Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

The Apologize & The Tragedy

AUTHOR POV

"Tunggu! Duduk dulu!"Chanyeol menghentikan langkah mereka bertiga.

Mereka baru saja mau ke kamarnya masing-masing. Tapi ia sudah menghentikannya.

Akhirnya semuanya menurut.

Chanyeol menghela nafas lalu berkata, "Kalian harus saling meminta maaf. Aku juga."katanya lalu menunduk.

"Yuumin, aku minta maaf atas sikap anehku sejak berenang. Aku tahu aku jadi menjauh dan bersikap dingin padamu dan kalian berdua, maka dari itu aku mau minta maaf. Apa kalian memaafkanku?"ia berkata dengan serius.

Yuumin mengangguk dan tersenyum hangat. Luhan juga sama. Baek masih cemberut tapi akhirnya mengangguk.

"Uhm.. Aku juga.. mau minta maaf pada kalian. Aku jadi bersikap aneh dan jauh dari kalian. Dan uhm.. Yuumin aku minta maaf telah membentakmu waktu itu hanya karena masalah dapur. Waktu itu aku sedang termakan emosi. Aku minta maaf."kata Luhan lalu membungkukan badan.

Yang lain hanya mengangguk dan tersenyum. Yuumin tersenyum dengan lega.

"Uhm.. Aku mau minta maaf pada kalian jadi bersikap aneh. Dan khusus untuk Yuumin.."Baekhyun menghela nafas lalu melanjutkan,

"Aku sangat sangat minta maaf karena telah membentakmu sekasar itu. Waktu itu aku hanya shock dan kaget, jadi aku.. emosi. Dan melimpahkan emosi itu ke kau.. Aku minta maaf.."kata Baek lalu menunduk malu.

"Tidak apa.."kata Yuumin lalu ia tersenyum.

Di dalam benak Yuumin saat ini adalah ia sangat lega karena keadaan sudah kembali normal. Ia sangat senang.

Tapi ia masih bingung apa penyebab utama mereka bisa bersikap dingin dan membentaknya sekasar itu.

===

YUUMIN POV

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Ini masih pukul 2 siang."usul Yeol Oppa. Aku bertepuk tangan. Tanda setuju.

"Iya iya! Ayo pergi!"kataku sambil bertepuk tangan. Aku semangat.

"Iya iya aku ganti pakaianku dulu ya."kata Luhan Oppa lalu berlalu ke kamarnya.

"Aku juga."kata Baek Oppa lalu ke atas. Aku dan Yeol Oppa juga sama-sama ke atas untuk mengganti pakaianku.

"Hhmm pakai apa ya?"aku melihat isi lemariku.

Karena ini sudah memasuki musim dingin dan aku akan jalan bersama mereka bertiga, aku akan memilih pakaian yang lebih santai tapi nyaman.

Aku memakai kaos hitam polos dilapisi sweater putih dan jeans ketat, boots favoritku dan tas ransel kecil.

Yup, aku siap.

"Kita mau ke mana?"aku bertanya dengan semangat.

"Hhmm Sungai Han? Aku bosan."kata Yeol Oppa.

"Boleh boleh."kataku masih dengan nada ceria.

"Kajja!"kata Baek Oppa.

"Ne.."kataku lalu mengikuti langkah mereka ke mobil.

===

Si musim dingin begini, Sungai Han menjadi sangat dingin, padahal aku sudah pakai sweater tapi tetap saja masih kedinginan.

"Wow.. Sungai Han memang selalu indah.."kataku dengan mata berbinar.

"Hei! Mau minuman hangat tidak?"tanya Luhan Oppa. Aku dan yabg lain mengangguk.

"Aku seperti biasa saja, Oppa."kataku.

"Aku green tea saja."

"Aku sama seperti Baek."

Lalu Luhan Oppa meninggalkan kami untuk membeli minuman hangat.

"Yuumin! Lihat! Indah sekali langitnya!"kata Baek sambil melihat ke rah langit. Aku langsung melihat ke atas tapi yang kudapat adalah angin kencang. Aku menggigil.

"Brrr.."aku memeluk diriku sendiri dalam diam. Untung kedua kakakku tidak ada yang melihat.

"Minuman datang~"Luhan Oppa datang sambil membawa pesanan kami.

"Woah! Hot chocolatte!"kataku lalu mengambil dari tangannya.

Aku langsung meminumnya dan merasakan kehangatan di dalam tubuhku.

"Enak!"kataku.

Tiba-tiba mereka semua tertawa.

"Ada apa?"

"Itu ada kumis di atas bibirmu."kata Baek Oppa lalu tertawa lagi.

Aku menghapus kumis itu dengan menjilatnya.

===

AUTHOR POV

Lalu Yuumin menghapus kumisnya dengan menjilatnya.

'Omooo kyeopta>///<'-Baekhyun.

'O__O Aigoo *blush*'-Chanyeol.

'Kawaii>/////<'-Luhan.

===

YUUMIN POV

Rasanya kami sudah disini selama hampir dua jam. Dan aku sudah benar-benar kedinginan.

"M-Mau ke-ke mana la-lagi?"tanyaku masih kedinginan.

"Keliling. Kau masih kuat?"tanya Yeol Oppa. Aku mengangguk dan tersenyum.

"Baguslah.."

Kami terus berjalan dipinggir jembatan Sungai Han.

"Hei! Yuumin tolong fotokan aku ya di sini!"kata Yeol Oppa lalu mengeluarkan kameranya. Aku mengangguk.

Ia lalu duduk di pinggiran jembatan dan berpose. Aku memotretnya lalu tertawa.

"Aku juga! Aku juga!"Baek Oppa juga mau difoto.

Aku tertawa kecil lalu memfotonya dengan pose yang sama dengan Yeol Oppa. Begitu juga dengan Luhan Oppa dengan pose yang sama.

"Nah sekarang kau."kata Baek Oppa lalu mengambil kameranya dari tanganku.

"Arasseo."kataku lalu berjalan ke pinggir jembatan dan duduk diatasnya dengan pose yang sama dengan mereka bertiga.

Lalu kepalaku terasa berat dan pusing. Pandanganku terasa buram dan kabur.

"Yuumin, ayo senyum!"kata Luhan Oppa. Aku menurut.

"Oke! Hana, dul-"

"YUUMIN!!"

===

YUUMIN POV

Aku mengerjap-ngerjapkan mata. Tempat ini tidak familiar. Baunya seperti.. bau rumah sakit.

"Syukurlah kau sudah sadar."kata seseorang disampingku. Aku menengok tapi kepalaku langsung seperti terputar-putar. Aku pusing bukan main.

"Akh!"

"Jangan banyak bergerak!"katanya. Suaranya serak seperti habis.. menangis?

Aku melihat siapa dia dan ternyata-

"Ye-Yeol Oppa?"suaraku sangat kecil, hampir seperti bisikan. Tenggorokanku sangat kering. Seperti rasanya belum minum selama 2 hari.

"Kau tidak sadarkan diri selama 2 hari penuh, tapi syukurlah kau sudah sadar."kata Yeol Oppa lalu mengelus kepalaku.

"Ini minum dulu."kata Luhan Oppa lalu menyodorkan segelas air putih.

Aku meneguknya sampai habis.

"Kami khawatir kau tahu!"kata Baek Oppa lalu meneteskan air mata. Ada apa sih?

"Memangnya aku kenapa?"

"Saat kau akan di foto sewaktu di Sungai Han, kau terhuyung ke belakang dan kepalamu terbentur jembatan dengan keras dan tercebur ke air, lalu kau.. mengalami pendarahan."kata Yeol Oppa lalu terisak.

Aku tersentak kaget. Apakah aku mengalami hal itu? Aku kaget bukan main. Pantas saja kepalaku sangat pusing.

"Kau kekurangan banyak darah, kami ingin menyumbangkan kepadamu tapi golongan darah kami kan beda denganmu."kata Yeol Oppa lagi dengan nada kecewa.

"Sampai sekarang petugas rumah sakit masih mencari darah yang cocok untukmu."kata Baek Oppa lalu menghela nafas.

"Aku akan panggilkan dokter untuk memeriksamu."kata Luhan Oppa.

Ia menekan tombol disamping tempat tidurku lalu beberapa saat kemudian seorang perawat datang.

"Bagaimana keadaanmu, nak?"perawat perempuan setengah baya itu bertanya.

"Aku.. kepalaku.. masih pusing."kataku lalu tersenyum.

Aku merasakan kepalaku berputar lagi. Sial.

"Akkh!"aku meraung kesakitan.

Ia lalu memeriksa kepalaku.

"Kau kekurangan darah sangat banyak."

"Lalu bagaimana?!"kata ketiga kakakku serempak.

"Ia membutuhkan pendonor darah. Secepatnya."

"Memangnya darah kami tidak bisa?!"

"Tidak. Tidak cocok."

Mereka menghela nafas dalam frustasi.

"Tolong! Tolong carikan pendonor yang tepat dan cepat!"kata Baek Oppa sambil memohon. Aku jadi tidak tega melihatnya.

"Op-Oppa.. A-Aku tidak apa-apa kok. Kalian tidak perlu khawatir.."

"Tidak perlu khawatir bagaimana?!"

"Kami cemas tahu!"

Tiba-tiba pintu kamar rawatku terbuka dan masuklah seorang namja. Ia sepertinya sehabis berlari, maka dari itu ia ngosh-ngoshan.

"A-Aku akan mendonorkan darahku."

===

-16July2014-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro