🍪8| Byuntae
Btw ini reaksiku
Pas nulis part ini
/🙈🙊😳🌚/
Jangan lupa di
play mulmednya
yaa, Hepi reding♥~
Dahyun mengernyitkan keningnya ketika sinar matahari menerpa wajahnya. Tubuhnya menggeliat seraya melenguh pelan, tubuhnya terasa sangat kaku. Ia merubah posisinya menjadi duduk, sementara matanya masih menyipit untuk melihat jam weker.
“Ahh ... baru jam tuj—astaga!”
Manik Dahyun lansung melebar kaget saat melihat presensi Jungkook yang tengah tertidur dengan kepala yang menelungkup di sisi ranjang Dahyun. Gadis itu menutup mulutnya tak percaya.
“Kenapa dia ... “
Otaknya otomatis langsung mereka ulang kejadian kemarin. Satu persatu ingatan mulai menghampirinya, dari mulai saat di taman bermain, tawaran sialan Jungkook sampai ketika mereka tengah di dalam mobil dengan keadaan di luar yang hujan deras. Dirinya yang tanpa sadar terus menangis hingga akhirnya ikut terlelap dengan posisi saling menyandar satu sama lain bersama Jungkook.
“Arrgghh! pabo,” rutuk Dahyun seraya menarik rambutnya kesal setelah mengingat semuanya.
Dahyun mengigit bibir bawahnya gamang, lalu memutuskan untuk mandi saja. Masa bodoh dengan makhluk yang masih tertidur pulas itu, ia akan cepat-cepat bersiap ke kantor lalu pergi sebelum Jungkook bangun. Biarkan saja lelaki itu terlambat daripada terlibat adu cekcok di pagi hari yang akan berimbas pada keterlambatannya. Oh tidak, cukup kemarin saja ia menjalani hari bersama Jungkook, hari ini ia tidak mau.
Sementara Jungkook masih berada di alam mimpinya, hanya saja bibirnya tengah menyunggingkan senyum sekarang. Entah hal manis apa yang sedang ia mimpikan saat ini, namun mendadak senyumnya langsung berganti muram.
“Maafkan aku, ttungie.” Jungkook mengigau pelan, berbarengan dengan Dahyun yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang hanya terbungkus handuk super pendek. Iya, Dahyun mandi kilat dan 20 menit adalah rekor tercepatnya.
Gadis itu menghentikan langkahnya di tengah jalan, lantas melirik ke arah Jungkook. “Maaf? Ck, dia pasti sedang mengigau.”
Bukannya pergi ke tempat ganti, Dahyun malah berjalan menghampiri Jungkook. Ia mulai penasaran dengan lelaki yang tengah cengar-cengir dengan mata yang masih terpejam itu.
“Kau masih suka mengigau seperti ini, ya? Lucu sekali.” Dahyun terkekeh, membayangkan dulu juga Jungkook memiliki kebiasaan yang sama, selalu mengigau dengan raut wajah yang begitu ekspresif tapi tidurnya tetap nyenyak seperti kerbau.
Dahyun mengambill ponselnya, bermaksud ingin memotret wajah menggelikan Jungkook saat tidur. Namun tanpa diduga, mata Jungkook langsung terbuka sepenuhnya hingga ponsel Dahyun langsung terjatuh menimpuk wajah Jungkook.
“Aww!”
Dahyun panik, buru-buru ia melarikan diri dari sana sebelum Jungkook menyadarinya, namun kakinya yang masih basah malah tak sengaja menginjak selimut yang sempat ia sampirkan ke tubuh Jungkook sebelum ia mandi hingga hal yang memalukan itu pun terjadi.
Gadis itu terjatuh dengan tubuh bagian depan yang limbung ke arah lantai, tapi sebelum Dahyun benar-benar jatuh, Jungkook dengan sigap langsung meraih tubuh Dahyun dan menahannya dari belakang.
Tapi masalahnya bukan itu, yang jadi masalah saat ini adalah posisi tangan Jungkook yang berada di bagian dada Dahyun. Bahkan dengan sialannya, Jungkook sempat meremas benda kenyal itu sekali sebelum akhirnya Dahyun menendang benda pusaka milik Jungkook.
“Arrgghh!” Jungkook berteriak kesakitan dengan tangan yang menutupi selangkangannya.
Dahyun memegang erat handuk yang dipakainya dengan wajah bersemu merah malu. “Y-ya! Dasar mesum!”
Jungkook masih meringis. Tentu saja, rasanya sangat sakit!
“Hey, aku hanya mencoba menolongmu!” belanya.
“Iya tapi jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan!”
“Salah siapa yang hanya mengenakan handuk sedangkan ada seorang lelaki dewasa di rumahmu?!” Perkataan Jungkook membuat Dahyun terdiam. Ia perlahan berjalan mendekati Dahyun saat sakitnya sudah tidak begitu terasa.
“Jangan-jangan, kau berusaha menggodaku dengan handuk super pendekmu itu? Hm?”
“M-mwo?” Dahyun gelagapan. “Kau kan tadi sedang tidur! Lagipula ini rumahku! Terserah aku ingin melakukan apa!”
“Ohh ... begitu, lalu maksudmu menyebutku lucu tadi itu apa?” Jungkook tersenyum miring.
Sialan. sebenarnya sejak kapan lelaki itu bangun?
“Itu bukan untukmu, bodoh!”
“Lalu untuk siapa?”
“Emm ... Jae Oppa!”
“Bohong.”
“Tidak! wlee!” Dahyun menjulurkan lidahnya sebelum berlari ke ruang ganti. Sementara Jungkook yang melihatnya hanya terkekeh geli.
Namun kekehannya hanya sebentar karena wajahnya juga berubah jadi merah setelah mengingat kalau dirinya tadi sempat meremas aset milik Dahyun.
“Astaga Hwang, kau harus segera menyingkirkan pikiran mesummu itu.”
Pekerjaan Dahyun hari ini sangat banyak. Padahal ia hanya cuti satu hari, tapi pekerjaannya langsung menumpuk dan tak kunjung selesai. Gadis itu menghela napas saat melihat gelas kopinya sudah kosong. Ia menekuk leher dan meregangkan kedua lengannya yang terasa pegal, lantas mengambil gelas itu dan berjalan menuju dapur sekaligus ruang istirahat.
Beberapa pegawai yang lain sudah pulang namun melihat pekerjaannya yang baru selesai setengahnya membuat Dahyun memutuskan untuk lembur. Ia memijat keningnya yang terasa pening sembari menunggu kopinya jadi. Helaan napasnya langsung keluar begitu melihat seseorang yang menyodorkan gelas kosong seraya menyeletuk, “Buatkan untukku juga, ya? Oke? Makasih.”
Dahyun mematikan mesin pembuat kopi lalu mengambil gelasnya cuek. “Buat saja sendiri.”
“Eh-eh tunggu dulu!” cegah Jungkook saat Dahyun akan keluar dari ruangan itu.
Dahyun kembali menghela napas. “Apa lagi?”
“Kau lembur hari ini?”
“Bukan urusanmu!"
“Ya! Kim Dahyun! Dub-ttungie! Ishh ... kenapa ia selalu dingin, sih?” gerutu Jungkook saat Dahyun pergi tanpa mempedulikan panggilannya. Jungkook berdecak, lalu menuangkan bubuk kopi pada alat. Namun lelaki itu langsung mengernyit saat melihat alat itu tidak kunjung bekerja.
“Apa ini rusak ... Shit! Pantas saja mati, kabelnya tidak terhubung pada listrik.” Jungkook membenarkan kabel itu lalu mencolokannya lagi. “Dasar Kim Dahyun sialan. Dia selalu membuatku semakin ... ah! Panas! Panas!” Jungkook memekik saat air kopi panas mengenai lengannnya.
Sementara Dahyun yang mengintip lewat kaca jendela di dekat pintu ruangan itu berusaha menahan tawanya. Sebelum ia pergi dari sana, Dahyun memang sempat mengatur temperatur ke yang paling tinggi lalu mencabut kabelnya sehingga saat dinyalakan, air yang keluar akan sangat panas.
“Itu belum seberapa tapi nantikan saja pembalasanku, Kook mesum sialan. Karena kau sudah berani menyentuh aset-ku!”
Coba komen emoji kalian setelah baca part ini 😆😂
Translate:
Byuntae = mesum
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro