalu bagaimana chakiya-neesan bisa ke amerika?" ucap haruka

"Hm...waktu itu..." ucap chigusa mulai menceritakan kembali

.
.
.
.

Tidak lama saat dia pulang sekolah...

"Ibu..." ucap chakiya

"Iya sayang ada apa?" ucap chigusa

"Ini ada surat untuk ibu" ucap chakiya

"Ini dari siapa sayang" ucap chigusa

"Dari pak guru" ucap chakiya

Pada saat saya membaca ternyata surat itu bahwa ada pemberian tahu soal kepentingan yang ingin di sampaikan ke pada saya dab suami.

.
.
.

Saat besok harinya....

"Selamat datang tuan dan nyonya kisaragi" ucap kepala sekolah

"Iya"

"Baik ayo silakan duduk"

Saat duduk...

"Begini saya ingin ada yang harus di sampaikan kepada anda soal mengenai putri anda" ucap kepala sekolah

"Soal apa ya?"

"Begini mengenai terkaitan kecerdasan yang di miliki chakiya yang sangat luar biasa ini, saya mendapatkan sebuah surat dari salah satu sekolah dari amerika yang menginginkan putri anda bisa bersekolah disana" ucap kepala sekolah

"Di amerika?" ucap tuan kisaragi

"Amerika?" ucap chigusa

"Iya dan disana sekolah itu sangat khusus untuk anak-anak yang memiliki kecerdasan yang seperti putri anda dan ia mendapatkan beasiswa selama 12 tahun" ucap kepala sekolah

"Selama 12 tahun?" ucap tuan kisaragi

"Itu sangat lama" ucap chigusa

"Iya tapi Jangan khawatir di sana putri anda akan berada di asrama dan sekolah yang memiliki penjagaan yang ketat jadi Putri anda akan aman di sana" ucap kepala sekolah

"Tapi chakiya belum terbiasa untuk melakukan hal sendiri" ucap chigusa

"Ibu..aku bisa kok" ucap chakiya

Dan pada saat itu akhirnya aku dan suamiku setuju untuk memberikan izin kepada kepala sekolah dan chakiya bisa berangkat ke amerika dengan biaya yang sudah di tanggung oleh pihak sekolah di amerika.

.
...
.
Pada saat itu..

Chakiya akhirnya akan segera berangkat ke amerika dengan seseorang yang sudah di percaya dari amerika untuk membawa putriku ke sana.

"Baiklah chakiya, jaga dirimu di sana ya" ucap chigusa

"Iya ibu" ucap chakiya

"Jangan lupa kamu baca surat yang di kirim ayah dan ibu ya" ucap ayah

"Iya aku akan selalu membacanya" ucap chakiya

"One-chan.." ucap chihaya yang masih kecil

"Chihaya, kakak janji kalau ada waktu kita bisa bermain lagi ya" ucap chakiya

"Hm.." ucap chihaya setuju

"Dan adik jangan bikin ibu lelah ya" ucap chakiya yang memeluk perut ibunya

Pada saat itu juga saya sedang mengandung adiknya yang kedua dan ia akhirnya pergi ke amerika selama 12 tahun mendatang.

Waktu terus berlalu....

selama di sana chakiya berkembang dengan sendirinya dan ia begitu mandiri, dia menunjukkan sebuah kesuksesan dirinya pada semua orang.

Hingga dirinya bisa menjadi idol yang sekarang dia raih dengan tangannya sendiri.

Sampai-sampai ia tidak bisa kembali ke japan sampai 12 tahun hingga hal moment keluarga tidak bisa ia nikmati sampai yuu Telah tiada sampai kami bercerai hingga chihaya membenci aku dan suamiku.

Hingga kabar itu terdengar olehnya dan saya tidak tahu chakiya mendapatkan informasi dari siapa, hingga baru kali ini dia kembali ke japan.
.
.

.
.
.

"Wow...hebat" ucap lori

"Lalu ternyata begitu ceritanya" ucap makoto

"Keren" ucap mami

"Iya" ucap ami

"Tapi sungguh sedihnya ternyata Chakiya-neesan belum sama sekali bertemu dengan adik bungsunya" ucap haruka

"Aku sungguh prihatin dengan chakiya" ucap juna

"Aku pernah dengar bahwa dia sangat menyesal sekali Telah gagal menjadi seorang kakak yang terbaik untuk kedua adiknya" ucap henia

"Bahkan ia tidak bisa melupakan kedua foto adiknya yang terakhir kali dia terima, saat itu juga aku tidak sengaja melihat foto kedua adiknya dan di belakangan foto tertulis nama chihaya dan yuu" ucap juna

"Dia juga pernah bilang bahwa seandainya waktu bisa di putar, ia ingin memeluk kedua adiknya dan ingin mencium kening kedua adiknya, serta ingin sekali menghabiskan waktunya untuk chihaya dan yuu" ucap henia

"Sehingga chakiya tiap malam ia menangis seolah ia begitu gagal menjadi seorang kakak yang terbaik" ucap juna

"Bahkan aku juga tidak tega melihat chakiya menangis setiap malam" ucap henia

Semua begitu tersentuh mendengar sisi pedih yang di alami oleh chakiya selama ini ia Telah begitu mencoba melewati ujian yang di hadapinya selama 12 tahun ini.

Ternyata...

Perkataan itu membuat chihaya tersentuh dengan kenyataan dari juna dan henia bahwa ada hal pahit terdengar olehnya, ternyata sang kakak begitu ada rasa sedih dan penyesalan karena telah gagal menjadi seorang kakak terbaik untuknya serta yuu.

"Kami begitu tahu ternyata chihaya-neesan menjalani sebuah kisah pahit di dalamnya" ucap lori

"Ternyata di balik kesuksesan dirinya ada kisah pahitnya" ucap miki

"Dia punya potensi yang bisa membuatnya sukses" ucap produkser

"Aku sungguh kasihan dengan chakiya-neesan yang selama ini Telah menerima rasa pahitnya selama hidupnya itu" ucap haruka

"Dan Sebelum chakiya pergi ke amerika ia pernah menitipkan benda yang ingin dia berikan ke chihaya saat setelah 12 tahun mendatang" ucap chigusa

"Benda apa?" ucap chihaya

......
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG.....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro