Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 45: sebuah ancaman pada Reiga

Sini lain...

Ichigo, Ran dan koli sedang berlatih dengan pak johnny.

"Ayo ichigo teruskan putarannya" ucap johnny

"Uh.."

Ichigo terus berputar dengan intruksi dari gurunya.

"Kayaknya pak guru johnny terlalu lama untuk melakukannya" ucap koli

"Ya begitu pak johnny ingin kita lebih hebat lagi dengan berlatih" ucap Ran

"Kalau begitu kita gak boleh kalah dari ichigo" ucap koli

"Benar kita harus berusaha lebih keras lagi" ucap Ran

.
.
..
.
.
.
Di mobil...

Reiga dan Raichi terus melihat pelat mobil yang ada di jalan bahkan mereka juga melihat di setiap rumah yang mereka lewatu.

"Bagaimana ya belum ketemu ini" ucap Reiga

"Sabar kakak pasti kita akan menemukannya" ucap Raichi

"Iya benar aku harus bersabar" ucap Reiga

.
.
.
.
Sekian lama...

"Tampaknya kita tidak bisa melihat sampai hari ini" ucap Raichi

"Benar hampir seharian kita mencari pelat mobil itu" ucap Reiga

Perut Raichi berbunyi...

"Kamu lapar ya?" ucap Reiga

"Hehehe iya sampai seharian kita sering keliling sampai perut kosong" ucap Raichi

"Hm..meneger kita cari tempat makannya" ucap Reiga

"Ah baiklah tuan" ucap meneger

Mereka pergi ke sebuah restoran yang sangat megah dan mewah.

"Wah.." ucap Raichi

"Ayo masuk" ucap Reiga

"Iya" jawab Raichi

Mereka memasuki sebuah restoran di mana mereka akan makan bersama.

"Nah duduk" ucap meneger

Mereka duduk di kursi yang di sediakan.

"Pelayan"

"Iya mau pesan apa?" ucap pelayan

"Raichi kamu mau apa?" ucap Reiga

"Aku mau stick daging saja" ucap Raichi

"Hm oke dan aku mau sup kari, meneger kamu mau apa?" ucap Reiga

"Saya pesan sup sayur saja" ucap meneger

"Dan minumannya?" ucap Reiga

"Aku mau jus jeruk" ucap Raichi

"Saya teh" ucap meneger

"Aku pesan jus mangganya tapi jangan terlalu manis" ucap Reiga

"Siap pesanan akan datang, jadi harap menunggu" ucap pelayan

Pelayan itu pergi ke ruangan...

"Bagaimana ini kita belum dapat pentunjuk" ucap Raichi

"Iya seharian kita sudah berkeliling di sekitar kota ini" ucap Reiga

"Tenang pasti ada jalan keluarnya jadi tenangnya" ucap meneger

"Oh aku dapat sms dari kakakku bahwa nanti berkumpul di temoat tadi" ucap Raichi

"Okelah kalau mereka sudah selesai latihan" ucap Reiga

"Baik nanti kita akan berfikir dengan kepala dingin" ucap meneger

"Oke Baiklah kita akan berfikir dengan kepala dingin" ucap Reiga

.
.

...

Di starlight Academy..

"Bagaimana apa di balas?" ucap Ran

"Di balas Kata Raichi mereka selama pencarian itu belum di temukan warna mobil hitam serta pelat nomer itu" ucap ichigo

"Mereka pasti lelah mencarinya" ucap Ran

"Ya sekarang mereka sedang istirahat sejenak dan kita juga begitu bukan" ucap ichigo

"Ya benar agar pikiran kembali segar lagi" ucap koli

"Benar" ucap Ran

"Nanti mereka akan di sini setelah makan siang" ucap ichigo

"Diaman tempat pertemuannya?" ucap koli

"Di tempat tadi jadi jangan sampai dia menunggu kita lagi" ucap ichigo

"Kita merasa sudah membuatnya lama menunggu tadi" ucap koli

"Mungkin alangakah baiknya kita menunggu mereka terlebih dahulu" ucap Ran

"Oke mungkin ada benarnya" ucap koli

"Yosh sepakatnya" ucap ichigo

"Oke"

.
.
.
.
.
Reiga dan Raichi sedang makan di restoran sambil mereka memikir soal untuk menemukan pelat mobil itu.

"Oke makan sudah selesai" ucap Reiga

"Hm aku sudah selesai" ucap Raichi

"Sekarang ke mobil" ucap meneger

"Ayo ke starlight Academy untuk bertemu lainnya" ucap Reiga

"Baik ayo" ucap Raichi

Mereka bergegas ke mobil setelah bayar makan siang di restoran.

.
.
.
.
.
.

Starlight Academy...

"Ah kenyang juga" ucap ichigo

"Makannya lumayan enak tadi" ucap koli

"Ya isi perut itu penting untuk menjaga percanaan" ucap Ran

"Benar agar gak sakit perut" ucap koli

"Aku jadi khawatir dengan kondisi Aoi" ucap ichigo

"Iya seandainnya cepat di temukan" ucap Ran

"Kita berharap Aoi segera di temukan" ucap koli

Mereka menuju ke depan asrama mereka, dimana tadi pagi berkumpul.

.
.
.....

Akhirnya Reiga dan Raichi sampai di starlight Academy...

"Dimana mereka?" ucap Reiga

"Ah itu mereka di sana" ucap Raichi

Mereka menuju ke tempat depan asrama.

"Kalian Datang juga" ucap Ran

"Iya maaf tadi makan siang dulu" ucap Reiga

"Tidak apa-apa kan kalian sudah mencarinya" ucap ichigo

"Apa sudah ketemu pelat mobil itu?" ucap koli

"Belum kami sudah mencarinya kemana-mana" ucap Reiga

"Dan belum di temukan keberadaan mobil itu" ucap Raichi

.
.
.
.
.
Sisi lain...

"Sekarang aku akan menelpon Reiga dan mengancamnya" ucap itana

"Itana jangan lakukan itu" ucap Aoi

"Kenapa hah suka-suka saya kamu lebih baik diam saja" ucap itana

"Kamu....

Aoi di cengkram oleh pengawal tante itana itu.

" sekarang kamu lebih baik diam mengerti "ucap wikana

" hm.."

Aoi memberontak..

"Nah tante nanti yang bicara tantenya" ucap itana

"Kenapa?" ucap tantenya

"Pasti dia tidak akan terima begitu saja mendengar suaraku" ucap itana

"Baiklah sekarang telpon dia" ucap tantenya

Itana mencoba menelpon Reiga dan menghubunginya....

.
.
.
.
.

Di starlight Academy...

"Jadi belumnya.." ucap ichigo

"Iya" ucap Reiga

"Sabar ichigo nanti pasti akan di temukan" ucap koli

Tring....tring...

Telepon Reiga berdering...

"Ini Nomor siapa?" ucap Reiga

"Ah..itu pasti Nomor tantenya itana" ucap koli

"Benarkah?" ucap Reiga

"Iya benar tidak salah lagi" ucap koli

"Meneger letopnya" ucap Reiga

"Siap saya akan menyalakan" ucap meneger

Reiga memasang sebuah USB ke letop.

"Apa yang kamu lakukan?" ucap ichigo

"Aku akan melacak henpone ini dari komputerku dengan begitu kita akan menemukan lokasinya" ucap Reiga

"Ide yang bagus lakukan" ucap koli

"Oke aku akan mengangkatnya" ucap Reiga

.
.
.
.....
"Halo.." ucap Reiga

"Halo apa kau Reiga"

"Suara ini tidak salah lagi ini memang tantenya itana" bisik koli

Mereka semua mendengarkan suara itu dengan spiker.

"Iya saya adalah Reiga" ucap Reiga

"Aku merasa apa kami baru kehilangan seseorang yang kamu sayangi"

"Tchi katakan dimana Aoi kiriya!!" ucap Reiga

"Ternyata kamu sudah tahu ya soal itu"

"Katakan di mana Aoi kiriya!!" ucap Reiga

"Oh..tenang dia bersamaku sekarang ini"

"Katakan apa anda yang menculiknya!" ucap Reiga

"Benar sekali, dan apa kau mau mendengar suaranya"

Teleponpun di dekati ke Aoi..

"Reiga..." Aoi mendesis karena kesakitan

"Aoi kamu baik-baik saja... Aoi jawab aku" ucap Reiga

"Kalau kamu ingin melihatnya kau harus menyerahkan diri"

"Tchi keterlaluan...." ucap Reiga

"Kalau pengin dia selamat serahkan dirimu dulu"

..
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG......

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro