CHAPTER 71: kelahiran tiba..
1 bulan...
2 bulan
3 bulan
4 bulan
5 bulan
6 bulan
7 bulan
8 bulan
9 bulan
Waktu terus berlanjut...
Aoi sedang berbaring di kasur karena merasa lelah...
"Sayang apa baik-baik saja" ucap Reiga
"Iya hanya lelah saja" ucap Aoi
"Anakku jangan membuat ibu lelahnya dan ayah sangat menantikan kelahiran kalian di dunia ini" ucap Reiga mengelus perut Aoi yang membesar
"Mereka pasti mendengarnya" ucap Aoi
"Hm..kalau begitu aku berangkatnya dan kalian juga jaga baik-baik ibu ya" ucap Reiga mengecup kening istrinya
"Hati-hati di jalan" ucap Aoi
"Iya dan kalau ada apa-apa bilang saja ke mbak windi ya" ucap Reiga
"Iya" ucap Aoi
Akhirnya Reiga pergi dan menjalankan tugas sebagai pinalis piano dan kali ini ia berangkat bersama menegernya.
"Bagaimana tuan sudah siap" ucap meneger
"Siap" ucap Reiga
"Oke hari ini ada tampil di nagasaki" ucap meneger
"Baik ayo berangkat" ucap Reiga
Mereka akhirnya pergi ke nagasaki.
.
.
.
.
.
Di starlight Academy...
Ana dan pona latihan bersama pak johnny yang menggantikan posisi Aoi sementara ini.
"Yosh semangat" ucap pak johnny
Melihat Ana dan pona semakin hebat dan baik.
Kabarnya mereka berdua sudah banyak prestasi yang di raih saat ini dan semakin banyak penggemar yang mengkagumi mereka berdua.
"Bagus cukup latihan hari ini selesai" ucap oak johnny
"Baik" ucap johnny
Mereka langsung istirahat di tempat karena lelah.
"Hari ini sangat menyenangkan yah" ucap pona
"Iya hari ke hari semakin lancar" ucap Ana
"Namun apa kita masih perlu belajar?" ucap pona
"Pastilah kita butuh belajar lagi, kak Aoi pernah bilangkan kalau mau menjadi idol yang sukses maka banyaklah belajar dan jangan menyerah" ucap Ana
"Benar, sudah beberapa bulan kak Aoi tidak melatih kita" ucap pona
"Iya, namunkan kita ingin kak Aoi baik-baik saja apa lagi sedang mengandung anaknya" ucap Ana
"Kalau begitu bagaimana kita harus semangat lagi agar kak Aoi bangga dengan kita" ucap pona
"Benar kita buktikan ke kak Aoi bahwa kita ada peningkatan pada latihan kita" ucap Ana
"Jangan sampai kita sia-sia latihan oke" ucap pona
"Baik kita akan melakukan yang terbaik" ucap Ana
"Iya" ucap pona
Mereka sangat riang sekali bahwa mereka yakin akan meningkatkan idol mereka dengan latihan yang sangat berusaha keras demi membanggakan Aoi yang telah menjadi seorang guru mereka berdua.
.
.
.
.
.
Beberapa jam kemudian...
Aoi selesai ke kamar mandi namun tiba-tiba perutnya terasa mulas.
"Uh.." ucap Aoi
Risihan itu terdengar oleh mbak windi yang sedang mengelap foto di sekitar ruangan.
"Kok kaya suara nyonya Aoi ya" ucap mbak windi
Dengan rasa penasaran mbak windi langsung ke ruangan kamar dan benar ternyata suara itu dari Aoi.
"Nyonya Aoi anda kenapa?" ucap mbak windi
"Perutku terasa mulas" ucap Aoi
"Astaga mungkin ini bayinya mau lahir" ucap mbak windi
Tiba-tiba datanglah ibu Reiga yang dengan panik.
"Ya ampun apa yang terjadi dengan Aoi" ucap ibu Reiga
"Begini nyonya Aoi terasa mulas perutnya mungkin bayinya mau lahir" ucap mbak windi
"Ayah..." ucap ibu
"Ibu loh..kenapa dengan Aoi" ucap ayah
"Bayi mau lahir" ucap ibu
"Oke baiklah ayo ke rumah sakit aku akan membawa Aoi ke mobil dan mbak windi" ucap ayah
"Iya tuan" ucap mbak windi
"Tolong jaga rumah ya" ucap ayah
"Iya siap saya akan laksanakan" ucap mbak windi
Ayah Reiga membopong Aoi kw mobil dan kakek melihatnya.
"Apa yang terjadi" ucap kakek
"Ayah ayo ikut sekarang Aoi akan melahirkan" ucap ibu
"Baik ayo" ucap kakek
Dengan cepat mereka berangkat ke rumah sakit.
Aoi sangat merasa mules dan sangat kesakitan.
"Aoi yang kuatnya kita akan sampai di rumah sakit" ucap ibu
"Iya ibu" ucap Aoi
Sesampai di rumah sakit...
Aoi di bawa ke ruangan UGD dengan kasur roda dengan darurat.
"Maaf hanya sampai di sini tolong tunggu di luar" ucap suster
.
...
.
.
.
"Ayah akan beritahu pada anak kita" ucap ayah
"Iya yah cepat kasih tahu pada Reiga" ucap ibu
.
.
.
Sisi lain...
Sukran berada di rumah sakit karena membawa seorang yang mengalami kecelakaan dan tampa di sadari ia melihat ada kedua orang tua dari kakak ipar zulkan.
"Itukan keluarga hashitama, aku ke sana deh" ucap sukran
Dengan cepat ia ke tempat keluarga hashitama itu yang sedang menunggu.
.
...
"Termisi tante dan kakek" ucap sukran
"Oh kamu siapa?" ucap ibu Reiga
"Saya sukran teman dari zulkan" ucap sukran
"Untung ada kamu disini tante ingin kasih tahu padamu, apa kami bisa minta tolong sama kamu" ucap ibu Reiga
"Katakan saya akan siap membantu" ucap sukran
"Apa kamu bisa berikan kabar soal ini ke keluarga kiriya dan teman-teman menantu tante" ucap ibu Reiga
"Iya saya bisa menelpon keluarga kiriya dan aku juga punya nomer telepon kak ichigo" ucap sukran
"Cepatnya beri kabar pada mereka" ucap ibu Reiga
"Iya saya akan menelpon keluarga kiriya dan menelpon kak ichigo jadi tante tenangnya" ucap sukran
"Baiklah" ucap ibu Reiga
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro