5
Sesampainya di rumah (Name) langsung tidur setelah Kita memastikan (Name) sudah makan malam dan meminum obat magh dan demam yang ia berikan. Sebenarnya Kita tidak ingin meninggalkan sang gadis sendirian namun, tidak baik jika seorang pria berlama di rumah perempuan apalagi jika hanya berduaan saja.
Jujur saja (Name) merasa tak nyaman saat berduaan saja dengan Kita apalagi setelah kejadian kemarin malam saat mereka berdebat soal Riyuna, tapi kali ini (Name) pasrah ia tak punya energi untuk berdebat dengan siapapun.
Iya, hanya kali ini saja ia akan menerima kebaikan seseorang. Besok di pagi hari (Name) akan menerima bantuannya, setelah ia sembuh (Name) dan Kita akan menjadi orang asing lagi seperti sebelumnya.
(Name) pun terlelap, malam itu ia tidak memimpikan kedua orang tuanya tapi, ia kali ini sedang memimpikan sesuatu yang asing namun familiar.
______
"Nee, kau tahu aku iri dengan mu (Name),"
"Kenapa kau harus iri denganku, apa karena itu kau terus mengusikku?"
"Iya, kau tahu semakin aku melihat wajahmu semakin rasa benci ini meluap, aku benci sangat benci denganmu (Name)." Ucap Riyuna sambil mencekik leher (Name)
"H-hentikan Riyuna, kita bisa membicarakan ini baik-baik," ucap (Name) dengan napasnya yang tercekat
"Tidak ada yang harus kita bicarakan lagi, aku hanya ingin kau menderita lebih dariku, hanya itu..."
BRAK!!
"Hahh...hahh..hahh"
Dengan napas tersengal-sengal (Name) dapat merasakan dirinya bergetar. Tidak, kejadian itu tidak ada di ingatannya, itu tidak pernah terjadi di dunianya dulu. Apakah ini hanyalah sebuah mimpi belaka? Namun, mimpi itu terasa begitu nyata. Seolah-olah hal tersebut memang pernah terjadi.
"Apa ini, apa itu tadi, kenapa terasa begitu nyata? Itu bukan ingatanku," ucap (Name) sambil memegang dadanya yang menggebu-gebu. Semua terasa sesak, hanya ada satu jawaban yang dapat menjelaskan kejadian tadi. Itu adalah ingatan (Name) dunia ini, sepertinya dirinya dan (Name) dunia ini menjadi suatu kesatuan sehingga mereka berbagi ingatan.
Tapi, Riyuna yang ia kenal tidak ada niat membunuh seperti itu, gadis yang penuh kebencian terhadapnya bukanlah Riyuna yang ia kenal di dunianya dulu.
Apa karena dunia ini berbeda dengan dunianya dulu maka orang-orang yang ia kenal pun berbeda dari yang ia ketahui?...
TOK-TOK-TOK!!
seseorang mengetuk pintu rumah (Name), membuyarkan isi pikirannya.
"(Name) ini aku Kita," ucap seseorang dari luar rumah sang gadis.
"Ah, Iya sebentar!" (Name) segera merapikan rambutnya yang berantakan dan bergegas membukakan pintu.
"Maaf lama Kita-san," ucap (Name) sambil mempersilahkan Kita masuk.
Saat Kita masuk kedalam rumah sang gadis ia menempatkan telapak tangan kanannya di dahi sang gadis.
"Sepertinya demam mu belum juga turun, apa perut mu masih sakit?..." (Name) menggelengkan kepalanya.
"Tidak, perut ku sudah tidak sakit,"
"Baguslah, aku hanya akan mampir sebentar untuk mengantarkan bubur ini lalu pergi ke sekolah, Kau tak apa-apa ditinggalkan sendiri?" (Name) hanya membalas dengan anggukan." Baiklah, setelah kau makan, minum obat yang ada di meja makan ya, nanti pulang sekolah aku akan kesini lagi, kalau begitu aku berangkat dulu..." Ucap Kita sambil berjalan meninggalkan rumah sang gadis.
'Ah, dia akan datang lagi nanti sore?...'
(Name) kira hanya pagi ini saja ternyata nanti sore ia akan di hadapkan dengan Kita lagi. Yasudah lah, (Name) pasrah saja ia sedang tidak ada tenaga untuk berdebat. (Name) pun menyiapkan buburnya ke dalam piring dan memakannya di kamar sambil membawa obatnya.
Setelah memakan buburnya (Name) pun meminum obatnya. Jujur saja (Name) merasa bosan, dan lelah. (Name) pun melihat handphone nya yang tidak memiliki notifikasi selain spam iklan pajak.
"Agh, bosaannn tapi magerrr~"
(Name) pun membuka Twitter dan mencari akun Anggota Klub Voli dari sekolah lain. Entah mengapa sang gadis mendapatkan ide pintar untuk dekat dengan anggota lain lewat media sosial. Toh, sekolah lain kan tak akan tahu bahwa (Name) dikucilkan jadi mereka pun akan lebih mudah di ajak berkomunikasi.
Jujur saja (Name) kaget ia menemukan akun Hinata , Yachi dan Nishinoya dengan gampangnya dan lebih mengejutkan nya lagi mereka mengikuti balik (Name).
Tak apa, walau cuman tiga pengikut akun Twitter (Name) sedang berkembang. Kapan lagi kan akunnya memiliki pengikut dari anggota voli kesukaan para wibu dan otaku? Hehe...
"Hmm, aku belum ada postingan, mending posting apa ya?..."
Belum ada yang berkomentar, ah kan mereka masih tetap orang asing tentu saja mereka tidak akan berkomentar...
"Apa aku coba kenalan saja ya lewat chat?..." (Name) dilema
Di saat (Name) sedang dilema ia mendapat notifikasi dari Twitter.
Siapa yang akan menyangka Nishinoya membalas tweetnya (Name), tak apa ini adalah sebuah kemajuan! (Name) pun membalas pesan Nishinoya dan mereka saling membalas satu sama lain di kolom komentar.
Di saat sedang asiknya mengobrol dengan Nishinoya (Name) mendapatkan notifikasi bahwa ia memiliki 6 pengikut baru lainnya.
"Heee??? Kageyama, Sawamura , Sugawara, Kiyoko , Yamaguchi , dan Tanaka, mereka semua mengikuti ku!?"
Ah, hari ini hari yang membahagiakan bagi (Name) ia baru saja mendapatkan banyak teman baru di sosial medianya dan mereka adalah karakter terkenal dari Karasuno! Nilai plus untuk (Name).
(Name) pun mendapat kan Direct Message dari Nishinoya dan Hinata, dan mereka pun akhirnya berkenalan. (Name) juga memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Yachi karena setahu (Name) dia adalah karakter yang pemalu jadi ia memutuskan untuk mendekatinya duluan. Siapa sangka mereka akan berteman secepat ini.
Setelah (Name) berkenalan dengan yang lainnya, ia menaruh handphone nya di meja di samping sebelah kanan kasurnya. (Name) pun tiduran sambil melamun memikirkan masalah nya di sekolah.
Pertama (Name) memiliki masalah dengan Riyuna yang ia sepelekan, berdasarkan mimpi tadi malam ia dapat menyimpulkan bahwa Riyuna sangat membencinya sampai ingin (Name) mati.
Tapi, ada yang aneh (Name) merasa tempat kejadian di mimpi itu sedikit familiar. Kedua, (Name) ingin putus hubungan dari pacar brengsek nya itu tapi tidak tahu cara membawa topik tersebut kepadanya.
Bagaimana ya? Mereka itu adalah orang-orang yang sangat menyusahkan. Terutama pacarnya (Name) ini, setahu (Name), Ryuto itu tipe yang keras kepala dan suka mengancam. Bagaimana jika ia tak mau putus? Pasti ia akan mengancam (Name) yang aneh-aneh.
"Ah, sudah lah aku lebih baik tidur saja sampai sore..."
-TBC-
Maaf gaes untuk bulan Januari sampai Februari jadwal update akan tidak menentu karena daadsaa ada persiapan prelim dan ujian lainnya.
Bagi kalian yang ingin tahu Ryuto kayak gimana, dia tuh kek gini—
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro