Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

empat puluh empat

Hari ini, kamu kebagian dines siang lagi. Sudah tiga hari berturut-turut kamu mendapatkan dines siang.

Tentang kamu dan Yeonwoo, semenjak kamu yang memintanya berhenti mengejarmu itu, dia benar-benar berhenti. Kamu pun mencoba menjaga jarak dengan lelaki itu. Namun tetap saja, kamu merasa bersalah karena tidak memberikan penjelasan kepadanya.

Kamu berjalan memasuki ruangan, setelah keluar dari lift.

"Yn?"panggilan seseorang terdengar

Kamu menatap orang yang memanggil kamu barusan

"Oh Mina sunbae?"ucapmu

Perempuan itu tersenyum "dines siang?"tanyanya

Kamu mengangguk "ne. Aku dines siang lagi hari ini. Sunbae dines pagi?"jawabmu

"Ne, aku dines pagi. Oh, Hani juga hari ini dines siang. Tapi dia belum dateng"jawab Hani

"Oh Hani Sunbae juga siang?"tanyamu

"Hm dia hari ini siang. Kamu ada temennya"ucapnya

Kamu tersenyum "kalau begitu, aku ke ruangan perawat dulu untuk nyimpen tas"ucapmu

"Oh simpanlah tas mu. Lalu segera kesini. Nanti waktunya operan pasien"ucap Mina

"Iya sunbae"balasmu dan segera keruangan perawat untuk menyimpan tas

Setelahnya, kamu kembali ke tempat tadi. Dan kebetulan, Hani baru saja tiba.

"Oh Yn? Dines siang juga?"tanyanya

Kamu mengangguk "iya sunbae"balasmu, sedikit canggung dengannya

Hani merasakan kecanggungan mu itu dan dia tersenyum, memaklumi itu "kalau begitu, aku nyimpen tas dulu. Kamu tunggu aku ya?"pesannya

Kamu hanya mengangguk dan Hani buru-buru keruangan perawat.

Tak lama, dia sudah kembali lagi "kamu beneran nungguin aku?"ucapnya senang

Kamu tersenyum "iya Sunbae"jawabmu

Hani merangkul tangan kananmu "kajja. Waktunya operan dengan yang dines pagi"ucapnya dan segera menarik kamu untuk bertemu yang lainnya, kamu hanya mengikuti Hani

°°°

Baru selesai mengurus beberapa pasien baru, kamu segera duduk di ruang jaga perawat. Kamu mengecek handphone yang tadi menandakan ada pesan masuk.

Incoming message from

Seok Jin Oppa

Hari ini aku mendapat jadwal pulang
Mau bertemu? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat
Aku akan menjemputmu di rumah sakit

°°°

Kamu tersenyum membaca pesan itu. Seok Jin akhir-akhir ini, selalu ada aja tingkahnya. Semenjak kalian yang pergi ke pantai saat itu, Seok Jin menjadi sering mengirimi kamu pesan, disaat waktu luangnya. Seperti saat ini.

°°°

Seok Jin Oppa

Hari ini aku mendapat jadwal pulang

Mau bertemu? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat

Aku akan menjemputmu di rumah sakit

Oppa tidak istirahat dulu?

Aniyo. Aku tidak lelah

Arraseo. Jemput aku di Kyunghee hospital

Aku sedang dines hari ini

Aku pulang jam 9 malam

°°°

Kamu tersenyum membaca balasan pesanmu untuknya. Bisa-bisanya, kamu mengiyakan dan meminta SeokJin menjemput di rumah sakit.

"Apa tidak apa ya?"lirihmu dengan bimbang sambil menatap layar yang masih menampilkan kolom pesan

°°°

Seok Jin Oppa

👌
Aku jemput jam 9 saja karena dekat

°°°

Kamu semakin tersenyum membaca pesannya. Seok Jin sangat cepat membalasnya karena dia benar-benar tipikal orang, yang senang jika membalas pesan. Bahkan dia akan marah, jika orang tidak membalas pesannya.

"Wae?"tanya seseorang

Kamu menatap orang tersebut. Ternyata Hani

"Oh sunbae. Ada apa?"tanyamu

Dia menatapmu "harusnya aku yang bertanya. Kamu sepertinya sedang senang. Karena apa?"tanyanya

Kamu menggeleng "aniyo. Bukan karena apa-apa"jawabmu berbohong

Dia menatap kamu curiga sambil menggoda "ada hal baik apa, sehingga kamu tersenyum bahagia seperti itu?"tanyanya lagi, sambil duduk disebelah mu dan menatapmu

"Aniyo. Tidak ada apa-apa"jawabmu

Hani menyerah"Arraseo. Aku senang, kamu bisa tersenyum lagi"ucapnya

Kamu terdiam menatapnya, lalu tersenyum "ne sunbae"balasmu

"Yn? Tentang Yeonwoo oppa,"ucapnya dijeda

Kamu menatapnya, ketika Hani menyebut nama Yeonwoo

"Apa kamu, masih menjaga jarak darinya?"tanya Hani, dengan serius menatapmu

Kamu terdiam menatapnya "Yn. Aku harap, kamu bisa menyelesaikan masalah kamu dengan Kakak sepupu ku itu. Hampir seminggu ini, dia banyak melamun karena memikirkan kamu"

"Dia juga, menyalahkan dirinya atas kejadian kamu dan Soyoung. Aku harap, kamu mau bicara dengannya dan kasih dia kesempatan lagi"ucap Hani

"Sunbae, aku..."ucapmu terhenti

"Aku mohon. Setidaknya, kamu mau berbicara Dengan Yeonwoo oppa. Dia sangat menyukai kamu, Yn. Dia serius padamu"ucap Hani memohon dengan raut wajah menyendu, dengan menggenggam tanganmu

Kamu terdiam dan kemudian mengangguk "arraseo. Aku akan menemui Yeonwoo sunbae nanti"ucapmu

Hani tersenyum senang "jinjja? Kamu mau menemuinya?"tanyanya

Kamu mengangguk "arraseo. Aku akan menghubungi Yeonwoo oppa, untuk nanti istirahat bisa makan bersama dengan kamu juga"ucapnya senang

"Ne sunbae"balasmu

°°°

Jam istirahat tiba, Hani mengirimkan kamu pesan bahwa dia bersama Yeonwoo sudah berada di cafetaria terlebih dahulu dan mereka menunggu kamu. Kamu hampir lupa, jika kamu memiliki janji bersama Hani untuk istirahat bersama. Karena kamu tadi baru saja menyelesaikan mengurus pasien baru, tanggung jawab kamu.

Lift telah sampai di lantai satu dan kamu pun berjalan menuju cafetaria.

"Yn?"panggil seseorang

Kamu menatap orang yang memanggilmu, suaranya sangat kamu hapal

"Oh Appa?"ucapmu senang

Ayahmu mendekatimu sambil tersenyum "mau ke kantin?"tanyanya dengan merangkul bahumu

Kamu mengangguk "ne"balasmu

Kalian berjalan bersama untuk menuju kantin"Baru istirahat?"tanyanya dengan menatapmu

"Ruanganku banyak sekali pasien baru. Padahal tadi pagi, pasien lama banyak yang pulang. Jadi aku baru bisa istirahat"keluhmu

Ayahmu tersenyum  dan mengelus rambutmu gemas "namanya rumah sakit, pasti hilir mudik pasien terus terjadi"jawabnya

Kamu tersenyum "majayo. Aku lelah"keluhmu

Ayahmu tersenyum dan dia merangkulmu lebih kuat, antara gemas dan sayang menjadi satu ketika kamu mengeluh padanya.

Berjalan bersama, dengan pelukan seperti itu. Banyak yang melihat ke arah kalian. Para perawat atau staff yang ada, mereka senang melihat interaksi Ayah dan anak Itu. Beberapa pasien atau keluarga, ada yang menatap kalian heran tapi tidak terlalu mereka ambil pusing.

"Oh iya, appa juga dines siang?"tanyamu, baru menyadari bahwa Ayahmu sore ini masih ada dirumah sakit. Karena beberapa hari ini, kamu belum bertemu Ayahmu karena dia tadinya ada di Daegu

"Appa dari pagi ada disini. Dari Daegu langsung kesini, karena ada cito. Dan nantinya juga jam 7 malam ada operasi lagi disini. Jadi belum bisa pulang"jawabnya

"Ah pantes saja, Appa belum pulang ke rumah"jawabmu

"Ne. Pagi tadi ada 2 cito, di jam yang berurutan. Jam 7 pagi dan siang jam 11.  Tadi baru saja selesai visit pasien, dan dilanjut jam 7 malam nanti akan ada operasi lagi. Jadi, appa belum bisa pulang"ucapnya

"Appa harus istirahat. Jangan terlalu lelah"ucapmu, dengan memeluk Ayahmu

"Ne, Ners"jawabnya dan kamu tertawa mendengarnya

Kalian sudah sampai di kantin dan siap mengambil makan

"Kamu duduk dimana?"tanya Ayahmu, yang sudah selesai mengambil makan

"Aku akan duduk bersama Hani sunbae. Disana"jawabmu, dengan menunjuk ke arah Hani berada. Dan jangan lupakan, ada Yeonwoo disana

Ayahmu melihat adanya Yeonwoo, dia menatapmu khawatir

"Apa tidak apa, ada Yeonwoo disana?"tanyanya

Kamu tersenyum "gwenchana. Aku selalu menghindar darinya semenjak itu. Padahal, dia tidak punya salah apapun"ucapmu

"Tapi dia..."kamu segera memotong ucapan Ayahmu, ketika tahu tujuan bicaranya

"Gwenchana Appa. Waktu itu juga, Appa sempat berniat menjodohkan aku dengannya kan?"tanyamu menggoda padanya

"Tapi itu kan berbeda"jawabnya

"Gwenchana. Percaya padaku, aku baik-baik aja"ucapmu meyakinkannya

Ayahmu tersenyum "arraseo. Kalau begitu, appa akan makan bersama dokter yang lainnya"ucap Ayahmu

Kamu mengangguk

"Appa kesana, ya?"pamitnya dan kamu mengangguk lagi, memperhatikan Ayahmu yang sudah melangkahkan kakinya menuju meja dimana para dokter berada

Kamu mulai mendekati meja Hani dan Yeonwoo

"Mianhae, aku membuat kalian menunggu lama ya sunbae?"tanyamu

"Aniyo. Gwenchana"jawab Hani

Kamu pun duduk dihadapan Yeonwoo. Yeonwoo menyerahkan sekotak susu coklat kesukaan kamu

Kamu tersenyum "gomawo sunbae"ucapmu dan Yeonwoo tersenyum mendengarnya

Kalian pun makan dengan hikmat, suasana hening tanpa adanya obrolan.

"Hmm apa aku harus pindah, agar kalian bisa berbicara?"tanya Hani ragu, karena melihat dua orang ini saling diam

"Aniyo sunbae. Disini saja. Aku akan berbicara dengan Yeonwoo sunbae, nanti saja di jam pulang"balasmu

Yeonwoo menatapmu begitu pun Hani "tidak sekarang?"tanya Hani

Kamu tersenyum "tidak enak sunbae, disini juga banyak orang"jawabmu

"Arraseo. Kita bertemu di rooftop saja untuk berbicara empat mata"ucap Yeonwoo

Kamu tersenyum dan mengangguk, Hani hanya diam. Membiarkan kedua orang itu berbicara, untuk mencapai kesepakatan.

°°°

Diluar, seorang perempuan memperhatikan interaksi Ayah dan Anak yang tadi menuju kantin. Dia mengepalkan tangannya. Dia merasa iri melihatnya. Dia merasa, seharusnya dia yang berada di posisi perempuan itu. Dia benci melihatnya.

Sena

Ya, dia adalah Sena. Diam-diam, Sena ke rumah sakit. Menyamar sebagai pasien, hanya untuk melihat Yn. Dia ingin melakukan sesuatu pada Yn, tapi selalu waktunya tidak tepat. Akhirnya, dia menunggu waktu yang tepat. Dan tanpa diduga, dia melihat interaksi antara Yn dan MiHyun. Dia membenci itu.

Sena segera menelepon seseorang

"Lakukan sesuai yang aku perintahkan"ucapnya

"Hari ini?"tanya orang diseberang

"Hm hari ini. Nanti, saat mobilnya dia keluar dari rumah sakit, tabrak saja. Kalau bisa, sampai penumpangnya tidak selamat"ucapnya, pada seseorang diseberang telepon

"Tapi, bagaimana dengan supirnya?"

Sena terdiam sebentar, "Tidak apa. Yang terpenting, perempuan itu harus lenyap"ucapnya lagi dan segera mengakhiri panggilan

Dia segera keluar dari rumah sakit. Dan akan memantau dari jauh nanti.

°°°

Sesuai janji tadi saat istirahat, Yn akan bertemu dengan Yeonwoo. Yn tadi sempat mengirimkan pesan pada SeokJin untuk menunggunya lebih dulu, sebab dia harus menuntaskan keperluannya dengan salah satu rekan kerja. SeokJin tidak mempermasalahkan itu, dia akan menunggu Yn katanya.

Yn dan Yeonwoo saat ini berada di rooftop, sesuai yang sudah ditentukan tadi. Mereka berdiri dipinggir tembok, dengan bersandar pada pembatas.

Semilir angin malam, menyentuh permukaan kulit mereka. Meskipun sudah memakai jaket, tetap saja dinginnya malam di Korea tidak bisa dihalau dengan jaket. Sebab, Korea saat ini sudah mulai masuk musim dingin kembali.

"Jadi, kami benar-benar memintaku untuk berhenti?"tanya Yeonwoo, dengan arah pandangan menatap ke arah lain. Menyaksikan gelapnya malam, yang mulai di isi oleh lampu yang berjejer dari bangunan-bangunan serta gedung yang berdiri

Yn menatap Yeonwoo"hm mianhae, sunbae. Aku rasa, cukup sampai sini saja sunbae berjuang. Aku harap, sunbae nantinya bisa menemukan wanita yang lebih baik dari aku"ucap Yn tulus

Yeonwoo terdiam mendengarnya. Ini kedua kalinya Yn mengatakan, untuk Yeonwoo berhenti berusaha mengejarnya. Yn tidak memberikan Yeonwoo kesempatan untuk mendekatinya lagi. Yeonwoo paham, karena mungkin Yn masih trauma karena dirinya atas perbuatan Soyoung.

Yeonwoo menatap Yn"Mianhae. Karena aku, kamu harus berurusan dengan Soyoung dan mendapatkan trauma akan perbuatannya"ucap Yeonwoo

Yn tersenyum mendengar"Aniyo sunbae. Bukan karena itu. Aku hanya merasa, aku bukan wanita yang tepat untuk kamu. Dan kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Aku harap, kamu bisa menemukan wanita yang bisa mencintai kamu dan tidak terlalu obsesi padamu"

"Dari awal, aku hanya menganggap kamu senior. Dan rasanya, setelah semua yang terjadi itu membuat aku sadar. Bahwa perasaan tidak bisa dipaksakan. Aku menghargai perasaan kamu, tapi maaf. Aku tidak bisa menerimanya"ucapmu

Yeonwoo tersenyum "ne. Aku mengerti. Aku minta maaf juga, karena meminta padamu untuk mengijinkan aku berusaha membuka hatimu. Dan mengakibatkan ini semua padamu. Padahal aku tahu, kamu hanya menganggap ku senior"

"Tapi kalau kita menjadi teman, apa kamu mau menerimanya?"tanyanya

Yn mengangguk "tentu sunbae. Dengan senang hati, aku menerimanya. Aku lebih suka jika kita menjadi teman"jawabnya

Yeonwoo tersenyum "boleh aku memelukmu sebagai teman?"pintanya

Yn mengangguk dan Yn memberikan pelukan pada Yeonwoo terlebih dahulu.

Sena melihat semua itu. Dia tadi mengikuti Yn menuju rooftop. Dia merasa, hidup Yn beruntung sekali. Mempunyai keluarga yang lengkap dan menyayanginya, hidup serba ada, bahkan dikelilingi orang-orang yang menyayanginya. Sena iri melihatnya.

Tanpa sadar, Sena menangis. Dia merasa, hidupnya menyedihkan. Kedua orangtuanya sudah tiada, dia hidup hanya bersama Kakeknya setelah neneknya meninggal. Kakeknya yang hanya seorang supir di keluarga Jung, alias keluarga Yn. Bahkan, kakeknya lah yang menjadi supir pribadi Yn.

Sena iri dengan itu semua. Dia hanya ingin mendapatkan kasih sayang, tapi kenapa dia tidak bisa.

"Aku harap, kamu lenyap selamanya Yn ssi. Aku juga ingin berada di posisi kamu"lirihnya

Melihat Yn yang siap untuk pergi dari sana, membuSena buru-buru turun terlebih dahulu agar tidak ketahuan. Yn segera keluar rumah sakit, Sena pun segera mengikuti Yn. Dia bingung, ketika Yn tidak menuju parkiran. Yn tidak naik mobil bersama kakeknya.

"Yn tidak bersama harabeoji?"tanyanya pada diri sendiri, merasa heran

Sena terus mengikuti dan melihat Yn yang mulai keluar. Sena melihat, seseorang diseberang rumah sakit. Seorang pria, dengan membawa buket bunga ditangannya.

"Jadi, dia bersama orang lain?"ucapnya. Dia tersenyum

Sena segera menghubungi orang suruhannya untuk merubah rencana. Dengan begini, rencananya lebih mudah tanpa harus turut mengorbankan kakeknya.

"Target tidak menaiki mobil. Dia keluar dari rumah sakit. Dia akan menyeberang, ke seberang rumah sakit. Kamu tabrak dia disitu. Dia memakai setelan kemeja dan rok berwarna biru"ucap Sena dan segera mematikan panggilan

Setelahnya, dia memperhatikan anak buahnya itu mengerjakan tugasnya

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro