Tetangga Menyebalkan - 4
Seperti biasa, sepulang sekolah aku membantu Ibu berjualan. Mataku melirik ke arah pembeli dan pagar rumah bergantian. Tidak ada tanda-tanda Badru. Aku mendesah, kenapa aku ingin sekali melihat Badru? Aku menghentakkan spatula dengan keras, rasanya aku mulai merasakan hal aneh akhir-akhir ini. Apa aku mulai menyukai Badru? Jika jawaban antara hati dan logika jauh berbeda, aku yakin jawaban hati adalah yang paling tersesat. Benar, aku mulai menyukai kehadiran Badru.
"Nan, lain kali jangan mau deket-deket sama anaknya Pak Danu."
Seorang pelanggan yang sedang kulayani tiba-tiba membicarakan Badru.
"Memangnya kenapa, Tan?"
Tante Wati, tetangga depan rumah itu melirik sengit arah dimana rumah Badru berada, "Tadi siang, Pak Danu sama anak dokternya itu pulang dari Jakarta. Eh, bukannya balas senyum atau jawab Tante, dia malah masuk aja ke rumah. Kayak gak kenal gitu sama Tante. Padahal, dulunya dia orang ngontrak, sering pinjem duit." beliau mendengus, "Seperti kacang lupa kulit. Keluarga Pak Danu makin sombong."
Mendengar semua ceritanya aku hanya tersenyum miris. "Sabar, Tan. Mungkin mereka lelah."
Sudah banyak tetangga dekat rumah merasa risih dan tidak nyaman dengan keluarga Pak Danu yang semakin tidak mengenal arti bersosialisasi dengan warga sekitar. Aku tidak peduli, yang penting Badru masih mau menerimaku sebagai tetangganya. Mungkin lambat laun aku bisa mengubah sikap sombongnya.
Keesokan harinya aku kembali berjalan melewati rumah Badru. Anak itu sudah berdiri di depan pagar rumah. Entah menunggu siapa. Tapi tunggu, jantungku tiba-tiba berdegup tidak karuan. Aku berjalan melewati nya, hingga kulihat Badru kini berjalan di sampingku. Aku menoleh, menatapnya takjub. Dia memang tidak bicara, namun tindakannya benar-benar menjawab ajakanku hari lalu. Hatiku senang bukan main, kepak sayap kupu-kupu sudah mengisi perut hingga aku tak bisa menahan senyum bahagiaku ketika melihatnya dari dekat. Begitu hebat ciptaanmu, Tuhan. Hatiku begitu bergetar untuknya. Aku mulai menyukainya!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro