Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

empat puluh lima

Setelah tadi Yn bertemu dengan Yeonwoo, dia tak lupa menghubungi SeokJin. SeokJin mengatakan, jika dia sudah menunggu Yn diseberang rumah sakit. Yn tak mempermasalahkannya.

Yn sudah bilang ke Lee Ahjushi, untuk Lee ahjushi nanti pulang sendiri. Karena Yn akan pulang dengan temannya, dan ingin ke suatu tempat terlebih dahulu.

Yn mulai melangkah untuk keluar dari rumah sakit, untuk menemui SeokJin yang sudah menunggunya.

Dan dapat dia lihat, SeokJin sudah berdiri diseberang jalan dengan sebuket bunga ditangannya. SeokJin terlihat melambaikan tangan padanya. Yn membalas lambaian SeokJin dengan senang. Dia mulai melangkah, tanpa tahu apa yang akan terjadi padanya.

°°°

Melihat Yn mulai keluar rumah sakit, dia pun segera mengikuti Yn. Dia bingung, ketika Yn tidak ke parkiran. Yn tidak naik mobil bersama kakeknya.

"Yn tidak bersama harabeoji?"tanyanya pada diri sendiri, merasa heran

Sena terus mengikuti dan melihat Yn yang mulai keluar. Sena melihat, seseorang diseberang rumah sakit. Seorang pria, dengan membawa buket bunga ditangannya.

"Jadi, dia bersama orang lain?"ucapnya. Dia tersenyum

Sena segera menghubungi orang suruhannya untuk merubah rencana. Dengan begini, rencananya lebih mudah tanpa harus turut mengorbankan kakeknya.

"Target tidak menaiki mobil. Dia keluar dari rumah sakit. Dia akan menyeberang, ke seberang rumah sakit. Kamu tabrak dia disitu. Dia memakai setelan kemeja dan rok berwarna biru"ucap Sena dengan menyebutkan ciri-ciri Yn dan segera mematikan panggilan

Setelahnya, dia memperhatikan anak buahnya itu mengerjakan tugasnya.

°°°

SeokJin dengan antusias melambaikan tangannya, ketika melihat Yn diseberang jalan dan perempuan itu dengan senyuman lebar membalas lambaian tangannya.

SeokJin terus tersenyum dengan terus memperhatikan Yn yang siap menyeberang, menunggu perempuan itu dengan jantung yang berdegup kencang. Matanya dia fokuskan menatap Yn yang melangkah dengan senang dan SeokJin seketika terkejut, ketika sebuah lampu mobil menyorot kearahnya dan dengan kencang mengarah ke arah perempuan itu.

Kurang dari lima menit, tubuh perempuan yang sedari tadi dia tunggu terjatuh beberapa meter karena tertabrak mobil yang melaju kencang tadi.

SeokJin terdiam melihat itu. Jantungnya serasa berhenti berdetak saat itu juga. Dia menjatuhkan buket bunganya dan berlari menghampiri tubuh yang sudah terkapar di aspal.

"Jung Yn?"teriak SeokJin, setelah menjatuhkan bunga ditangannya dan segera berlari

Beberapa orang yang berada disekitar tempat kejadian, segera mengerubungi. Menyaksikan perempuan itu.

SeokJin menerobos orang-orang yang mengerubungi Yn. Dia berhasil mencapai Yn, dia segera meminta tolong untuk memanggil bantuan dari rumah sakit seberang.

SeokJin menangis, melihat tubuh Yn sudah berlumuran darah.

"Yn?"ucap SeokJin, disamping Yn


"Yn, kamu baik-baik saja?"tanyanya dengan gemetar

"Ap po hah hah Opp pa"lirih Yn, dengan bersusah payah

"Tolong. Segera panggil bantuan di rumah sakit seberang"ucapnya pada orang-orang yang ada disana

"Kami sudah meminta bantuan. Mereka segera kesini"ucap salah satu orang

"Yn, dimana yang sakit hm?"tanya Seokjin dengan mengelus pipi Yn yang sudah berlumur darah, yang keluar dari keningnya

"Kakiku dan tangan kananku"lirih Yn

"Tetap buka matamu, Yn. Kamu dengar aku kan?"tanya SeokJin, dia memastikan kesadaran Yn tidak hilang

Yn berusaha tetap menyadarkan dirinya, ketika mendengar suara SeokJin lagi. Rasa sakit ditubuhnya, tidak bisa dia tahan. Seakan tubuhnya remuk. Kedua kakinya sakit, tapi kaki sebelah kanan dan tangan kanannya yang terasa sangat sakit.

Tangan kiri Yn berusaha menggapai SeokJin, Seokjin yang melihat itu segera meraih tangan Yn dan dia tempelkan di pipinya.

"Kamu bertahan. Para perawat akan segera kesini memberikan pertolongan padamu"ucap SeokJin

"Op pa. Mian hae. K ki ta, tid dak ja di huh per gi"ucap Yn dengan terbata, air matanya mengalir

SeokJin tak bisa menahan tangisnya, dia mencium tangan Yn yang dia genggam

"Aniyo. Kita bisa pergi lain kali, setelah kamu sembuh. Ne?"ucap SeokJin dan Yn hanya mengedipkan matanya. Mata Yn kemudian terpejam

"Yn? Bangun Yn"ucap SeokJin, ketika melihat perempuan itu memejamkan matanya

Tak lama, beberapa perawat datang dengan membawa tandu ambulans dan beberapa perlengkapan pertolongan pertama. Perawat itu terkejut ketika melihat korban, orang yang mereka kenal.

"Dia mengatakan, Kaki dan tangan kanannya sakit"ucap SeokJin, memberi tempat untuk para perawat mengambil alih Yn

Mereka segera memberikan bantuan, dengan mengecek kesadaran pasien, mengecek luka yang ada, menekan luka yang terus mengeluarkan darah dan membidai yang diduga mengalami cedera.

Perawat itu menepuk pelan pipi Yn, memastikan kesadarannya

"Nona, anda bisa mendengar saya?"tanyanya, dengan kembali menepuk pipi Yn

setelah dirasa Yn memberikan respon, mereka segera memindahkan Yn ke tandu ambulans dan membawa Yn masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

SeokJin mengikuti para perawat itu, yang mulai menarik tandu ambulans untuk mengangkut Yn.

Diseberang, Sena terlihat puas. Namun sorot matanya, menunjukkan kesedihan.

"Aku harap, kamu tidak akan selamat Yn"ucapnya dan segera pergi dari sana

°°°

Diruang IGD, Yn langsung mendapatkan pertolongan lanjutan. Perawat mengatakan jika Yn hilang kesadaran dan detak jantung Yn tiba-tiba berhenti, mereka segera memberikan RJP pada Yn semaksimal mungkin setelah memasang alat pendeteksi detak jantung.

1 2 3 4 5 6 7 8 .....

Oksigen ....

RJP terus mereka lakukan, untuk mengembalikan detak jantung Yn.

°°°

SeokJin dengan cemas menunggu Yn didepan ruang IGD, dimana Yn sedang diberikan tindakan. SeokJin sedari tadi tidak tenang mengingat Yn. SeokJin menyaksikan sendiri bagaimana tubuh Yn tertabrak mobil tadi.

SeokJin duduk dikursi dengan menggenggam kedua tangannya, berdoa agar Yn baik-baik saja didalam sana.

"Dimana Yn?"tanya seorang pria berjas putih, yang datang dengan berlari karena buru-buru khawatir

"Sajangnim. Yn sedang diberikan tindakan. Dia mengalami henti jantung tadi"ucap salah satu perawat yang tadi sempat memantau

MiHyun pun segera masuk ke IGD. SeokJin hanya menatap pria setengah baya itu, yang masuk kedalam ruangan.

MiHyun tadi yang baru selesai operasi mendapatkan kabar, jika Yn putrinya mengalami kecelakaan diseberang rumah sakit. MiHyun buru-buru ke ruang IGD untuk melihat putrinya itu.

Melihat MiHyun masuk, perawat yang memberikan RJP pada Yn bersuara"euisanim. Kami belum berhasil mengembalikan detak jantung pasien"ucap perawat itu, dengan kelelahan karena memberikan tindakan RJP

MiHyun maju dan meminta perawat yang sedang memberikan RJP pada Yn, untuk minggir

"Biar aku saja"ucapnya dan segera naik ke bed, dimana Yn dibaringkan

"Tapi euisanim?"ucap perawat itu

"Tidak apa, biar aku saja"ucap MiHyun dan perawat itu memberikan tempat untuk MiHyun ambil alih

MiHyun mulai memberikan RJP pada Yn. Dalam hatinya terus berdoa untuk anaknya itu bisa selamat. Air matanya terus mengalir, melihat putrinya terkapar tak berdaya seperti ini.

"Appa mohon. Kembalilah Yn. Jebal. Jangan buat Appa kecewa dan sedih"

"Jebal. Appa mohon"ucapnya dengan terus memberikan RJP

MiHyun mengerahkan tenaganya untuk memberikan tekanan agar detak jantung Yn kembali. Berkali-kali MiHyun memberikan pompaan pada bagian dada Yn. Dia tidak menghiraukan peluh yang mulai keluar di keningnya karena kelelahan.

"Yn"ucap MiHyun, disela-sela pompaannya

Cukup lama MiHyun memberikan tindakan RJP, namun tidak ada kemajuan juga

"Euisanim hentikan. Sudah cukup uisanim, anda sudah terlalu lama melakukan RJP"ucap beberapa perawat

MiHyun terus menerus memberikan RJP pada Yn, berusaha mengembalikan detak jantung putrinya itu.

"Andwe Yn. Appa mohon Yn"ucap Mihyun

"Euisanim, saya mohon hentikan"ucap salah satu dokter IGD

"Euisanim"ucap salah satu perawat, berusaha menghentikan MiHyun

MiHyun menangis melihat itu

"Andwe. Putriku masih hidup. Minggir"ucap MiHyun, berusaha menyingkirkan para perawat yang menghalanginya

"Cepat. Lakukan RJP lagi"ucap MiHyun

"Euisanim. Kita sudah berusaha semampu kita"ucap dokter IGD

MiHyun menatapnya tak terima, dia langsung menarik kerah baju dokter tersebut

"Hentikan omongan mu itu. Putriku masih hidup"ucap MiHyun emosi

"Euisanim"para perawat terkejut dengan tindakan MiHyun

Tit tit tit

Electrocardiogram berbunyi kembali, dengan menandakan detak jantung Yn kembali. Para perawat yang mengetahui itu terkejut sekaligus senang dan terharu.

"Euisanim. Detak jantung pasien kembali"ucap salah satu perawat

MiHyun langsung maju lagi dan di ikuti dokter IGD. Mereka memeriksa kondisi Yn

"Euisanim? Anda baik-baik saja?"tanya dokter IGD itu, melihat MiHyun hampir limbung

"Sajangnim?"ucap manager Park, membantu MiHyun saat dia hampir limbung

MiHyun menangis melihat itu. Doanya terkabul, putrinya masih hidup. Dia membiarkan para perawat, melakukan tugasnya.

Manager Park membawa Mihyun keluar dari ruang IGD

"Putriku selamat"ucap MiHyun

"Iya sajangnim"ucap manager Park, dia membantu MiHyun untuk duduk

SeokJin yang mendengar itu, merasa cukup lega. Doanya terkabul, Yn selamat.

Setengah jam menunggu perawat dan dokter kembali menangani Yn, tak lama seorang mendekati MiHyun

"Permisi dokter Jung. Ada yang ingin saya sampaikan mengenai kondisi pasien"ucap dokter

"Bagaimana keadaan Yn? Dia sudah baik-baik saja kan?"tanya MiHyun

"Hasil pemeriksaan, pasien mengalami patah tulang di kaki kanannya dan tangan kanannya. Kami minta ijin untuk dilakukan operasi segera"ucap salah satu dokter, yang tadi turut memberikan pertolongan

MiHyun terkejut mendengarnya"Lakukan apapun, tolong selamatkan putriku"ucap MiHyun

"Baik"dokter itu pun segera kembali

"Tolong hubungi istriku. Kabari tentang keadaan Yn"ucap MiHyun

"Baik sajangnim"ucap manager Kang dan segera menghubungi Haera. Mengetahui Haera yang terkejut diseberang sana, MiHyun mengambil alih ponsel manager Park dan menenangkan istrinya itu

°°°

Haera cukup terkejut mendengar kabar mengenai putrinya. Dia buru-buru ke rumah sakit. Selama perjalanan, dia menangis. Bertanya-tanya kabar putrinya. Meskipun sudah diberitahu kabar Yn, tapi dia tetap tidak tenang.

Lee ahjushi sama khawatirnya akan keadaan Yn. Dia juga terkejut, saat mengetahui Yn mengalami kecelakaan. Dia merasa bersalah, karena seharusnya dia tidak mengikuti ucapan Yn untuk pulang.

Saat sampai di rumah sakit, Haera segera berlari keruang UGD. Dimana, sang suami masih disana menunggunya.

"Bagaimana keadaan Yn? Dia baik-baik saja kan? Yeobo, katakan"ucap Haera tak sabaran sambil menangis

MiHyun memeluk sang Istri erat. Dia tak kuat melihat istrinya menangis seperti ini

"Yn sedang diruang operasi. Dia mengalami patah tulang di kaki kanannya dan tangan kanannya, akibat kecelakaan itu"ucap MiHyun

Haera menangis mendengar itu

"Yn Putriku"lirih Haera

MiHyun berusaha menenangkan sang istri dengan memberikan pelukan dan mengucapkan kata tenang. Meskipun, dirinya sendiri masih berusaha untuk tenang.

SeokJin hanya memperhatikan kedua orang tua itu. SeokJin jadi merasa bersalah. Seharusnya, dia tidak menunggu Yn diseberang rumah sakit. Dan dia seharusnya tidak membiarkan Yn menyeberang sendiri.

SeokJin memberanikan dirinya untuk mendekati kedua orang tua Yn

"Eomeonim"ucapnya

Haera menatap SeokJin, begitupun MiHyun

"SeokJin-ah?"ucap Haera terkejut dengan keberadaan SeokJin. MiHyun terlihat bertanya-tanya akan siapa pria dihadapannya saat ini. Dia baru menyadari keberadaan SeokJin disana

"Saya minta maaf. Seharusnya saya, tidak membiarkan Yn menyeberang jalan sendirian. Seharusnya saya membantunya. Jika saya tidak membiarkan Yn menyeberang sendirian, Yn pasti tidak akan seperti ini. Saya sungguh minta maaf"ucapnya dengan membungkukkan badannya

Haera dan MiHyun yang mendengar itu terkejut "kamu berada di lokasi kejadian Putriku?"tanya MiHyun

SeokJin mengangguk "ne. Yn tadinya akan bertemu dengan saya. Tapi ternyata, Yn berakhir seperti ini. Tolong maafkan saya, eomeonim, abeonim"ucap SeokJin

Haera maju dan memeluk SeokJin "aniyo SeokJin-ah, ini bukan salah mu. Tapi salah orang yang sudah menabrak putriku"

Haera melepaskan pelukannya dan menatap SeokJin Serta MiHyun

"Kita harus menangkap pelaku itu. Membuat dia mendapatkan hukuman atas ini semua dan mencari tahu kenapa kecelakaan ini bisa terjadi"ucap Haera

"MiHyun-ah. Kamu sudah lapor polisi kan tentang ini? Iya kan?"tanya Haera

"Sudah. Polisi sedang mencari tahunya. Kita tunggu sampai polisi menemukan pelakunya. Karena mereka melarikan diri saat ini"

"Sekarang, kita fokus pada Yn terlebih dahulu"ucap MiHyun

"Ne"balas Haera dan kembali memeluk MiHyun

"Yn masih diruang operasi?"tanya Haera

MiHyun mengangguk "ne. Masih dilakukan operasi saat ini"jawabnya

"Ayo kita tunggu disana"ucap Haera

"Ne"jawab MiHyun

"Hm eomeonim. Boleh aku ikut?"tanya SeokJin

Haera tersenyum dan mengajak SeokJin juga.

Mereka bertiga berjalan ke ruang operasi. Menunggu operasi Yn selesai.




.

.

Mohon maaf, bila ada kesalahan penulisan dalam chapter ini.

Sudah aku double published yaa. Yuk bisa yuk 60+ vote nya 😆

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro