6
TOK-TOK-TOK
"(Last Name)?..."
TOK-TOK-TOK
"(Last Name)—"
setelah 12 menit Kita mengetuk pintu (Name) akhirnya pintu tersebut di bukakan oleh sang gadis. Dapat Kita lihat (Name) dengan rambut yang berantakan dan pipinya yang merona.
"Baru bangun tidur?..." Yang di tanya hanya mengangguk pelan sambil mempersilahkan Kita masuk ke dalam rumah.
Kita menaruh telapak tangannya ke dahi sang gadis, dapat ia rasakan panasnya semakin parah dari sebelumnya.
"Kau sudah makan siang?" Sang gadis menggeleng kan kepalanya. "Aku ketiduran sampai sore, baru bangun tadi" ucap (Name) yang di balas desahan panjang oleh Kita.
"Kau punya sakit magh tapi melewatkan makan siang, bagaimana mau sembuh coba?..." Tegur Kita, (Name) hanya diam meratapi lantai.
"Yasudah, kau tiduran saja di kasur akan ku kompres dengan air es" ucap Kita sambil mengambil kain dan baskom kecil untuk menampung air es tersebut.
Kita pun mengompres dahi sang gadis dengan kain yang telah ia rendam kedalam air es di baskom tersebut. (Name) yang merasa adem karena kain dingin tersebut mulai mengantuk lagi.
"Baiklah aku tinggalkan sebentar untuk memasak makan malam, kau istirahat saja lagi" Kita pun pergi meninggalkan sang gadis ke dapur, untung saja sebelum ke rumah (Name) ia mampir ke supermarket untuk membeli bahan masak.
Walaupun (Name) hidup sendiri bahan-bahan masakannya hanya ada persediaan telur dan bumbu nasi goreng. Kita heran, kenapa orang tuanya memperbolehkan (Name) hidup mandiri seperti ini? Kenapa mereka tega membiarkan anaknya menghabiskan masa sekolahnya dengan makanan instan?...
Kita sebenarnya sangat lelah karena latihan Voli dari pagi sampai sore ditambah pelajaran di kelas. Belum lagi ia harus mengurusi si kembar yang sering mencari masalah di klub Voli. Setelah pulang ke rumah Kita juga harus mengurusi Neneknya.
Tapi, Kita gak tega melihat tetangganya ini yang perilakunya sangat suram, (Name) ini terlihat seperti tak punya teman, ia mencoba membunuh diri, dan ia hidup sendiri, malang sekali nasibnya.
Kita berharap bahwa dengan keberadaannya disini bisa menjadi sumber kekuatan (Name) untuk bangkit. Tapi, sepertinya (Name) tidak suka dengannya apalagi setelah ia berdebat soal Riyuna dengan (Name).
Sebenarnya Kita juga terkejut setelah bertanya kepada Aran bahwa memang benar Riyuna duluan yang memprovokasi (Name). Kita mengira (Name) malu mengakui bahwa dia yang memulai duluan, ternyata Kita salah sangka.
Jujur, ia bukannya tak ingin percaya kepada (Name), ia hanya merasa Riyuna bukanlah gadis yang begitu sebelum Aran memberi tahunya. Setelah mengingat nya lagi, dulu (Name) dan Riyuna satu Tim Basket di sekolah, selama 2 bulanan (Name) keluar mendadak. Kita kira mereka hanya bertengkar karena masalah pertemanan pada umumnya tapi, setelah Kita cari tahu ini bukanlah pertengkaran biasa.
Sebenarnya Kita itu bukan tipe yang peduli dengan rumor yang beredar tapi, selama (Name) tidak masuk ia mencoba untuk mencari tahu sedikit tentang (Name).
Tentu saja tidak ada hal yang enak untuk di dengar, setelah mengenal (Name) ia dapat menyimpulkan bahwa rumor-rumor tersebut dibuat-buat dan di lebih-lebih kan.
Kecuali tentang kekasih (Name), laki-laki yang menyandang status pacarnya (Name) itu bukanlah laki-laki yang baik, Ia tak pernah mencoba melindungi (Name) , justru laki-laki itu sibuk menggoda gadis-gadis lainnya termasuk siswi angkatan Kita. Sungguh, Kita heran dengan keputusan (Name) memacari Laki-laki itu.
Setelah lama sibuk dengan pikirannya akhirnya ia selesai memasak. Kita pun membawa sup sayur yang telah jadi ke kamar (Name) , ia lihat sang gadis tengah tertidur dengan pulas.
"(Name), ayo bangun sebentar makan dulu kamu kan belum makan dari siang nanti sakit lagi perutnya..." Ucap Kita sambil mengelus-elus kepala sang gadis.
Bukannya bangun (Name) malah makin pulas tidurnya sambil nyengir-nyengir gak jelas lagi. Entahlah, mungkin sang gadis sedang mimpi indah dari sekian lamanya ia sering bermimpi buruk.
"Yasudahlah, aku tungguin sebentar lagi saja nanti tinggal di panasin lagi aja sup sayurnya," ucap Kita sambil mengelus-elus kepala sang gadis dan tersenyum tulus memandangi nya.
"Kau lebih cocok tersenyum (Name),"
______
"(Name) main ke taman yuk! Aku ingin naik seluncuran!" Ucap perempuan bersurai merah muda. Yuina Arita namanya, dia sahabat (Name) dari TK.
"Tunggu aku Yui!" Ucap (Name) sambil mengejar Yuina yang lari menuju taman.
Sesampai di taman (Name) dan Yuina beristirahat di ayunan, mereka membahas hari-harinya di sekolah.
"(Name), sebenarnya aku ingin memberi tahu kamu sesuatu tapi janji jangan marah ya..." Ucap Yuina ragu-ragu. "Iya, janji!" Balas (Name) penasaran.
"Aku akan pindah ke Hyogo bersama ayah ku karena pekerjaannya,"
"Apa!?, Kenapa kamu baru bilang sekarang!?" Ucap (Name) kaget, ia tak kuasa menahan air matanya yang sudah berlinang.
"(Name) janji ya gak akan lupain aku..."
"Iya, aku janji! Suatu saat nanti kita akan bertemu lagi ya!" Ucap (Name) sambil memeluk erat Yuina.
______
"(Name), bangun..." Gadis yang di panggil pun membuka kelopak matanya perlahan, dapat ia rasakan pipinya yang basah.
"Kau tak apa?" Tanya Kita cemas, (Name) hanya mengangguk lemah sambil menyeka sisa air matanya.
"Maaf Kita-san, pasti Senpai sudah menunggu aku bangun dari tadi ya, makanannya jadi dingin..." Ucap (Name) tak enak dengan Kita. "Tak apa, sup nya bisa di hangatkan lagi, ayo kita ke ruang makan mari makan bersama disana," ucap Kita tersenyum sambil membawa piring sup tersebut dan menunggu (Name) di depan pintu.
"Baiklah, Kita-san duluan saja aku akan ke kamar mandi membasuh wajahku sebentar..." Kita pun membalas dengan anggukan, (Name) pun segera beranjak menuju Kamar mandi.
"Astaga, aku malah menunjukkan Kita-san wajah menyedihkan seperti ini, memalukan (Name). Memalukan."
TBC—
Agak pendek gaes, tapi yang penting update.
BTW yang pengen tahu Riyuna itu kek gimana dia tuh kek gini (Aku ngegambar dia sambil latihan).
Btw gaes aku sekalian mau promot akun YT aku di subs gaes kalau ada waktu uwu jamin gak nyesel💕😳🙏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro