Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bonus Chapter

A/N : Setelah 987654321 tahun meninggalkan cerita ini, rasa rindupun kembali menerpa, hiksT^T

Kesannya lebay ya?-_-

Oke, back to topic. Setelah berjuta juta tahun gak update ini cerita, akhirnya aku mutusin buat bikin bonus chapter yang kayaknya udah basi banget(?)

Yaudah lah ya, let's read this out!

===

AUTHOR POV

Yuumin berjalan pulang dengan langkah ringan. Hari ini adalah hari ulang tahun sahabatnya, Yura. Yura akan mengadakan pesta kecil di pekarangan rumahnya untuk acara ulang tahunnya ini. Ia hanya mengundang teman-teman terdekat dan menurutnya orang yang penting baginya.

Yuumin memutuskan untuk berbelanja sesuatu untuk hadiah sobatnya itu.

"Yuumin!"yang dipanggilpun menoleh ke arah suara dan ia melihat namja berkulit putih susu dan tubuh yang tinggi menghampirinya.

"Apa, Hunnie?"

"Kau mau ke mana?"Sehun terlihat tersipu mendengar nama panggilannya itu.

"Aku mau ke mall untuk membeli-"

"Aku ikut!"

"Ikut?"Yuumin mengangkat sebelah alisnya.

"Yah.."

"Pasti ada alasan tersendiri mengapa kau mau ikut. Ya kan?~"goda Yuumin.

Ya, itu karena aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu.

"Aku bosan."Sehun mempoutkan pipinya.

"Aish. Ya sudah ayo!"Yuumin menarik lengan Sehun dan membuat ia terkejut.

Yang menarik juga sama terkejutnya dan merasakan pipinya yang memanas.

Ia buru-buru melepaskan genggamannya dan tertunduk malu, "Mian.."

Sehun tertawa kecil. "Tidak apa. Ayo."ucapnya halus.

Mereka tiba di mall dengan naik bus. Jarak antara mall dengan sekolah tidah terlalu jauh, tetapi mereka ingin lebih cepat, sehingga menggunakan bus.

"Rencananya kau mau membelikannya apa?"Sehun yang berjalan di samping Yuumin, menoleh sambil tersenyum hangat. Yuumin merasakan desiran hangat menjalari tubuhnya.

"Uhm.. Aku belum tahu."ia menjawabnya dengan jujur. Ia memang belum tahu ia akan membelikan apa untuk sahabatnya itu. "Memang kau sudah membelikannya hadiah?"

"Uh.. Belum sih. Maka itu aku mau cari."

Merekapun berkeliling mall kira-kira sekitar 3 jam. Dan akhirnya mendapat apa yang mereka mau. Hadiah untuk Yura.

Yuumin membelikan dress merah marun dengan pita di sisi pinggang di atas lutut. Dan Sehun membelikan jam tangan untuk perempuan, yang menurut Yuumin, Yura akan menyukainya.

Dan.. Sekarang Yuumin belum tahu ia akan beli dress yang cocok untuk dirinya sendiri. Ia bingung.

"Hunnie, kau sudah ada kemeja untuk nanti malam?"tanya Yuumin dengan suaranya yang kyeopta.

"Sudah. Kau sudah?"

"Be-Belum.. Maka itu aku mau mencari mana dress yang cocok untuk kupakai nanti."

"Ya sudah ayo cari. Aku bantu."Sehun memberikan wink.

===

YUUMIN POV

Kami masuk ke salah satu toko pakaian yang menurutku bagus-bagus.

Aku melihat dress yang langsung membuatku kagum.

Dress ini tidak mewah, tapi tidak terlalu biasa. Dress ini simpel tapi enak dilihat. Dress selutut ini berwarna biru laut berhiaskan tali di bagian pinggangnya, yang akan membuat pinggang kita terlihat kecil.

Aku akan mencoba ini.

Akupun menukar seragam sekolahku yang rada kebesaran, dengan dress imut ini.

Aku melihat pantulan diriku di cermin. Aku terpana. Aku merasa begitu.. cantik dan lebih feminim daripada sebelumnya. Hanya saja kurang sentuhan terakhir. Yaitu make up dan aksesoris.

Aku keluar dari ruang ganti dan melihat Sehun sedang berdiri membelakangiku. Sepertinya ia sedang melihat dress dress lainnya.

"Sehun.."aku memanggilnya dengan perlahan. Tapi sepertinya ia mendengarnya.

Ia membalikan badannya ke arahku dan tampah terpesona dengan penampilanku. Kulihat ia memandangiku lalu dressku, dan begitu seterusnya. Pokoknya, wajahnya saat ini terlihat cengo.

Saat kepergok ia terus-menerus memandangiku, kulihat wajahnya memerah seperti tomat.

Astaga kyeopta!>//<

Aku tidak pernah tahu ternyata Sehun bisa tersipu seperti itu!

"..antik.."

"Ha? Antik?"tanyaku heran.

"Ma-Maksudku.. Cantik. Kau cantik."ia semakin tersipu karena telah berkata jujur seperti itu.

Dan bukan hanya dia yang tersipu, aku rasa malah aku lebih jauh parah darinya. Aku merasakan panas di seluruh tubuhku sampai naik ke telingaku. Astaga!

"Ya-Yasudah. A-Aku bayar dulu ya."kataku, berusaha keras untuk tidak tergagap. Dan usaha itu gagal total.

"Ne."

===

Pesta Yura memang sederhana, tetapi tetap meriah dan cukup ramai.

Tapi sampai saat ini aku belum melihat Yura keluar dari rumahnya. Maksudku, Yura belum terlihat di sini.

Aku datang bersama ketiga Oppaku yang tampannya luar biasa. Ehem.

Mereka bertiga semakin terlihat tampan saat memakai jas hitam formal dengan dasi di lehernya. Dengan tambahan sedikit eyeliner dan bedak tipis, hasil make up ku, mereka terlihat semakin hot dan sexy.

Bahkan aku sampai tak tahan melihat mereka dari dekat. Bisa bisa aku pingsan berdiri(?)

Sedangkan aku? Aku memakai dress yang tadi sempat kubeli bersama Sehun. Aku membuat rambut coklat maduku semakin bergelombang dan sengaja meriapnya, aku juga memakai high heels yang senada dengan dress. Dengan make up tipis, serta merta aksesoris seperti kalung dan gelang serta anting yang senada dengan dress, akupun berjalan dengan pedenya di tengah-tengah ketiga Oppaku.

Gila, aku semakin terlihat keren saja didampingi mereka bertiga yang super cool itu. Apa aku yang kelewat pede saja?

Dan, hey, omong-omong ke mana si Sehun ya..?

Baru saja terpikir olehku bahwa Sehun tak akan datang ke pesta, tiba-tiba saja yang kupikirkan sudah berdiri tepat di depan kami.

Ia terlihat sangat sangat sangat dan sangat keren serta tampan serta hot serta sexy dan segalanya deh! Pokoknya, dia terlihat perfecto malam ini.

Jas hitam formal yang membalut tubuhnya yang tinggi, make up tipis seperti eyeliner yang membuatnya hot(mungkin ia tak memakai bedak lagi karena ia sudah kelewat putih), serta rambutnya yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga terlihat licin dan super rapih.

Ia benar-benar seperti pangeran..

HA? Apa yang kupikirkan sih?!

Ya Tuhan.. Apakah ini pertanda baik? Atau pertanda buruk?

Bahwa aku menyukai Oh Sehun.

===

Pesta itu berjalan mulus dan lancar. Semuanya sudah pulang kecuali kami bertiga belas(yup, aku dan 12 namja keren itu).

Yura masih bermesraan dengan Kai di taman bagian belakang rumahnya, sampai Sehun berdeham keras.

"EHERM!"

Kai yang menyadari itu segera menggeram kesal.

"Sial. Kau mengganggu sekali sih, Sehun. Kau iri yaaa?~"Kai meledek dengan smirk.

"Sial."Sehun memutar bola matanya.

Kini, kami semua duduk di taman bagiab belakang rumah Yura yang sudah dihias sedemikian rupa menjadi tempat pesta yang indah.

"Sepertinya ia benar-benar tidak sabar ya."Lay Oppa tertawa kecil.

Tidak sabar? Apa maksudnya?

"Maksudnya apa?"tanyaku kepada Sehun.

"Biarkan saja. Orang tak waras."katanya dengan dingin ke arah Lay. Lay langsung bungkam.

Kami--aku dan Sehun--duduk berdua di pinggiran kolam untuk air mancur yang dipantuli sinar lampu.

Benar-benar indah. Dan romantis.

Yang lain duduk di tempat yang berbeda.

Tiba-tiba saja Sehun menggenggam tanganku dan bertatapan wajah denganku.

"Yuumin.. Aku tahu ini benar-benar tidak romantis. Tapi aku ingin kau tahu, bahwa aku menyukaimu dari dulu. Kau tak pernah sadar itu.. Maka itu, di sinilah, dan sekaranglah aku menyatakan perasaanku padamu, bahwa aku mencitaimu. Maukah kau menjadi pacarku?"

Aku terpana. Selama sepersekian detika aku hanya diam mematung, memandangi Sehun yang sudah berlutut di depanku sambil menggenggam tanganku ala pangeran- pangeran di film Princess.

"A-Aku.."

"Terima! Terima! Terima!"kudengar sorakan-sorakan memenuhi taman. Dan yang pasti dari teman-temanku yang tak tahu malu. Bisa-bisanya saat aku sedang 'ditembak' mereka teriak-teriak seperti itu?

"Aku tahu ini memalukan. Tapi aku benar-benar mencintaimu. Aku ingin kau selalu di sisiku. Aku mau melindungi dan menjagamu selalu. Kumohon.. Maukah kau menjadi pacarku?"

Apakah aku akan menerima Sehun untuk melupakan ketiga Oppaku? Apakah aku akan memberi kesempatan untuknya?

Teriakan semakin memuncak ketika aku menjawab, "Ya aku mau."

===

AUTHOR POV

"Ya aku mau."

Sehun yang sedari tadi berlutut, akhirnya berdiri dan Yuuminpun ikut berdiri. Sehun segera memeluknya dengan hangat.

"Aku berjanji akan menjagamu."ia berbisik di telinga Yuumin.

"Hey Sehun!"Baekhyun menepuk pundaknya. "Selamat ya! Jaga adikku yang cantik ini baik-baik. Awas saja kalau kau membuatnya sedih."

"Tidak akan, Hyung."Sehun tertawa kecil.

"Wah wah wah. Maknae kita lucky ya!"sang happy virus tersenyum lebar. "Selamat broo! Jaga ia baik-baik!"

Sehun mengacungkan jempolnya.

"Hunnie! Selamat ya!"Luhan memeluk Sehun dengan erat. "Aku harap kalian bahagia. Jaga adikku baik-baik, oke?"

Sehun balas memeluknya dan menjawab, "Oke Hyung!"

Yang lainpun mengucapkan kata-kata yang sejenis yang membuat author malas menulisnya(eh).

"Selamaaaatt!"Yura memeluk Yuumin.

"Sudah sudah. Tidak ada adegan peluk-pelukan lagi."Sehun memisahkan pelukan Yuumin dengan Yura. Yang membuat Yura mencibir dengan kesal.

Sehun segera menangkup wajah Yuumin lalu didekatkanlah wajahnya dengan wajah Yuumin. Dengan halus ia menekan bibirnya ke bibir Yuumin. Yang melihat hanya membuka mulutnya dengan shock.

Yuuminpun tak mampu berkata-kata atau bahasa kerennya, speechless.

"Saranghae.."kata Sehun setelah ciuman itu dan beranjak memeluk Yuumin yang badannya sudah sangat panas.

"Saranghae too.."balasnya malu-malu.

===

A/N : Tomorrow is NEW YEAR! Yehet!

Ehm btw, you love this story?o_O

Comment dan Vote sangat dibutuhkan^*^

Saranghaeyo~

-31Dec14-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro