CHAPTER 23: kamu akhirnya kembali
Reiga memuruskan kembali ke rumah terlebih dahulu karena ia baru kembali dari Rusia.
Sesampainya di rumah...
"Aku pulang" ucap Reiga
"Selamat kembali nak" ucap ibu
"Ah..lelah" ucap Reiga
"Bagaimana mana apa kamu dapat perhargaan lagi?" ucap ibu
"Iya ibu aku dapat lihat ini" ucap Reiga
"Wah ibu bangga denganmu" ucap ibu
"Iya, hm ibu?" ucap Reiga
"Iya ada apa?" ucap ibu
"Apa benar kemarin Aoi pulang dari Amerika?" ucap Reiga
"Iya kemarin dia kembali dari Amerika, ibu di kasih dari dia" ucap ibu
"Wah bagus banget" ucap Reiga
"Iya, hm..kalau saja Aoi menjadi menantu dari keluarga hisitama" ucap ibu
"Ibu bisa saja" ucap Reiga
"Habisnya kamu suka dengannya bukan?" ucap ibu
"Iya, dia wanita yang sangat pintar dan berkerja keras" ucap Reiga
"Apa kamu berfikir ingin bertemu dengannya" ucap ibu
"Ya aku ingin bertemu dengannya" ucapnya
"Hm...bagaimana kalau kalian berkencan malam ini" ucap ibu
"Benar juga sih itu ide yang bagus" ucap Reiga
"Nah sekarang istirahatlah dulu biar segar" ucap ibu
"Hm...baiklah aku istirahat di kamar" ucap Reiga
.
.
.
...
.
.
..
Sesampai di kamarnya....
Reiga berfikir untuk menelpon Aoi, selama ini dia tidak menelponya mungkin dia juga sibuk berada di Amerika juga sendirinya begitu sibuk dengan pekerjaan yang ia jalani.
"Baik aku akan menelponya" ucap Reiga
Reiga mencoba menelpon kekasihnya.
.
.
.
Di sisi lain..
Aoi sedang membaca buku agar tidak ketinggalan pelajarannya walau libur ia tetap membaca karena baginya membaca adalah hobinya.
Tring...tring....
"Hm dari siapanya?"
Aoi melihat ponselnya dan ternyata dia adalah Reiga.
"Halo?" ucap Aoi
"Hai bagaimana kabarmu" ucap Reiga
"Baik, kamu sehatkan?" ucap Aoi
"Iya sehat" ucap Reiga
"Apa yang membuatmu menelponku" ucap Aoi
"Tentu saja aku kangen denganmu, semenjak kamu di Amerika aku tidak bisa hubungi kamu" ucap Reiga
"Maafnya soal itu, di sana sangat sibuk sampai aku tidak punya waktu, aku juga ingin menelponmu cuma aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu" ucap Aoi
"Hm...iya aku mengerti" ucap Reiga
"Kamu marah?" ucap Aoi
"Tidak aku tidak marah, masa aku marah sih cuma masalah kecil" ucap Reiga
"Syukurlah kalau kamu gak marah" ucap Aoi
"Aoi" ucap Reiga
"Ya" ucap Aoi
"Ada waktu kosong bukan?" ucap Reiga
"Iya ada" ucap Aoi
"Nanti aku jemput ke Rumahmu jadi siap-siap ya" ucap Reiga
"Ya aku akan siap-siap saja" ucap Aoi
"Oke sampai ketemu nanti" ucap Reiga
"Dah" ucap Aoi
Akhirnya selesai berbicaraan mereka.
.
.
.
.
.
Malam tiba....
Reiga bersiap untuk bertemu dengan kekasihnya, ya sekian lama mereja tidak saling bertemu karena adanya kesibukan mereka masing-masing.
"Ibu aku pergi dulu" ucap Reiga
"Iya hati-hati" ucap ibu
"Selamat bersenang-senang" ucap ayah
"Iya ayah" ucap Reiga
Reiga keluar dengan cepat ke rumah kekasihnya ya dia hanya ingin jalan kaki di banding naik mobil pribadinya.
Sesampai di rumah keluarga kiriya.
Tok...tok...
"Ya sebentar"
Saat di buka ternyata ibunya Aoi.
"Halo tante" ucap Reiga
"Eh Reiga kamu sudah pulang dari Rusia"
"Iya tante nah ini dariku" ucap Reiga
"Terima kasih"
"Apa Aoi di rumah" ucap Reiga
"Oh ada sebentarnya"
Beberapa saat kemudian...
Aoi sudah di depan pintu dan Aoi tampak berterampilan sederhana tapi cantik.
"Ayo pergi" ucap Reiga
"Iya ayo, ibu aku pergu dulu" ucap Aoi
"Iya hati-hati" ucap ibu
.
.
.
.
.
Selama perjalanan mereka tampak Asyik kelihatan begitu mesra antara mereka berdua.
"Malam ini indah" ucap Reiga
"Iya, begitu enak melihat bintang di langit yang berkilauan" ucap Aoi
"Maafnya selama ini aku tidak menemanimu" ucap Reiga
"Ng..tidak kamu tidak salah, lagi pula kita memang memiliki kesibukan masing-masing" ucap Aoi
"Hm..jujur saja kamu adalah wanita yang pengertian di saat kondisi apapun" ucap Reiga
"Begitu ya" ucap Aoi
"Aku sangat beruntung punya kekasih sepertimu" ucap Reiga
"Ng..." Aoi bersemu
"Hmhm..kamu memerah seperti tomat saja" ucap Reiga yang memegang pipi Aoi
"Kamu bisa saja soal menggodaku" ucap Aoi
"Habisnya kalau kamu begini bikin lucu saja" ucap Reiga
Aoi semakin bersemu karena kata-kata Reiga.
"Aoi" ucap Reiga
"Ya" jawabnya
"Ibuku pernah bilang seandainya kamu menjadi menantu keluarga hisitama, ibuku selalu membayangkannya loh" ucap Reiga
"Benarkah?" ucap Aoi
"Iya bahkan hampir setiap kali" ucap Reiga
"Hmhmhm..ternyata ibumu suka membayangkannya yah" ucap Aoi
"Ya gitulah namanya juga seorang ibu kalau sudah ketemu menantu yang cocok pasti akan membayangkannya" ucap Reiga
"Ya benar sih" ucap Aoi
"Oh iya aku punya kabar baik" ucap Reiga
"Apa?" ucap Aoi
"Kamu sudah tahu belum adikmu sudah menjadi pinalis sepertiku" ucap Reiga
"Eh iya tah, aku tidak tahu?" ucap Aoi
"Hahaha sudah aku duga, kau tahu selama kamu pergi ke Amerika, dia pernah bilang kalau dia ingin sepertimu" ucap Reiga
"Apa dia berkata itu padamu" ucap Aoi
"Iya, dan pada akhirnya dia tertarik untuk bermain piano saat kita masih les" ucap Reiga
"Hm..sepertinya zulkan semakin banyak perubahan selama aku pergi" ucap Aoi
"Ya, semakin dia besar dia bersikap dewasa padahal dia masih sekolah dasar tapi sikapnya benar-benar serius" ucap Reiga
"Mungkin impian adikku pengin seperti itu" ucap Aoi
"Namanya juga dia meraih impian" ucap Reiga
"Reiga" ucap Aoi
"Ya" ucap Reiga
"Terima kasihnya sudah mengajarkan adikku bermain piano" ucap Aoi
"Tidak masalah, adikmu sudah aku anggap seperti adikku sendiri" ucap Reiga
"Aku mengerti" ucap Aoi
"Oh iya ada kabar dari kepala sekolah kamu" ucap Reiga
"Apa itu?" ucap Aoi
"1 minggu yang akan datang ada wawancara di sebuah studio, jadi aku dan kamu harus datang" ucap Reiga
"Iya aku akan datang" ucap Aoi
"Aoi" ucap Reiga
"Ya" ucap Aoi
"Terima kasih ya sudah mau menjadi pasangan dariku, bagiku kamu adalah wanita yang sangat hebat sampai kapapun aku akan selalu di sampingmu" ucap Reiga
"Iya" jawab Aoi
Tak lama Reiga memeluk Aoi kedalam pelukannya dengan rasa kasih sayang yang sangat tulus, Reiga bagitu senang bisa bersama Aoi seperti ini dan sekian lama mereka tidak berjumpah sampai 2 tahun.
Waktu terus berjalan, pada akhirnya dia dan Aoi bisa bertemu kembali dan bisa bersama kembali.
Aoi merasa begitu nyaman bersama Reiga, ia merasa sangat beruntung mendapatkan seorang pria yang sangat setia dan pengertian.
Baginya Reiga adalah pria yang sangat baik dan memiliki kasih sayang yang sangat tulus.
Sekian lama....
"Ayo kita pulang ini sudah malam" ucap Reiga
"Ayo" ucap Aoi
Akhirnya mereka kembali secara bersama-sama, mereka saling bergandengan satu sama lainnya.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro