Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Interupsi

Tawa menggoda Eli berlanjut dan terus terdengar di penyuara telinga. Ekspresi Gavin masih tenang. Meski demikian, dia berbelok ke kamar kecil. Diam-diam menekan keinginan untuk mematikan perangkat komunikasinya.

Gavin memercikkan air dingin ke wajah. Lelaki itu bahkan tidak berniat menyeka wajah sebelum keluar ke ballroom. Angin dingin meniup wajahnya, seakan bisa menarik kembali alasan mengapa dia di sini.

Gavin: "Eli, berikan laporan situasi terkini!"

Eli: "Barang belum ditransaksikan. Mereka mungkin mengenalimu. Namun, kedua belah pihak yang terlibat sudah tiba. Masing-masing: Lu Yi di pukul dua dan Tang Chao di pukul delapan."

Gavin: "Lu Yi dan Tang Chao ... perhatikanlah! Pada waktu yang tepat, pasang umpan. Sisanya boleh bersiap untuk back up dan bertukar tempat segera. "Tikus" siap memasuki gua. Bagaimana situasi barangnya?"

Eli: "Sekelompok orang berjaga-jaga di sana. Tampaknya, mereka siap memindahkan barang itu kapan saja. Namun, tidak banyak tanda aktivitas berarti. Kewaspadaan mereka agaknya telah ditingkatkan."

Gavin: "Mm, jangan lengah! Regu sembilan, segera ikuti saat barang berpindah!"

Sebuah sinyal tersembunyi kini datang ke penyuara telinga Gavin. Lelaki itu masih tegang, belum bisa menenangkan syarafnya.

Dalam pikiran Gavin, dia mengulangi seluruh rencana dan memperkirakan semua kemungkinan. Namun, pada akhirnya, dia selalu melihat wajah gadis itu.

Sebagai bos dari [ Nama Perusahaan MC ], gadis itu terlihat tenang dan percaya diri saat menyapa orang lain. Saat mendengar kata-kata Chen Yi, gadis itu menundukkan kepala, tertawa dan tersenyum sangat lebar.

Siapa yang tahu, omong kosong apa yang pria itu ocehkan pada MC!

Namun, MC selalu mencuri-curi pandang ke arah Gavin. Gavin tahu. Masalahnya, Gavin juga melirik gadis itu diam-diam.

Gadis itu berdiri hanya beberapa meter dari Gavin. Hanya dengan beberapa langkah saja, Gavin sebenarnya bisa meraup dan memeluknya.

Sama seperti yang dia lakukan dalam entah berapa mimpi terputus-putus selama puluhan hari terakhir.

Eli: "Kapten Gavin, aku sudah mematikan semua alat komunikasi personel lain. Aku ingin menyampaikan beberapa nasihat kepadamu secara pribadi."

Gavin: "Lanjutkan saja!"

Eli: "Baru saja, Tuan Lin terlihat berekspresi cukup unik. Untuk alasan yang tidak diketahui, dia bahkan menghampiri sutradara tertentu, menyulut api, dan .... "

Gavin: "Dan bahkan mengambil anggur, dan memegang tangan seorang gadis. Aku telah mengatakannya menggantikanmu. Kau ingin mengatakan apalagi?"

Eli: "Kenapa kau memegang tangannya?"

Gavin: "Tadi ... aku yang teledor."

Eli: "Aku bahkan belum mengatakan apapun. Yang ingin kukatakan adalah: anak hedonis kaya raya pun akan melakukan hal itu. Jadi, ini bukan masalah besar. Lagipula, gadis itu juga melirikmu dengan penuh ketertarikan. Di mata orang normal, tidak mengherankan jika terjadi sesuatu di antara kalian berdua."

Gavin: "Aku tahu apa yang kulakukan."

Eli: "Benarkah?"

Gavin: "Aku .... "

Eli: "Kenapa kau bertingkah seperti anak SMA tujuh belas-delapan belas tahun yang tidak berani bicara pada perempuan yang dia taksir?"

(Putu: dasar Eli provokator -_-)

Mendengar perkataan Eli, Gavin malah tersenyum.

Gavin: "Yah, aku yang belum begitu berkembang. Maaf. Berikan aku waktu seperempat jam. Aku akan memperbaikinya."

Eli: "Seperempat jam cukup?"

Gavin: "Jangan memaksakan keberuntunganmu! Aku akan segera kembali."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro