CHAPTER 32: aku akan menemukan pelakunya
Di sisi lain...
Reiga mencoba ke lokasi kejadian dimana kekasihnya mengalami tragedi yang sangat menyedihkan...
Reiga menyelidiki tempat tersebut saat di tempat ia menemukan sebuah percikan darah dan pasti itu adalah darah Aoi yang sudah membeku.
Dan di sisi ada sebuah tongkat besi yang ada sebuah darah di benda tersebut..
Lalu Reiga membungkusnya..
"Aku akan menemukan pelakunya, dan aku tidak akan membiarkannya lari" ucap Reiga
Reiga meninggalkan tempat tersebut..
.
.
.
.
Dan Reiga berencana ke tempat starlight Academy untuk berbicara dengan Ran dan ichigo untuk membantunya.
Sesampai di dalam ia melihat Ran san ichigo sedang berlatih..
"Ran..ichigo" ucap Reiga
"Reiga, ada apa kamu kemarih?" ucap Ran
"Aku ingin bicara soal kejadian itu, tolong bantu aku" ucap Reiga
"Baiklah" ucap ichigo
"Baik jawabnya, apa kalian melihat pelaku yang memukul kekasihku waktu itu" ucap Reiga
"Iya dia itu menggunakan jaket hitam bercelana jins warna biru berambut rapih dan di jaketnya ada lambang seperti organisasi" ucap Ran
"Seperti apa?" ucap Reiga
"Apa seperti ini" ucap ichigo menyerahkan sebuah logo
"Eh..kamu dapat dari mana?" ucap Ran
"Aku dapet logo itu saat aku berkelahi aku tidak sengaja menarik logo itu dari lengan pelaku itu" ucap ichigo
"Itu adalah info yang sangat penting sekali untukku" ucap Reiga
"Kamu mau melakukan apa?" ucap Ran
"Aku ingin menyelidiki kejadian itu dengan akurat jadi dengan begitu aku bisa menangkap pelaku yang sebenarnya" ucap Reiga
"Tapi jelaskan mereka melakukannya" ucap ichigo
"Tidak, mereka itu adalah sebuah anak buah suruhan dari tuannya pasti itu" ucap Reiga
"Kau yakin" ucap ichigo
"Iya aku yakin pasti pelakunya tidak jauh dari kota ini" ucap Reiga
"Kami berharap bisa menyelesaikan ini dengan cepat" ucap Ran
"Iya pasti aku akan menemukan pelakunya" ucap Reiga
"Semoga sukses" ucap ichigo
"Ya" ucap Reiga
.
.
.
.
.
Di sisi lain..
Aoi terbangun dari tidurnya lalu ia dan ibunya mencoba di temoterapi untuk membantu mengingat memorinya yang hilang.
Cukup lama melakukannya dengan kesabaran tinggi sang ibu sangat sabar memberikan sebuah kenangan yang ada di foto.
Dan Aoi cukup lelah dan terasa sakit kembali di kepalanya, sang ibu akhirnya mesudahkan mencoba membuat memori anaknya kembali normal
"Nah sekarang minumnya"ucap ibu
" iya terima kasih "ucap Aoi
Dengan senyuman itulah yang terhias di wajah Aoi, membuat sang ibu punya keyakinan dan penuh harapan bahwa anaknya akan kembali normal dan seperti dulu.
.
.
.
.
.
.
Reiga setiap sore akan datang ke rumah Aoi karena ingin membantu Aoi mengingat kembali dan seperti sedia kala.
" termisi"ucap Reiga
"Reiga ayo duduk" ucap ibunya Aoi
"Bagaimana tante apa ada perubahan?" ucap Reiga
"Sedikit, cuma kepalanya masih begitu sakit" ucap ibunya Aoi
"Sabarnya tante pasti dia akan kembali seperti Aoi yang kita kenal" ucap Reiga
"Iya tante sangat berharap begitu" ucap ibu
"Aku mengerti tante" ucap Reiga
"Setiap hari zulkan terus sedih dengan kejadian yang menimpah Aoi bahkan tante ikut sedih juga kondisi Aoi" ucap ibunya Aoi
"Tenang tante itu butuh proses pasti akan kembali seperti sedia kala" ucap Reiga
"Itu pasti"
.
.
.
.
.
.
Tak lama Reiga mengajak Aoi jalan-jalan di sekeling kota dengan jalan kaki.
"Bagaimana baguskan" ucap Reiga
"Iya bagus" ucap Aoi
"Apa kamu merasakan senang di luar rumah" ucap Reiga
"Iya aku merasa seakan bebas dan memandang langit ini" ucap Aoi
"Aoi" ucap Reiga
"Ya" ucap Aoi
"Ayo kita ke sebuah konser" ucap Reiga
"Ng iya" ucap Aoi
Walau Aoi masih Amensia, Reiga masih ada punya harapan bahwa Aoi akan mengingat kembali di saat Aoi menjalankan dunia idolnya.
"Nah Aoi gunakan ini ya" ucap Reiga
"Iya" ucap Aoi
Saat memakainya mulai ingatan terlintas di pikirannya.
"Apa kamu mengingat sesuatu" ucap Reiga
"Hm...aku melihat bahwa aku pernah melihat konser ini" ucap Aoi
"Ayo kesana" ucap Reiga
"Iya" ucap Aoi
"Aku yakin kamu pasti mengingatnya" ucap Reiga dalam batinnya
Saat di mulai konser terasa indah dan terasa asyik.
Aoi tampak menikmatinya dan begitu senang dengan konser ini.
Namun..
Ingatnya mulai kembali saat mendapatkan memorinya yang hilang dan itu membuat Aoi pusing sejenak.
"Aoi kamu tidak apa-apa" ucap Reiga
"Aku tidak apa-apa kok" ucap Aoi
"Baiklah habis ini kita kembali ke rumah" ucap Reiga
"Baik" ucap Aoi
.
.
.
.
.
.
Sekian lama Aoi sampai dan reiga mengantarkannya sampai ke dalam.
"Terima kasih ya sudah mengajaknya keluar" ucap ibunya Aoi
"Iya sama-sama, aku pergi dulu" ucap Reiga
.
.
.
.
.
.
Saat di kamar Aoi mengingat-ingat kembali si pria yang telah menemaninya selama ini...
"Apa aku merasa mengenalnya" ucap Aoi
Namun Aoi mulai menghentikan ingatannya karena terasa lelah, akhirnya Aoi beristirahat.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro