Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 3. 🔞 Kabut dan Kemegahan (Tengan x Muichiro)

Warning 🔞🔞
Minor DNI please!
Happy reading.

Malam itu terasa tenang, dengan hanya suara angin yang berhembus lembut dan gemerisik daun-daun di sekitar mereka. hanya lampu yang memberikan cahaya di ruangan tersebut, mereka sedang dikediaman Muichiro, ntah sejak kapan hashira kabut tersebut menjadi sangat manja pada Tengen, berbanding terbalik dengan dia yang dikenal berlidah tajam.

Tengen masih memegang tangan Muichiro, pandangannya lembut, dan senyumnya kali ini tampak lebih hangat dari biasanya. Sementara Muichiro, meskipun biasanya sangat tertutup, merasakan sesuatu yang berbeda. Keheningan malam itu seolah memberi mereka kesempatan untuk lebih dekat.

Tengen sedikit melangkah lebih dekat, matanya tidak lepas dari wajah Muichiro. "Muichiro..." Suaranya lembut, seperti melontarkan nama yang penuh rasa sayang.

Muichiro menatap Tengen, ada perasaan hangat yang muncul di dadanya. Rasanya seperti ada koneksi yang tak terucapkan antara mereka berdua. Meskipun dia jarang mengungkapkan perasaannya, malam ini, dia merasakan dorongan untuk lebih terbuka.

Tengen mendekat lebih pelan, jarak antara mereka semakin dekat. Muichiro bisa merasakan detak jantungnya yang semakin cepat. Meskipun ia tidak mengerti sepenuhnya perasaannya, ia tahu ada sesuatu yang mengikat dirinya dengan Tengen, dan ia tidak ingin mengabaikan itu.

Di saat itu, Tengen perlahan mengangkat tangan dan menyentuh pipi Muichiro dengan lembut. "Aku... ingin ini," bisiknya, suaranya rendah dan penuh perasaan.

Muichiro merasa hatinya berdegup kencang, tubuhnya sedikit bergetar saat Tengen mendekatkan wajahnya lebih dekat. Semua yang ada di sekitarnya seakan menghilang, hanya ada Tengen, hanya ada mereka berdua.

Tanpa kata-kata lagi, Tengen mencium Muichiro dengan lembut, sentuhan itu mengalir penuh perasaan. Awalnya, Muichiro terkejut, tetapi perlahan dia membalas ciuman itu, merasakan kenyamanan dan kehangatan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Ciuman itu bukan hanya tentang hasrat, tetapi tentang sebuah pengakuan, sebuah ikatan yang lebih dari sekadar kata-kata.

Ketika mereka berpisah, Tengen melihat wajah Muichiro dengan penuh kasih. "Aku tidak akan membiarkanmu pergi," kata Tengen dengan suara yang penuh keyakinan.

Tengen tersenyum pada Muichiro dan bertanya "Bolehkah aku memilikimu seutuhnya?"
Muichiro yang mendengar hal tersebut mengerjap polos tidak mengerti, bagaimanapun Muichiro aslinya hanya anak planga plongo, namun tertutup dengan mulutnya yang pedas, tapi kata Temen bibir Muichiro sangat manis.

Tengen menghapus jarak mereka dengan cepat, memeluk Muichiro erat. Bibir mereka bersentuh lagi dalam kecupan yang lebih intens, penuh nafsu. Tangannya meremas pakaian Muichiro saat mereka beradu lidah.
Tengen dengan cepat melepas pakaian Muichiro, menggendong Muichiro seperti koala demgan cepat ke futon. Dia membuat Muichiro berbaring di atas futon dengan Tengen mendapatkan posisi di atasnya.

Tengen mencium leher Muichiro, meremas dadanya dan memilin puting pink itu dari luar baju Muichiro.
Tangannya menyentuh bagian bawah tubuh Muichiro, membuatnya gemetar. "Tengen...!" Muichiro menggeram, wajahnya merona.
"Apa kabut kecilku?" Tengen menyeringai dan menarik celana Muichiro dalam sekali hentakan, ia menunduk memasukkan penis Mucihiro kedalam mulutnya, Blow job.
Muichiro terus mendesah tidak karuan dengan tangan yang meremas futon dan sesekali meremas rambut Tengen menahan sensasi aneh yang baru pertama kali ia rasakan, Oh! Jangan lupakan mulut Muichiro yang terus mendesah berisik tanpa henti.
"Ahh.. Teng-Tenghhhhh" Muicihiro terus mendesah tidak karuan bahkan dirinya sudah menangis karna kenikmatan yang diberikan.

Ketika merasa Muichiro sudah akan mencapai melepasannya, Tengen menghentikan adengan Blow job nya dan mengocok penis mungil Muichiro hingga Cum.
"AHHHHH!" Muichiro mengeluarkan spermanya dengan punggung yang melengkung akan kenikmatan.

"shh... jangan berisik." Tengen berbisik, tangannya masih menyentuh bagian bawah Muichiro.
Tengen membuka paha Muichiro lebih lebar agar lebih leluasa, dia mulai mengusap hole Muichiro dengan lidah panjangnya.
Tengen menjulurkan lidahnya lebih dalam lagi, membuat Muichiro mabuk kepayang nikmat.
Muichiro melengkungkan tubuhnya, mencengkeram lembut pada selimut dengan kedua tanganya. "Ah... tengen...!"

Lalu tengen mengambil sperma Muicihiro sebagai pelumas dan mulai memasukkan jari satu jari kedalam lubang anal Muichiro sembari menjilati Hole Muichiro.
"Tengen.. tolong.. be gentle please?" Muichiro menatap tepat di bola mata Tengen.

Tengen mengangguk dengan senyum hangat pada Muichiro. Ia terus menghentakkan pada Hole Muichiro.
"Tengen.. Ahhhh!" sepertinya Tengen menemukan titik nikmat Muichiro.
Tengen berhenti mencabuli hole Muichiro dan mengeluarkan tangannya, sejujurnya Muichiro merasa sedikit kecewa.
Tengen yang tak tahan langsung membuka celananya, sebelum ke hidangan utama ia merobek baju Muchiro dan melahap putingnya.

Tangannya mengambil sisa sperma Muichiro dan mengusapnya pada penis berukuran monster miliknya, Tengen mengocok sedikit penisnya dan mulai memasukkan penisnya perlahan namun pasti.
Tengen menarik tangan Muichiro dan mengalungkan tangan itu ke lehernya "Cakar aku jika kau merasa kesakitan, ok?".

Karena tidak ingin Muichiro terlalu lama tersiksa sebab ia kesusahan memasukkan penis monsternya, Tengen mencium bibir Muichiro sekilas dan kemudian menghentakkannya pinggulnya dalam sekali hentakkan. membuat Muichiro terkesiap dengan mulut sedikit terbuka dan punggung melengkung, kedua tangannya mencengkram punggung Tengen namun berusaha sebisa mungkin tidak melukai kekasihnya itu.
Dia mendesah dengan suara gemetaran. "Ah... Ahh..Terlalu dalam.Sakit.. Sakit..!".

Tengen mengelus rambut Muichiro dan menciumnya lembut sembari mengelus pinggang Muichiro mencoba menenangkannya.
"Boleh aku bergerak sayang?" Tanya Tengen dan dibalas dengan anggukan okeh Muichiro.
Tengen mulai menggerakkan pinggulnya perlahan dan semakin lama semakin cepat.

Muichiro memejamkan mata, menahan napasnya saat Tengen mulai menarik penisnya keluar dan menyisakan ujungnya saja, lalu menembus masuk lagi begitu saja "Ah... Ahh... Ahh..Nghh Tengen jangan begitu.. aku bisa kehilangan akal"
Muichiro menggeleng dengan lidah terjulur, kehilangan akal sehatnya.
Tengen yang melihat hak tersebut menyeringai penuh kemenangan dan mulai melakukan hal tersebut berulang kali hingga Muichiro benar benar seperti jalang yang hanya hidup untuk bersetubuh.

"Tengen.. Ahh.. mau lagi.. mau penis besar Tengen.. lebih dalam.. dalam.. lebih ahh".

"Tengennghh. Ahh ak-aku.. suka penismu! AHH!, buat aku bodoh karna Penis.. Hah.. hahh nghhhh kyahh besar beruratmu".

Tengen mulai bergerak dengan kecepatan yang lebih tinggi, menggerakkan tubuhnya maju mundur. Suaranya menjadi lebih keras, menandakan bahwa dia semakin dekat dengan puncak. "Muichiro...!"

Tengen keluar didalam hole Muichiro, sperma Tengen sangat banyak, bahkan meluber keluar dari hole Muichiro.
Muichiro juga keluar ntah untuk yanh keberapa kali, karna sudah terlalu sering cum, Muichiro menjadi sangat lemas dan hampir tertidur.
Namun tengen yang melihat itu menyeringai dan berbisik "Kata siapa kita selesai hm?" Dan mulai menghentakkannya penisnya lagi, Muichiro hanya menggeleng dan memohon untuk berhenti karna dia sudah sangat lelah.

"Ahh.. ku.. aku-aku mohon.. aku.. lelah-lelah.." kata Muichiro sambil terhentak hentak karna penis Tengen.
Tengen menggeleng "Sampai pagi sayang, siap siap untuk tidak menerima misi beberapa Minggu kedepan karna dapat ku pastikan kau tidak akan bisa berjalan normal.

Dilanjutkan dengan tengen yang terus menghentakkannya penisnya dan cum berkali kali didalam Muichiro hingga matahari terbit.

______

huhuu sorry guys klo kurang hot:( first time buat cerita ++. sebenernya aku mau buat dengan bahasa frontal.. tapi takut ada yang ga nyaman.. maybe next time.
jangan lupa vote and komen ha

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro