Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❇My Senior❇

Lalisa Choi adalah seoarang mahasiswa seni semester 6 diuniversitas seoul

Ia adalah seorang gadis yang sangat ramah dan periang, banyak yang bilang dia adalah happy virus, karena dimana pun dia berada pasti membawa kebahagian disana

Lisa-panggilannya memiliki seoarang adik yang bernama Choi Suhyun, usia mereka berpaut 3 tahun dan sang adik duduk dibangku senior high school tingkat akhir

Kedua orang tua mereka bercerai beberapa tahun yang lalu membuat keduanya harus memilih untuk ikut dengan siapa. Lisa memilih ikut dengan Tn. Choi dan adiknya bersama Ny. Choi

Lisa bukan anak seorang pengusaha kaya, Tn. Choi hanya pegawai biasa disebuah perusahaan tekstil dijeju dan akan pulang ke Seoul 3 kali dalam setahun untuk mengunjungi putri sulungnya

Lisa tidak pernah mengeluh dengan keadaan keluarganya yang pada awalnya memang sudah berantakan, ia tidak pernah menyalahkan Tn. Choi karena tidak sekaya Ny. Choi

Lisa selalu mandiri dengan dirinya, ia bekerja paruh waktu disebuah restoran kecil dekat kampus nya.

Saat Tn. Choi akan mengiriminya uang ia selalu akan berkata bahwa ia masih memiliki cukup uang, Tn. Choi tidak pernah tau bahwa putri sulungnya itu bekerja paruh waktu

Lisa terlalu takut membebani Tn. Choi, ia terlalu kasihan melihat sang ayah yang bekerja keras untuknya sedangkan dia hanya duduk santai dan menerima uang



Lisa berjalan menyusuri karidor kampus itu dengan earphone yang menyumbat telinganya, dan sebuah buku tebal ditangannya

Keadaan dikampus itu masih sangat sepi, karena Lisa memiliki kelas pagi hari ini dan kebetulan akan ada kuis maka ia memutuskan untuk datang lebih awal agar tidak terlalu ramai untuknya belajar

Lisa masuk kedalam kelasnya yang masih sepi itu lalu duduk dikursi paling belakang dekat jendela sambil membaca buku tebal itu

"hei Lice"

Sapa seorang gadis seumuran dengannya, lalu duduk dikursi depan

Gadis itu adalah Park Chaeyoung atau lebih sering dipanggil Rose. Dia adalah teman baik Lisa

Lisa melepas salah satu earphonenya lalu mendongak melihat Rose

"ada apa? Tumben sekali kau datang lebih awal. Tidak menghabiskan waktu dengan beruang teddy bear mu lagi pagi ini?"

"heisshh apa yang kau bicarakan? Kau mengejek bonekaku?"

"seperti apa yang terlihat"

"aku selalu datang awal, kau saja yang tidak menyadarinya. Oh ya kau sudah belajar?"

"kau tidak melihat aku sedang apa?"

Rose hanya tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya pada Lisa

"Ya. Oje~ya kemarin seorang mahasiswa pria jurusan kimia menemuiku dan meminta nomor ponselmu"

"lalu kau berikan?"

"tentu saja tidak, lagipula aku tidak mengenalnya"

"hm, baguslah. Aku bosan dengan semua nomor tidak dikenal yang masuk diponsel ku. Aku bahkan sempat berfikir untuk tidak menggunakan ponsel lagi karena terlalu lelah"

"hhhh.. Hidupmu terlalu menyedihkan, aku bersyukur tidak sepopuler dirimu"

"yayaya terserah padamu saja, tapi aku dengar dengar ada seorang senior dikampus ini yang selalu memperhatikanmu"

Lisa menautkan kedua alisnya mendengar perkataan Rose

"namanya Kwon Jiyong, bukankah dia senior yang populer itu? Tapi karena dia terlalu mengerikan jadi banyak orang yang segan dengannya"

"kkkkkkk~ ada ada saja kau ini. Aku memang pernah mendengar namanya tapi karena terlalu banyak manusia dikampus ini aku tidak tau yang mana orangnya dan aku tidak perduli"

Rose mendengus kesal lalu menghadap kedepan mengeluarkan buku dari dalam tasnya kemudian membacanya

Sedangkan Lisa ia kembali memasang earphonenya dan membaca buku tebalnya tadi sambil tersenyum melihat tingkah Rose

Setelah kuis itu selesai Lisa kembali membereskan barang barangnya lalu bersiap siap untuk kelas selanjutnya

"Lice ayo kekantin"

"Mianhae Oje~ya aku harus keperpustakaan ada buku yang harus aku cari"

"nanti saja saat pulang"

"tapi aku membutuhkannya sekarang-bye aku pergi dulu. Makanlah yang banyak supaya kau sehat"

"Ya!! Sehat apanya kau ingin membuatku gemuk huhh?!!"

Lisa berjalan keluar dari kelas menuju perpustakaan kampusnya yang terletak diujung sana

Seampainya disana ia masuk kedalam perpustakaan itu dengan pelan pelan karena takut mengganggu mahasiswa lainnya

Bukan menggangu waktu membaca mereka tapi menggangu waktu tidur mereka

Ya, perpustakaan ini terletak diujung lorong kampus, tempat ini sepi dan baik digunakan untuk tidur pada jam kosong atau saat membolos

Tapi hari ini sedikit berbeda, tidak seperti biasanya Lisa kemari. Tidak banyak mahasiswa yang tidur disini hari ini, bahkan hanya satu orang.

"Ssaem tumben sekali hari ini tidak ada yang tidur diperpustakaan, hanya satu orang?"

"hm, kurasa mahasiswa lainnya segan untuk kemari"

"wae?"

"itu orang yang disana, itu Kwon Jiyong"

"lalu?"

"kau tidak tau? Dia senior sekaligus mahasiswa yang disegani dikampus ini"

"memangnya kenapa?"

"heishh, jelas saja tidak ada yang berani kemari jika ada orang yang mereka segani disini"

Lisa hanya menganggukkan kepala sambil memperhatikan pria yang sedang tidur dikursi sudut ruangan itu

Kemudian ia mulai mencari buku yang diperlukannya. Ia menyusuri setiap rak buku yang ada disana

Akhirnya ia menemukan buku yang dicarinya itu disudut ruangan, tapi buku itu berada pada tingkat rak paling atas. Ia berusaha untuk menggapainya tanpa menyadari ada seseorang didekatnya

Ntah ia yang terlalu pintar atau tidak sedang berfikir saat itu, dia meloncat loncat untuk menggapai buku itu dan tiba tiba beberap buku itu jatuh menimpanya yang juga ikut terjatuh

"arrrkkhhh"

Lisa memekik kaget serta kesakitan karena punggungnya membentur tembok yang ia belakangi dan beberapa buku tebal yang menimpa kepalanya membuatnya hampir saja menangis

"apa yang kau lakukan disitu?"

Suara seseorang membuatnya tidak jadi menangis lalu mendongak melihat keatas

"ahh, aku tidak sengaja terjatuh tadi dan buku buku ini juga ikut jatuh. Apa aku membangunmu Sunbae?"

"tentu saja, pekikan mu nyaring sekali"

"maaf, tadi aku mau mengambil buku diatas sana tapi aku malah terjatuh"

"bukankah disini ada kursi? Mengapa tidak memakai itu. Kau memang bodoh atau bagaimana?"

Lisa hanya tertunduk malu karena tidak berfikir sampai sana, dan yang lebih membuatnya malu adalah karena Sunbae nya melihat ia seperti orang bodoh

Lisa bangkit dari duduknya lalu membereskan beberapa buku yang menimpanya tadi

Ia mengambil kursi yang ada disana lalu menyusun kembali buku yang berserakan karena ulahnya tadi

Sedangkan pria tadi pergi dengan wajah kesalnya karena tidurnya yang terganggu

Lisa mengambil buku yang ia perlukan tadi lalu pergi meninggalkan ruangan itu dengan rasa malu yang luar biasa

Lisa melirik jam dipergelangan tangannya, jam itu menunjukkan waktu pelajaran keduanya sudah dimulai dan dia masih belum memasuki kelas

Lisa berlari sebisa mungkin, lalu masuk kedalam kelas, semua orang memperhatikannya termasuk dosen pengajar yang saat itu sedang menjelaskan materi

"annyeonghaseyo Ssaem"

Sapa Lisa sambil membungkuk, lalu menunduk karena malu

"kau memang payah Lalisa" gumamnya pada dirinya sendiri

"kau terlambat?"

"ne"

"pergilah ketempat dudukmu, jangan terlambat lagi dan jangan buat kegaduhan"

"kamsahamnida"

Lisa berjalan kekursi paling belakang lalu duduk disana dengan rasa malu yang mendouble double

"kenapa aku sial sekali hari ini?" gerutunya pada dirinya sendiri

Lisa tidak fokus dengan penjelasan didepan, dia terus saja berusaha meredakan rasa malunya

Saat kelasnya sudah selesai pun ia tetap duduk ditempat nya tanpa niat meninggalkan kelas

"kau tidak pergi?" sapa salah seorang temannya-Kim Jiwon

"sebentar lagi"

"kalau begitu aku duluan-bye Lice"

Lisa hanya melambaikan tangannya kemudian menunduk

Ntahlah kenapa dia sangat malu hari ini, seharusnya dia baik baik saja. Toh dia sering membuat kelucuan lainnya dengan membuat dirinya terlihat aneh tapi kali ini berbeda

Dia terus memikirkan pria yang berada diperpustakaan tadi sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya

"heishh kenapa semalu ini"

Lisa bangkit dari duduknya setelah merapikan barang barangnya lalu pergi meninggalkan kelas itu

Lisa berjalan memasuki sebuah restoran kecil yang berada dipinghir jalan dekat kampusnya kemudian menyapa semua pelayan yang ada disana dengan ramah

"wahh sudah datang heumm?" sapa seorang pelayan bernama Kim Jinwoo

"yang ditunggu tunggu sudah datang? Cepatlah ganti pakaianmu lalu bantu aku. Banyak pelanggan yang menanyakan keberadaanmu" sambung seorang pelayan lainnya yang bernama Kang Seungyoon

"arraseo. Tentu saja orang mencariku, karena mereka merindukanku siapa sih yang tidak meridukan seorang Lalisa"

"berhenti membual dan cepatlah berganti gadis kecil" suruh sang manager restoran itu-Lee Seungri

"ne ne arraseo"

Lisa berjalan menuju ruang ganti, dan kembali dengan seragam kerjanya

"Lalisa siap melayani pelanggan" semangatnya tak terelakkan semua hal yang membuatnya malu saat dikampus tadi kini sudah hilang seketika

Para pelayan lainnya hanya menggelengkan kepala mereka melihat tingkah anak itu

Lisa benar benar melayani pelanggan dengan ramah, ia juga sesekali mengajak pelanggan bercanda

Itu yang membuatnya selalu dicari saat tidak ada disana, semua pelanggan yang kesana pasti akan pulang dengan kenalan nama baru yaitu Lalisa

"annyeonghaseyo apa yang ingin anda pesan tuan?" sapa Lisa pada seorang pelanggan yang duduk disudut restoran itu

"americano ice"

Lisa tersedak ludahnya sendiri begitu mendengar suara pria itu, ia mengenali suara ini tentu saja suara ini yang beberapa jam yang lalu mengatainya "bodoh"

Lisa akan berbalik akan menyampaikan pesanannya namun pria itu kembali bersuara

"bukan kah kau gadis yang diperpustakaan pagi tadi?"

Lisa bersumpah demi apapun ia ingin segera lenyap dari muka bumi ini

"n-ne? Anda mengenali saya rupanya"

"tentu saja, kau bekerja disini?"

"ne, saya bekerja disini"

"tidak perlu seformal itu, bahkan kau berbicara santai pada saat diperpustakaan"

Lisa hanya tersenyum lalu membalik badannya untuk segera pergi namun pria itu kembali menghentikan langkahnya

"Lisa, itukah namamu?"

Lisa menoleh lalu mengangguk

"ambilkan pesananku lalu kembali kemari harus kau bukan pelayan lain"

Lisa melotot kaget, ada apa? Apa ia ingin balas dendam karena tidurnya terganggu? Atau dia ingin menghukum Lisa? Segala pemikiran singgah dikepalanya

Lisa berjalan menuju meja kasir lalu meminta pesanan pria tadi kemudian kembali mengantar pesanan pria itu dengan gugup

"ini pesanannya"

"baiklah terimakasih"

Lisa kembali berbalik namun lagi lagi pria itu menahannya

"temani aku sebentar"

Jantung Lisa tiba tiba berdegup tak karuan karena takut sekaligus gugup

"n-ne? Aku sedang be-"

"aku yang akan berbicara pada atasanmu"

"ta-"

"kau ingin menolak permintaanku?"

"ba-baiklah"

Lisa duduk berhadapan dengan pria itu dengan perasaan tak karuan. Lisa menatap pria itu sekilas lalu kembali menunduk saat kedua bola mata mereka bertemu

"kenapa kau sangat gugup seperti itu? Bukankah biasanya kau akan mengajak pelangganmu bercanda?"

'Darimana dia tau? Apa dia selama ini sering kemari tapi aku tidak tau? Atau yang dikatakan Rose benar?' batin Lisa

"berikan aku nomor ponselmu"

"ne?"

"anni, dimana ponselmu?"

"untuk apa?"

"berikan saja cepat"

Lisa merogoh saku celana jeans nya lalu mengeluarkan ponselnya untuk diberikan kepada pria itu

Pria itu menekan nekan layar ponsel itu dengan lincah, kemudian mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya

"itu nomor ponselku, hubungi aku nanti malam jika tidak aku akan meneror mu"

Kemudia pria itu berdiri meninggalkan Lisa yang berusaha mencerna keadaan




(灬♥ω♥灬)


@KwonLalice

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro