3. Ujian Kaget
~•Happy Reading•~
"Ini kuis atau ujian hidup, sih?"
~•O•~
Hari ini adalah hari pertama Roy dan [Nama] bersekolah di pulau rintis, sakin semangatanya seragam sekolah mereka sampai tertukar, entah bagaimana ceritanya.
"Roy tol*l, itu rok gw!" ujar [nama] sambil menunjuk rok dengan panjang selutut yang dipakai oleh kakaknya, Roy hanya menatapi rok yang sedang dipakainya dengan tatapan polos sambil bergumam, "siapa yang memakaikannya kepadaku?"
"Roy balikin rok aku!" titah [nama] namun tak digubris sama sekali oleh Roy
"Abang denger gak sih? Atau jangan-jangan telinga abang kesumbet gajah?" tanya [nama] gamblang
"Ada ada aja. Kalo gw ngelepas rok ini gw pake apa dong?" tanya Roy dengan nada tanpa ekspresi, raut wajah [nama] seketika memasam, tanda dirinya tengah kesal atas prilaku kakaknya.
"Kakak laki²ku yang paling tamvan, entah apa yang merasukimu pagi ini hingga dirimu menjadi goblok. Lu tinggal masuk ke dalam kamar, buka rok itu, pakai celana yabg lain, kasih ke gw terus gantian!" jelas [nama] disela amarahnya, Roy hanya mengangguk mengerti dan berjalan kembali ke arah kamarnya.
"Punya abang satu, otaknya seperempat hedeh..."
☃☃☃
Kini Roy dan [nama] sudah tiba di sekolah baru mereka. Ya, nereka datang ke sini dengan tuntunan Boboiboy.
"Ini sekolah kita?" tanya Roy sambil terus menatap bangunan putih kokoh didepannya itu dengan tatapan yang sulit diartikan, melihat ekspresi Roy yang tidak bersahabat, Boboiboy memberanikan diri untuk menanyakan perkaranya, "emang salah ya?" tanyanya
"Gak, kelas gw dimana?"
"XII IPA-3 kan? Gak jauh dari sini, kamu tinggal naik tangga yang ada disudut sana lalu kamu belok kiri," jawab Boboiboy yang dibalas oleh sebuah anggukan kecil dari Roy, setelah itu Roy pergi mengukiti arahan yang disampaikan oleh Boboiboy.
"Lalu, bagaimana dengan kita?" tanya [nama] pada Boboiboy yang berhasil membuat Boboiboy membalikan badannya ke arah [nama]. "Kita satu kelas," ucap Boboiboy, detik berikutnya Boboiboy sudah berlari menuju kelasnya bersama [nama].
Suasana kelas sangat ricuh saat ini, entah apa yang membuatnya demikian namun seluruh siswa di dalam kelas itu berlari kocar-kacir kian kemari. "Hei hei, ada apa ini?" tanya Boboiboy pada salah satu murid disana, merasa disapa, siswa itu lantas menoleh ke arah Boboiboy dan menjawabnya dengan balik bertanya, "kau tidak lihat tulisan sebesar upil gajah di papan tulis itu?" Boboiboy dan [nama] sontak menoleh ke arah papan tulis putih dengan sedikit tinta tergores diatasnya yang bertuliskan, 'Hari ini ada ujian kaget matematika, belajar kalo gak mau dapet ciuman dari Mama Zila'. Setelah dirasa cukup, siswa tadi langsung berlari menuju bangku temannya yang berniat meminta contekan rumus, sementara Boboiboy dan [nama] hanya saling menatap satu dengan yang lainnya dengan tatapan gelisah.
"Bobo gimana nih? Aku hampir lupa semua rumus matematika aljabar aja gak inget," adu [nama] dengan nada sendu
"Tenang, aku jago dibidang himpunan," ucap Boboiboy menenangkan
"Himpunan pelajaran sebelum aljabar ogeb!" ujar [nama]
"Yang penting aku paham dengan himpunan, ada irisan dan juga ada gabungan," kekeh Boboiboy
"Ah sudahlah, ayo kita belajar aja," ajak [Nama]
"Terlambat [Nama], bel akan berbunyi tak lam-" belum sempat Boboiboy menyelesaikan kalimatnya, bel keramat sudah berbunyi sedemikian nyaringnya, membuat [Nama] ingin menangis saat itu juga.
"Hiks, bagaimana ini?" tanya [Nama] disela isaknya
"Sudah, kita duduk dulu baru kita tengankan dirimu," usul Boboiboy, [Nama] mengangguk. Boboiboy dan [Nama] langsung menempati tempat duduk mereka, Boboiboy duduk dibarisan pojok kiri urutan ke-empat dari belakang, sementara [Nama] duduk dibelakang Boboiboy.
"Boboiboy, aku gak mau dicium Mama Zila! Aku masih waras, aku gak mau dicium tante tante, Boboiboy," cecar [Nama] was-was namun lain dengan Boboiboy yang malah mengelus dadanya sembari menggelengkan kepalanya perlahan.
"Yang dimaksud nyium itu bukan kecupan [Nama], tapi pukulan rotan kayu yang sakitnya warbiasa," tutur Boboiboy
"Ih! Mending dicium aja daripada ditampol pake rotan kayu!" geram [Nama], Boboiboy yang lelah akan prilaku labil [Nama] hanya memandanginya dengan datar sambil mengambil buku kumpulan kamus matematika dari tasnya. Belum sempurna kamus itu berhasil dikeluarkan, Mama Zila, guru matematika kelas Boboiboy sudah lebih dahulu menginjakan kakinya di kelas terkutuk tersebut disertai auman dasyat, sampai-sampai jantung siswa/i disana seakan ingin mental dari rongga dada.
"WOI! MASUKIN BUKU KALIAN SEKARANG ATAU ROTAN YANG MULUSNYA ULALA INI NEMPLOK BUAT MECAHIN JERAWAT DI MUKA KALIAN!" seru Mama Zila, semua murid langsung bergidik ngeri dan menuruti perintah sang ibunda penguasa nilai matematika yang dikawal oleh ketujuh Dragon Ball yang datangnya dari kantong ajaib Doraemonyet.
Dalam sekali hentakan, semua soal matematika sudah tersebar ke seluruh meja siswa di kelas tersebut. "Kerjakan dan jangan mencontek, kalau kalian mencontek bersiaplah dicium oleh rotan yang mulusnya ulala ini," tutur Mama Zila, semua murid mengangguk dan langsung menundukan kepalanya menghadap ke soal latihan yang maha sulit lagi tidak pengertian.
Semua murid sontak melongo melihat pertanyaan pertama yang berisi, 'Jika Mama Zila adalah istri dari Chen EXO, maka berapa uang bulanan yang akan Mama Zila dapatkan?'
Et dah Mama Zila kpopers juga ternyata. Semua murid yang sudah membaca soal tersebut ingin sekali rasanya menceburkan Mama Zila ke dalam perut bumi agar Mama Zila klepek-klepek di sana, namun lain halnya dengan [Nama] yang mengisi jawaban tersebut dengan tenang, isi jawabannya adalah, 'bukan sekedar uang yang akan Mama Zila dapatkan, tapi cinta dan kasih sayang dari seorang Chen EXO juga akan anda dapatkan, tapi jangan terlalu berharap Ma, Chen EXO udah punya istri!' ya gitulah isinya, sungguh tidak berfaedah.
Merasa kesal dengan soal pertama, mereka langsung beranjak ke soal ke dua yang berisi, 'Berapa harga skincare yang Mama Zila beli setiap satu bulan sekali?'
Bagi ciwi-ciwi yang love banget dengan skincare mungkin soal ini paling mudah bagi mereka, namun lain halnya dengan Boboiboy yang sudah terlihat putus asa akan soal-soal tersebut. "Ini kuis atau ujian hidup, sih? Berat banget, kayak nungguin kamu supaya peka dengan kode aku," desis Boboiboy.
Setelah mereka menjawab soal tersebut dengan jawaban seadanya, mereka langsung beranjak lagi ke soal berikutnya.
'3. Apa yang akan kamu lakukan jika doi kamu ditikung kasur dan skincare?'
Senyuman Boboiboy yang awalnya terlukis indah mendadak luntur saat melihat soal didepannya yang gak kalah aneh dengan soal lainnya, tapi karena Boboiboy adalah tipe anak laki-laki yang lagi berada diambang ketidak pekaan [Nama] dan bucinan Yaya, Boboiboy dengan mudah menjawab soal tersebut.
'Mereka ketikung kasur dan skincare Ma? Tenang, kasih aja mereka kasur kingsize dan skincare terbaik, biar makin cayang sama kita, ehe'. Tolol emang >:v.
Yap, rupanya itu hanyalah soal pemanasan, soal ter-hot, ter dag dig dug, terulala, terwau, terasw, ada dibalik kertas soal pertama. Ingin rasanya Boboiboy dan teman-temannya menangis saat itu juga.
"Huhu, gw lupa anjir rumus aljabar,"
"Tahek, 'U' dalam himpunan itu apaan anjir, padahal gw udah lulus calistung masa iya harus nemu soal ini?"
"Yaelah nih soal, gak tau apa sih kalo gw cuman bisa ngitung penjumlahan bersusun,"
"Ingin aku makan soal kamfret uala ini,"
"Soal~ maukah kau jadi pacarku?"
"[Nama] cantik nan baik ini pasti bisa jawab soal yang gak ketulungan ini,"
"Boboiboy galaxy hey hey hey! Biar semua tau, ni soal gak waras, yo sama-sama kita jawab sampe menang! Dicium rotan, hp disita, aelah bodo amat >:v,"
Kayaknya murid di kelas itu kesurupan cacing kepanasan deh, nanti author periksain ke dokter ah, takutnya ini semua dampak dari kejonesan yang tak kunjung tersembuhkan oleh cinta dan kepekaan doi yang selama ini dikejar tapi malah suka yang lain. Author sih oh aja.
Suami author udah dua soalnya, ehe.
Oke, back to topic.
Dua jam yang menegangkan sudah mereka lewati dengan usaha dan peluh yang bejibun, sampai bel istirahat berbunyi tanda berakhirnya usaha. "Baik, surga sudah menanti, kunpulkan soal sekarang juga," tutur Mama Zila dengan lembut, selembut belaian husbu.
Setelah semua soal terkumpul, Mama Zila yang uwaunya setara dengan ratu neraka jahanam langsung keluar dari kawasan kelas Boboiboy dengan anggun.
"Fuyh, gimana ujian tadi, [Nama]?" tanya Boboiboy pada [Nama] yang saat ini tengah berdiri disamping mejanya
"Bagai dilan-da ujian hidup," jawab [Nama] sambil tersenyum miris namun terkesan manis
"Yaaakkk!!!!" bisa kalian tebak ini teriakan siapa?
"Boboiboy!!! Kok kamu dateng dengan [Nama] sih!?" bisa? Yap, ini Yaya, perempuan yang sedang dilema cinta segitiga namun ngebucinin Boboiboy.
"Emang salah ya?" tanya Boboiboy datar dan berhasil membuat Yaya marah dengan jawaban yang diberikan Boboiboy.
"Tariakan gravitasi!" setelah Yaya mengucapkan hal tersebut, sebuah tarikan kuat langsung menarik Boboiboy yang tadinya lagi duduk duduk manja di kursinya, "Yaya ngapain lu tarik gw anjir!" seru Boboiboy, detik berikutnya Yaya sudah gosong ditempat. Mampus.
Tanpa basa basi lagi, Boboiboy yang kini tengah difase Halilintar langsung menarik [Nama] ke luar kelas tersebut, [Nama] sih gak berontak, toh yang narik dia cogan.
Boboiboy yang sedang dalam fase Halilintar, kita sebut saja Halilintar, memutuskan untuk mengajak [Nama] ke kantin terlebih dahulu.
"Mau makan apa?" tanya Halilintar datar
"Pop mie aja deh," jawab [Nama], sejujurnya [Nama] agak heran dengan kejadian tadi, namun [Nama] memutuskan untuk memendamnya dan menanyakan hal itu pada Boboiboy nanti.
"Hm, gw pesan dulu," ucap Halilintar dan pergi meninggalkan [Nama].
5 menit kemudian, pesanan yang mereka pesan siap untuk disantap namun Halilintar malah menarik tangan [Nama] menuju rooftop sekolah mereka.
"Ngapain kita disini?" tanya [Nama] gamblang
"Disini sepi, lebih enak daripada di kantin," jawab Halilintar sembari mendudukan tubuhnya pada bangku yang ada ditengah atap, tangannya ia tepukan pada tempat sebelahnya, mengode agar [Nama] duduk disampingnya. [Nama] mengangguk dan langsung duduk disamping Halilintar, [Nama] sadar kok kalau warna iris mata Boboiboy sudah berubah.
'Boboiboy yang ini lebih ganteng, ehe,' batin [Nama]
"Makan Popmienya, bisa makan sendiri, kan?" tanya Halilintar
"Bisa bisa," jawab [Nama] sembari memasukan sebuah suapan kecil kedalam mulutnya.
Tak ada percakapan lain yang mengalun ditengah nikmatnya popmie saat itu sampai acara makan selesai.
"Boboiboy," panggil [Nama]
"Hm?"
"Kok datar? Biasanya cerewet tau,"
"Emang kenapa?"
"Ya, aneh!"
"Oh,"
Tanpa kode yang wajar, Halilintar langsung menarik tangan [Nama] agar segera pergi dari rooftop itu karena bel akan berbunyi tak lama lagi.
☃☃☃
Pelajaran hari ini telah usai, Boboiboy, [Nama], dan Roy memutuskan untuk pulang melewati jalan yang tak biasanya. Uji nyali kata Boboiboy.
Saat ini, Boboiboy sudah kembali normal. Boboiboy dan [Nama] yang sudah lama menunggu digerbang tiba-tiba saja merasa kawathir karena Roy yang tak kunjung datang, mereka takut kalau Roy dipaksa nikah sama Mama Zila. >:v
Boboiboy dan [Nama] memutuskan untuk menengok Roy di kelasnya, XII-IPA 3.
Saat sampai di kelas Roy, betapa terkejutnya Boboiboy dan [Nama] saat mendapati kelas tersebut kosong melompong, panik yang semakin menjalar seketika menuntun insting [Nama] untuk pergi ke taman belakang sekolah.
Deru langkah yang mereka buat tercetak jelas pada tanah tanah basah yang mereka lewati sampai akhirnya mereka tiba di taman belakang sekolah, dan benar saja Roy dan kawan-kawannya berada disana.
Boboiboy dan [Nama] tidak langsung bergabung ke dalam kumpulan anak-anak tersebut dan memilih untuk mengintip dari balik dinding disana.
Seorang pemuda tengah berlutut di hadapan gadis yang tengah dikawal oleh dua sahabatnya itu, ia mengucapkan sesuatu yang membuat mata Boboiboy dan [Nama] seakan ingin mental sekarang juga.
"Mau kah kau jadi pacarku? Plis jangan tolak babang yang gantengnya ngelebihin Aliando ini"
Diduga, kata-kata itulah yang membuat mata Boboiboy dan [Nama] kejang-kejang.
Tbc....
Taufan: limipilih cimmint ip gilidik
Ya maap, kemaren kagak ada ide dan part ini juga agak aneh keknya
Blaze: siapa bilang part ini jelas?
Author auto pundung di kaki gunung berapi.
Chen EXO :D
Para EXOL, Chen itu yang udah kawin kan yak?:v takut salah saia
Jaemin NCT :D
Ehe, vote dan comen 🐇
#TypoSudahMendarahDagingDenganSaya
Papay~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro