Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mr. Right For Now - 4.3 Malam Pertama = Sesi Curhat


I could get used to this
Wondering if you think you'd get used to me

Used to Me - Luke Chiang


Jangan lupa vote, komen, share cerita ini dan follow akun WP ini + IG @akudadodado.

Thank you :)

🌟


"Idih. Nggak sudi." Tanganku bergerak membuka koper di dekat walk in closet. Membuka satu lemari dan mendapatinya kosong. "Ini bagianku?"

"Iya. Kamu juga bisa pakai meja riasnya buat skin care, make up, dan lain-lain." Ekata menunjuk pada celah di antara dua lemari yang berisikan kaca dan laci yang menyatu. Untuk kursinya ada pouf berwarna abu-abu. Ada beberapa botol parfum dan losion yang sudah terpajang di sana. Dari botolnya, itu milik Ekata. "Di dalam lemari kamar mandi ada handuk bersih juga sikat gigi baru, terus ada spons mandi. Kalau kamu pakai sabun mandi khusus, kasih tahu aja."

Aku tidak perlu menunggu untuk meletakkan semua peralatan lenongku di meja rias serta bajuku di dalam lemari. Aku menyisakan dua lembar baju ganti serta pouch yang berisikan perlatan mandi ke en suite yang dihiasi marmer berwarna putih dengan garis abu-abu dengan Jack-and-Jills. Aku langsung memilih sisi yang kosong.

"Enggak. Aku bisa pakai sabun yang ada. Paling sampo dan conditioner aja yang beda. Sama scrub. Sama sabun cuci muka."

Pintu yang terbuka membuat Ekata berdiri di sana dengan tangan yang disilangkan dan bahu yang menyender pada kusen pintu. Senyum mengisi wajahnya yang terpantul dari cermin.

"Ngapain senyum-senyum gitu? Horror, tau!"

"It's nice to see that side filled with lots of thing."

Buaya satu ini mulai bergerak dan menjalankan triknya, tapi aku tidak mau mengikuti arus yang cowok itu tengah mainkan. Idih. Tidak sudi. "Itu juga banyak." Aku menunjuk pada wastafel sisi Ekata yang penuh dengan peralatan mandi bayi serta mainannya. "Aku mau mandi," kataku. Menunggu dengan sabar hingga Ekata mengambil satu langkah mundur dan menutup pintu.

Namun, dia masih berdiri di sana, menatapku balik dari pantulan cermin. Hingga tiga embusan napas kemudian dia baru bertanya, "Apa? Nggak jadi mandi?"

Mau marah juga nggak bisa. Tenagaku sudah menguap.

"Normalnya, orang bakalan tutup pintu."

"I thought you never ask."

Dia memang menutup pintu, tapi Ekata berada di sisi yang salah. Dia ada di dalam kamar mandi. Kayaknya aku kalau bicara sama dia harus jelas banget, deh. Aku memijit menggunakan ibu jari di antara kedua alis.

"Maksudku itu, Bang Tata keluar kamar mandi dan tutup pintunya. Bukan ikutan masuk."

Ekata tertawa setelah menahannya sedari tadi. "Oh, bilang dong yang jelas." Dia kembali ke tempatnya semula ditambah dengan satu langkah mundur. "Aku pakai kamar mandi luar." Lalu menghilang di balik pintu yang tertutup dan langsung aku kunci.

Aku mandi dengan tenang dan mengambil waktu yang kupunya kemudian memakai piyama yang sudah aku siapkan dengan rambut yang kulilit handuk. En suite dengan whirlpool tub dan rain shower ini akan kumanfaatkan setiap hari.

Begitu membuka pintu dan baru satu langkah yang kuambil, suara Ekata langsung mengisi gendang telinga.

"Kamu tidur pakai itu?" tanyanya tidak percaya. Matanya tidak berhenti menatap piyamaku yang membuatku mengikuti.

Tidak ada yang aneh dengan piyama onesie berwarna abu dengan gambar bintang salem yang tersebar di seluruhnya. Jangan lupakai hoodie dengan telinga beruang yang belum aku gunakan karena rambutku masih basah.

Namun, ini pasti kali pertama Ekata melihat cewek yang sudah dewasa memakai onesie saat tidur. Dia pasti terbiasa melihat lingerie yang tidak menutupi apa pun dan tidak meninggalkan sesuatu untuk dibayangkan. Aku tidak dapat menahan senyum kemenangan untuk muncul.

"Iya. Aku tidur selalu pakai ini." Sejurus kemudian aku mengeluarkan kaos kaki yang berwarna senada dengan onesieku, "Juga pakai ini," kataku sambil memakainya.

"Nggak gerah?"

Kali ini gantian aku melihat ke pakaian yang digunakan oleh Ekata tanpa menjawab pertanyaan. Yang terlihat hanyalah kulit, kulit, kulit, lalu celana bokser hitam, dan kulit lagi. "Bang Tata tidur kayak gitu?"

"Iya."

"Aku kalau tidur AC-nya harus 18 derajat, lho." Ini bohong. Aku biasanya hanya tidur dengan AC 22 derajat saja. Itu pun aku masih kedinginan jika tidak memakai selimut.

"Aku jadi serasa tidur sama Alma versi gedenya. Dia juga pakai onesie kalau mau tidur." Ekata tidak menggubris ucapanku, dia justru menepuk sisi ranjang yang kosong dan berkata "Sini cerita kenapa tadi nangis."

27/5/23

He simps for her so hard wkwk Aku bikin playlist di spotify kalau ada yang mau dengerin sambil baca :) 

https://open.spotify.com/playlist/6QZQgTUAjDuTjihF2eQmq7?si=MMQpN8etTOWhdBuQC3Ecbw

Apdet lagi saat bintang 400 dan komen 200 ya ges, atau 17 Juni 2023.

BTW yang mau baca cerita Jessica sudah tamat ya di judul The honeymoon Is Over (marriage life, romcom gemes). Cerita lain yang sudah tamat dan masih lengkap di WPku juga ada Every Nook and Cranny (fake dating metropop, bf to lover), Love OR Whatnot (marriage life angst), dan Rumpelgeist (romantasy).

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro