
1
Sejujurnya Kageyama sama sekali tidak menyadari akan perasaan teman masa kecilnya itu sampai Yachi tiba-tiba mengatakan secara tidak sengaja bahwa (Name) sepertinya menyimpan perasaan padanya. Tidak hanya Yachi saja yang berpikir seperti itu, teman-teman dan para seniornya yang lainnya pun juga berkata seperti itu. Bahkan Oikawa pun juga mengatakan hal yang sama sambil mendengkus kesal karena betapa tidak pekanya Kageyama akan perasaan seorang gadis yang bernama (Name). Dan hal itu pun diperkuat dengan kejujuran dari ibu (Name).
Jadi, Kageyama pun memutuskan untuk meminta saran pada Oikawa dengan membuang egonya dan ini juga pertama kalinya ia meminta saran selain tentang bola voli kesukaannya. Dan inilah hasilnya setelah ia berjuang keras meminta saran dari Raja Besar Aoba Johsai, (Name) pun akhirnya menjadi pacarnya. Hanya saja apa yang biasanya dilakukan orang yang berpacaran?
Kageyama berjalan dengan pikirannya yang berkelana entah kemana, sampai ia merasakan ada seseorang yang menepuk pundaknya pelan.
"Kageyama-kun?"
Kageyama pun kembali sadar dan melihat ke arah pelaku yang kembali membawanya ke alam sadar. "(Name), ada apa?"
"Tidak ada, aku hanya khawatir melihatmu yang berjalan dengan tampang bodohmu yang seperti itu," balas (Name) santai.
Ctak
Persimpangan tiga muncul di dahi Kageyama yang mendengar jawaban (Name). Entah kenapa ketika ia mendengar jawaban (Name) yang seperti itu ia berasa mendengar jawaban si tukang tabur garam yang menyebalkan itu juga.
Mencoba menenangkan dirinya, Kageyama berusaha untuk tidak terpancing. "Kau tidak perlu khawatirkan hal itu, aku hanya ...." Kageyama terdiam sambil memikirkan sesuatu.
Sebenarnya tadi apa yang ia pikirkan, ya? Kenapa ia tiba-tiba lupa? Mengabaikan hal itu dan memilih menyerah, Kageyama pun akhirnya memilih untuk melupakan apa yang sebelumnya ia pikirkan sedari tadi.
"Hanya?"
"Lupakan saja. Aku lupa."
(Name) mengerjapkan matanya tidak mengerti sebelum pertanyaan (Name) membuat tubuh Kageyama tiba-tiba menegang dengan ekspresi antara terkejut dan horor.
"Ne Kageyama-kun, bagaimana persiapan ujianmu? Apa kau sudah belajar?"
Kageyama yang mendengar pertanyaan itu hanya bisa menggeleng pelan dengan keringat dingin mulai mengalir di dahinya. Ia jadi teringat akan perkataan Takeda-sensei sebelumnya tentang ujian sebelum pelatihan musim panas yang akan dilakukan minggu depan.
Melihat reaksi Kageyama yang seperti itu tentu saja belum. "Kageyama-kun, semangat ya~"
Dan (Name) pun pergi meninggalkan Kageyama dengan senyuman puas dengan rencana yang sebelumnya ia buat dengan sedikit di bantu Tsukishima Kei. Akhirnya ia bisa membalas perbuatan Kageyama kemarin.
Tbc
Apa yang ini juga OOC????
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro